• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAN ASAL DAERAH SEBAGAI PEMODERASI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DAN ASAL DAERAH SEBAGAI PEMODERASI "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SITUS DARING BUKALAPAK DENGAN PEKERJAAN, JENIS KELAMIN

DAN ASAL DAERAH SEBAGAI PEMODERASI

Jonathan Herdioko

Fakultas Bisnis, Universitas Kristen Duta Wacana

ABSTRACT

This research is aimed to test the effect on site design, product, price preception, and site image towards the consumers buying intention to shop on Bukalapak marketplace with occupation, gender, and origin as a moderation effect at Yogyakarta Special Region. The method used in this research is by using the quantitative apporach by survey methods. There are 155 respondents here and they are spread amoung five different areas in Yogyakarta Special Region. The results show that Site Image takes effects on the consumers buying intentions. And by using pait t test on the moderation test shows that gender has the effect.

Keywords: site design, product, price preception, gender, and origin.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh desain situs, produk, persepsi harga, dan citra situs pada minat belanja di situs Bukalapak dengan pekerjaan, jenis kelamin, dan asal daerah sebagai pemoderasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Adapun jumlah sampel penelitian ini sebanyak 155 orang yang tersebar di 5 daerah kabupaten kota di Daerah Instimewa Yogyakarta dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra situs yang mempengaruhi secara signifikan minat belanja di situs bukalapak. Terdapat perbedaan respon minat beli pada hasil uji beda pair t test untuk kategori pembedaan berdasarkan jenis kelamin.

Kata Kunci:desain situs, produk, perkiraan harga, jenis kelamin, dan asal

PENDAHULUAN

E-commerce atau perdagangan via elektronik mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini. Bisa kita lihat bahwa dengan adanya e-commerce, paradigma perubahan pola perdagangan, promosi, dan aktifitas ekonomi mengalami perubahan. Hal ini didukung dengan banyaknya pengguna internet yang ada di Indonesia. Data yang dimuat di situswww.kompas.com pada 4 Febuari 2019 menunjukkan peningkatanpenetrasi jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 56 persen dari total penduduk

kita atau sekitar 140 juta jiwa.. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyeleng- garaJasa Internet Indonesia (APJII) dan Hal tersebut diungkap dalam sebuah laporan riset bertajuk Digital in 2019.

Selain itu data berasal dari hasil kerjasama layanan manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran media sosial We Are Social. Sedangkan, sumber yang lain menunjukkan adanya penggua internet di Indonesia sebanyak 123 juta pada 2018 ini (www.marketer.com). Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun 2017, Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 143,26 Juta Orang."

(2)

Tabel 1.1

Tabel peringkat Pengguna Internet Dunia 2013-2018

Sumber: www.apjii.or.id

Dari tabel di atas, APJII menunjukkan pada tahun 2017 ada 140an juta penduduk Indonesia yang aktif menggunakan internet. Di awal pemakaian internet, para pengguna lebih sering memakainya untuk media mencari berita. Setelah itu, pergeseran fungsi adalah untuk media sosial atau medsos. Lalu, sejak 2014 yang lalu, perkembangan pengguna internet banyak yang beralih untuk berwirausaha atau melakukan perdagangan.

Namun, penetrasi penggunanya masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sebesar 57,7%, Sumatra 19,09%, 7,9% kalimantan, 6,7%

Sulawesi, 5,6% Bali dan Nusa Tenggara, dan sisanya tersebar di sebgian besar Indonesia bagian timur. Sedangkan, kalau melihat usianya, komposisi terbanyak ada pada usia 19-34 tahun sebanyak 49,5%, lalu 34- 54sebanyak 29,5%, lalu usia 13-18 sebanyak 16,7% dan yang berusia di atas 55 tahun sebanyak 4,24 persen.

Mengacu pada data di atas, ternyata ada 82,2 juta jiwa atau 62% pengguna yang melakukan aktivitas perdagangan di internet.

