MATRIKS BAB
3
K I K D Daftar Isi
DAFTAR
ISI
Pengertian, Notasi, dan Ordo MatriksIntro
Kesamaan Dua Matriks Transpos Matriks
Penjumlahan dan Pengurangan Matriks Perkalian Bilangan Real (Skalar) dan Matriks
Persamaan Linear Matriks Invers Matriks 2 × 2
Perkalian Matriks
Determinan Matriks 2 × 2
Penggunaan Matriks dalam Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sebuah perusahaan mencatat hasil penjualan setiap bulan dari mobil jenis sedan dan minibus dari dua merek, yaitu merek A dan merek B. Pada bulan Januari, banyak sedan yang terjual adalah 5 unit merek A dan 7 unit merek B, sedangkan banyak minibus yang terjual adalah 9 unit merek A dan 2 unit merek B. Penulisan
masalah tersebut dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut.
INTRO
K I K D Daftar Isi
Merek A Merek B
Sedan 5 7
Minibus 9 2
Jika kita mencatat angkanya saja, maka tabel tersebut dapat ditulis dalam bentuk berikut.
(
59 72)
Bentuk terakhir ini disebut dengan matriks.
Pengertian, Notasi, dan Ordo Matriks
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.1
Matriks
Susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom berbentuk persegi panjang disebut matriks.
Susunan bilangan tersebut diapit oleh tanda kurung ( ) atau [ ].
Contoh susunan bilangan dalam bentuk matriks:
atau
Baris pertama
Baris kedua
kolom pertama
Kolom kedua
kolom ketiga
K I K D Daftar Isi
Beberapa contoh matriks dengan berbagai ukuran.
a. Matriks yang hanya mempunyai satu kolom disebut matriks kolom.
(
−27)
b. Matriks yang hanya mempunyai satu baris disebut matriks baris.
c. Matriks yang mempunyai banyak kolom dan banyak baris yang sama disebut matriks persegi.
(
0 1 0 )
(
−52 −42)
Perhatikan matriks berikut.
K I K D Daftar Isi
(
−52 10 07)
Tentukan a21 dan a13.
Elemen pada baris kedua dan kolom pertama (a21) adalah 5 dan elemen pada baris pertama dan kolom ketiga (a13) adalah 0.
Pembahasan: a21
a13
K I K D Daftar Isi
Diketahui tiga kota, yaitu Kota 1, 2, dan 3. Hubungan antarkota tersebut disajikan dalam gambar berikut.
Jika dari kota i ke kota j dihubungkan oleh jalan, maka elemen baris ke-i dan kolom ke-j sama dengan 1. Jika tidak dihubungkan dengan jalan, sama dengan nol. Sajikan hubungan ketiga kota tersebut dalam bentuk matriks.
•
1
•
2
•
3Dari Kota Ke Kota
1 2 3
1 1 1 0
2 1 1 1
3 0 0 1
K I K D Daftar Isi
Pembahasan:
( ¿ )
Hubungan
antarkota dalam matriks
Hubungan antarkota dalam tabel
1 1 0
1
1 0
0
1 1
Diketahui sistem persamaan linear berikut.
K I K D Daftar Isi
Tuliskan koefisien-koefisien dalam sistem persamaan tersebut dalam bentuk matriks.
Pembahasan:
¿¿
¿ 2
− 9
−3 6 4
− 10
Koefisien x Koefisien y Koefisien z
Persamaan (1) 2 –3 4
Persamaan (2) –9 6 –10
Transpos Matriks
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.2
Transpos matriks
Misalkan matriks A berukuran m × n. Transpos dari matriks A adalah matriks baru berukuran n × m dan dituliskan dengan AT. Elemen baris ke-i dari matriks baru ini berasal dari elemen
kolom ke-i dari matriks A.
Contoh: Elemen kolom pertama
matriks A menjadi elemen baris pertama pada matriks AT
Elemen kolom kedua matriks A menjadi elemen baris kedua pada matriks AT
AT =
5 9
7 2
Oleh karena ukuran baris pada matriks A sama dengan ukuran kolomnya, maka ukuran matriks AT sama dengan ukuran matriks A
A =
AT =
A =
1 2
K I K D Daftar Isi
1. Tentukan transpos dari matriks berikut.
Pembahasan:
Transpos dari matriks A adalah:
Elemen kolom ke-i matriks A menjadi elemen baris ke-i pada matriks AT
Ukuran matriks AT adalah 4 × 2 Ukuran matriks A adalah 2 × 4
5 6
3 4
7 8
K I K D Daftar Isi
2. Tentukan transpos dari matriks berikut.
Pembahasan:
( 1 −3 9)
a.
a.
