• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIAZ FADELVI LAPORAN PKL II IP4T

N/A
N/A
C@Diaz Fadelvi Ramadhan_12 (23324655)

Academic year: 2024

Membagikan "DIAZ FADELVI LAPORAN PKL II IP4T"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH (IP4T)

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Disusun Oleh Kelompok 28 Nama/NIT:

1. Bagas Sinar Mentari (23324707) 2. Diaz Fadelvi Ramadhan (22324655) 3. Firly Herdiyansyah Putra (23324661) 4. Mohammad Fakhrizal Ramandhika (23324835) 5. Muhammad Fauzan Hidayatulloh (22324672) 6. Nabil Gymnastiar Dofir (23324576) 7. Rafi Cahya Hendika (23324999) 8. Rahman Maulana Premadi (23324626)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL KEMENTERIAN ATR/BPN 2024

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T)

TAHUN AKADEMIK 2024

Kelompok 28 Nama/NIT

1. Bagas Sinar Mentari (23324707) 2. Diaz Fadelvi Ramadhan (22324655) 3. Firly Herdiyansyah Putra (23324661) 4. Mohammad Fakhrizal Ramandhika (23324835) 5. Muhammad Fauzan Hidayatulloh (22324672) 6. Nabil Gymnastiar Dofir (23324576) 7. Rafi Cahya Hendika (23324999) 8. Rahman Maulana Premadi (23324626)

Telah disetujui pada tanggal Dosen Pembimbing

Sapardiyono, A.Ptnh., M.H NIP.196507101989031004

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan II Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) tahun akademik 2023/2024 dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.

Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Wahyuni, SH., M.Eng selaku koordinator Spasial, ibu Mujiati, S.SiT., M.Si. koordinator P4T, bapak Sapardiyono, A.Ptnh., M.H. selaku instruktur, dan ibu Jihan Maulia, S.T selaku asisten instruktur yang telah membimbing kami selama PKL hingga laporan ini selesai. Terima kasih juga kami sampaikan kepada orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan, serta seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan, pengetahuan bagi para pembaca, dan penulis sendiri mengenai pelaksanaan kegiatan inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik mengenai materi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih sehingga penulisan laporan dapat terselesaikan. Semoga laporan Praktek Kerja Lapangan IP4T 2024 ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun orang yang membaca.

Pihak penulis mohon maaf apabila terjadi kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca.

Sleman, 2 Mei 2024

Penulis

Kelompok 28

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 2

C. Dasar, Waktu, dan Tempat Pelaksanaan ... 3

1. Dasar Pelaksanaan ... 3

2. Waktu Pelaksanaan ... 3

3. Tempat Pelaksanaan ... ``3

D. Bahan Dan Peralatan ... 4

1. Bahan ... 4

2. Peralatan ... 4

BAB II DASAR TEORI ... 5

A. Pengertian P4t ... 5

B. Tahapan Pelaksanaan ... 7

C. Manfaat ... 8

D. Pelaksanaan P4T dan Hubungannya dengan Administrasi Pertanahan ... 8

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH ... 10

A. Geografis Kalurahan Sumberahayu ... 10

B. Kependudukan ... 11

C. Sosial ... 15 D. Pertanian ... Error! Bookmark not defined.

(5)

v

E. Ekonomi... 17

F. Geografis Padukuhan Gamplong III ... 18

G. Kependudukan ... 19

H. Sosial ... 20

I. Pertanian ... 22

J. Ekonomi... 22

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN ... 24

A. Tahap Perencanaan ... 24

1.Penentuan Lokasi ... 24

2.Gambaran Umum ... 24

3.Distribusi/Pembagian Pekerjaan... 25

4.Gambaran Umum data awal yang diberikan dari Pihak Panitia PKL II IP4TError! Bookmark not defined. B. Pengolahan dan Analisis Data IP4T ... 27

1. Data yang digunakan dan Sumber Data ... 27

2. Metode Analisa Data Dan Pengolahan Data ... 28

3. Pengelolaan Data ... 29

C. Pengolahan dan Analisis Data IP4T ... 30

1.Gambaran Umum Administrasi Padukuhan ... 30

2.Analisis Pemilikan Tanah ... 32

3.Analisis Penguasaan Tanah ... 34

4.Analisis Peta Struktur Penguasaan ... 36

5.Analisis Penggunaan Tanah ... 37

6.Analisis Pemanfaatan Tanah ... 39

7.Analisis Peta Indikasi Sengketa Pertanahan ... 42

8.Analisis Potensi TORA... 43

BAB V PENUTUP ... 47

(6)

