• Tidak ada hasil yang ditemukan

dampak praktik budaya merarik masyarakat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "dampak praktik budaya merarik masyarakat"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LatarBelakangMasalah

Namun, calon mempelai wanita tetap memiliki pilihan untuk menolak dicuri jika menolak menikah dengan calon mempelai pria. Berdasarkan beberapa kasus, terdapat kejadian dimana seorang perempuan yang menarik/menikah dengan laki-laki biasanya ditelantarkan oleh orang tuanya dan tidak dianggap lagi sebagai anak kecil.

RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis ingin mengkaji pengaruh Merarik terhadap kalangan bangsawan dan rakyat jelata desa Suradadi. Sementara itu, peneliti lebih fokus pada pengaruh praktik budaya yang menarik bangsawan dari masyarakat biasa desa Suradadi. Di sana, peneliti membahas dampak praktik budaya yang menarik bagi masyarakat bangsawan pada masyarakat biasa di desa Suradadi.

Mengenai praktik menarik di Desa Suradadi yang melibatkan kalangan bangsawan dan rakyat jelata, berbagai sumber telah memberikan pernyataannya. Praktik budaya yang menarik masyarakat bangsawan dengan rakyat jelata di Desa Suradadi Masyarakat umum di Desa Suradadi. Adat Merarik dipraktikkan dalam kegiatan perkawinan pada masyarakat bangsawan dan rakyat jelata di Desa Suradadi karena sistem kekerabatan yang dianut di sana adalah sistem patrilineal.

Dampak praktik budaya yang menarik terjadi pada masyarakat bangsawan dengan masyarakat biasa di Desa Suradadi. Praktek menggambar di Desa Suradadi yang dilakukan oleh kalangan bangsawan dan rakyat jelata terdiri dari dua tahap. Ahmad Khaerul Kholik, “Tradisi Menarik Bangsawan dan Rakyat Biasa Suku Sasak di Desa Suradadi”, (Disertasi, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2016).

Hal ini terjadi karena sistem kekerabatan yang dianut masyarakat Desa Suradadi adalah sistem patrilineal sehingga jika seorang perempuan dari golongan bangsawan menikah dengan orang biasa.

Tujuandan Penelitian

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Ahmad Khaerul Kholidi, Tradisi menarik bagi para bangsawan dan rakyat jelata suku Sasak di Desa Banyu Urip,. 10Ahmad Khaerul Kholik, “Tradisi menarik masyarakat bangsawan dan masyarakat awam suku Sasak di Desa Banyu Urip”, (Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2016), hlm. 1–7.

KerangkaTeori

Oleh karena itu, banyak orang tua yang menyuruh anaknya menikah dengan orang biasa. Kedua, adanya dukungan dari orang tua karena orang tua sangat berpengaruh ketika perjodohan anaknya dijodohkan.

MetodePenelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan kondisi nyata dan untuk melakukan fungsi teoritis seperti prediksi, penjelasan dan interpretasi. Metode pengumpulan data yang digunakan tergantung pada masalah yang diteliti; akibatnya, peneliti harus mempertimbangkan kemungkinan mengumpulkan data yang diperlukan ketika memilih masalah untuk dipelajari. Selain kemungkinan mengumpulkan data yang diperlukan, peneliti harus memilih metode yang dapat diterapkan pada masalah yang sedang diselidiki.

Wawancara, observasi, dokumentasi dan angket adalah contoh metode pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian. Selain mempertimbangkan kemungkinan pengumpulan data yang diperlukan, peneliti harus memilih metode yang dapat diterapkan pada masalah yang diteliti. Dalam penelitian, metode ini sering digunakan untuk mengumpulkan data yang lebih mendalam tentang suatu subjek.

Wawancara dapat digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian pendahuluan, mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, atau mengumpulkan data yang lebih mendalam dari responden. Metode pengumpulan data yang sama, wawancara digunakan peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi dari masing-masing responden.

SistematikaPembahasan

Untuk memastikan kecukupan referensi dalam penelitian ini, semua data yang relevan dikumpulkan dan diperiksa ulang. Berbagai cara digunakan untuk memastikan keakuratan data yang dikumpulkan dari sumber seperti wawancara dengan tokoh masyarakat di desa Suradadi, kecamatan Terara. Sebagai contoh, peneliti juga melakukan observasi untuk membandingkan data wawancara ketika wawancara mengungkapkan bahwa ada prosesi adat di Desa Suradadi Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur yang menarik perhatian para bangsawan dan masyarakat biasa.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum Letak dan Lokasi

Praktik Budaya Merarik Masyarakat Bangsawan dengan

Budaya menggambar masyarakat Sasak merupakan bagian dari kearifan lokal yang mengandung kepercayaan bahwa seorang laki-laki harus membuktikan keberaniannya kepada calon istrinya dengan menggambar. Dalam masyarakat Sasak desa Suradadi, laki-laki boleh menikah dengan orang dari golongan biasa atau bangsawan. Di desa Suradadi, larangan perkawinan antara bangsawan dari pihak perempuan dan rakyat jelata dari pihak laki-laki sangat kuat karena golongan bangsawan ingin menjaga harga diri dan martabat mereka.

