• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Tajuk Tesis: Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa (Pengajian Q.S Al-Kahfi Ayat 60-82 dalam Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir Al-Maraghi). Penyusunan disertasi ini merupakan kajian nilai-nilai pendidikan Islam dalam kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa (Kajian Q.S Al-Kahfi Ayat 60-82 dalam Tafsir Al-Mishbah Dan Al-Maraghi). Ketua dan Setiausaha Jabatan Pendidikan Agama Islam, Fakulti Pendidikan dan Pengajaran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Konsonan tunggal

Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap دّعتم

Ta’ marbutah di akhir kata 1. Bila dimatikan ditulis h

Vokal panjang 1

Vokal rangkap 1

Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat Ditulis menurut penulisannya

Apabila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya dengan menghilangkan huruf l (el).

Latar Belakang Masalah

Al-Quran merupakan sumber ajaran Islam yang utama dan pertama, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta. Salah satunya adalah aspek pendidikan, kandungan Al-Quran yang memuat kisah-kisah inspiratif bagi dunia pendidikan adalah kisah Nabi Musa dan Nabi Khidhir yang tertulis dalam surat Al-Kahfi ayat 60-82. Dalam Islam, ilmu yang menjelaskan atau menjelaskan ayat-ayat al-Quran supaya mudah difahami secara kontekstual ialah ilmu Tafsir.

Adapun terminologi ulama, yang dimaksudkan dengan tafsir ialah menerangkan kandungan makna al-Qur’an al-Karim. Keutamaan ilmu tafsir terdapat dalam dalil Al-Qur’an, Surat Shaad ayat 29, sebagai berikut: 5. Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allah agar manusia memahami dan memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an. 'an.

Dengan ilmu tafsir, manusia akan lebih memahami maksud ayat-ayat al-Quran dengan lebih menyeluruh. Pengajian al-Quran dan kaedah tafsir sentiasa mengalami perkembangan yang cukup ketara, seiring dengan perkembangan keadaan sosial, budaya dan peradaban manusia. Di samping itu, Al-Maraghi menggunakan ayat dan atsar (riwayat) dan ra'yi (penalaran) sebagai sumber dalam pentafsiran ayat-ayat al-Quran.

Dalam konteks sekarang, tidak dapat dielakkan lagi para penafsir memasukkan dua sumber penafsiran, yaitu aql (akal) dan naql (nash al-Qur’an dan hadits).

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Secara teoritis manfaatnya adalah untuk memperkaya khazanah keilmuan kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidhir seperti dalam surat al-Kahfi ayat 60-82, khususnya dari tafsir al-mishbah dan al-maraghi. Manfaat aplikatif, sebagai sumbangan pemikiran dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan masyarakat sosial untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

Kajian Pustaka

Penelitian selanjutnya adalah penelitian Eri Susanti, Studi Banding Faktor Pendidikan dalam Al-QurÂ'an Surat Al-Kahfi Ayat 60-82 Menurut Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah dan Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Penelitian ini fokus untuk menyelidiki interaksi antara guru dan siswa yang terdapat dalam kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidir seperti dalam surat al-Kahfi ayat 60-829. Penelitian selanjutnya dari Moch Zakil Mubarok Nilai Pendidikan dalam Surat al-Kahfi ayat 60-82 dan Penerapannya dalam pembelajaran PAI10.

Penelitian ini memfokuskan pembahasannya pada penerapan nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat al-Kahfi ayat 60-82 dalam dunia pembelajaran PAI yaitu perjalanan Nabi Musa yang mencari ilmu dengan Nabi Khidir yang memiliki nilai-nilai pendidikan moral. berkaitan dengan bagaimana seseorang berperilaku, pendidiknya. 8 Mustaqim Makki, Pandangan Hamka dan Quraish Shihab Tentang Ayat Zakat (Studi Banding Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbah (Esai Tidak Diterbitkan, Fakultas Syari'ah UIN Malang, 2009) 9 Susanti Eri, Studi Banding Faktor - Faktor Pendidikan dalam Al-QurÂ'an Surah Al-Kahfi Ayat 60-82 menurut Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah dan Hamka dalam Tafsir Al-Azhar (Unpublished thesis, Fakultas Tarbiyah STAIN Ponorogo, 2011).

10 Moch Zakil Mubarok, Nilai Pendidikan dalam Surat Al-Kahfi ayat 60-82 dan Penerapannya dalam Pembelajaran PAI, (Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005). Berdasarkan hasil penelusuran penulis terhadap tulisan ilmiah seperti skripsi, belum ada satupun yang membahas secara mendalam aspek nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam surat Al-Kahfi ayat 60-82 menurut Tafsir Al-Mishbah dan Al-Maraghi dalam lebih detail.