(
−35)
b.
b. ( 3 −5)
K I K D Daftar Isi
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang pengertian,
notasi, ordo, dan transpos matriks
Kerjakan Cek Poin dan Latihan Pengembangan Kompetensi
Halaman 70-73.
Kesamaan Dua Matriks
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.3
Kesamaan dua matriks
Dua matriks A dan B disebut sama jika:
a. ukuran atau ordo kedua matriks sama dan b. elemen seletak juga sama.
Contoh: Ukuran kedua matriks
sama, yaitu 2 × 2
Elemen kedua matriks yang seletak juga sama.
=
=
= =
Jadi, matriks A = matriks B.
B = A =
K I K D Daftar Isi
Diketahui dua matriks berikut.
Pembahasan:
Tentukan a, b, c, dan d agar kedua matriks sama.
Ukuran kedua matriks sama. Agar kedua matriks sama, unsur yang seletak juga harus sama. Jadi, a = 0, b = 3, c = 4, dan d = –7.
A = B =
(
59 72)
+(
123 135)
=(
¿¿)
Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.4
Penjumlahan dua matriks
Misalkan A dan B adalah dua matriks berukuran sama, yaitu m × n.
Jumlah matriks A dan B adalah matriks baru yang dinyatakan dengan A + B dan berukuran sama, yaitu m × n, dengan setiap
elemennya merupakan jumlah elemen seletak dari matriks A dan B.
Contoh:
7 + 13
2
+ 5 9
+ 12
5 + 3
K I K D Daftar Isi
Diketahui matriks-matriks berikut.
Pembahasan:
A = ,
B = , dan
Tentukan hasil penjumlahan dua matriks yang mungkin.
A + B =
C =
Ukuran matriks A adalah 3 × 2
Ukuran matriks B adalah 3 × 2
Ukuran matriks C adalah 2 × 2
Oleh karena ukuran matrik C berbeda dengan ukuran matriks A dan B, maka penjumlahan dengan matriks C, yaitu A + B dan A + C tidak dapat dilakukan
K I K D Daftar Isi
1. Diketahui matriks:
Pembahasan:
A =
Tentukan matriks O yang bersesuaian dengan matriks A.
Buktikan bahwa A + O = O + A = A.
A + O = = A
O =
Ukuran matriks A adalah 2 × 3
Oleh karena ukuran matrik A adalah 2 × 3, maka ukuran matriks O haruslah 2 × 3 juga.
O + A = = A
Pembuktian A + O = O + A = A:
K I K D Daftar Isi
2. Diketahui tiga matriks berikut.
Pembahasan:
Tentukan nilai dari a, b, c, dan d sehingga A + B = O.
A + O =
A = , dan O =
2 + a = 0 –3 + b = 0 4 + c = 0 5 + d = 0
a = –2 b = 3
c = –4 d = –5
B =
(
−−24 −35)
B =
(
−−24 −35)
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.5
Lawan terhadap penjumlahan dari matriks
Misalkan matriks A berukuran m × n. Lawan terhadap
penjumlahan atau negatif dari matriks A adalah matriks B yang berukuran sama, yaitu m × n, dengan elemen matriks B adalah lawan terhadap penjumlahan dari elemen matriks A yang
seletak.
Perhatikan bahwa
A + B = O = B + A
dengan O matriks berukuran m × n dengan semua elemennya sama adalah nol.
K I K D Daftar Isi
Diketahui matriks:
Pembahasan:
Tentukan lawan terhadap penjumlahan dari matriks A.
A =
Oleh karena matrik A
berukuran 2 × 3, maka lawan terhadap penjumlahan dari matriks A juga berukuran 2 × 3.
Oleh karena matrik A
berukuran 2 × 3, maka lawan terhadap penjumlahan dari matriks A juga berukuran 2 × 3.