A. Kesimpulan ... 47 B. Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran ... Error! Bookmark not defined.

... 48

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Persebaran Penduduk Kalurahan Sumberahayu,Kapanewon

Moyudan,Sleman ... 12 Tabel 3. 2 Pekerjaan Penduduk Berdasarkan Gender ... 14 Tabel 3. 3 Pendidikan Penduduk Berdasarkan Gender ... 16 Tabel 3. 4 Penggunaan Lahan di kalurahan SumberrahayuError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Persebaran Penduduk Padukuhan Gamplong 3 ... 19 Tabel 3. 6 Pekerjaan Penduduk Padukuhan Gamplong 3 ... 20 Tabel 3. 7 Pendidikan Di padukuhan Gamplong 3 ... 21 Tabel 4. 1 Distribusi Pembagian Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan Kerja ... 27 Tabel 4. 3 Administrasi Padukuhan ... 31 Tabel 4. 4 Analisis Pemilikan Tanah ... 32 Tabel 4. 5 Pemilikan Tanah ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Analisis Penggunaan Tanah ... 35 Tabel 4. 7 Data Jumlah Bidang Penggunaan Tanah di Padukuhan Gamplong III38 Tabel 4. 8 Analisis Penggunaan Tanah ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Analisis Pemanfaatan Tanah ... 41 Tabel 4. 10 Indikasi Sengketa Pertanahan ... 43 Tabel 4. 11 indikasi Tora ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Indikasi Potensi Tora ... 45

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Peta Administrasi Kalurahan Sumberahayu ... 10

Gambar 3. 2 Diagram Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ... 12

Gambar 3. 3 Diagram Jumalah Penduduk Berdarkan Pekerjaan ... 15

Gambar 3. 4 Pendidikan Penduduk Berdasarkan Gender ... 15

Gambar 3. 5 Peta Administrasi Kalurahan Sumberrahayu ... 18

Gambar 4. 1 Peta Pemilikan tanah (Lembar 1) ... 33

Gambar 4. 2 Peta Pemilikan Tanah (Lembar2) ... 33

Gambar 4. 3 Peta Analisis Penguasaan Tanah (Lembar 1) ... 34

Gambar 4. 4 Peta Analisis Penguasaan Tanah (Lembar 2) ... 35

Gambar 4. 5 Peta Analisis Struktur Penguasaan Tanah (Lembar 1) ... 36

Gambar 4. 6 Peta Analisis Struktur Penguasaan Tanah (Lembar 2) ... 37

Gambar 4. 7 Peta Analisis Penggunaan Tanah (Lembar 1)Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 8 Peta Analisis Penggunaan Tanah (Lembar 2)Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 9 Peta Analisis Pemanfaatan Tanah (Lembar 1) ... 40

Gambar 4. 10 Peta Analisis Pemanfaatan Tanah (Lembar 2) ... 40

Gambar 4. 11Peta Indikasi Senketa Pertanahan (Lembar 1) ... 42

Gambar 4. 12 Peta Indikasi Sengketa Pertanahan (Lembar 2) ... 42

Gambar 4. 13 Peta Analisis potensi Tora (Lembar 1) ... 44

Gambar 4. 14 Peta Analisis Potensi Tora (Lembar 2)... 45

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 5. 1 Peta Administrasi Kalurahan (Lembar1) ... 48

