• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Determinan Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Determinan Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

468

Determinan Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Dian Puji Puspita Sari1, Mentari Dwi Aristi2, Sampriyani Sihombing3

1,2,3Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau

Correspoding Audhorl : 180301004@student.umri.ac.id ABSTRACT

This research aims to partially examine the influence of company size, solvency, profitability, KAP reputation and auditor opinion on manufacturing companies. The population of this study are all manufacturing companies in the various industrial sectors listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2017-2021 period. The sampling method in this research uses a purposive sampling method, namely by drawing samples based on certain considerations that are tailored to the interests and objectives of the research. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis with a significance level of 0.05. The type of data used in this research is secondary data in the form of financial reports and independent audit reports for 2017 - 2021. The results of this research show that company size and solvency have no effect on audit delay. As well as profitability, KAP reputation and auditor opinion have an effect on audit delay

Keywords: Company Size, Solvability, Profitability, KAP Reputation, Auditor Opinion, and Audit Delay

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, reputasi KAP dan opini auditor pada perusahaan manufaktur secara parsial.

Populasi penelitian ini seluruh perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2021. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik metode purposive sampling, yaitu dengan melakukan penarikan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi 0,05. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan audit independen pada tahun 2017 - 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan solvabilitas tidak berpengaruh pada audit delay. Serta profitabilitas, reputasi KAP dan opini auditor berpengaruh pada audit delay

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Profitabilitas, Reputasi KAP, Opini Auditor, dan Audit Delay

PENDAHULUAN

Laporan keuangan saat ini merupakan salah satu informasi sumber daya yang penting bagi beberapa pihak dan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan, investor maupun pihak lain yang berkepentingan pada laporan keuangan tersebut. Hal ini sejalan dengan perkembangan yang sangat pesat terhadap perusahaan yang sudah go public, seluruh perusahaan yang telah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang memiliki informasi yang disajikan secara tepat waktu dan akurat serta disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan dan telah di audit oleh akuntan public yang terdaftar di bapepam.

Sehingga para pengguna laporan keuangan , seperti manajemen perusahaan, investor, kreditor, pemerintah dan pihak-pihak lain sebagai dasar pengambilan keputusan.

Penggunaan laporan keuangan untuk pihak eksternal harus diaudit terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada pemegang saham. Para investor sangat mengandalkan peran serta laporan para auditor untuk melihat hasil kinerja perusahaan dari segi keuangan

(2)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 469

maupun secara keselurahan. Menurut General Accepted Auditing Standard (GAAP), audit harus dilakukan dengan hati hati dan tepat, dan hal itu harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengumpulkan bukti-bukti yang memadai (Boynton dan Kell,1996).

Pemenuhan standar audit oleh auditor berdampak pada lama penyelesaian hasil dan kualitas audit. Pelaksanaan audit yang sesuai standar membutuhkan waktu yang lebih lama.hal ini berdasarkan pada Standar Profesional Akuntan Public (SPAP).

Puryati (2020) menyatakan bahwa lamanya waktu yang digunakan untuk melakukan audit berdampak pada relevansi informasi dari laporan keuangan, semakin lama waktu yang dihabiskan untuk melakukan audit mengakibatkan tingkat relevansi informasi dalam laporan keuangan dapat diragukan. Melihat pengaruh waktu publikasi yang telah ditetapkan terhadap relevansinya suatu laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan para pemakai informasi, menjadikan audit delay dan faktor-faktor lainya yang mempengaruhi. Menjadi objek yang penting yang perlu dipelajari. Audit delay lamanya/rentang waktu penyelesaian audit diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan diterbitkannya laporan audit.

Dalam penelitian (Pinatih & Sukartha, 2017) Ashton et.al (1987) audit delay merupakan jangka waktu proses penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal hingga tanggal laporan audit yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan terlambat dalam penyajian laporan keuangan apabila audit delay melebihi jangka waktu dari ketentuan yang sudah diberlakukan oleh Bapepam-LK. Semakin lama audit delay mengakibatkan ketidakpastian bagi pemilik perusahaan untuk mendapatkan informasi atas investasi yang telah diberikan, sehingga pemilik perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan strategi yang akan dilakukan selanjutnya.