Jika laki-laki yang dimaksud berasal dari kalangan bangsawan, maka ia diperbolehkan menikah dengan perempuan biasa. Namun, jika wanita tersebut berasal dari kelas bangsawan, dia harus menikah dengan pria dari kelas bangsawan lain. Hal ini dikarenakan sistem kekerabatan yang dianut oleh masyarakat desa Suradadi adalah patrilineal, sehingga jika seorang wanita dari golongan bangsawan menikah dengan laki-laki dari golongan rakyat jelata, dia akan mengikuti gelar suaminya dan anak yang lahir dari perkawinannya dia akan mengikuti gelar ayahnya. garis keturunan.

Ada juga kejadian dimana seorang gadis yang menikah dengan laki-laki biasanya dibuang oleh orang tuanya dan tidak lagi dianggap sebagai anak kecil. Yang menarik adalah proses terjadinya penyatuan cinta antara mempelai pria dan mempelai wanita.

Dampak Praktik Budaya Merarik Masyarakat Bangsawan

Dalam masyarakat bangsawan di Desa Suradadi, perempuan yang menikah dengan rakyat jelata tidak diakui sebagai bagian dari kelas tersebut. Selain itu, gelar bangsawan seperti dinde dan baiq hanya diakui jika orang tua kandungnya adalah bagian dari kelas tersebut. Wanita bangsawan yang menikah dengan pria biasa (rente) tidak mendapat warisan dari orang tuanya karena dianggap ditelantarkan oleh orang. orang tuanya, sehingga tidak dapat menerima harta berupa warisan dari orang tuanya.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang dampak praktik budaya atraksi pada kalangan bangsawan dan rakyat jelata di Desa Suradadi Kecamatan Teara Kabupaten Lombok Timur. Peneliti ingin mendalami bagaimana praktik ini diterima oleh masyarakat dan bagaimana praktik ini mempengaruhi hubungan antara bangsawan dan rakyat jelata di desa tersebut. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini, antara lain untuk lebih memahami tradisi bergembira di desa Suradadi dan melihat bagaimana praktik tersebut mempengaruhi para wanita bangsawan yang terlibat di dalamnya.

Bagi masyarakat Desa Suradadi, dianggap sebagai tanda kejantanan seorang laki-laki jika berhasil merebut (melarikan diri) gadis yang dicintainya. Di sisi lain, orang tua dari gadis-gadis yang diculik seringkali menentang, atau bahkan menolak, untuk menyerahkan putri mereka secara konvensional.

PEMBAHASAN

Praktik Budaya Merarik Masyarakat Bangsawan dengan

Namun, jika pria dari kelas bangsawan menikah dengan wanita biasa, tidak ada masalah. Namun, jika seorang wanita dari kelas bangsawan menikah dengan pria biasa, dia tidak akan mewarisi harta bergerak apa pun dan tidak memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat dalam keluarganya. Ada kejadian di desa Suradadi dimana seorang gadis yang menikah dengan laki-laki biasanya ditelantarkan oleh orang tuanya dan tidak lagi dianggap sebagai anak kecil.

Namun di desa Suradadi merarik merupakan tradisi yang sudah berkembang sejak lama, bahkan di kalangan bangsawan atau keturunan kerajaan dan orang-orang terhormat, baik laki-laki maupun perempuan. Jika seorang wanita bangsawan menikah dengan orang biasa dan memiliki anak atau keturunan, anak-anak tersebut tidak akan diakui sebagai bangsawan dan tidak dapat menggunakan gelar seperti dinde (untuk wanita) atau Lalu/raden (untuk pria). Menerima resiko tidak bisa menggunakan gelar bangsawan adalah hal yang harus dipertimbangkan oleh para ibu yang menikah dengan laki-laki biasa.

Wanita bangsawan yang menikah dengan pria biasa tidak akan menerima warisan dari orang tuanya. Karena orang tuanya menganggap mereka terlantar, mereka tidak akan dapat menerima warisan dari orang tuanya. 43. Wanita bangsawan yang menikah (merariq) dengan laki-laki biasa tidak mendapat warisan dari orang tuanya, karena dianggap ditelantarkan oleh orang tuanya, maka dia tidak dapat mewarisi harta dari orang tuanya.