Selain itu, kecenderungannya setiap tahun meningkat dan semakin banyak situs yang membantu kita melakukan perdangan yang bermunculan. Pada 2017 yang lalu APJII mencatat ada 182 situs jual beli beroperasi di Indonesia. Adapun urutan 9 besar peringkat situs jual beli online yang paling terkenal di Indonesia pada awal 2019 ini berdasar www.liputan6.com adalah (1) Lazada.com, (2) tokopedia.com, (3)bukalapak.com, (4) blibli.com, (5)shopee.co.id, (6) JD.id,

(7)elevenia.co.id, (8)bhinneka.co, (9) Zalora.co.id. Masing-masing perusahaan ritel berlomba-lomba merebut hati konsumen supaya mendapat pengunjung dan pembeli terbanyak. Semua itu dilakukan selain untuk pemenuhan kebutuhan konsumen, namun juga untuk mendapatkan keuntungan dari selisih nilai untuk mempertahankan kelangsungan usaha mereka. Pengunjung dan konsumen dari situs ritel online juga semakin lama juga semakin banyak. Di mana, tentunya terjadi shifting dari pola belanja konvensional menjadi pola belanja yang lebih berbasis tekononogi seperti belanja berbasis internet dan aplikasi yang bisa diunduh di telpon pintar (cellphone) kita. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pertama, sebagai indikator awal untuk minat seseorang berbelanja secara daring (online) Kedua, sebagai kontribusi bagi dunia bisnis dan digital marketing. Ketiga sebagai referensi untuk penelitian daring yang lain.

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh kemenarikan desain, produk situs, persepsi harga, citra perusahaan pada minat belanja di situs belanja daring Bukalapak.

Kedua, untuk menguji pengaruh peran moderasi gender pada pangaruh sikap, kemenarikan desain, dan citra perusahaan pada minat belanja di situs belanja daring Bukalapak. Ketiga, menguji peran moderasi pekerjaan pada pengaruh kemenarikan desain, produk, persepsi harga dan citra perusahaan pada minat belanja di situs belanja daring Bukalapak. Keempat, untuk menguji peran

(3)

moderasi asal daerah pada pengaruh kemenarikan desain, produk, persepsi harga dan citra perusahaan pada minat belanja di situs belanja daring Bukalapak

KAJIAN LITERATUR Media Online (daring)

Media online (daring) adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (baca-komputer dan internet). Di dalamnya terdapat portal, website (situs web), radio- online, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya. Online adalah istilah saat kita sedang terhubung dengan internet atau dunia maya, baik itu terhubung dengan akun media sosial kita, email dan berbagai jenis akun lainnya yang kita pakai atau gunakan lewat internet.

Sedangkan dalam Wikipedia disebutkan daring adalah (bahasa Inggris: online) dan luring (bahasa Inggris: offline) memiliki makna tertentu dalam hal teknologi komputer dan telekomunikasi. Secara umum,

"online" menunjukkan keadaan terhubung, sementara "offline" menunjukkan keadaan terputus.

Banyak ahli menyebutkan difinisi pemasaran. Namun, pada dasarnya definisi yang dikemukakan oleh para ahli memiliki maksud dan pengertian yang sama. Beberapa definisi pemasaran antara lain :

“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Daryanto, 2011:1).”

Menurut William J Stanton, “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan- kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusi-kan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli maupun pembeli potensial” (Swasta dan Irawan, 2003:5).

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:5), “Marketing is a societal process by

which individuals and groups obtain what they need and what through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others.”

Pemasaran adalah proses sosial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan bebas bertukar produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.

Menurut American Marketing Association dalam Philip Kotler dan Keller (2012:5), “Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offering that have value for customer, clients, partners, and society at large.”

Sedangkan, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Th. 2008,

“Pemasaran ialah proses, cara, perbuatan dalam memasarkan barang dagangan, perihal menyebarluaskan di tengah-tenganh masyarakat pada umumnya.”

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, menawarkan, dan memberikan nilai kepada pelanggan, klien, mitra dan masyarakat umum.

“Marketing management as the art and science of choosing target market and getting, keeping, and growing customer through creating, delivering, and communicating superior customer value” (Kotler&

Armstrong, 2012:5). Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dalam mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan melalui

menciptakan, memberikan, dan

mengkomunikasikan nilai-nilai yang unggul.

Sedangkan pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association (1994) adalah “Manajemen Pemasaran adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi.”

Konsep pemasaran perlu dibuat dengan jelas agar rencana pemasaran yang telah ditetapkan dapat mencapai pasar sasaran

(4)

secara efektif dan optimal. Sehingga, penjualan akan meningkat.

Inti dari pemasaran adalah memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen, sasaran dari bisnis adalah meningkatkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba (Kotler, 2009:36).