Saat ini audit delay menjadi fenomena di Indonesia semakin banyak perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan,hal ini sejalan dengan penerbitan dalam CNBC Indonesia, 2022 PT Bursa Efek Indonesia telah memberikan sanksi 91 Emiten yang belum melakukan setoran laporan keuangan Tahun 2021 dan dikenakan Sanksi Peringatan tertulis kepada 91 perusahaan tercatat yang tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2021 secara tepat waktu. Dari 91 perusahaan tersebut banyak perusahaan dari beberapa sektor

Keterlambatan dalam menyampaikan laporan keuangan dicurigai terdapat masalah dalam laporan keuangan emiten, oleh karena itu penyelesaian audit memerlukan waktu yang lebih lama. Beberapa faktor yang mempengaruhi audit delay antara lain, ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas/laba/rugi, reputasi kantor akuntan publik, dan opini audit. Beberapa penelitian yang menggunakan ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, Reputasi KAP, Opini Auditor untuk memprediksi pengaruh terhadap audit delay antara lain :

Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat diukur dari total aset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan. Perusahaan besar biasanya konsisten menyampaikan laporan keuangan tahunannya secara tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hasil penelitian Amani (2019) menyatakan bahwa Ukuran Perusahan berpengaruh signifikan terhadap audit delay yang artinya jika ukuran perusahaan semakin besar, maka audit delay akan semakin rendah. Sedangkan hasil penelitian dari (Puryati,

(3)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 470

2020) bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Hal ini dapat terjadi karena proses pelaksanaan audit laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh jumlah asset yang dimiliki oleh perusahaan. Meskipun perusahaan memiliki asset besar, tetapi jika didukung oleh sistem control internal yang baik dan kepatuhan dengan standar akuntansi yang berlaku, proses audit dapat diselesaikan lebih cepat, sehingga tidak terjadi penundaan audit.

Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang- hutangnya, baik hutang lancar maupun hutang tidak lancar. Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula risiko kerugian atau kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan. Hal ini mengakibatkan banyaknya transaksi yang harus diperiksa oleh pihak auditor sehingga dapat mengakibatkan terjadinya audit delay (Liwe, dkk 2018). Pada hasil penelitian saragih (2018) dan Bramantio (2021). Menunjukkan bahwa solvabilitas dapat mempengaruhi audit delay, hasil penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian elani et al (2021) yang menunjukan hasil solvabilitas tidak berpengaruh dengan audit delay.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung ingin mempublikasikan laporan keuangannya dengan cepat karena akan memperoleh nilai tinggi di mata publik sehingga risiko terjadinya audit delay semakin rendah (Yanasari, dkk 2021).

Hasil tersebut sama dengan penelitian yunita dan sofyan (2017) dimana pada hasil penelitiannya menyebutkan bahwa profitabalitas berpengaruh terhadap audit delay. Namun berbeda dengan hasil penelitian Barkah dan Pramono (2016) dimana pada hasil penelitiannya profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP), Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memiliki reputasi yang baik cenderung memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menyelesaikan laporan audit tepat waktu, dan potensi terjadinya audit delay semakin rendah. Opini Audit adalah pendapat dari auditor terhadap kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Terdapat lima opini auditor yang terdiri dari, pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion); pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (Unqualified Opinion Report with Explanatory Language); pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion); pendapat tidak wajar (Adverse Opinion); dan pernyataan tidak memberi pendapat (Disclaimer of Opinion). Menurut Sucipto (2020) Perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified opinion kemungkinan akan menunjukan audit delay lebih terlambat dikarenakan proses opini auditor dilakukan dengan negosiasi bersama klien, serta konsultasi dengan partner audit senior untuk perluasan ruang lingkup audit. Hasil penelitian Sucipto (2020) menyatakan bahwa opini audit atau jenis pendapat auditor berpengaruh terhadap audit delay.

Penelitian mengenai audit delay telah banyak dilakukan oleh peneliti – peneliti sebelumnya, tetapi terdapat adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian satu dengan peneliti lainnya yang menunjukan bahwa penelitian ini perlu diuji kembali. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengujian kembali beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap audit delay.

(4)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 471

KERANGKA TEORITS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Keagenan

Perspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan memahami isu corporate governance dan earning management. Agensi teori mengakibatkan hubungan yang asimetri antara pemilik dan pengelola, untuk menghindari terjadi hubungan yang asimetri tersebut dibutuhkan suatu konsep yaitu konsep Good Corporate Governance yang bertujuan untuk menjadikan perusahaan menjadi lebih sehat. Penerapan corporate governance berdasarkan pada teori agensi, yaitu teori agensi dapat dijelaskan dengan hubungan antara manajemen dengan pemilik, manajemen sebagai agen secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai imbalannya akan memperoleh kompensasi yang sesuai dengan kontrak.