Lampiran 5. 2 Peta Administasi kalurahan (Lembar 2) ... 48

Lampiran 5. 3 Peta Pemilikan Tanah (Lembar 1) ... 49

Lampiran 5. 4 Peta Pemilikan Tanah (Lemnbar 2) ... 49

Lampiran 5. 5 Peta Pengguasaan Tanah (Lembar 1) ... 50

Lampiran 5. 6 Peta Penguasaan Tanah (Lembar 2) ... 50

Lampiran 5. 7 Peta Setruktur Penguasaan Tanah (Lembar 2 )... 51

Lampiran 5. 8 Peta Struktur Penguasaan Tanah (Lembar 1) ... 51

Lampiran 5. 9 Peta Penggunaan Tanah (Lembar 2) ... 53

Lampiran 5. 10 Peta Penggunaan Tanah (Lembar 1) ... 53

Lampiran 5. 11 Lampiran Peta Pemanfaatan Tanah (Lembar 1) ... 52

Lampiran 5. 12 Lampiran Peta Pemanfaatan Tanah (Lembar2) ... 52

Lampiran 5. 13 Peta Potensi konflik (Lembar 1) ... 55

Lampiran 5. 14 Peta Potensi Konflik (Lembar 2) ... 55

Lampiran 5. 15 Peta Potensi Tora (Lembar 1) ... 56

Lampiran 5. 16 Peta Potensi Tora (Lembar 2) ... 56 Lampiran 5. 17 Peta Analisis Tambahan Dalam Level Dusun (Lembar 2)Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 5. 18 Peta Analisis Tambahan Dalam Level Dusun (Lembar 1)Error!

Bookmark not defined.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sering memanfaatkan tanah sebagai salah satu sumber daya untuk memenuhi keperluan hidup, membangun rumah, hingga beraktivitas. Ketika menyusuri daerah pedesaan terlihat pemandangan alam berupa area pertanian yang luas, pemukiman penduduk yang jarang, dan jalan kecil yang sederhana. sedangkan, ketika mengunjungi daerah perkotaan akan terlihat gedung-gedung bertingkat, permukiman yang padat, pusat pemerintahan, dan pusat perdagangan. Pada dasarnya terdapat perbedaan pola penggunaan lahan di pedesaan dengan perkotaan.

Seiring dengan perkembangan zaman dan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah semakin meningkat, sehingga dibutuhkan suatu instrumen yang dapat menjamin kepastian dan perlindungan hukum bagi pemegang hak atas tanah. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah kementerian yang Bertugas menyelenggarakan urusan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang. Oleh karena itu, diperlukan SDM yang berkualitas di bidang agraria, tata ruang dan pertanahan untuk melaksanakan amanat tersebut.

Salah satu komitmen dalam menjamin kepastian dan perlindungan hukum adalah dengan dilakukannya Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) yang merupakan suatu kegiatan pengumpulan data serta informasi pertanahan dalam suatu wilayah yang komprehensif dan sistematis.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan pendataan pertanahan melalui inventarisasi dan registrasi mengenai penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang dimana diharapkan kegiatan tersebut menjadi sebuah sistem yang dapat menata informasi dan data pertanahan di suatu wilayah.

Pada awalnya, pelaksanaan Kegiatan IP4T oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional hanya dilaksanakan untuk inventarisasi potensi objek tanah reforma agraria (TORA). seiring dengan perkembangannya, saat ini kegiatan IP4T digunakan untuk berbagai macam kebutuhan pertanahan, seperti penataan ruang, penataan pertanahan, dan kepentingan lain yang membutuhkan informasi berbasis bidang.

(11)

2

Menindak lanjuti dalam rangka meningkatkan Pendidikan vokasi serta memberikan pengalaman untuk terjun langsung ke lingkungan masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan Tanah (PKL II P4T) bagi Taruna/i D4 Pertanahan Semester II, dilaksanakan 2 dengan mengumpulkan dan mengolah Data IP4T dengan menggunakan beberapa aplikasi seperti Arcgis, Autocad, dan Arcgis Survey123 (Android).

Data IP4T yang telah terkumpul kemudian ditabulasi dan dianalisis dalam output berupa peta administrasi desa, peta kepemilikan tanah, peta penguasaan tanah, peta penggunaan tanah, peta pemanfaatan tanah, peta persebaran pendidikan dan peta administrasi RT.

B. Maksud dan Tujuan

Praktek Kerja Lapangan II Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (PKL II IP4T) ini bermaksud untuk menerapkan materi perkuliahan, khususnya dalam mata kuliah Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) untuk kepentingan Landreform dan tujuan lain yang mampu memberikan manfaat lebih bagi lokasi kegiatan PKL IP4T.