Website yang memiliki kualitas desain yang baik dapat membuat konsumen yang berkunjung ke halaman website tersebut suka untuk berlama-lama dan tidak membuat jenuh pengunjung, dimensi kualitas website terbagi menjadi 5 bagian (Kim & Niehm, 2009):

1. Adanya Informasi yang meliputi kualitas dari isi konten, isinya memberikan kegunaan bagi konsumen dan menambah ilmu pengetahuan, lengkap mengenai informasi yang diberikan, akurat dan relevan.

2. Adanya keamanan yang meliputi kepercayaan pada diri konsumen yang mengunjungi website tersebut, bersifat privasi akan data diri dari pengunjung dan memberikan jaminan keamanan.

3. Adanya kemudahan bagi pengunjung ketika membuka halaman website

didapatkan kemudahan dalam

mengoperasikannya, mudah dimengerti pengunjung, saat diakses bisa lebih cepat.

4. Adanya kenyamanan yang meliputi website memiliki daya tarik visual yang tinggi, selain itu daya tarik emosional, serta memiliki desain yang kreatif dan atraktif yang memiliki perpaduan ornamen warna yang indah.

Persepsi Price (Harga)

Price (harga) adalah sejumlah uang atau nilai yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler& Armstrong, 2010:314).

Sedangkan, menurut Basu Swastha (2005:185) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Harga merupakan faktor yang penting bagi suatu perusahaan karena harga dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Harga yang ditawarkan juga harus

sesuai dengan nilai dan manfaat yang diperoleh konsumen dari produk yang disediakan.

Product (Produk)

Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi.

Sehingga, dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan (Kotler& Armstrong, 2010:253).

Produk merupakan faktor terpenting bagi sebuah perusahaan karena dapat ditawarkan kepada pasar untuk dijual, dimiliki, dan dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Citra perusahaan

Citra perusahaan merupakan salah satu bagian terpenting yang dimiliki oleh suatu perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Menurut Nguyen dan Le Blanc dalam Flavian et al. (2005), citra perusahaan merupakan hasil dari kumpulan proses di mana konsumen membandingkan berbagai atribut yang dimiliki oleh perusahaan. Atribut yang dimaksud misalnya produk, harga, kualitas produk dan kualitas layanan. Konsumen akan membuat persepsi yang subyektif mengenai perusahaan dan segala aktivitasnya seperti yang diungkapkan oleh Walters dan Paul dalam Chiu dan Hsu (2010). Persepsi tersebut akan berbeda-beda bagi setiap orang walaupun dihadapkan pada objek yang sama.

Menurut Berman dan Evans (1995) dalam Weiwei (2007) citra perusahaan merupakan campuran dari aspek fungsional dan emosional yaitu pengalaman terdahulu antara konsumen dengan perusahaan misalnya iklan, getok tular, harapan akan datang yang berpengaruh positif secara langsung pada kepuasan konsumen. Jika konsumen pernah mendapatkan pengalaman baik dengan perusahaan, maka kepuasannya akan meningkat. Sebaliknya ketika pernah terjadi pengalaman buruk, maka kepuasan juga akan menurun.

Dari pengertian citra perusahaan menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa citra perusahaan/online shop adalah hasil dari proses evaluasi yang dilakukan oleh konsumen terhadap online shop maupun segala aktivitas dan produk yang ditawarkannya. Hasil evaluasi tersebut kemudian disimpan dalam

(5)

ingatan dan diubah menjadi persepsi. Ketika nama online shop disebut atau muncul dalam ingatan konsumen, pada saat itulah citra online shop positif maupun negatif yang sudah tertanam muncul kembali.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan yang nyata individu yang dipengaruhi oleh kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya yang mengarah mereka untuk memilih dan menpergunakan barang-barang yang diinginkan (Kotler,2005: 215)

Menurut Mowen dan Minor (2002: 6), perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide.

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Sementara itu, perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau

organisasi yang berhubungan dengan proses minat beli pada situs daring Bukalapak

Minat Beli

Pengertian beli atau belanja secara umum di sini adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam pemenuhan kebutuhannya dengan mengeluarkan sejumlah nilai tertentu yang biasanya berupa uang (Durianto dan Liana, 2004:44). Simamora (2002:131) minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut.