Audit Delay

Menurut Menanjang dkk (2019). audit delay merupakan periode penyelesaian audit yang dimulai dari tanggal tutup buku sampai tanggal yang tercantum didalam laporan audit. Aryandra dan Mauliza (2018) memiliki pembahasan bahwa audit delay adalah rentang waktu penyelesaian laporan audit yang diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk mendapatkan laporan auditor atas laporan keuangan tahunan perusahaan yang terhitung sejak tanggal tutup buku sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor.

Adapun rentan waktu yang digunakan dalam penyelesaian audit telah diatur sesuai keputusan BAPEPAM pada Tahun 2012 No. KEP-431/BL/2012 yang menyatakan bahwa emiten atau perusahaan public yang pernyataan pendaftaran telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada BAPEPAM dan Lembaga keuangan paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir.

Ukuran Perusahaan

Variabel ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai gambaran untuk menentukan apakah sebuah perusahaan masuk ke dalam skala perusahaan besar atau perusahaan kecil dimana hal tersebut diukur dari total asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan. Untuk mengetahui besar atau kecilnya sebuah perusahaan dapat dilihat melalui total asset, total penjualan, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Menurut Menanjang dkk (2019) “Ukuran perusahaan adalah suatu karakteristik yang sering dikaitkan dengan audit delay yang berhubungan dengan besar kecilnya jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan”

Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajibannya.

Yang dapat meliputi utang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek. Besarnya rasio debt to total asset menggambarkan besarnya resiko keuangan perusahaan yang berdampak pada penerbitan laporan keuangan perusahaan. Menurut Puspita dan Sari (2012) dalam (Fitriyani, 2019), solvabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menutupi seluruh kewajibannya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan

(5)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 472

yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total modalnya. Jenis solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Debt to Asset Ratio atau disingkat DAR. Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total asset untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membiayai semua utang yang dimiliki.

Profitabilitas

Menurut Kasmir (2017) dalam Indriani & Alamsyah (2020) rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai 21 kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba. Selain itu rasio ini juga menggambarkan tingkat efektivitas manajemen dari suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan penjualan ataupun dari pendapatan investasi. Jenis profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return Of Asset atau biasa disingkat dengan ROA, ROA ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang dibandingkan dengan total aset yang dimiliki. Menurut Yanasari, dkk (2021) perusahaan yang menghasilkan rasio profitabilitas yang lebih besar akan cenderung ingin menyajikan dan mempublikasikan laporan keuangannya dengan cepat dalam artian tidak terjadi audit delay atau penundaan penyajian laporan keuangan, karena hal tersebut dapat dikatakan sebagai kabar baik bagi para pengguna laporan keuangan.

Reputasi Kantor Akuntan Publik

Sumargani (2015) dalam Iswahyudi & Sapari (2019) menyatakan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan suatu bentuk badan usaha yang telah mendapat izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah untuk para akuntan dalam memberikan jasanya. Dalam menyampaikan laporan keuangan sebagai bentuk gambaran kinerja yang dipublikasikan kepada publik, perusahaan diminta untuk menggunakan jasa akuntan publik agar laporan keuangan tersebut akurat serta dapat dipercaya. Perusahaan cenderung menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mempunyai reputasi yang baik untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangannya. Jasa Kantor Akuntan Publik dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu KAP big four dan KAP non big four. Untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan, perusahaan menggunakan jasa KAP yang berafiliasi besar atau dikenal dengan KAP big four.

Opini Auditor

Opini Audit adalah pendapat dari auditor terhadap kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut H. Z. Lubis et al. (2020, hal. 49) ada lima tipe pokok laporan audit yang diterbitkan oleh auditor yaitu laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion report) Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan sistem akuntansi berterima umum, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan.

Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan

(6)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 473

(unqualified opinion report with explanatory language) Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien, auditor dapat menerbitkan laporan audit bahan baku dengan bahasa penjelasan.

Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (unqualified opinion report) Jika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan audit: a. Lingkup audit dibatasi oleh klien b.

Auditor tidak melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada diluar kekuasaan klien maupun auditor. c.

Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. d.

Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.

Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (adverse opinion report) Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika laporan keuangan diberikan pendapat tidak wajar oleh auditor, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (disclaimer of opinion report) Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat. Kondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah: a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

KERANGKA PIKIR

Atas kajian teori yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka dapat dibentuk kerangka berpikir yaitu:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diunduh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia melalui website www.idx.co.id. BEI dijadikan tempat penelitian karena memiliki data lengkap mengenai

Audit Delay Ukuran Perusahaan

Solvabilitas Profitabilitas Reputasi KAP Opini Auditor

(7)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 474

perusahaan go public. Penelitian dilakukan pada bulan November hingga Agustus 2023.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu dengan melakukan penarikan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan penelitian.

