• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi dan Aspek-aspeknya

N/A
N/A
Annisa Nurfitri Octaviani

Academic year: 2024

Membagikan " Definisi dan Aspek-aspeknya"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Hurlock menambahkan, jika individu hanya melihat dari satu sisi, bukan tidak mungkin akan muncul kepribadian yang tidak seimbang. Semakin seseorang menyukai dirinya, maka ia akan semakin mampu menerima dirinya sendiri, dan semakin diterima oleh orang lain . menyatakan bahwa individu yang memiliki penerimaan diri yang baik akan mampu menerima karakternya dan tidak mengkritik sesuatu yang tidak dapat diubah lagi16. Bahwa penerimaan diri adalah sikap positif terhadap diri sendiri, mampu menerima keadaan dengan tenang dan mempunyai kesadaran penuh akan siapa dan apa dirinya, di samping mampu menghargai diri sendiri dan orang lain. Dan dapat menerima keadaan emosinya (depresi, marah, sedih, cemas, dll) tanpa mengganggu orang lain 18.

Jika seorang individu mau menerima dirinya apa adanya, maka individu tersebut dapat lebih menghargai dirinya sendiri dan memberitahukan kepada orang lain bahwa mereka seharusnya mau menerima dan menghargai dirinya apa adanya. Individu dengan tipe ini juga mampu menerima orang lain dan tidak mengharuskan mereka untuk berusaha menyesuaikan diri. Artinya, seseorang yang dapat mengidentifikasi diri dengan dirinya atau dengan orang lain serta mempunyai penyesuaian diri yang baik biasanya mengetahui cara menerima dirinya sendiri dan dapat melihat dirinya sama dengan apa yang dilihat orang lain pada dirinya.

Dari uraian di atas diketahui bahwa orang yang dapat menerima dirinya mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu dapat menerima dirinya apa adanya, dapat menerima kekurangan dan kelebihannya, mempunyai rasa percaya diri untuk mencintai dirinya sendiri dan mampu mencintai dirinya sendiri. menghargai orang lain, tidak merasa dirinya paling sempurna, dan yakin bahwa dirinya mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bermanfaat bagi orang lain. Hal ini terjadi ketika individu menetapkan ekspektasinya sendiri berdasarkan pemahaman dan kemampuannya, dan tidak membiarkan orang lain membimbingnya dalam mencapai tujuannya dengan memiliki ekspektasi yang realistis. Semakin besar peluang untuk mewujudkan harapan tersebut, maka hal ini akan menimbulkan kepuasan diri yang penting dalam penerimaan diri. Tidak menimbulkan prasangka, karena adanya rasa hormat terhadap kemampuan sosial orang lain dan kemauan individu untuk mengikuti adat istiadat lingkungan. e) Tidak adanya gangguan emosi yang serius.

Yakni, memperhatikan pandangan orang lain tentang diri Anda. Perspektif luas ini diperoleh melalui pengalaman dan pembelajaran.

Aspek-aspek Penerimaan Diri

Yakni kehadiran seseorang atau beberapa orang yang akrab, dapat dipercaya dan selalu siap membantu bila diperlukan. Hal ini tidak berarti bahwa penampilannya harus sempurna, tetapi individu tersebut dapat melakukan sesuatu dan berbicara dengan baik tentang kondisinya. Individu yang mempunyai penerimaan diri melihat kelemahan dan kelebihan dirinya lebih baik dibandingkan dengan orang yang kurang penerimaan diri.

Individu yang memiliki penerimaan diri mampu menerima kritikan bahkan belajar darinya. Individu yang memiliki penerimaan diri berarti ia mempertahankan harapan dan tuntutannya dengan baik dalam batas kemampuannya. Individu ini mungkin memiliki ambisi yang besar, namun tidak mungkin mencapainya bahkan dalam jangka waktu tertentu. Namun ia akan menerima bahkan menuntut kepantasan dalam hidupnya, dan tidak akan mengambil apa yang bukan haknya untuk mendapatkan jabatan yang dicari dalam kelompoknya.