Minat beli di internet adalah tindakan yang dilakukan oleh konsumen untuk mendapatkan barang yang sesuai keinginannya yang dilakukan pada internet.Internet di sini bisa saja yang berbasis situs atau aplikasi yang bisa diunduh menggunakan telpon selular yang dimiliki oleh konsumen. Di sini adalah minat beli seseorang pada situs daring www.bukalapak.com.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka model penelitian ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.

Gambar 1

Kerangka Konseptual Penelitian Kemenarikan desain (X1) -

H1 promosi (X2) – H2

Persepsi Harga (X3) – H3

Minat beli bukalapak.com

Citra perusahaan (X4) - H4

Pekerjaan (M2) H6

Gender(M3) –H7

Asal daerah (M1) - H5

(6)

Hipotesis

Hipotesis studi ini dibangun dari latar belakang masalah dan tinjauan pustaka. Untuk itu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1: Variabel kemenarikan desain berpengaruh positif pada minat beli seseorang berbelanja di situs Bukalapak

H2: Variabel promosi berpengaruh positif pada minat beli seseorang berbelanja di situs Bukalapak H3: Variabel persepsi harga

berpengaruh positif pada minat beli seseorang berbelanja di situs Bukalapak

H4: Variabel citra perusahaan berpengaruh positif pada minat beli seseorang berbelanja di situs Bukalapak

H5: Gender memoderasi hubungan sikap, kemenarikan desain, dan citra perusahaan pada minat belanja di situs belanja daring Bukalapak?

H6: Pekerjaan memoderasi hubungan kemenarikan desain, produk, persepsi harga dan citra perusahaan pada minat belanja di situs belanja daring Bukalapak.

H7: Asal daerah memoderasi hubungan kemenarikan desain, produk, persepsi harga dan citra perusahaan

pada minat belanja di situs belanja daring Bukalapak?

H8: Variabel sikap, kemarikan desain, dan citra perusahaan secara bersama-sama berpengaruh positif pada minat beli seseorang berbelanja di situs belanja daring Bukalapak

METODA PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey dengan tekhnik purposive sampling (Cooper dan Schindler, 2011).

Pemilihan sampel dalam penilian ini adalah masyarakat yang pernah melihat situs belanja tokopedia. Teknik penyampelan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Yaitu metode penyampelan yang mengharuskan responden memenuhi syarat tertentu dalam hal ini masyarakat yang pernah berbelanja melalui situs bukalapak dalam kurun 6 bulan terakhir. Hal ini dilakukan pada 155 responden yang mewakili Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gubung Kidul, dan Kabupaten Sleman.

Variabel-variabel yang dipakai sebagai definisi operasional dalam penelitian ini adalah desain tampilan situs, produk, dan citra situs sebagai variabel independent. Sedangkan, variabel minat belanja merupakan variabel dependentnya.

Tabel 1

Pengukuran Variabel Riset

Variabel Definisi Operasional Ukuran

Desain Tampilan Situs

Tampilan yang ditawarkan oleh situs demi kenyamanan penggunaan dalam berbelanja online.

1. Pesan situs mudah dipahami

2. Tampilan situs menarik hati

3. Perpaduan ornamen situs terlihat indah

4. Warna situs yang menarik

5. Kemudahan transaksi dalam pembelian produk

Produk

produk yang ditawarkan dalam situs daring Bukalapak

1. Kelengkapan produk yang ditawarkan

2. Variasi vendor yang menawarkan produk yang

dicari

3. Jaminan produk yang berkualitas

4. Kemudahan dalam mencari produk yang diinginkan

Tabel 1

(7)

Pengukuran Variabel Riset

Variabel Definisi Operasional Ukuran

Persepsi Harga Persepsi nilai yang ditawarkan ke konsumen baik dalam masa promosi maupun non promosi bagi konsumen Bukalapak untuk mendapatkan produk yang diinginkan.

1. Harga yang ditawarkan murah

2. Harga yang ditawarkan kompetitif

3. Adanya promosi harga diskon dalam

mendapatkan produk

4. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas

yang didapatkan

5. Harga potongan bagi pembelian jumlah banyak

Citra Situs Persepsiatau pendapat pribadi dari

suatu organisasi yang direkam di

memori konsumen dan berkerja sebagai filter yang mempengaruhi persepsi terhadap situs bukalapak.