Elemen-elemennya merupakan lawan terhadap penjumlahan dari matriks A,
Elemen-elemennya merupakan lawan terhadap penjumlahan dari matriks A,
A = A =
K I K D Daftar Isi
Penjumlahan matriks
Misalkan matriks A, B, dan C berukuran m × n.
a. (A + B) + C = A + (B + C) disebut sifat asosiatif.
Berdasarkan sifat ini, kita dapat menuliskan A + B + C tanpa mempunyai arti ganda.
b. A + B = B + A disebut sifat komutatif. Berdasarkan sifat ini, kita dapat menukar urutan operasi.
c. Terdapat matriks O berukuran m × n dengan semua elemen sama dengan nol dan bersifat A + O = A.
d. Untuk setiap matriks A, terdapat matriks B dengan sifat A + B = O. Matriks B disebut lawan dari matriks A.
Matriks B ditulis sebagai –A.
Sifat 3.1
K I K D Daftar Isi
Tentukan matriks X yang memenuhi A + X = B jika:
A =
Pembahasan:
X = B + (–A) =
=
B = dan
Penyelesaian persamaan linear matriks
Misalkan matriks A dan B berukuran m × n. Penyelesaian dari persamaan matriks A + X = B adalah matriks:
X = B + (–A) = B – A Sifat 3.2
K I K D Daftar Isi
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang kesamaan dua matriks, penjumlahan dan
pengurangan matriks
Kerjakan Cek Poin dan Latihan Pengembangan Kompetensi
Halaman 80-83.
Perkalian Bilangan Real (Skalar) dan Matriks
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.6
Perkalian bilangan real dan matriks
Misalkan matriks A berukuran m × n dan c bilangan real. Hasil perkalian bilangan real c dengan matriks A, ditulis cA, adalah matriks berukuran m × n juga dengan setiap elemennya
diperoleh dari perkalian setiap elemen dari matriks A dengan c.
K I K D Daftar Isi
1. Diketahui matriks berikut.
Pembahasan:
A = Tentukan:
a. 5A,
a. 5A = 5
Angka 5 dikalikan dengan setiap elemen pada matriks A.
Angka 5 dikalikan dengan setiap elemen pada matriks A.
10 15 = –25
20 10 25
K I K D Daftar Isi
Pembahasan:
b. cA dan dA, kemudian tunjukkan bahwa cA + dA = (c + d)A.
cA = dan d
cA + d =
=
= (c + d)A
K I K D Daftar Isi
1. Diketahui A = dan B = .
Pembahasan:
a. Tentukan matriks 2A, 3A, dan 6A. Apakah ketiga matriks tersebut memenuhi sifat 6A = 2(3A)?
a. 2A = , 3A = , dan 6A =
2(3A) = = = 6A
Jadi, sifat 6A = 2(3A) terpenuhi.
K I K D Daftar Isi
Pembahasan:
b. Tentukan matriks 5A. Jika 2A dan 3A pada soal (a), apakah ketiga matriks tersebut memenuhi sifat 2A + 3A = 5A?
b. 5A =
2A + 3A =
= = 5A
Jadi, sifat 2A + 3A = 5A terpenuhi.
K I K D Daftar Isi
Pembahasan:
c. Tentukan matriks 2B. Jika 2A pada soal (a), apakah sifat 2(A + B) = 2A + 2B terpenuhi?
c. 2B =
2(A + B) =
= 2 =
Jadi, sifat 2(A + B) = 2A + 2B terpenuhi.
2A + 2B =
= = 2(A + B)
K I K D Daftar Isi
Perkalian bilangan real dan matriks
Untuk matriks A dan B, serta bilangan real c dan d, berlaku:
a. (c + d)A = cA + dA b. c(dA) = (cd)A
c. c(A + B) = cA + cB d. 1A = A
Sifat 3.3
K I K D Daftar Isi
Diketahui matriks berikut.
Pembahasan:
Tentukan matriks X yang memenuhi 2A + 3X = B.
A = dan B =
2A + 3X = B
3X = B + (–2A) =
=
X =
Dengan membagi kedua ruas dengan , maka diperoleh:
K I K D Daftar Isi
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang perkalian
bilangan bulat dan matriks
Kerjakan Cek Poin dan Latihan Pengembangan Kompetensi
Halaman 86-89.