Dia memiliki kejujuran untuk menerima dirinya apa adanya dan ingin menjadi apa, dan dia tidak suka berpura-pura. Orang yang dapat menerima beberapa aspek kehidupannya mungkin memiliki keraguan dan kesulitan dalam menghormati orang lain.

Kondisi yang Dapat Mempengaruhi Pembentukan Penerimaan Diri Hurlock mengemukakan beberapa kondisi yang mengarah pada

Tanda-Tanda Penerimaan Diri

Rasa Percaya Diri

  • Pengertian Rasa Percaya Diri
  • Ciri-ciri Rasa Percayaan Diri
  • Faktor-faktor yang Mempengarui Rasa Percayaan Diri
  • Pengaruh Orang tua dan Teman Sebaya Terhadap Rasa Percaya Diri Coopersmith mengatakan bahwa ada dua sumber penting dukungan sosial
  • Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Oleh karena itu, menurut Barbara, kepercayaan diri datang dari hati nurani, bukan kecerdikan. Rasa percaya diri berasal dari kemauan diri sendiri untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkan dalam hidupnya, yang dibangun di atas rasa percaya diri30. Rini mengatakan, rasa percaya diri merupakan sikap positif seseorang yang memungkinkannya mengembangkan penilaian positif baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya32.

Kepercayaan diri adalah keyakinan terhadap kemampuan, kapasitas, dan pengambilan keputusan (penilaian) diri sendiri. Sebaliknya, orang yang percaya diri percaya pada kemampuan mereka untuk bekerja dengan baik meskipun ada perasaan takut atau ragu. Menurut Hurlock, ciri-ciri orang yang mempunyai rasa percaya diri adalah mempunyai sikap tenang dan seimbang dalam situasi sosial40.

Percaya diri atau yakin terhadap kemampuan diri sendiri merupakan salah satu ciri orang yang percaya diri. Artinya rasa percaya dan percaya diri muncul ketika seseorang melakukan sesuatu dengan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Mangunharja, faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri adalah : faktor fisik, faktor mental dan faktor sosial. A.

Penelitian menunjukkan bahwa dukungan teman sebaya mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap tingkat harga diri individu, meskipun dukungan orang tua juga merupakan faktor penting dalam meningkatkan harga diri Harter (1987). Ada dua jenis dukungan teman sebaya yang diteliti, yaitu dukungan dari teman sekelas yang mempunyai pengaruh lebih kuat terhadap harga diri dibandingkan dukungan dari teman dekat. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi harga diri seseorang, namun pola asuh dan interaksi anak usia dini merupakan faktor fundamental dalam membentuk harga diri.

Orang tua yang menunjukkan kasih sayang, perhatian, penerimaan dan kasih sayang, serta hubungan emosional yang tulus dengan anak, akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Mengidentifikasi penyebab rendahnya rasa percaya diri dan bidang penting kompetensi diri merupakan langkah penting dalam meningkatkan tingkat kepercayaan diri. Harter percaya bahwa penyebab rendahnya harga diri harus diatasi jika ingin meningkatkan harga diri secara signifikan.

Remaja memiliki tingkat kepercayaan diri tertinggi ketika mereka merasa sukses dalam bidang-bidang penting. Dukungan emosional dan penerimaan sosial berupa afirmasi dari orang lain juga berpengaruh penting terhadap kepercayaan diri remaja, Harter (1990).

Penerimaan Diri Dan Percaya Diri Dalam Perspektif Islam 1. Penerimaan Diri Dalam Perspektif Islam

Rasa Percaya Diri Dalam Perspektif Islam

Individu harus mempunyai keyakinan terhadap kemampuan dan potensi yang dimilikinya, jangan sampai perasaan pesimis dan cemas selalu menghantui perasaannya. Setiap individu pasti yakin bahwa manusia adalah makhluk paling sempurna yang Tuhan ciptakan di muka bumi ini. Untuk itu Allah menciptakan manusia secara sempurna untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi untuk menyampaikan perintah Allah dan menjaga bumi dari bahaya dan kemaksiatan.