Tujuan PKL II P4T adalah taruna mampu melaksanakan kegiatan inventarisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (IP4T), melakukan analisis data P4T, mengintegrasikan data yang ada dengan data lain, serta menyajikannya sehingga dapat digunakan sebagai bahan analisis untuk proses pengambilan keputusan, baik terkait P4T maupun untuk tujuan lain.Tujuan Praktek Kerja Lapangan II P4T juga dijabarkan secara lebih lanjut dalam Capaian Pembelajaran Mata Kuliah dan RPS PKL II Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah Semester II, yaitu :

1. Mampu merancang/membuat peta kerja untuk kegiatan survey IP4T dan berbagai kegiatan lainnya.

2. Mampu merancang proyek untuk kegiatan IP4T.

3. Mampu memanfaatkan berbagai macam teknologi pengumpulan data IP4T baik spasial maupun tekstual.

(12)

4. Mampu melakukan pengumpulan data IP4T berdasarkan metode yang telah disepakati.

5. Mampu mengelola data hasil pengumpulan data kedalam basis data.

6. Mampu menganalisis data IP4T.

7. Mampu menyajikan hasil analisis data.

C. Dasar, Waktu, dan Tempat Pelaksanaan 1. Dasar Pelaksanaan

Berdasarkan Pengumuman Nomor 767/Peng/800.35/V/2024 tentang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan II Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah Program Studi Diploma IV Pertanahan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta Tahun Akademik 2023 / 2024. Pengumuman Nomor 704/SK-800.35/V/2024 tentang Apel pemberangkatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) II Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah Taruna Semester II Program Studi Diploma IV Pertanahan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Tahun Akademik 2023 / 2024.

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan PKL II P4T Taruna Semester II Program Studi Diploma IV Pertanahan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Tahun Akademik 2023/2024 dilaksanakan selama 11 Hari pada tanggal 03 Juni 2024 sampai 13 Juni 2024.

3. Tempat Pelaksanaan

Berdasarkan Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Nomor 704/SK-800.35/V/2024, Kegiatan PKL II P4T Taruna Semester II Program Studi Diploma IV Pertanahan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Tahun Akademik 2023/2024 dilaksanakan di Kalurahan Sumberrahayu. Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelompok 28 mendapat bagian di Dusun Gamplong III dan sawah.

(13)

4 D. Bahan Dan Peralatan

1. Bahan

Data mentah berupa Surat–surat penting yang berisi tentang informasi IP4T dan data terpadu rumah tangga setiap warga kalurahan yang meliputi Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Pengenal (KTP), Sertifikat Tanah atau Letter C, dan Surat Pajak.

2. Peralatan

• Laptop

• Mouse

• Perangkat lunak ArcMap

• Smartphone (Android / iOS)

• Aplikasi ArcGIS 123 (Android)

• Peralatan tulis lainnya

(14)

BAB II DASAR TEORI

A. Pengertian IP4T

Mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Landreform Tahun 2024 kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pengumpulan data dan informasi P4T dalam suatu wilayah sehingga menghasilkan informasi pertanahan yang selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan program pertanahan. Sebelum merumuskan arah kebijakan pembaharuan agraria dilaksanakan kegiatan IP4T secara komprehensif dan sistematis dalam rangka perwujudan Landreform sebagai salah salah satu amanat TAP MPR IX/2001.

Perkembangan zaman mendorong perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tak terkecuali dengan pelaksanaan kegiatan IP4T yang saat ini menggunakan sistem informasi geospasial. Penggunaan Aplikasi SIG Data Collector seperti Smart PTSL yang berbasis android dimanfaatkan sebagai media pengumpulan data P4T selama pelaksanaan PKL berlangsung. Hasil Pengumpulan Data P4T tersebut kemudian dilakukan analisis data dengan SIG sehingga menghasilkan data yang menyajikan berbagai macam informasi seperti struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, sebaran bidang tanah yang dalam Sengketa, Konflik dan Perkara, dan berbagai Peta Tematik yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Ekonomi Desa. (Bhayunagiri, 2006).

Dalam pelaksanaan kegiatan PKL II IP4T perlu dipahami beberapa pengertian yang berhubungan dengan Kegiatan IP4T serta pengelolaannya dalam Sistem Informasi Geospasial yaitu sebagai berikut:

1. Bidang Tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang terbatas (PP Nomor 24 Tahun 1997).

2. Penguasaan Tanah adalah hubungan hukum antara orang per orang, kelompok orang, atau badan hukum dengan tanah sebagaimana dimaksud dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 (PP Nomor 16 Tahun 2004).