Perkalian Matriks
K I K D Daftar Isi
1. Menghitung Perkalian Matriks
Definisi 3.7
Perkalian matriks khusus
Misalkan matriks A berukuran 1 × n dan B berukuran n × 1.
Hasil perkalian matriks AB didefinisikan sebagai matriks 1 × 1 dengan elemennya adalah:
AB =
=
Elemen AB merupakan jumlah dari perkalian elemen seletak dari A dan B.
K I K D Daftar Isi
Tentukan hasil kali dari setiap matriks berikut.
a. A = dan B =
b. A = dan B =
Pembahasan:
a. AB =
=
b. AB =
=
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.8
Perkalian matriks
Misalkan matriks A berukuran m × n dan B berukuran n × p.
Perkalian matriks A dan B, ditulis AB, adalah matriks berukuran m × p dengan elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks AB adalah hasil dari perkalian matriks baris ke-i matriks A dan matriks kolom ke-j matriks B.
K I K D Daftar Isi
Hasil perkalian matriks A berukuran m × n dan B berukuran n × p adalah matriks AB berukuran m × p.
(m × n) (n × p)
Definisi 3.8 diilustrasikan sebagai berikut:
(m × p)
Perkalian matriks A berukuran 3 × 3 dan B berukuran 3 × 2 adalah sebagai berikut.
¿¿
¿
(
��� ��h ���)
×(
��� ���)
=¿
��
+�� +�� ��
+�� +��
��
+ �� + ��
��
+h� +�� ��
+�� + ��
��
+h� +��
K I K D Daftar Isi
1. Tentukan (jika ada) ukuran hasil kali matriks A dan B jika ukuran matriks A dan B berturut-turut adalah sebagai berikut.
a. 2 × 3 dan 3 × 4 b. 3 × 4 dan 3 × 3 Pembahasan:
a. Banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B, yaitu 3. Hasil kali matriks AB ada dan berukuran 2 × 4.
b. Oleh karena banyak kolom matriks A tidak sama dengan banyak baris matriks B, maka perkalian matriks AB tidak dapat didefinisikan.
Hasil kali matriks AB ada jika banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B.
K I K D Daftar Isi
c. 1 × 4 dan 4 × 1 d. 4 × 1 dan 1 × 4 Pembahasan:
c. Banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B, yaitu 4, Hasil kali matriks AB ada dan berukuran 1 × 1.
d. Banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B, yaitu 1, Hasil kali matriks AB ada dan berukuran 4 × 4.
K I K D Daftar Isi
2. Diketahui matriks berikut.
A = dan B =
Tentukan hasil kali matriks A dan B.
Pembahasan:
AB =
� �
+��
��
+ ��
��
+ ��
= =
K I K D Daftar Isi
3. Diketahui matriks berikut.
A = dan B =
Misalkan C = AB, tentukan:
a. c23 b. c32
Pembahasan:
AB =
a. c23 = 4 × (–1) + 1 × 1 + (–1) × 3 + 2 × (–3) = –12 1 × 1 + 3 × 2 + 0 × 3 + (–1) × 0 = 7
b. c32 =
K I K D Daftar Isi
4. Diketahui matriks berikut.
A = dan B =
Tentukan matriks AB.
Pembahasan:
=
AB =
2 × 2 + 1 × 1
1 × 2 + (–3) × 1 1 × 3 + (–3) × (–1) 2 ×3 + 1 ×(–1) =
K I K D Daftar Isi
Misalkan diketahui sistem persamaan linear:
Bentuk tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan linear:
{ ax + by = p cx + dy = q
AX = B
dengan A = , X = , dan B = .
K I K D Daftar Isi
Nyatakan setiap sistem persamaan linear berikut dalam bentuk matriks.
Pembahasan:
a. AX = B =
a.
b.
b. AX = B =
K I K D Daftar Isi
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang perkalian
matriks
Kerjakan Cek Poin dan Latihan Pengembangan Kompetensi
Halaman 96-99.
Perkalian Matriks
K I K D Daftar Isi
2. Sifat Perkalian Matriks
1. Diketahui matriks-matriks berikut.
A = , B = , dan C =
Tentukan:
a. BC dan A(BC) b. AB dan (AB)C
K I K D Daftar Isi
Pembahasan:
a. BC = =
A(BC) = =
b. AB = =
(AB)C ==
Dalam hal ini, berlaku (AB)C = A(BC).