Tujuan menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan agar sampel yang diteliti memenuhi kriteria untuk diuji dan menghindari bias yang disebabkan oleh adanya perbedaan yang ekstrim. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 105, dengan kriteria yang digunakan untuk memiliki sampel adalah sebagai berikut : Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 2017-2021. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode pengamatan yaitu Tahun 2017-2021. Perusahaan yang dalam laporan keuangan nya berakhir tanggal 31 Desember. Perusahaan memiliki data semua variabel yang diteliti selama periode pengamatan yaitu 2017-2021. Perusahaan yang dalam laporan keuangan nya menggunakan mata uang rupiah (IDR)

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif

Analisis statistik secara deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai data penelitian pada 21 (dua puluh satu) perusahaan sektor Aneka Industri. Data tersebut meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi. Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) variabel independen diantaranya ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, reputasi KAP, dan opini audit serta audit delay sebagai variabel dependen.

Hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Ukuran Perusahaan 105 20.75 27.13 23.8189 2.19195

Solvabilitas 105 .06 20.24 1.0142 3.07977

Profitabilitas 105 -4.21 .80 -.0137 .52564

Reputasi KAP 105 0 1 .33 .474

Opini Auditor 105 0 1 .04 .192

Audit Delay 105 70 132 96.43 13.433

Valid N (listwise) 105 Sumber: Data setelah diolah, 2023

Variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai minimum sebesar 20.75, nilai maksimum sebesar 27.13, nilai rata-rata sebesar 23.81 dan nilai standar deviasi ukuran perusahaan 2.19. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa data pada variabel ukuran perusahaan tersebar dengan baik.

Variabel solvabilitas mempunyai nilai minimum sebesar 0.06, nilai maksimum sebesar 20.24, nilai rata-rata sebesar 1.01 dan nilai standar deviasi solvabilitas 3.07. Nilai standar deviasi yang lebih besar dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa data pada

(8)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 475

variabel solvabilitas belum tersebar dengan baik.

Variabel profitabilitas mempunyai nilai minimum sebesar -4.21, nilai maksimum sebesar 0.80, nilai rata-rata sebesar -0.01 dan nilai standar deviasi profitabilitas 0.52. Nilai standar deviasi yang lebih besar dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa data pada variabel profitabilitas belum tersebar dengan baik. Variabel reputasi kantor mempunyai nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1, nilai rata-rata sebesar 0.33 dan nilai standar deviasi reputasi kantor 0.47. Nilai standar deviasi yang lebih besar dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa data pada variabel reputasi kantor belum tersebar dengan baik.

Variabel opini audit mempunyai nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1, nilai rata-rata sebesar 0.04 dan nilai standar deviasi opini audit 0.19. Nilai standar deviasi yang lebih besar dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa data pada variabel opini audit belum tersebar dengan baik. Variabel audit delay mempunyai nilai minimum sebesar 70, nilai maksimum sebesar 132, nilai rata-rata sebesar 96.43 dan nilai standar deviasi audit delay 13.43. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa data pada variabel audit delay tersebar dengan baik.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas dan variabel terikat keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Data akan berdistribusi normal apabila Asymp. Sig (2-Tailed) > nilai alpha yang telah ditentukan yaitu 5%. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize Residual

N 105

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 9.88018442 Most Extreme

Differences

Absolute .077

Positive .077

Negative -.041

Test Statistic .077

Asymp. Sig. (2-tailed) .136c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Data setelah diolah, 2023

Hasil pengujian normalitas data dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test diatas menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.136 yang mana lebih tinggi dari 5% atau 0.05, sehingga dikatakan data residual terdistribusi normal.

(9)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 476

Uji Multikorelasi

Model regresi yang baik jika terbebas dari multikorelasi yaitu tidak terjadi hubungan yang kuat antara sesama variabel independen.

Tabel 3. Hasil Uji Multikolerasi

Variabel Bebas Toleransi VIF Kesimpulan Ukuran Perusahaan (X1) .817 1.223 Tidak terjadi multikorelasi Solvabilitas (X2) .928 1.077 Tidak terjadi multikorelasi Profitabilitas (X3) .917 1.090 Tidak terjadi multikorelasi Reputasi KAP (X4) .943 1.061 Tidak terjadi multikorelasi Opini Auditor (X5) .892 1.120 Tidak terjadi multikorelasi

Sumber : Data setelah diolah, 2023

Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa nilai tolerance dari semua variabel yang diteliti lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF semua variabel lebih kecil dari 10 yang artinya dalam penelitian ini tidak terjadi masalah multikorelasi.

Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat digunakan uji heteroskedastisitas glejser. Uji glejser ini dilakukan dengan cara meregresikan nilai mutlak residual terhadap seluruh variabel bebas. Dengan ketentuan nilai signifikan lebih dari 0,05.

Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.135 6.649 -.020 .984

Ukuran Perusahaan

.333 .282 .127 1.179 .241 Solvabilitas -.299 .189 -.160 -1.587 .116 Profitabilitas 1.218 1.112 .111 1.095 .276 Reputasi KAP 1.630 1.217 .134 1.339 .184 Opini Auditor -.772 3.080 -.026 -.250 .803 Sumber : Data setelah diolah, 2023

Hasil tabel diatas menunjukkan tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolute. Hal ini dilihat dari nilai probabilitasnya (sig.) diatas 0,05 (sig. > 0.05) sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Data dalam penelitian ini menggunakan data time series sehingga perlunya dilakukan uji autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji DW (Durbin Watson) dengan membandingkan nilai Durbin-Watson (d) dengan nilai Durbin-Watson

(10)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 477

Tabel yaitu Durbin Upper (du) dan Durbin Lower (dl). Hasil pengujian autokorelasi ini dapat dilihat seperti berikut ini :

Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 .677a .459 .432 10.127 1.814

a. Predictors: (Constant), Opini Auditor, Profitabilitas, Solvabilitas, Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Audit Delay

Sumber : Data setelah diolah 2023

Berdasarkan Tabel 5 diperoleh nilai Durbin-Watson (d) sebesar 1.814 Nilai tabel Durbin-Watson untuk a = 5% dengan jumlah variabel independen sebanyak 5 dan jumlah data sebanyak 105. Dapat dilihat dari tabel durbin Watson du = 1.7827 dan 4 – du = 4 – 1.7827 = 2.21. Dimana du < d < 4-du (1.7827 < 1.814 < 2.21). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) karena nilai durbin Watson di antara 1.7827 dan 2.21.

Analisis Regresi Berganda

Berikut hasil pengolahan data dalam penyusunan model regresi berganda dalam penelitian ini:

Tabel 6 Hasil Regresi Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients B Std. Error Beta

1 (Constant) 83.707 11.796

Ukuran Perusahaan .255 .501 .042

Solvabilitas .507 .335 .116

Profitabilitas 5.673 1.973 .222

Reputasi KAP 15.872 2.159 .560

Opini Auditor 24.262 5.465 .347

Sumber : Data setelah diolah, 2023

Hasil diatas dapat dibentuk persamaan regresi penelitian ini yaitu:

Y = 83.707 + 0.255X1 + 0.507X2+ 5.673X3+ 15.872X4 + 24.262X5

Jika konstanta (a) adalah sebesar 83.707 artinya walaupun ukuran perusahaan (X1), solvabilitas (X2), profitabilitas (X3) , reputasi KAP (X4), dan opini audit (X5) diabaikan maka audit delay akan tetap sebesar 83.707. Jika ukuran perusahaan (X1), naik 1 satuan, maka audit delay (Y) akan meningkat sebesar 0.255 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap

.

Jika solvabilitas (X2), naik 1 satuan, maka audit delay (Y) akan meningkat sebesar 0.507 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap

.

Jika profitabilitas (X3), naik 1 satuan, maka audit delay (Y) akan meningkat sebesar 5.673 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap

.

Jika reputasi KAP (X4), naik 1

(11)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 478

satuan, maka audit delay (Y) akan meningkat sebesar 15.872 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap

.

Jika opini auditor (X5), naik 1 satuan, maka audit delay (Y) akan meningkat sebesar 24.262 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.

Uji t

Menguji hipotesis digunakan dengan uji t yaitu melihat pengaruh antara masing- masing variabel independen terhadap varibel dependen. Berikut hasil uji t dengan bantuan aplikasi SPSS:

Tabel 7 Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 83.707 11.796 7.096 .000

Ukuran Perusahaan .255 .501 .042 .509 .612

Solvabilitas .507 .335 .116 1.514 .133

Profitabilitas 5.673 1.973 .222 2.876 .005

Reputasi KAP 15.872 2.159 .560 7.352 .000

Opini Auditor 24.262 5.465 .347 4.440 .000

a. Dependent Variable: Audit Delay Sumber : Data setelah diolah, 2023

Hasil analisis data yang ditunjukkan disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, reputasi KAP, opini auditor berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, Sedangkan variabel ukuran perusahaan dan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung

lebih kecil dari nilai ttabel. Koefisien Determinan

Berikut hasil uji koefisien determinan :