1. Ramai dibicarakan kebaikannya

2. Perusahaan sudah dikenal baik

3. Punya ciri khas dibanding yang lain

4. Selalu terdengar menjadi tujuan utama dalam

berbelanja online (top of mind)

5. Telah ada promosi web di berbagai media

6. Jingle sudah menjadi ciri khas situs

HASIL PENELITIAN

Pengujian kualitas data dilakukan dengan uji KMO-MSA untuk menguji kecukupan varian data, uji validitas dengan factor loading, dan uji Reliabilitas dengan melihat nilai cronbach’s alpha. Adapun hasil uji kualitas data dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Uji Hasil Uji Kualitas Data

Variabel KMO-MSA Butir

Faktor loading

Cronbach’s Alpha ( > 0,5) ( > 0,5)

Desain tampilan situs

.724 DTS 1 .832

0,64 Kecukupan

sampel terpenuhi DTS2 .768 (KMO-MSA>0,5) DTS 3 .643

DTS 4 .720

DTS 5 .566

Produk

PRD1 .660

0,764

PRD2 .623

PRD 3 .709

PRD 4 .712

PRD 5 .643

Tabel 2. (Lanjutan)

(8)

Persepsi Harga

PRC 1 .930

0,667

PRC 2 .799

PRC 3 .801

PRC 4 .547

PRC 5 .583

Citra situs

CTR 1 .707

0,721

CTR 2 .652

CTR 3 .725

CTR 4 .662

CTR 5 .746

CTR 6 .604

Minat belanja

MNT 1 .712

MNT 2 .623 0,63

MNT 3 .542

MNT 4 .673

Sumber : Data Primer

Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis jalur atau yang biasa

dikenal dengan path analysis. Hasil olah data dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3.

Uji Hipotesis

Variabel Independen Variabel Dependen: minat belanja

β t Sig.

Desain tampilan situs 0,024 0,831 0,407

Produk 0,007 0,305 0,761

Persepsi Harga -0,007 -0,278 0,782

Citra situs 0,022 0,336 0

R2 0,592

Adjusted R2 0,591

F 15,593

0 Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil olah data tersebut, variabel desain tampilan situs, produk, persepsi harga Nilai keterkaitan variabel dependen terhadap variabel independen pada variabel desain tampilan situs, produk, dan persepsi harga menunjukkan adanya hubungan dengan minat pembelian sebesar 0,591 persen.

Sisa 0.409 dipengaruhi oleh variabel lain.

Nilai signifikansi pada sig menunjukkan signifikansi di atas 0,05 (sig.=0,407;

sig.=0,761; dan sig.=0,782) menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan karena hasil

hitung lebih besar daripada 0,05. Artinya variabel desain tampilan situs, produk, dan harga tidak berpengaruh pada minat belanja melalui situs bukalapak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 (H1), hipotesis 2 (H2), dan dan hipotesis 3 (H3) tidak terdukung (not supported). Sedangkan, hanya variabel citra situs (H4) menunjukkan angka signifikansi di bawah 0,05 (sig.=0,000) yang artinya variabel citra situs berpengaruh signifikan pada minat belanja melalui situs

(9)

Bukalapak. Hal ini berarti hipotesis 4 dalam penelitian ini terdukung (supported).

Dalam penelitian ini juga dilakukan uji beda dengan menggunakan uji beda pair t test karena ada 3 kelompok pembeda yaitu jenis kelamin, pekerjaan, dan daerah asal. Hasil uji

beda dengan menggunakan uji pair t test dapat dilihat pada table-tabel di bawah ini. Berikut tabel-tabelnya.

Peran Pemoderasi

Tabel 4

Hasil Uji Pair t test (Uji Beda) Jenis Kelamin

Variabel Independen

Variabel dependent: minat berbelanja

Nilai F Signifikansi

Desain

tampilan situs 2,2 0,118

Produk 2,22 0,772

Harga 2,14 0,047

Citra situs 1,82 0,346

Sumber : Data Primer Jenis kelamin sebagai pemoderasi. Berikut adalah hasil dari uji beda dengan jenis kelamin sebagai pemoderasi. Dari nilai signifikansi yang terlihat pada tabel, variabel desain tampilan situs, produk, dan citra situs berada pada nilai signifikansi diatas 0,05. Ini menunjukkan tidak adanya perbedaan perilaku pada pria dan wanita dalam respon tampilan situs, produk, dan citra situs pada situs belanja bukalapak. Perbedaan hanya terlihat di respon akan harga produk.