K I K D Daftar Isi
2. Jika ada, tentukan matriks AB dan BA dari setiap pasangan matriks berikut. Lalu, buatlah kesimpulan dari hasil yang
diperoleh.
a. A = dan B =
Pembahasan:
a. AB =
BA =
Dalam hal ini, berlaku AB ≠ BA.
K I K D Daftar Isi
b. A = dan B =
Pembahasan:
b. AB =
BA =
Dalam hal ini, matriks AB dan BA terdefinisi, tetapi AB ≠ BA.
K I K D Daftar Isi
Diketahui matriks:
A =
Pembahasan:
a. AI3 =
Jadi, AI3 = A.
a. Tentukan AI3 dengan I3 =
b. Tentukan AI3 dengan I2 =
b. I2A =
Jadi, I2A = A.
K I K D Daftar Isi
Matriks satuan (identitas)
Matriks satuan (identitas) adalah matriks persegi dengan elemen baris ke-i kolom ke-i (elemen diagonal) adalah 1 dan elemen lainnya adalah 0. Matriks satuan (identitas) dinyatakan dengan:
Elemen diagonal
K I K D Daftar Isi
Diketahui matriks berikut.
A = , B = , dan C =
Pembahasan:
a. Tentukan A(B + C), AB, dan AC. Apakah berlaku sifat A(B + C) = AB + AC?
a. AB = =
AC = =
K I K D Daftar Isi
A(B + C) =
=
AB + AC =
=
=
Dengan demikian, ketiga matriks memenuhi sifat:
A(B + C) = AB + AC
A(B + C) = AB + AC
K I K D Daftar Isi
Pembahasan:
b. Tentukan (B + C)A, BA, dan CA. Apakah berlaku sifat (B + C)A = BA+ CA?
b. BA =
CA = =
=
K I K D Daftar Isi
(B + C)A =
=
BA + CA =
=
Dengan demikian, ketiga matriks memenuhi sifat:
(B + C)A = BA+ CA
(B + C)A = BA+ CA
=
K I K D Daftar Isi
Secara umum, sifat perkalian matriks dapat dituliskan sebagai berikut.
Operasi perkalian matriks
a. Sifat asosiatif (AB)C = A(BC) b. Matriks satuan (identitas)
• Untuk matriks A berukuran m × n, terdapat matriks satuan (identitas), yaitu In berukuran n × n, sehingga AIn = A.
• Untuk matriks A berukuran m × n, terdapat matriks satuan (identitas), yaitu Im berukuran m × m, sehingga ImA = A.
c. Sifat distributif A(B + C) = AB + AC (B + C)A = BA + CA Sifat 3.4
K I K D Daftar Isi
Pembahasan:
Diketahui matriks berikut.
AB = =
A = dan B =
Perhatikan:
Untuk menghasilkan AB = O (perkalian matriks A dan matriks B sama dengan matriks nol), tidak harus salah satu dari
matriks (matriks A atau matriks B) merupakan matriks nol.
K I K D Daftar Isi
Untuk melatih kemampuan
pemahaman tentang sifat perkalian matriks
Kerjakan Cek Poin dan Latihan Pengembangan Kompetensi
Halaman 104-107.
Perkalian Matriks
K I K D Daftar Isi
3. Matriks Persegi
1. Diketahui A = . Tentukan:
a. A2 b. A3
Pembahasan:
a. A2 = =
b. A3 = A2A = =
K I K D Daftar Isi
2. Misalkan A = .
a. Tentukan A2 dan A3.
b. Tuliskan rumus untuk An dengan n bilangan asli, kemudian buktikan dengan menggunakan induksi matematika.
Pembahasan:
a. A2 = =
A3 = A2A = =
3 × 2
3 × 3
b. An =
Dugaan tersebut akan dibuktikan dengan induksi matematika.
3 × n
K I K D Daftar Isi
Langkah 1
Untuk n = 1, maka A1 = =
Jadi, terbukti An = Untuk n = 1
Langkah 2
Asumsikan berlaku untuk n = k, maka Ak =.
Akan dibuktikan bentuk An = berlaku untuk n = k + 1.
