• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Teori dan Kerangka Berpikir dalam Penelitian

N/A
N/A
Muhammad Husen Z

Academic year: 2025

Membagikan "Deskripsi Teori dan Kerangka Berpikir dalam Penelitian"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

Makalah

Oleh :

AZZAH FADIYAH NURFADHILAH FAHMAN NIM : 80400224002

MUHAMMAD HUSEN Z NIM : 80400224010

HALAMAN UTAMA

PASCASARJANA

UINVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2024

(2)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, satu-satunya Dzat yang berhak dan harus diesakan pada segala perkara yang merupakan kekhususannya, yang telah memberikan taufik kepada penulis yang fakir ini sehingga bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat beserta salam selalu terhaturkan kepada baginda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, seorang manusia, hamba, dan utusan Allah, yang menuntun manusia keluar dari jurang kebinasaan zaman jahiliyah yang gelapgulita menuju puncak kejayaan agama islam yang terang-benderang, sehingga dengan tuntunan beliau kita bisa mempelajari Metodologi Penelitian ini.

Dengan segala kekurangan yang meliputi Makalah ini, penulis tetap berharap semoga Makalah ini bisa memberi tambahan pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya.

Pallangga, 02 Desember 2024

Penulis

Kelompok I

(3)

iii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian Deskripsi Teori ... 3

B. Langkah-Langkah Mendeskripsikan Teori ... 4

C. Proses Penyusunan Kerangka Pikir ... 5

D. Pengertian Hipotesis ... 6

E. Macam-Macam Hipotesis ... 7

F. Hipotesis Penelitian ... 10

G. Karakteristik Hipotesis ... 14

BAB III PENUTUP ... 15

A. Kesimpulan ... 15

B. Implikasi ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi- generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Setiap penelitian yang kita laksanakan haruslah berlandaskan pada teori yang sesuai dengan permasalahan yang kita teliti agar penelitian yang kita lakukan mempunyai dasar yang kuat dan tidak asal-asalan.

Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu eorang peneliti harus berpegang pada teori.

Teori dapat kita peroleh dengan membaca dan menelaah setuntas mungkin dari berbagai buku, jurnal ilmiah, majalah, tesisi dan sumber-sumber lain yang sesuai agar kita dapat menegakkan landasan yang kokoh bagi Langkah-langkah selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan deskripsi teori?

2. Bagaimana Langkah-langkah mendeskripsikan teori?

3. Bagaimana Proses penyusunan kerangka pikir?

4. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?

5. Apa saja Macam-macam hipotesis?

6. Apa yang dimaksud dengan hipotesis penelitian?

7. Apa saja Karakteristik hipotesis?

(5)

2 C. Tujuan

1. Untuk memahami defenisi dari deskripsi teori?

2. Untuk mengetahui Langkah-langkah mendeskripsikan teori?

3. Untuk mengetahui Proses penyusunan kerangka pikir?

4. Untuk memahami defenisi hipotesis?

5. Untuk mengetahui Macam-macam hipotesis?

6. Untuk memahami dengan hipotesis penelitian?

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Deskripsi Teori

Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan memperkirakan fenomena.

Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara terstruktur.

Menurut Siti Rahayu Haditono, menyatakan bahwa suatu teori akan mempeoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Sedangkan menurut Mark membedakan adanya tiga macam teoeri. Ketika teori ini berhubungan dengan data empiris.

Dengan demikian dapat dibedakan anatara lain:

1. Teori deduktif: memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikira spekulatif tertentu kea rah data yang akan diterangkan.

2. Teori induktif: cara menerangkan dari data ke arah teori.

3. Teori fungsional: suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori mempengaruhi data.

Berdasarkan tiga pandangan ini dapat disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai berikut:

1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis, hukum-hukum ini biasanya bersifat deduktif. Suatu hukum yang menunjukkan hubungan antara variable-variabel.

(7)

4

2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum empiris dalam suatu bidang tertentu.

3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi. Yang mana dapat berhubungan dengan fungsional antara data dan pendapat teoritis.

Berdasarkan data tersebut ditas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa, suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualiasai atau system pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis. Dimana suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak dia bukan suatu teori.

Secara umum teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan, meramalkan dan pengendalian suatu gejala/ fenomena.

Konsep merupakan pendapat ringkas yang dibentuk melalui proses penyimpulan umum dari suatu peristiwa berdasrkan hasil observasi yang relevan.definisi merupakan suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal.