Landasan teori 1. Pengertian Nilai

Sesuai dengan pendapat di atas, menurut Chabib Thoha, pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah dan tujuan dasar serta teorinya dikembangkan untuk melaksanakan praktik pendidikan berdasarkan nilai-nilai fundamental Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits19. Al-Quran adalah mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad, sebagai bukti utama kenabian Muhammad. Dalam bahasa Arab, kata al-Qur'an adalah masdar (infinitif) dari kata qara'a, yaqra'u, kira'atan, qur'anan, yang berarti bacaan.

23 Muhammad Rahmat Kurnia et al Prinsip Kefahaman Al-Qur'an dan Al-Hadith (Jakarta: Kharul Bayan, 2002), hlm. Tegasnya, tafsir bertindak sebagai kunci (al-miftah) untuk membuka kunci gudang yang terkandung dalam al-Quran. Jadi, tafsir al-Qur'an ialah tafsiran atau penjelasan makna yang sukar difahami daripada ayat-ayat Al-Qur'an.

Justeru, menafsirkan al-Quran ialah menerangkan atau menjelaskan makna-makna yang sukar difahami daripada ayat-ayat al-Quran25. Sebagai contoh, al-Jurjani mengatakan bahawa tafsir dalam pengertian syar’ ialah menerangkan maksud ayat-ayat al-Quran, baik dari sudut segala persoalan, kisah mahupun dari segi asbab al-nuzul. , dengan lafaz ( penjelasan) yang jelas dapat menunjukkan makna Menurut Abd al-Azhim al-Zarqani, tafsir ialah ilmu yang membicarakan al-Quran, dari segi maknanya menurut kehendak Allah dan kemampuan manusia biasa.

Dengan demikian, penafsiran Al-Qur’an merupakan rasionalisasi terhadap ayat-ayatnya yang ambigu agar dapat diterima secara wajar oleh akal (kognitif), dan upaya merasionalisasikannya bukan untuk mencapai makna yang mutlak (absolut), melainkan hanya bersifat relatif (relatif). ). sesuai dengan keadaan manusia yang kemampuannya serba terbatas, tidak mempunyai kekuasaan yang mutlak26.

Metode Penelitian

Penelitian ini dikenal juga dengan istilah penelitian kepustakaan atau biasa disebut dengan penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif-analitis. Oleh karena itu, Al-Qur'an yang tidak diragukan lagi kebenarannya, menjadi sebuah konsep umum yang ditafsirkan secara logis oleh Quraish Shihab dan Al-Maraghi, kemudian disusun dalam sebuah kitab tafsir Al-Qur'an. Dari kedua mufasir tersebut, setelah dilakukan penafsiran Al-Qur'an, muncul persamaan dan perbedaan penafsiran surat Al-Kahfi ayat 60-82.

Daripada tafsiran tersebut, pengkaji mengumpul bahan rujukan berkaitan tajuk kajian perbandingan tafsir Al-Mishbah dan Al-Maraghi terhadap Surah Al-Kahfi ayat 60-82, serta metodologi tafsiran Surah Al-Kahfi ayat 60. -82.Sumber utama kajian ini ialah tafsir al-mishbah yang merupakan karya monumental M Quraish shihab dan tafsir al-maraghi Ahmad Mustafa Ibn Mustafa Ibn Muhammad Ibn „Abd al-Mu‟im al-Qadi al-Maraghi pada kisah Nabi Musa as dengan Nabi Khidir as dalam ayat 60-82 surat Al-Kahfi. Maka secara umum data tafsir al-mishbah dan tafsir al-maraghi diteliti dalam menjelaskan kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam surat Al-Kahfi ayat 60-82.

Pembentangan tafsir al-mishbah dan tafsir al-maraghi dalam surat Al-Kahfi ayat 60-82, biografi Quraish Shihab dan biografi Al-Maraghi, latar belakang Quraish Shihab dan latar belakang Al-Maraghi berkaitan sosio-politik, budaya. Kedua: Kepentingan tafsir, penyampaian tafsir al-mishbah dan al-maraghi tentang kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam surat Al-Kahfi ayat 60-82. Maka disinilah penulis dalam menganalisa kaitannya dan menghuraikan secara jelas perbezaan serta persamaan antara tafsiran al-mishbah dan al-maraghi tentang kisah Nabi Musa as dengan Nabi Khidir seperti dalam Surah Al-Kahfi ayat 60-82. .

Langkah terakhir ini harus dilakukan secara hati-hati, dengan mengecek kembali data-data yang telah diperoleh, dalam hal ini khususnya berkaitan dengan tafsir al-mishbah dan al-maraghi tentang kisah Nabi Musa as dengan Nabi Hidir seperti dalam surat Al . -Kehfi ayat 60-82, sehingga penelitian ini dapat membenarkan keabsahannya.