Ak+1 = AkA =
Jadi, terbukti An = Untuk n = k + 1
= =
K I K D Daftar Isi
2. Diketahui A = . Tentukan:
a. A2 – 6A + 17I2
Pembahasan:
a. A2 = =
A2 – 6A + 17I2=
=
K I K D Daftar Isi
b. A3, dalam bentuk A dan I2 Pembahasan:
b. Oleh karena A2 – 6A + 17I2 = O, maka A2 = 6A + 17I2 A3 = AA2
= A(6A + 17I2)
=6A2 – 17AI2
= 6A2 – 17A
= 6(6A – 17I2) – 17A
= 36A – 102I2 – 17A
= 19A – 102I2
K I K D Daftar Isi
c. A4, dalam bentuk A dan I2 Pembahasan:
c. A4 = AA3
= A(19A – 102I2)
=19A2 – 102AI2
= 19(6A – 17I2) – 102AI2
= 114A – 323I2 – 102AI2
= 114A – 102A – 323I2
= 12A – 323I2
K I K D Daftar Isi
2. Diketahui A = . Tentukan fungsi suku banyak f(x) = x2 + bx + c sehingga f(A) = A2 + bA + cI2 = O.
Pembahasan:
a. A2 = =
A2 + bA + cI2 = O A2 = –bA – cI2 = –b– c
=
• –b = 7 b = –7
• –2b – c = 1
Jadi, fungsi suku banyak tersebut adalah f(x) = x2 – 7x + 13 –2(–7) – c = 1 c = 13
Untuk melatih kemampuan
pemahaman tentang matriks persegi
Kerjakan Uji Kompetensi Halaman 110-113.
K I K D Daftar Isi
Invers Matriks 2 × 2
K I K D Daftar Isi
Diketahui dua matriks berikut.
A = dan B = .
Tunjukkan bahwa AB = I2 dan BA = I2.
Pembahasan:
AB = =
BA = =
Jadi, terbukti bahwa AB = I2 dan BA = I2.
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.9
Invers matriks
Misalkan A matriks berukuran n × n. Matriks persegi B berukuran n × n disebut invers (kebalikan) matriks A jika BA = AB = In.
Invers matriks 2 × 2
Misalkan matriks A = . Jika ad – bc ≠ 0, maka A mempunyai invers, yaitu:
A–1 = Sifat 3.5
K I K D Daftar Isi
Jika ada, tentukan invers dari setiap matriks berikut.
a. A = b. A =
Pembahasan:
A–1 =
a. ad – bc = 8(1) – 3(2) = 2
= =
b. ad – bc = 2(4) – 1(8) = 0
Oleh karena ad – bc = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers.
K I K D Daftar Isi
c. A =
Pembahasan:
A–1 =
c. ad – bc = 3(7) – 0(0) = 21
= =
K I K D Daftar Isi
1. Misalkan A = . Tentukan A–2, A–3, dan A–n dengan n bilangan asli.
Pembahasan:
A–1 = =
ad – bc = 1(1) – 3(0) = 1
A–2 = = =
A–3 = =
A–n = =
K I K D Daftar Isi
2. Diketahui matriks A = .
Dapat diuji bahwa A2 – 6A – I2 = O. Tentukan A–1 tanpa menggunakan Sifat 3.5.
Pembahasan:
A2 – 6A – I2 = O A–1 A2 – 6A–1 A – A–1 = O
A – 6I2 – A–1 = O
–A–1 = 6I2 – A
= 6 –
= A–1 =
Dikalikan dengan A–1
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang Memahami
invers matriks 2 × 2
Kerjakan Uji Kompetensi Halaman 117-120.
K I K D Daftar Isi
K I K D Daftar Isi
Definisi 3.10
Determinan matriks 2 × 2
Misalkan matriks A = . Bilangan ad – bc disebut determinan matriks A dan dinyatakan dengan:
det (A) = = ad – bc
Definisi 3.11
Matriks singular
Matriks A berukuran 2 × 2 disebut singular jika det (A) = 0.
Jika det (A) ≠ 0, maka matriks A disebut matriks tak singular.