Pekerjaan sebagai pemoderasi

Berikut adalah hasil dari uji beda dengan pekerjaan sebagai pemoderasi. Nilai signifikansi yang terlihat pada tabel, variabel desain tampilan situs, produk, dan citra situs berada pada nilai signifikansi di atas 0,05. Ini menunjukkan tidak adanya perbedaan respon perilaku minat belanja yang ditinjau dari aspek pekerjaan.

Tabel 5

Hasil Uji Pair t test (Uji Beda) Pekerjaan

Variabel Independen

Variabel dependent: minat berbelanja Nilai F Signifikansi

Desain

tampilan situs 1,58 0,309

Produk 1,6 0,672

Harga 1,49 0,374

Citra situs 1,19 0,804

Asal daerah sebagai pemoderasi Berikutnya adalah uji beda berdasarkan asal daerah yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu asal Jawa dan luar Jawa. Adapaun hasil

(10)

olah data adalah sebagaimana tercantum dalam tabel. Nilai signifikansi yang terlihat pada tabel, variabel desain tampilan situs, produk, dan citra situs berada pada nilai signifikansi di

atas 0,05. Ini menunjukkan tidak adanya perbedaan respon perilaku minat belanja yang ditinjau dari aspek asal daerah.

Tabel 6

Hasil Uji Pair t test (Uji Beda) Asal Daerah

Variabel Independen

Variabel dependent: minat berbelanja

Nilai F Signifikansi Desain

tampilan 1,97 0,309

Produk 1,94 0,531

Harga 1,87 0,682

Citra situs 1,56 0,821

Sumber : Data Primer PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya, terbukti bahwa secara umum dan Uji t, hanya pada variabel citra situs saja yang terdapat pengaruh signifikan pada minat berbelanja di Bukalapak.

Sedangkan variabel desain tampilan situs, produk, dan harga tidak berpengaruh signifikan pada minat belanja.

Hal ini disebabkan karena produk yang dijual dan nama besar Bukalapak yang ramai dibicarakan kebaikannya dan memiliki reputasi yang baik. Namun, di sini, kemungkinan terkait dengan isu terkini terkait pemilik Bukalapak yang melontarkan pernyataan kontroversial soal Negara Republik Indonesia (Kumparan, 2019). Di sini ditemukan dugaan bahwa rasa nasionalisme yang tinggi dalam diri rakyat Indonesia menyebabkan citra situs belanja bukalapak menjadi mulai ditinggalkan peminat. Akan tetapi dalam beberapa bulan terakhir kembali menjadi tujuan dalam pencarian produk. Hal ini terbukti dengan Bukalapak masih menjadi salah satu Start up Unicorn di Indonesia selain Tokopedia, Ovo, Traveloka dan Gojek yang kini telah menjadi Decacorn.

Dalam penelitian ini , secara khusus ditemukan bahwa terdapat perbedaan respon antara pria dan wanita dalam pembentukan minat berbelanja di situs belanja Bukalapak.

Pelanggan pria dalam hal ini cenderung bersikap rasional dan berfokus pada keperluan.

Sehingga, harga menjadi hal yang relevan dan

penting untuk dipertimbangkan. Pria lebih cenderung tidak peduli pada harga apabila produk yang dijual ada kaitannya dengan hobi mereka. Swastha dan Handoko (2002:198) menyatakan kepuasan pelanggan laki-laki dan perempuan dalam mencapai loyalitas pelanggan tentunya memiliki suatu perbedaan karena setiap individu pelanggan memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Sehingga, mempengaruhi perilaku dan tanggapan yang berbeda akan suatu produk. Hasil penelitian ini juga senada dengan penelitian Fan dan Miao (2012) yang menyatakan bahwa gender secara positif dan signifikan memoderasi pengaruh kepuasan pelanggan terhadap perilaku pembelian.

Sedangkan, untuk variabel pekerjaan dan asal daerah tidak ada perbedaan. Hal ini karena, jaman sekarang tidak ada kesulitan untuk pertukaran informasi dan teknologi.

Dengan kata lain, teknologi telah masuk ke semua lapisan masyarakat dan semua tempat.

Jadi di ini, masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada perbedaan dalam minat beli di Bukalapak berdasarkan pekerjaan mereka (seperti pelajar, mahasiswa, pegawai, dan sebagainya) maupun asal daerah mereka baik itu berasal dari Pulau Jawa maupun dari luar Pulau jawa. Hal ini terbukti dengan semua hasil hitung pada uji beda dengan pemoderasi Pekerjaan dan asal daerah semua berada di atas angka 0.05.