Sistematika Pembahasan

Fasa penutup ini bukanlah pengulangan ayat daripada hasil kajian dan analisis, tetapi proses merumuskan/menggariskan perkara-perkara penting yang kemudiannya menghasilkan gambaran yang ringkas dan jelas serta mudah difahami. Kemudian bab kedua membincangkan pengertian nilai pendidikan Islam, pengertian tafsir, sejarah perkembangan ilmu tafsir, biografi Quraisy Shihab dan biografi Al-Maraghi, latar belakang Quraisy Shihab dan Al-Maraghi yang berkaitan dengannya. . ke arah sosio-politik, budaya. Bab ketiga menganalisis nilai-nilai pendidikan Islam menurut tafsir al-mishbah dan tafsr al-maraghi dalam surah al-Kahfi ayat 60-82.

Demikianlah analisis sintesa perbedaan dan persamaan penafsiran kedua jenis penafsiran tersebut di atas.

Kesimpulan

Nilai-nilai pendidikan bagi guru atau pendidik mengacu pada strategi dan karakter pembelajaran yang harus dimiliki oleh seorang pendidik atau guru, yaitu rencana pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa.Ketidakdisiplinan siswa. Dan nilai-nilai pendidikan bagi pelajar atau mahasiswa mengacu pada akhlak yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa, yaitu ketekunan, rasa ingin tahu, sopan santun, dan kemauan belajar kepada siapa pun tanpa memandang pangkat dan gelar.

Saran

Penulis berharap tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi dunia pendidikan agama Islam. Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya (Bandung: Diponegoro, 2004) Kementerian Agama Republik Indonesia, Ensiklopedia Islam di Indonesia, (Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana, 1993) . Hujjatul Islam, "Ahmad Mustafa Al-Maraghi Ulama Kontemporer Terbaik", www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4869 38&itemid=258.

Husein Al-Munawar, Said Agil, Aktualisasi Nilai-Nilai Al-Quran dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, Cet. Mengenai surat asbab an-Nuzul al-Kahfi, lihat Shālāh Al-Khālidy, Al-Quran Stories, hal. Metode penafsiran modern; Tafsir al-Manar, al-Maraghi, al-Misbah, http://syakirman.blogspot.com/2010/11/methode-tafsir-modern-tafsir-al-manar-al.html,.

Muhammad Rahmat Kurnia dkk. Prinsip Pemahaman Al-Qur'an dan Al-Hadits (Jakarta: Kharul Bayan, 2002). Mustaqim Makki, Pandangan Hamka dan Quraish Shihab Tentang Ayat Zakat (Studi Banding Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbah (esai tidak diterbitkan, Fakultas Syariah, UIN Malang, 2009). Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah , Kesan dan Harmoni Al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 2002).

Susanti Eri, Kajian Perbandingan Faktor Pendidikan dalam Al-QurÂ'an Surat Al-Kahfi Ayat 60-82 Menurut Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah dan Hamka dalam Tafsir Al-Azhar (Skripsi Tidak Diterbitkan, Fakultas Tarbiyah, STAIN, 2011).

Referensi

Dokumen terkait

 Peserta Didik ditugasi mengamati sejumlah pandangan tentang kajian pokok pemikiran kalam yang dikemukakan oleh ulama-ulam modern, seperti: Muhammad Abduh, Sayyid Ahmad Khan,

Menggunakan kitab tafsir Sayyid Quthub,dan Abdu al-Jawwad al-Tayyib sebagai referensi utama dalam menemukan makna serta posisi juz’ama. Dieksis terdiri dari; dhomir, isim

Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada

Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas di POS PAUD Merpati boyolali dapat dikatakan berhasil, karena menunjukkan ketercapaian indikator yang

Selain untuk mengetahui seberapa besarkah efektivitas dari hafalan matan kitab Al-Ajurumiyya terhadap penguasaan Al-Qawā‟id An-Naḥwiyah siswa kelas IX MTs Darul Huda,

ini tentu dianggap rawan karena pemberhentian ini bisa memicu pertikaian di ranah politik. Beberapa sahabat seperti al-Mughirah bin Syu’bah dan Ibnu Abbas pernah menasehati Ali agar

Keempat, menundukkan kaidah gramatikal arab kepada teori-teori sufistiknya.5 Berangkat dari pemaparan al-Z#ahabi di atas, yakni terkait dengan tafsir Ibnu „Arabi yang identik dengan

QOMI AKIT JAUHARI, M.Pd B311T VI BALAGHAH II A MUHAMMAD YASIN FATCHUL BARRY,M.Pd MUHAMMAD YASIN FATCHUL BARRY,M.Pd C206 VI BALAGHAH II B MUHAMMAD YASIN FATCHUL BARRY,M.Pd AGUNG