Tabel 8. Uji Koefisien Determinan Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 .677a .459 .432 10.127 1.814

a. Predictors: (Constant), Opini Auditor, Profitabilitas, Solvabilitas, Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Audit Delay

Sumber : Data setelah diolah,2023

Hasil uji pada tabel 8 diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.432 yang artinya variasi seluruh variabel independen (ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, ukuran KAP dan opini audit) dapat mempengaruhi variabel audit delay sebesar 43.2% dan sisanya 56.8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

(12)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 479

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil statistik, maka hipotesis pertama H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap audit delay ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan baik besar maupun kecil tidak mempengaruhi jangka waktu publikasi laporan keuangan karena adanya keputusan dari otoritas jasa keuangan tentang batas waktu publikasi laporan keuangan (Widyastuti dan Zulaikha, 2022). Berdasarkan teori keagenan (agency theory) menunjukkan bahwa adanya keterkaitan hubungan principal dengan agen melalui ukuran perusahaan dengan audit delay, sehingga ukuran perusahaan dapat digambarkan pada laporan keuangan melalui total asset yang dimiliki perusahaan.

Pada dasarnya dalam melakukan proses audit, auditor akan lebih terbantu dengan adanya pengendalian internal yang lebih baik, sehingga proses audit yang dilakukan dapat segera selesai. Akan tetapi ukuran perusahaan tidak mempengaruhi audit delay, karena perusahaan sudah memiliki pengendalian internal yang lebih baik dan diawasi oleh para investor, pengawas permodalan dan pemerintah, sehingga dalam proses penyelesain audit pada laporan keuangan bisa diselesaikan secara cepat bahkan juga bisa mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi bisa disebabkan oleh faktor internal seperti adanya kesalahan dalam penyajian laporan keuangan sehingga, menyebabkan proses pengauditan menjadi terhambat dan membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. Selain itu, penilaian ukuran perusahaan yang dilihat dari total assets, cenderung lebih stabil dibandingkan jika menggunakan market value dan tingkat penjualan, karena total asset menggambarkan kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan serta mempunyai kinerja yang baik, sehingga dapat menimbulkan daya tarik investor.

Perusahaan dengan total asset yang besar maupun kecil mempunyai kemungkinan yang sama dalam menghadapi tekanan atas penyampaian laporan keuangan (Sutjipto, et al., 2020). Auditor menganggap bahwa dalam proses pengauditan laporan keuangan, berapapun jumlah aset yang dimiliki perusahaan akan tetap diperiksa dengan cara yang sama sesuai dengan prosedur Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (Pratiwi, et al., 2020). Semakin besar tingkat ukuran perusahaan, belum tentu audit delay semakin panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pattinaja dan Siahainenia (2020) dengan Apriyana dan Rahmawati (2017) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil statistik, maka hipotesis kedua (H2) : solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan standar pekerjaan auditor yang telah diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik menyatakan bahwa auditor telah menyiapkan kemampuan dan waktu untuk melakukan proses pengauditan hutang, sehingga perusahaan yang memiliki total utang yang besar maupun kecil tidak mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan (Adiraya dan Sayidah, 2018).

Berdasarkan teori keagenan konflik kepentingan antara manajemen dan prinsipal dapat

(13)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 480

berujung pada tindakan manajemen yang merugikan prinsipal.

Agen dapat menyembunyikan informasi dari prinsipal ketika informasi tersebut merugikan untuknya, sehingga untuk mengatasi hal tersebut prinsipal mengeluarkan biaya monitoring. Akan tetapi solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay, karena manajemen tetap berupaya dalam menyerahkan laporan keuangan sebelum batas waktu yang ditetapkan, sehingga perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi dalam proses penyelesain audit pada laporan keuangan bisa memiliki audit delay yang singkat dan juga bisa memiliki audit delay panjang. Selain itu, hutang merupakan hal yang wajar untuk dimiliki dalam setiap perusahaan dimana perusahaan akan bekerja sama untuk mengungkapkan hutang yang dimilikinya pasti akan membuat auditor dapat melaksanakan proses audit dengan cepat. Semakin besar tingkat solvabilitas, belum tentu audit delay semakin panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastyo (2018) dan Sutjipto, et al. (2020) menunjukkan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil statistik, maka hipotesis ketiga (H3) : profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang rendah menyebabkan publikasi atas laporan keuangan menjadi terlambat (Adiraya dan Sayidah, 2018). Berdasarkan teori keagenan menyatakan adanya kontrak kerja sama antara manajer (agent) dan pemegang saham (principal). Kontrak kerja sama tersebut berupa pemberian wewenang oleh pemegang saham kepada manajer untuk bekerja demi pencapaian tujuan pemegang saham.