B. Langkah-Langkah Mendeskripsikan Teori

Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah:

1. Tetapkan nama variable dan jumlah variabelnya

2. Cari sumber-sumber bacaan yang relevan dengan setiap variable

3. Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variable yang akan diteliti

4. Cari definisi setiap variable yang ada pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan

(8)

5

5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variable yang akan di teliti, lakukan Analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri

6. Deskripsikan teori yang dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.

C. Proses Penyusunan Kerangka Berpikir

Adapun Langkah-langkah dalam Menyusun kerangka pemikiran yaitu:

1. Menetapkan variable yang akan diteliti 2. Membaca buku dan hasil penelitian 3. Deskripsi teori dan hasil penelitian

4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian 5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian 6. Sintesa kesimpulan

7. Kerangka berpikir 8. Hipotesis

Sedangkan menurut Sugiyono, kerangka berpikir yang baik memuat hal-hal berikut diantaranya:

1. Variable-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan

2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan hubungan antar variable yang akan diteliti, dan ada teori yang mendasari.

3. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variable itu positif atau negative, berbentuk simetris, kausal atau interaktif (hubungan timbal balik)

(9)

6

4. Perlu dinyatakan dalam bentuk diagram, sehingga pihak yang lain dapat memahami kerangka teori piker yang dikemukakan dalam penelitian.

D. Pengertian Hipotesis

Dalam suatu penelitian, peneliti biasanya menyatakan suatu harapan yang ingin diperoleh dari suatu penelitiannya. Harapan yang menyatakan ramalan atau prediksi hasil yang diperoleh melalui penelitian itulah dikatakan sebagai hipotesis. Hipotesis juga dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan yang berisi suatu prediksi yang berkenan dengan hasil penelitian.

Menurut Azwar hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Oelh karena itu perumusan hipotesis sangat berbeda dari perumusan pertanyaan penelitian.

Menurut Kerlinger hipotesis adalah alat yang penting dan mutlak dalam penelitian ilmiah, alasannya adalah:

1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai alat yang penting dalam penelitian ilmiah.

2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan betul dan salahnya 3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan

pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat “keluar” dari dirinya sendiri.

Tanpa hipotesis tidak akan pernah ada ilmu pengetahuan dalam arti yang sepenuh-penuhnya.

Secara umum pengertian hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban yang paling mungkindiberikan dan memiliki tingkat kebenaran lebih tinggi daripada opini.

(10)

7

Hipotesis itu diajukan hanya sebagai saran pemecahan masalah, artinya hasil penelitian yang membenarkan diterima atau ditolak.

E. Macam-Macam Hipotesis

Ada beberapa macam hipotesis yang sering digunakan, yaitu:

1. Berdasarkan Hubungan Variabel

a. Hipotesis Nol (H₀): Pernyataan yang menyatakan tidak ada hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Contoh: "Tidak ada pengaruh antara waktu belajar terhadap nilai ujian."

b. Hipotesis Alternatif (H₁): Pernyataan yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Contoh: "Ada pengaruh antara waktu belajar terhadap nilai ujian."

2. Berdasarkan Sifat Data

a. Hipotesis Deskriptif: Dugaan tentang karakteristik suatu variabel tanpa membandingkan atau menghubungkannya dengan variabel lain. Contoh: "Sebagian besar siswa belajar lebih dari 2 jam sehari."

b. Hipotesis Komparatif: Dugaan yang membandingkan dua atau lebih kelompok data. Contoh: "Nilai rata-rata siswa laki-laki lebih tinggi daripada siswa perempuan."

c. Hipotesis Asosiatif: Dugaan yang menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel. Contoh: "Ada hubungan positif antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa."

(11)

8 3. Berdasarkan Arah Hubungan

a. Hipotesis Satu Arah (Directional Hypothesis): Menyatakan arah hubungan atau pengaruh antar variabel. Contoh: "Peningkatan intensitas olahraga meningkatkan kebugaran fisik."

b. Hipotesis Dua Arah (Non-Directional Hypothesis): Tidak menyatakan arah hubungan atau pengaruh, hanya menyebutkan adanya hubungan. Contoh: "Ada hubungan antara intensitas olahraga dan kebugaran fisik."

4. Berdasarkan Tujuan Penelitian

a. Hipotesis Kerja (Working Hypothesis): Dugaan awal yang digunakan sebagai dasar penelitian, namun belum tentu benar.

b. Hipotesis Statistik: Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk simbol statistik, biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif.

Setiap jenis hipotesis ini digunakan tergantung pada tujuan dan desain penelitian yang dilakukan.

1. Hipotesis Induktif dan Deduktif

Hipotesis induktif adalah suatu hubungan ditentukan diantara variable-variabel tertentu dan selanjutnya sebuah penjelasan sementara diberikan. Hipotesis ini memiliki keterbatasab ilmiah karena hasil-hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan ke dalam populasi yang lebih besar.

Hipotesis dedukif sebaliknya banyak memberikan sumbangan ilmiah terhadap penelitian Pendidikan karena hipotesis tersebut memberikan bukti- bukti untuk dapat diterima atau ditolak. Seorang peneliti Menyusun hipotesis deduktif dari suatu fakta dan mendasarkan fakta kemudian mecoba melakukan pengujian validitasnya.