(15)

3. Pemilikan Tanah adalah hubungan hukum antara per orang, kelompok orang, atau badan hukum yang dilengkapi dengan bukti kepemilikan baik yang sudah terdaftar (sertipikat hak atas tanah) maupun yang belum terdaftar (Mujiati, 2015)

4. Penggunaan Tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang merupakan bentukan alami maupun buatan manusia (PP Nomor 16 Tahun 2004).

5. Pemanfaatan Tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan tanahnya (PP Nomor 16 Tahun 2004).

6. Hak Atas Tanah adalah hak-hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960, seperti: HM, HGB, HGU, HP dan hak atas tanah lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 PMNA 3 Tahun 1997.

7. Data P4T adalah keterangan mengenai pemilikan, penguasaan, Penggunaan dan pemanfaatan tanah sebagaimana ditetapkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Landreform tahun 2019 pada Bagian I.

8. Tanah Objek Reforma Agraria yang selanjutnya disingkat TORA adalah tanah yang dikuasai oleh negara dan/atau tanah yang telah dimiliki oleh masyarakat untuk diredistribusi atau dilegalisasi (PP Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria).

9. Sengketa Tanah yang selanjutnya disebut Sengketa adalah perselisihan pertanahan antara orang perseorangan, badan hukum, atau lembaga yang tidak berdampak luas (PMNA/Ka.BPN Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan).

10. Konflik Tanah yang selanjutnya disebut Konflik adalah perselisihan pertanahan antara orang perorangan, kelompok, golongan, organisasi, badan hukum, atau lembaga yang mempunyai kecenderungan atau sudah berdampak luas (PMNA/Ka.BPN Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan).

11. Perkara Tanah yang selanjutnya disebut Perkara adalah perselisihan pertanahan yang penanganan dan penyelesaiannya melalui lembaga peradilan (PMNA/Ka.BPN Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan).

12. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam

13. Sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU Nomor 6 tahun 2014

(16)

tentang Desa).

14. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian (UU Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial).

B. Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan PKL II P4T:

1. Tahap Perencanaan a. Penentuan Lokasi

Lokasi PKL II P4T Kelompok 28 berada di Dusun Gamplong III dan sawah, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

b. Gambaran Umum Data Awal

Data hasil unduh persil GeoKKP berupa shapefile, Modul dan Panduan PKL II P4T, Citra Satelit Resolusi Tinggi

c. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan berfungsi sebagai pengatur waktu agar target yang ingin dicapai sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kegiatan dilaksanakan selama 11 hari dimulai dari Senin, 03 Juni 2024 s/d Kamis, 13 Juni 2024.

2. Pengolahan Data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah a. Data yang Digunakan dan Sumber Data

• Data primer, dilakukan dengan wawancara dan observasi lapang.

• Data sekunder, Data yang diperoleh dari Kantor Kalurahan Banyuraden dan Batas Administrasi Kalurahan Banyuraden

b. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

• Pengolahan Data, Kegiatan P4T melibatkan penggabungan dan penyesuaian format data dari hasil survei lapangan yang mencakup data spasial berupa interpretasi delineasi dan data tekstual yang telah dimasukkan ke dalam Aplikasi SmartPTSL. Melalui penginputan data

(17)

pada SmartPTSL, akan terbentuk database P4T yang berisi informasi atribut lengkap mengenai rumah tangga.

• Analisis Data, Pengolahan data adalah proses pengelompokan dan perhitungan (luas dan jumlah area) beberapa data dan informasi P4T untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

3. Analisis Data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Analisis data pada PKL II P4T kali ini dilakukan dalam tingkatan dusun.

Setiap kelompok menganalisis masing-masing dusun sesuai dengan pembagian tugas pada kelompok tersebut. Kelompok 19 menganalisis data pada Dusun Somodaran, RW 10, Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

C. Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan PKL II P4T ini adalah:

1. Memberikan peluang bagi taruna untuk mengasah kemampuan manajemen di lingkungan kerja yang sebenarnya. Ini sangat penting dalam mempraktikkan teori, ide, dan prinsip yang telah dipelajari sebelumnya.

2. Membekali taruna dengan pengalaman praktis sehingga hasil penelitian semakin meluas.

3. Memberi peluang kepada taruna untuk menyelesaikan berbagai masalah pengurusan di persekitaran tempat kerja dengan menggunakan kebolehannya.