KESIMPULAN DAN SARAN

(11)

Kesimpulan

Penelitian ini ingin membahas bagaimana desain tampilan situs, variasi produk, harga, dan citra situs mempengaruhi minat belanja konsumen pada situs belanja bukalapak. Secara umum hanya variabel citra situs yang mempengaruhi minat belanja di bukalapak. Hal ini dikarenakan barang-barang yang ditawarkan oleh situs belanja pada umumnya sama. Terlihat juga bahwa pria dan wanita memberi respon yang berbeda dalam pengaruh desain tampilan situs, produk, harga, dan citra situs pada minat berbelanja.

Perbedaan karakteristik dan emosional inilah yang membuat pria dan wanita memberi respon yang berbeda. Hasil temuan penelitian

ini juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi tiap pemimpin perusahaan agar tidak mudah memberi pernyataan atau tanggapan di muka umum yang dapat menjatuhkan citra perusahaan.

Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dapat memasukkan unsur-unsur service atau pelayanan lain dalam model ini seperti sistem pembayaran, sistem ekspedisi (jasa pengiriman), dan lamanya waktu pengiriman.

Selain itu, bisa dilakukan pada start up lain yang sedang tumbuh dan memiliki pelanggan banyak mengingat era digitalisasi kinisedang marak.

DAFTAR REFERENSI

Adkon dan Ridwan, 2006, Aplikasi Statistika dan Metodologi Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen, Penerbit Dewa Ruci, Bandung

Bilson Simamora, 2004, Riset Pemasaran, Gramedia Utama, Jakarta

Bilson Simamora.,2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Pustaka Utama, Surabaya Daryanto, 2011,Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, PT SaranaTutorial Nurani Sejahtera, Bandung

Damodar N. Gujarati dan Dawn C. Porter., 2012, Dasar-dasarEkonometrika

(terjemahan), edisi 5,

PenerbitSalembaEmpat, Jakarta Hasibuan, Nurimansjah., 1993, Ekonomi

Industri, LP3ES Jakarta

Imam Gozali., 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Undip, Semarang Philip Kotler, Marketing Management,13th edition, Pearson Publisher, New York, 2009 Philip Kotler., & Gary Armstrong., G., 2012,

Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 13, Erlangga, Jakarta

Philip Kotler., & Keller, K.L., 2012, Marketing Management, Edisi 14, Pearson Education, New Jersey

Barnes, James G., 2003,Secrets Of Customer Relationship Management, penerbit ANDI, Yogyakarta

Durianto, D. dan C. Liana, 2004, Analisis Efektivitas Iklan Televisi Softener Soft

& Fresh di Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan Consumen Decision Model, Jurnal Ekonomi Perusahaan, 11 (1): 35 -55

Gozali.I., 2009, AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Ibnu Widiyanto dan Sri Lestari Prasilowati,

2015, Perilaku Pembelian Melalui Internet, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro dalam JMK, VOL. 17, NO. 2, September 2015,

Kotler. P., 2009, Marketing Management, 13th edition, Pearson Publisher, New Jersey

Kotler. P., dan G. Armstrong., 2012, Prinsip- Prinsip Pemasaran, Edisi 13, Penerbit Erlangga, Jakarta

Kotler. P., dan K.L. Keller, 2012, Marketing Management, Edisi 14, Pearson Education, New Jersey

Saputri, M.E., 2016, Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Online Produk Fashion Pada Zalora Indonesia, Journals, ITB.ac.id, Bandung

Sunarto, 2006, Manajemen Pemasaran 2, Penerbit Adityamedia, Yogyakarta

Mowen, J.C., dan M. Minor, 2002,Perilaku Konsumen, Jilid Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta

Ratib. R. A., 2015, Analisis Pengaruh Kepercayaan Situs Belanja Online dan Risiko yang Dirasakan pada Minat Beli Konsumen Secara Online,

(12)

Jurnal Universitas Bakrie, Vol. 3 no.

3, Jakarta

---, www.apjii.com, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, berbagai artikel

---, www.liputan6.com , (2019), aneka pemberitaan tekonologi

---, www.technopreneur.com , (2017), Penetrasi dan Perilaku Internet Indonesia,

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1: Tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan

Pengembangan hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: Inklusi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan H2: Literasi keuangan