2. Hipotesis Deklaratif dan Nol

(12)

9

Suatu hipotesis dikatakan sebagai hipotesis tersebut diungkupkan dalam bentuk kalilmat pernyataan atau deklaratif. Hipotesis ini mengungkapkan adanya hubungan atau perbedaan diantara dua variable atau lebih dengan kata lain hubungan seperti apa yang diharapkan oleh peneliti diverifikasi melalui pengumpulan dan analisis data. Hipotesis ini dibedakaan menjadi dua yaitu hipotesis direksional dan hipotesis non-direksional.

Hipotesis nol sebaliknya menyatakan tidak adanya hubungan atau perbedaan diantara dua variable atau lebih. Hipotesis nol biasanya tidak mencerminkan hal yang diharapkan terjadi oleh peneliti. Hipotesis nol ini diperoleh melalui uji statistic. Hipotesis ini juga didampingi oleh hipotesis riset yang merupakan penggambaran terhadap ide yang ada dalam pikiran si peneliti dan dikembangkan dalam kajian teoritis.

3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Yang terpenting adalah dengan dirumuskannya hipotesis penelitian, rumusan masalah yang direncanakan dapat dicakup dalam penelitian yang hendak dilakukan. Contohnya: “ada korelasi positif dan signifikan anatara usaha peningkatan belajar disekolah dengan hasil pencapaian belajar siswa”

4. Hipotesis Statistika

Hipotesis ini strukturnya merupakan rangkaian dua atau lebih variable yang menjadi interes dan hendak diuji oleh si peneliti. Hipotesis ini dipergunakan jika peneliti melakukan uji analisis dengan hanya menggunakan Sebagian dari keseluruhan data yang ada. Sedangkan proses Teknik statistika yang menggambarkan pengambilan dari keseluruhan kearah Sebagian populasi yang disebut sebagai proses inferensi.

(13)

10

Teknik statistik yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis tersebut tidak sama. Cara-cara pengujian hipotesis akan diberikan pada bab tersendiri, yaitu pada bab analisis data.

F. Hipotesis Penelitian

Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif senng tidak perlu merumuskan hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belumjawaban yang empirik.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis penelitian seperti telah dikemukakan di atas.

Selanjutnya hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sam pel, maka tidak ada hipotesis statistik.

Dalam suatu penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin

(14)

11

akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis kerja. Sebagai lawannya adalah hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya.

Untuk lebih mudahnya membedakan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik, maka dapat dipahami melalui gambar 3.2 berikut: Contoh Hipotesis Penelitiannya:

1. Kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi) itu rendah (hipotesis deskriptif).

2. Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat Petani dan Nelayan (dalam Populasi itu/hipotesis komparatif).

3. Ada hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi itu/hipotesis assosiatif).

(15)

12

Pada gambar 3.2 di atas yang diteliti adalah populasi, sehingga hipotesis statistiknya tidak ada. Yang ada hanya hipotesis penelitian. Dalam pembuktiannya tidak ada istilah "signifikansi" (taraf kesalahan atau taraf kepercayaan).

Selanjutnya perhatikan pula gambar 3.3 berikut, yaitu penelitian yang menggunakan sampel. Pada penelitian ini untuk mengetahui keadaan populasi, sumber datanya menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Jadi yang dipelajari adalah data sampel. Dugaan apakah data sampel itu dapat diberlakukan ke populasi, dinamakan hipotesis statistik.

Pada gambar 3.3 di atas terdapat hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.

Hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang hanya diuji dengan data sampel itu dapat diberlakukan untuk populasi at au tidak. Dalam pembuktian ini akan muncul istilah signifikansi, atau taraf kesalahan atau kepercayaan dari pengujian. Signifikan artinya hipotesis penelitian yang telah terbukti pada sampel itu (baik deskriptif, komparatif, maupun assosiatif) dapat diberlakukan ke populasi.

(16)

13

Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik:

1. Ada perbedaan yang signifikan antara penghasilan rata-rata masyarakat dalam sampel dengan populasi. Penghasilan masyarakat itu paling tinggi hanya Rp. 500.000/bulan(hipotesis deskriptif).

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan (hipotesis komparatif).

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara curah hujan dengan jumlah payung yang terjual (hipotesis assosiatif/hubungan). Ada hubungan positif artinya, bila curah hujan tinggi, maka akan semakin banyak payung yang terjual.

Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.

Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternatif (hipotesis alternatif tidak sarna dengan hipotesis kerja). Dalam kegiatan penelitian, yang diuji terlebih dulu adalah hipotesis penelitian terutama pada hipotesis kerjanya. Bila penelitian akan membuktikan apakah hasil pengujian hipotesis itu signifikansi atau tidak, maka diperlukan hipotesis statistik. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah statistik inferensial.