D. Pelaksanaan P4T dan Hubungannya dengan Administrasi Pertanahan

Pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pengumpulan data dan informasi P4T dalam suatu wilayah. Dimana tujuan kegiatan Data dan Informasi P4T ini adalah untuk menghasilkan informasi pertanahan yang selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan program pertanahan. yang berdasarkan Pasal 23 PP 16/2004 meliputi: (a) pengumpulan dan pengolahan data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, kemampuan tanah, evaluasi tanah serta data pendukung;

(b) penyajian data berupa peta dan informasi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, kemampuan tanah, evaluasi tanah, serta data pendukung;

(18)

(c) penyediaan dan pelayanan data berupa peta dan informasi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan yang didalamnya meliputi kegiatan survey dan pemetaan baik secara manual maupun komputerisasi diikuti dengan kajian dan analisis data dan informasi yang mudah diperoleh.

Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) sangat penting dalam tata kelola data pertanahan. Dimana hasil dari kegiatan P4T yang berupa data spasial, data berupa peta, dan data sekunder yang lainnya yang dapat menunjang program-program yang terdapat pada kantor- kantor pertanahan yang dapat digunakan dalam mewujudkan tertibnya administrasi pertanahan dengan dukungan sistem data yang kuat dan sumber daya manusia yang memadai sehingga administrasi pertanahan akan berjalan baik.

(19)

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Geografis Kalurahan Sumberrahayu

Kalurahan Sumberrahayu adalah salah satu kalurahan yang berada di Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman dan termasuk ke dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Kalurahan yang berada di bagian ujung barat daya dari wilayah Kabupaten Sleman. Secara geografis Kalurahan Sumberrahayu terletak di atas ketinggian tanah 117 m dari permukaan laut, dengan curah hujan 200–300 mm/th, bertopografi sebagai dataran rendah dengan suhu udara rata-rata 32 derajat celcius. jarak dari pusat pemerintahan kapanewon: 2.5 km, pemerintah kabupaten: 23

km, pemerintah provinsi: 19 km, ibu kota negara: 560 km.

Secara Otonomi Kalurahan Sumberrahayu terdiri dari 15 padukuhan, yaitu:

Gamplong I, Gamplong II, Gamplong III, Gamplong IV, Gamplong V, Goser, Moyudan, Barepan, Dagen, Kembangan I, Kembangan II, Betakan, Saren, Klampis, Sangubanyu.

Gamabar 3. 1 Peta Administrasi Kalurahan Sumberahayu

(20)

Kalurahan Sumberrahayu Sebagai daerah yang memiliki kawasan administrasi tentu memiliki batas-batas dalam melaksanakan kegiatan administrasinya, Adapun batas-batas administrasi Kalurahan Sumberrahayu adalah sebagai berikut :

1. Batas sebelah utara: Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan 2. Batas sebelah timur: Kalurahan Sumbersari, Kapanewon Moyudan 3. Batas sebelah selatan: Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu 4. Batas sebelah barat: Sungai Progo

B. Kependudukan

Menurut data yang dilampirkan pada Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Kalurahan Sumberrahayu tahun 2020 Kalurahan Sumberrahayu memiliki luas sekitar 631 hektar, dengan luas tersebut terdapat 6.487 jiwa yang tinggal pada Kalurahan Sumberrahayu.

No No Nama Padukuhan Jumlah RW

Jumlah RT

Jumlah KK

Jumlah jiwa

Pria Wanita

1 Banyumeneng 4 17 1536 4326 2189 2137

2 Dowangan 2 6 529 1697 864 830

3 Dukuh 3 8 770 2145 1072 1073

4 Kaliabu 4 9 713 2048 1006 1042

5 Kanoman 2 7 545 1584 817 767

6 Modinan 3 14 1119 3045 1556 1489

7 Somodaran 2 8 654 1928 976 952

8 Sukunan 2 9 793 2230 1124 1124

Total 22 78 6722 19003 9589 9414

(21)

Tabel 3. 1 Persebaran Penduduk Kalurahan Sumberahayu,Kapanewon Moyudan,Sleman

Sumber: https://sumberrahayusid.slemankab.go.id/first/wilayah

Dengan data tersebut diketahui perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan tidak berbeda jauh, yang artinya Kalurahan Sumberrahayu cenderung tidak ada indikasi ketimpangan dalam jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.