Determinan Matriks 2 × 2
K I K D Daftar Isi
Tentukan determinan dari setiap matriks berikut.
a. A = b. B = c. I2 =
Pembahasan:
a. det (A) = ad – bc = 2(7) – 5(1) = 9 b. det (B) = ad – bc = 2(6) – 3(4) = 0 c. det (I2) = ad – bc = 1(1) – 0(0) = 1
K I K D Daftar Isi
Misalkan A = dan B = , maka:
Bukt:
det (AB) =
= axdw + bzcy – aydz – bwcx
= (ad – bc)(xw – zy)
= det (A) det (B)
AB = =
Determinan perkalian matriks
Misalkan A dan B dua matriks berukuran 2 × 2, maka:
det (AB) = det (A) × det (B) Sifat 3.6
K I K D Daftar Isi
Sifat 3.7 berlaku juga untuk sebaliknya. Dengan demikian, Matriks A mempunyai invers jika dan hanya jika det (A) ≠ 0.
Hubungan antara matriks yang mempunyai invers dan determinannya
Misalkan A matriks berukuran 2 × 2. Jika A mempunyai invers, maka det (A) ≠ 0.
Sifat 3.7
K I K D Daftar Isi
1. Misalkan A matriks 2 × 2 dengan det (A) = k. Tentukan det (A2).
2. Tentukan k agar A = mempunyai invers.
Pembahasan:
1. det (A2) = det (A) × det (A)
= k × k = k2
2. Berdasarkan Sifat 3.7, matriks A mempunyai invers jika dan hanya jika det (A) ≠ 0.
3· 4 + 2· k ≠ 0 12 + 2k ≠ 0
2k ≠ –12 k ≠ –6
Jadi, agar matriks A mempunyai invers, nilai k ≠ –6.
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang Memahami
determinan matriks 2 × 2
Kerjakan Uji Kompetensi Halaman 122-125.
K I K D Daftar Isi
K I K D Daftar Isi
Persamaan Linear Matriks
Misalkan A matriks berukuran 2 × 2, B matriks berukuran 2 × 1 atau 2 × 2, dan X matriks berukuran 2 × 1 atau 2 × 2 (bergantung pada matriks B) sehingga AX = B. Jika A mempunyai invers, maka matriks X dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
AX = B A–1(AX) = A–1B (A–1A)X = A–1B I2X = A–1B X = A–1B
sifat asosiatif A–1A = I2 I2X = X
Kalikan kedua ruas dengan A–1 dari sebelah kiri
K I K D Daftar Isi
Diketahui A = dan B = . Tentukan X = jika AX = B.
Pembahasan:
A–1 = =
X = A–1B = =
K I K D Daftar Isi
Misalkan A matriks berukuran 2 × 2, B matriks berukuran 1 × 2 atau 2 × 2, dan X matriks berukuran 1 × 2 atau 2 × 2 (bergantung pada matriks B) sehingga XA = B. Jika A mempunyai invers, maka matriks X dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
XA = B (XA)A–1 = BA–1 X(AA–1) = BA–1 XI2 = BA–1 X = BA–1
sifat asosiatif AA–1 = I2 XI2 = X
Kalikan kedua ruas dengan A–1 dari sebelah kanan
K I K D Daftar Isi
1. Diketahui A = dan B = . Jika XA = B, tentukan X = .
Pembahasan:
A–1 = =
X = BA–1 = =
K I K D Daftar Isi
2. Misalkan A = , B = , dan C = . Tentukan matriks X berukuran 2 × 2 sehingga AXB = C.
Pembahasan:
AXB = C A–1(AXB) = A–1C (A–1A)XB = A–1C I2XB = A–1C XB = A–1C (XB)B–1 = A–1CB–1
X(BB–1) = A–1CB–1 XI2 = A–1CB–1 X = A–1CB–1
Sifat asosiatif
A–1A = I2 I2XB = XB
Kalikan kedua ruas dengan A–1 dari sebelah kiri
Sifat asosiatif
BB–1 = I2 XI2 = X
Kalikan kedua ruas dengan B–1 dari sebelah kanan
K I K D Daftar Isi
Substitusikan nilai A–1, B–1, dan C ke persamaan X = A–1CB–1, maka diperoleh:
A–1 = =
B–1 = =
X =
= =
K I K D Daftar Isi
1. Diketahui A = dan B = . Buktikan bahwa matriks X = merupakan penyelesaian AX = B.
Pembahasan:
AX = = = = B
Perhatikan:
det (A) = 1(6) – 3(2) = 0. Hal ini menunjukkan bahwa jika matriks A tidak mempunyai invers, maka tidak berarti bahwa persamaan tidak mempunyai penyelesaian.