Statistik yang bekerja dengan data populasi adalah statistik deskriptif.

Dalam hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel, dan data populasi. Yang diuji hipotesis nol karena peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik dan parameter. Parameter adalah ukuran-ukuran yang

(17)

14

berkenaan dengan populasi, dan statistik di sini diartikan sebagai ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel.

G. Karakteristik Hipotesis

Adapun karakteristik hipotesis yang baik antara lain:

1. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandir, perbandingan keadaan variable pada berbagai sampel dan merupakan dengan tentang hubungan antara dua variable atau lebih

2. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas

3. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah

(18)

13 BAB III PENUTUP

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Makalah ini membahas secara mendalam mengenai deskripsi teori, kerangka berpikir, dan hipotesis sebagai elemen penting dalam penelitian ilmiah. Teori merupakan kerangka konseptual untuk memahami dan menjelaskan fenomena, yang dapat dibedakan berdasarkan pendekatan deduktif, induktif, atau fungsional.

Kerangka berpikir menyusun hubungan antarvariabel penelitian dengan basis teori yang mendukung, sehingga menghasilkan struktur analisis yang logis. Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian, yang harus dapat diuji secara empiris, dengan berbagai macam bentuk seperti hipotesis induktif, deduktif, nol, dan statistik.

B. Implikasi

1. Bagi Peneliti: Pemahaman terhadap teori, kerangka berpikir, dan hipotesis akan meningkatkan kualitas penelitian dengan landasan ilmiah yang kokoh. Peneliti dapat merancang penelitian yang sistematis, serta menjelaskan atau memprediksi fenomena secara akurat.

2. Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Hipotesis sebagai alat uji ilmiah membantu memperluas pengetahuan melalui validasi atau falsifikasi teori yang ada, mendorong inovasi, dan penemuan baru.

3. Pendidikan dan Praktik Metodologi: Materi ini penting bagi pelajar dan praktisi untuk memahami metodologi penelitian yang efektif, sehingga mampu mengintegrasikan teori dan data secara tepat dalam pengambilan keputusan ilmiah.

(19)

14

4. Aplikasi Praktis: Dalam berbagai bidang, konsep-konsep ini membantu mengidentifikasi hubungan antara variabel, mendukung analisis kritis, dan menyusun intervensi berbasis bukti untuk memecahkan masalah nyata.

(20)

15

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, Prof. Dr., Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Ary, Donald Ary; Jacob, Lucy Cheser, Razavieh, Asghar. (1985). Introduction to Researh in Education. Third Edition, New York: Holt, Rinehart and Winston.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Sage Publications.

Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:

Alfabeta.

Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education (8th ed.). McGraw-Hill.

Gay, L. R., Mills, G. E., & Airasian, P. (2011). Educational Research: Competencies for Analysis and Applications (10th ed.). Pearson.

Kerlinger, F. N. (2006). Foundations of Behavioral Research. Yogyakarta: Holt, Rinehart and Winston.

Kothari, C. R. (2004). Research Methodology: Methods and Techniques (2nd ed.). New Age International.

Margono S., (2009)., Metodologi Penelitian Pendidikan., Jakarta: Renika Cipta

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldan a, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). Sage Publications.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Saifuddin, Azwar., (2004)., Metode Penelitian., Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(21)

16

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business: A Skill- Building Approach (7th ed.). Wiley.

Sugiyono Prof. Dr., Metode penelitian Pendidikan pendekatan kauntitatif.

Kualitatif dan R&D, Bandung: Cv. Alfa Beta, 2010.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono., (2011)., Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)., Bandung:

Alfabeta.

Sukardi., (2003)., Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya., Jakarta: Bumi Aksara.

Wiersma, William., (1986)., Research Methods in Education: an Introduction.

Fourth Edition., Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Zikmund, W. G., Babin, B. J., Carr, J. C., & Griffin, M. (2013). Business Research Methods (9th ed.). Cengage Learning.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian yaitu terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar matematika pada siswa

Dari kerangka berpikir bisa ditarik sebuah hipotesis bahwa buku panduan yang dikembangkan layak dijadikan panduan untuk guru dalam memberikan layanan

Berdasarkan perumusan masalah, kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran permainan ular

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang sudah dikemukakan pada uraian sebelumnya, hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu

berjudul “DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA SMA NEGERI AJIBARANG PADA MATERI GEOMETRI DITINJAU DARI TEORI JEROME S BRUNER ” telah selesai.. Skripsi ini diajukan

Makalah ini membahas teori keputusan dalam konteks

Makalah ini membahas mengenai kemampuan berpikir reflektif

Teks ini merupakan materi perkuliahan tentang Metodologi Penelitian, mencakup judul penelitian, rumusan masalah, landasan teori, kerangka berpikir, hipotesis, metode penelitian, rancangan penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik pengumpulan