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Apakah kamu akan menjadikan dia orang yang membinasakannya dan menumpahkan darah, sedangkan kami memuliakan Engkau dengan memuji dan memuliakan Engkau? Salah satu ciri orang yang berkeyakinan adalah mempunyai perasaan yang positif terhadap diri sendiri, iaitu wujudnya penilaian yang baik dari dalam, baik dari sudut mahupun dari tindakan yang dilakukan.

Timbul rasa putus asa kerana tiada kemahuan hati dan raga untuk mencari dan beriman kepada rahmat Allah SWT. Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis) dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (Ali Imran: 139)58. Orang yang mempunyai sikap optimis adalah orang yang gigih dalam mengamalkan ketaatan dan menyokong semua yang diperlukan oleh imannya.

Dia berharap agar Allah SWT tidak menolaknya, menerima amalnya dan tidak menolaknya serta melipatgandakan pahalanya.

Hubungan Penerimaan Diri Dengan Rasa Percaya Diri

Sikap realistis terhadap penerimaan dapat ditandai dengan melihat secara obyektif kelemahan dan kelebihan diri. Sebaliknya, penerimaan diri yang tidak realistis ditandai dengan adanya upaya untuk melebih-lebihkan diri sendiri, berusaha mengingkari kelemahan diri sendiri, mengingkari atau menghindari hal-hal buruk dalam diri, misalnya pengalaman traumatis di masa lalu. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa penerimaan diri yang baik akan menjadi hal penting bagi rasa percaya diri, karena rasa percaya diri merupakan kemampuan individu dalam memahami dan meyakini segala potensi yang dimilikinya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya.

Orang yang percaya diri biasanya memiliki inisiatif sendiri, kreatif dan optimis terhadap masa depan, menyadari kelemahan dan kelebihan diri, berpikir positif, dan berasumsi bahwa semua masalah ada solusinya. Orang yang kurang percaya diri ditandai dengan sikap-sikap yang cenderung meredam semangat hidup, seperti rendah diri, pesimis, pasif, apatis, dan cenderung apriori. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa individu yang mampu menerima segala aspek dalam dirinya juga akan memberikan pengaruh yang baik terhadap harga dirinya. Dari sini terlihat jelas bahwa penerimaan diri mempunyai pengaruh yang kuat terhadap munculnya perasaan percaya diri.

Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

(1) memiliki kemampuan mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya, (2) menunjukkan sikap percaya diri dan

Hurlock (Ridha, 2012) mengemukakan bahwa penerimaan diri merupakan kemampuan menerima segala hal yang ada pada diri sendiri baik kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki,

Karena itu, asesmen harus dapat mengungkapkan seoptimal mungkin kelebihan setiap individu, dan juga kekurangannya (untuk bisa dilakukan perbaikan); (3) berpusat pada

Menurut Hurlock (2006) mengemukakan bahwa penerimaan diri merupakan kemampuan menerima segala hal yang ada pada diri sendiri baik kekurangan maupun kelebihan yang

menerima diri sendiri apa adanya, memiliki identitas diri yang jelas, mampu menilai kelebihan dan kekurangan diri sendiri secara realitas. Pandangan yang realistis terhadap

• Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun secara

Penerimaan diri adalah kemampuan untuk menerima segala sesuatu yang ada pada diri, termasuk kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki, sehingga apabila terjadi sesuatu yang kurang

Individu tersebut akan menerima dirinya, menyenangi dirinya, dan puas akan dirinya sehingga ia akan menganggap dirinya berharga, individu menerima dirinya secara akurat dan realistis,