Perhatikan bahwa bentuk persamaan (2) bertentangan dengan persamaan (1), yaitu 1 ≠ . Jadi, AX = B tidak mempunyai
penyelesaian.
K I
K D Daftar Isi
2. Diketahui A = dan B = . Buktikan bahwa persamaan AX = B tidak mempunyai penyelesaian.
Pembahasan:
AX = B
Dari persamaan tersebut, diperoleh:
(1) x + 3y = 1
(2) 2x + 6y = 3 x + 3y = =
=
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang Memahami
persamaan linear matriks
Kerjakan Uji Kompetensi Halaman 128-131.
K I K D Daftar Isi
K I K D Daftar Isi
Penggunaan Matriks dalam Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Langkah-langkah menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel menggunakan matriks:
1. Ubah sistem persamaan linear dua variable menjadi persamaan linear matriks.
2. Selesaikan persamaan linear matriks tersebut. Terdapat dua cara untuk menyelesaikan persamaan linear matriks, yaitu:
a. Menggunakan matriks invers.
b. Menggunakan rumus Cramer.
K I K D Daftar Isi
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan menggunakan matriks.
Pembahasan:
A = , X = , dan B =
det (A) = 2 · 5 – (–4) (–3) = –2 ≠ 0 X = A–1B
=
=
Jadi, x = –14 dan y = –11.
K I K D Daftar Isi
dan
Rumus Cramer
Misalkan diketahui sistem persamaan linear berikut.
Jika det = ad – bc ≠ 0, maka:
Sifat 3.8
K I K D Daftar Isi
Diketahui sistem persamaan berikut.
Dengan menggunakan matriks, tentukan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut.
Pembahasan:
A = , X = , dan B =
Jadi, x = dan y = .
K I K D Daftar Isi
Diketahui sistem persamaan berikut.
Ada tiga kemungkinan kedudukan dua garis:
a. Berpotongan di satu titik atau sistem persamaan mempunyai satu penyelesaian.
O X
Y
(x, y)
•
ax + by = p cx + dy = q
Titik potong det = ad – bc ≠ 0
K I K D Daftar Isi
b. Sejajar atau tidak ada pasangan (x, y) yang memenuhi sistem persamaan.
O X
Y ax + by = p
cx + dy = q
det = ad – bc = 0
det = pd – bq ≠ 0 atau det = aq – cp ≠ 0
c. Berimpit atau banyak pasangan (x, y) yang memenuhi sistem persamaan.
O X
Y
ax + by = p cx + dy = q
det = ad – bc = 0
det = pd – bq = 0 dan det = aq – cp = 0
K I K D Daftar Isi
Tentukan kedudukan setiap pasangan garis berikut.
a.
b.
Pembahasan:
a. det = –18 + 18 = 0
det = –45 + 45 = 0
b. det = –18 + 18 = 0
det = –45 + 45 = 0
kedua garis berimpit.
kedua garis sejajar.
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang Memahami
penggunaan matriks dalam menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel
Kerjakan Uji Kompetensi Halaman 136-138.
K I K D Daftar Isi
Untuk melatih kemampuan pemahaman tentang Memahami pengertian, notasi, ordo, transpos,
kesamaan dua matriks, operasi, invers, determinan, persamaan
linear pada matriks, serta penggunaan matriks dalam menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel
Kerjakan Uji Kompetensi Halaman 138-144.
K I K D Daftar Isi
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 1
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 2
KI 3
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KI 4
K I K D Daftar Isi
Menjelaskan matriks dan kesamaan matriks dengan
menggunakan masalah kontekstual dan melakukan operasi pada matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian, serta transpose
Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua variabel
KD 4.3 KD 3.3
K I K D Daftar Isi
Menganalisis sifat-sifat determinan dan invers matriks berordo 2 × 2 dan 3 × 3
KD 3.4
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan dan invers matriks berordo 2 × 2 dan 3 × 3
KD 4.4