Dampak Praktik Budaya Merarik Masyarakat Bangsawan

PENUTUP

Kesimpulan

Pertama, ada adat sebelum akad, yang terdiri dari midang, yaitu kunjungan seorang laki-laki kepada seorang perempuan untuk mempererat hubungan dan mempererat ikatan melalui perkawinan. Perkawinan yang menarik di desa Suradadi antara bangsawan dan rakyat jelata dapat menimbulkan beberapa akibat, yaitu: pertama, anak hasil perkawinan akan mengikuti garis ayah, sehingga tidak bergelar bangsawan; kedua, dalam pewarisan, anak tidak berhak atas harta warisan atau harta warisan hilang.

Saran

Hermawati, “Perbedaan proses tarik-menarik golongan bangsawan dengan golongan biasa di Desa Sengkarang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Barat”, (Skripsi, Pendidikan dan Kewarganegaraan dalam Pancasila, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram 2020) , . Ada juga beberapa kejadian dimana ketika seorang gadis menikah dengan laki-laki biasa, orang tua gadis tersebut dibuang dan tidak lagi dianggap anak-anak. Keadaan seperti ini menyebabkan kaum bangsawan menikah dengan orang yang masih memiliki ikatan keluarga atau.

Midang atau Ngayo, dimana para pemuda mengunjungi rumah gadis, hanya untuk berbicara sedikit tentang banyak hal didampingi oleh orang tua atau kerabat gadis, hal ini dilakukan untuk mencegah tindakan atau tuduhan negatif dari masyarakat yang menonton proses midang atau ngayo. . Tetapi kebanyakan ketika Anda bertanya dengan baik. Pelarian gadis itu) dilakukan dengan cara, kemudian pihak keluarga suami akan melakukan tata cara perkawinan menurut adat Sasak khususnya pada masyarakat desa Suradai. Merariq, yaitu proses penyatuan cinta oleh mempelai laki-laki dan mempelai perempuan. Janji ), hadis ini untuk menentukan berapa mahar yang dijanjikan oleh suami dan yang dijanjikan oleh Akad Nikah suami, adalah perkawinan yang dilakukan menurut syariat Islam yang dipimpin oleh penghulu dalam pelaksanaan ijab kabul penuh. dengan. Seorang wanita bangsawan yang menikahi (sayangnya) pria biasa jika dia memiliki anak atau keturunan dari pernikahan itu tidak dapat menggunakan gelar bangsawan sebagai dande, kecuali seorang wanita, sementara itu, raden untuk pria.

Bangsawan atau kaum bangsawan merupakan kelas sosial tertinggi dalam masyarakat biasa, masyarakat bangsawan juga terkadang menjadi kelas turun-temurun. Orang mulia bisa juga disebut orang berdarah biru atau dalam bahasa sasak yaitu cara kita mengenal masyarakat bangsawan adalah kita bisa mengetahui dari namanya, karena orang mulia memiliki nama pada kata depannya yaitu maka dan baik, nama keluarga diperuntukkan bagi pria, sedangkan baik untuk wanita. Permaisuri bangsawan semakin dihormati di kalangan rakyat jelata. Ketika kita menikah, ada beberapa pengertian, yaitu: Pertama, pernikahan antara orang biasa tidak terikat oleh gelar bangsawan, jadi ketika proses pernikahan dilakukan oleh bangsawan biasanya diakhiri dengan proses pernikahan biasa yang tidak terlalu terikat dengan aturan adat sasak, khususnya di Desa Suradadi.

Dukungan dari kalangan orang tua yang tidak menyetujui perjodohan anaknya karena jika anaknya menikah dengan bangsawan sedangkan anaknya adalah rakyat jelata akan membuat anaknya selalu diremehkan oleh orang-orang yang bergelar bangsawan.

Gambar 1.1. wawancara dengan Keapala Desa Suradadi dan sekertaris Desa Suradadi.
Gambar 1.1. wawancara dengan Keapala Desa Suradadi dan sekertaris Desa Suradadi.

Gambar

Gambar 1.1. wawancara dengan Keapala Desa Suradadi dan sekertaris Desa Suradadi.
Gambar 1.3. wawancara dengan Tokoh Agama.
Gambar 1.5. wawancara dengan Ketua Karang Taruna.
Gambar 1.7. wawancara dengan salah Satu masyarakat yang melaksanakan adat tersebut.
+6

Referensi

Dokumen terkait

RESULT AND DISCUSSION DPPH Radical Scavenging Activity The antioxidant activity of Moringa oleifera was measured using UV-Vis spectrophotometer.. This extract showed weak DPPH