Pemegang saham manajerial memiliki wewenang untuk menjalankan perusahaan sebaik mungkin, sehingga dengan adanya wewenang tersebut perusahaan mengharapkan profitabilitas pada laporan keuangannya. Akan tetapi, banyak perusahaan yang mengalami kenaikan profit dan ada juga yang mengalami sedikit kerugian. Apabila perusahaan mengalami kerugian auditor cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan. Selain itu adanya tuntutan dari pihak-pihak berkepentingan yang begitu besar akan memacu perusahaan untuk mengkomunikasikan laporan keuangan yang diaudit lebih cepat, karena pada dasarnya tingkat keuntungan digunakan untuk menilai keberhasilan efektivitas perusahaan yang berkaitan dengan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan selama melaksanakan aktivitas operasional perusahaan dalam periode berjalan (Gustini, 2020). Semakin rendah tingkat profitabilitas, maka audit delay semakin panjang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gustini (2020) dan fitrini (2019) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay.

Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Public (KAP) Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil statistik, maka hipotesis keempat (H4) : reputasi KAP berpengaruh terhadap audit delay diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa reputasi kantor akuntan publik berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan KAP dengan reputasi yang kurang baik baik menyebabkan proses penyelesaian audit atas laporan

(14)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 481

keuangan menjadi panjang. Berdasarkan teori agensi, peran auditor sangat penting dalam mengurangi asimetri informasi antara agen dan prinsipal. Agar informasi dalam laporan keuangan tidak kehilangan nilainya, auditor dapat menuntaskan audit dengan tepat waktu.

Akan tetapi tidak semua perusahaan menggunakan KAP the Big Four dalam melakukan pengauditan, sehingga berdampak pada lamanya waktu publikasi atas laporan keuangannya. Pada dasarnya reputasi KAP merupakan cerminan kualitas seorang auditor, sehingga menjadi faktor penentu kredibilitas dari laporan keuangan yang berdampak pada audit delay. Tingginya pengalaman dan kompetensi yang dimiliki seorang auditor akan memberikan kualitas audit sesuai dengan harapan perusahaan, maka perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four akan memiliki audit delay lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP non-Big Four, karena KAP Big Four memiliki banyak karyawan yang memiliki kompetensi dan dapat mengatur jadwal audit secara efektif (Harjanto, 2017). Semakin rendah reputasi KAP, maka audit delay semakin panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Sujana (2021) dan Annisa, et al. (2022) menunjukkan bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap audit delay.

Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil statistik, maka hipotesis kelima (H5) : opini auditor berpengaruh terhadap audit delay diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan tidak semua perusahaan mendapatkan opini unqualified opinion sehingga perusahaan memerlukan waktu yang lebih lama dalam menerbitkan laporan keuangannya, karena dalam proses pemberiaan opini audit membutuhkan waktu bernegosiasi dengan klien dan partner audit yang lebih senior untuk memperluas ruang lingkup audit (Sutjipto, et al., 2020). Berdasarkan teori keagenan (agency theory), pemberian opini audit going concern yaitu agen mempunyai tugas untuk mengoperasikan entitas dan membuat laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban manajemen.

Laporan yang dibuat membuktikan bagaimana kondisi keuangan entitas dan akan dipergunakan oleh prinsipal sebagai dasar pengambilan keputusan. Maka auditor sebagai pihak independensi, dapat memeriksa laporan keuangan yang telah dibuat oleh agen dan berhak untuk memberikan opini apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Ketika perusahaan mendapatkan opini unqualified opinion tidak akan menunda waktu publikasi atas laporan keuangannya karena dianggap sebagai goodnews, berbeda halnya dengan perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified opinion sehingga mengalami keterlambatan publikasi atas laporan keuangannya (Pattinaja dan Siahainenia, 2020). Semakin rendah opini audit, maka audit delay semakin panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningrum dan Ardini (2018) dengan Sucipto (2020) menunjukkan bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap audit delay.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan baik besar maupun kecil tidak mempengaruhi jangka waktu publikasi laporan keuangan

(15)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 482

karena adanya keputusan dari otoritas jasa keuangan tentang batas waktu publikasi laporan keuangan. Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan standar pekerjaan auditor yang telah diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik menyatakan bahwa auditor telah menyiapkan kemampuan dan waktu untuk melakukan proses pengauditan hutang, sehingga perusahaan yang memiliki total utang yang besar maupun kecil tidak mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan.

Profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang rendah menyebabkan publikasi atas laporan keuangan menjadi terlambat. Reputasi kantor akuntan publik berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan KAP dengan reputasi yang kurang baik baik menyebabkan proses penyelesaian audit atas laporan keuangan menjadi panjang. Opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan tidak semua perusahaan mendapatkan opini unqualified opinion sehingga perusahaan memerlukan waktu yang lebih lama dalam menerbitkan laporan keuangannya, karena dalam proses pemberiaan opini audit membutuhkan waktu bernegosiasi dengan klien dan partner audit yang lebih senior untuk memperluas ruang lingkup audit

Keterbatasan dalam penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan manufaktur saja sehingga belum mencerminkan jenis perusahaan lainnya. Serta faktor dalam penelitian ini hanya berupa ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, reputasi KAP dan opini auditor. Penelitian yang dilakukan pada perusahaan manufaktur sub sektor Aneka Industri ini masih terdapat beberapa yang belum memenuhi kriteria seperti tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode pengamatan yaitu tahun 2017-2022, perusahaan yang dalam laporan keuangan nya tidak berakhir tanggal 31 Desember dan perusahaan yang dalam laporan keuangan nya tidak menggunakan mata uang rupiah (IDR). Sehingga sedikit kesulitan dalam menganalisa laporan yang diterbitkan.

Saran untuk peneliti yang akan melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian ini, dapat mengambil perusahaan lain lain sebagai populasi dalam pengambilan sampel, sehingga dapat dijadikan perbandingan setiap jenis perusahaan. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menguji faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya audit delay. Untuk peneliti selanjutnya lebih baik menggunakan perusahaan manufaktur dalam sub sektor lain yang lebih lengkap kriteria nya, sehingga dapat lebih memudahkan guna mencari informasi yang dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Adiraya, I. dan Sayidah, N. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay. Jurnal Analisa Akuntansi Dan Perpajakan, 2(2), 99–109.

Annisa, Maryati, U., dan Siskawati, E. (2022). Pengaruh Profitabilitas , Solvabilitas , Dan Reputasi Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay. Jurnal Akuntansi Dan Manajamen, 17(2), 72–85.

Apriyana, N., dan Rahmawati, D. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Jurnal Nominal,

(16)

Dian Puji Puspita Sari, Mentari Dwi Aristi & Sampriyani Sihombing: Determinan Audit Delay pada … 483

6(2).

Gustini, E. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan , Profitabilitas , Solvabilitas dan Jenis Industri terhadap Audit Delay pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 10(01), 71–81.

Harjanto, K. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay. 9(8), 33–49.

Ningrum, L. A. dan Ardini, L. (2018). Pengaruh Opini Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Sovabilitas dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 1–20.

Pattinaja, E. M., dan Siahainenia, P. P. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan , Opini Auditor dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay. Accounting Research Unit:

ARU Journal, 1(1), 13–22.

Prastyo, A. (2018). Reputasi Kantor Akuntan Publik Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay.

Pratiwi, G. N., Aziza, N., dan H. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Jumlah Komite Audit dan Proporsi Kepemilikan Masyarakat Terhadap Audit Delay DAYS. Jurnal Fairness, 10(2), 103–114.

Sari, N. K. M. A., dan Sujana, E. (2021). Pengaruh Reputasi KAP, Opini Audit, Profitabilitas, dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Delay. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 12(2).

Sucipto, H. (2020). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay. Jurnal Management and Bussness Review, 4(1), 60–74.

Sutjipto, V. F., Sugiarto, B., dan Biantara, D. (2020). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Reputasi KAP dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016- 2018. Accounting Cycle Journal, 1(2).

Widyastuti, T., dan Z. (2022). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Opini Audit dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay. Diponegoro Journal Of Accounting, 11(2), 1–15.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, reputasi auditor, opini audit, profitabilitas, solvabilitas dan laba rugi

Apakah opini auditor merupakan faktor yang mempengaruhi audit delay. Apakah ukuran KAP merupakan faktor yang mempengaruhi

“ ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, SOLVABILITAS, OPINI AUDITOR, LIKUIDITAS DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY ’’ (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Setelah melakukan analisis dan pengujian hipotesis pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ukuran perusahaan, reputasi auditor, opini audit, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap audit delay pada

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara profitabilitas, opini audit, jenis industri, ukuran perusahaan, reputasi KAP, solvabilitas, company ownership dan

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahuipengaruhLaporan Laba/Rugi, Ukuran KAP, Opini Auditor, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas,

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara profitabilitas, opini audit, jenis industri, ukuran perusahaan, reputasi KAP, solvabilitas, company ownership dan