Pertambahan dan penurunan jumlah penduduk mungkin saja bisa terjadi sehingga perlu diperlukan kebijakan dalam merekapitulasi jumlah penduduk guna menjaga persebaran penduduk terhadap suatu wilayah.

adapun statistik dagang dengan tabel dan diagram jumlah penduduk berdasarkan oleh pekerjaan di Kalurahan Sumberrahayu adalah sebagai berikut:

Gambar 3. 2 Diagram Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

(22)

No Kelompok Jumlah Laki- laki Perempuan

1 PELAJAR/MAHASISWA 1364 687 677

2 KARYAWAN SWASTA 1248 724 524

3 MENGURUS RUMAH TANGGA 1104 0 1104

4 BELUM/TIDAK BEKERJA 1006 524 482

5 BURUH HARIAN LEPAS 861 576 285

6 PENSIUNAN 473 282 191

7 PETANI/PERKEBUNAN 447 301 146

8 WIRASWASTA 432 283 149

9 PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) 284 141 143

10 BURUH TANI/PERKEBUNAN 209 141 68

11 GURU 92 24 68

12 PEDAGANG 89 32 57

13 KARYAWAN HONORER 69 20 49

14 PERDAGANGAN 43 18 25

15 PERANGKAT DESA 31 25 6

16 KARYAWAN BUMN 23 17 6

17 KEPOLISIAN RI (POLRI) 22 21 1

18 TUKANG JAHIT 18 2 16

19 TUKANG BATU 15 15 0

20 PERAWAT 15 1 14

21 DOSEN 15 7 8

22 TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI) 13 13 0

23 SOPIR 13 13 0

24 LAINNYA 12 9 3

25 MEKANIK 9 8 1

26 TUKANG LAS/PANDAI BESI 7 7 0

27 DOKTER 7 2 5

28 KARYAWAN BUMD 7 7 0

29 TUKANG KAYU 5 5 0

30 PETERNAK 4 4 0

31 INDUSTRI 4 1 3

32 WARTAWAN 4 3 1

33 PENATA RAMBUT 4 2 2

34 USTADZ/MUBALIGH 3 2 1

35 BIDAN 3 0 3

36 TRANSPORTASI 3 3 0

37 PASTOR 2 2 0

38 APOTEKER 2 1 1

39 SENIMAN 2 1 1

40 KONSULTAN 2 1 1

41 KONSTRUKSI 1 1 0

42 KEPALA DESA 1 1 0

43 TUKANG LISTRIK 1 1 0

44 TUKANG SOL SEPATU 1 0 1

45 TABIB 1 1 0

46 JURU MASAK 1 0 1

(23)

Tabel 3. 2 Pekerjaan Penduduk Berdasarkan GenderSumber:

https://Sumberrahayusid.slemankab.go.id

Pada Tabel 2 didapatkan data dari pekerjaan masyarakat Kalurahan Sumberrahayu, dimana data tersebut menyerahkan pekerjaan berdasarkan jenis gender masyarakat Kalurahan Sumberrahayu.

47 PEMBANTU RUMAH TANGGA 1 0 1

TOTAL 6487 3243 3244

(24)

C. Sosial

1. Pendidikan di Kelurahan Sumberrahayu

Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang diajarkan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.

Gamabar 3. 3 Diagram Jumalah Penduduk Berdarkan Pekerjaan

Gamabar 3. 4 Pendidikan Penduduk Berdasarkan Gender

(25)

No Kelompok Jumlah Laki-laki Perempuan

1 SLTA / SEDERAJAT 2725 1468 1257

2 TAMAT SD / SEDERAJAT 952 398 554

3 DIPLOMA IV/ STRATA I 862 385 477

4 SLTP/SEDERAJAT 743 371 372

5 BELUM TAMAT SD /

SEDERAJAT 615 301 314

6 TIDAK / BELUM SEKOLAH 513 274 239

7 AKADEMI/ DIPLOMA III/S.

MUDA 248 121 127

8 DIPLOMA I / II 75 28 47

9 STRATA II 48 30 18

10 STRATA III 1 0 1

TOTAL 6487 3243 3244

Tabel 3. 3 Pendidikan Penduduk Berdasarkan Gender

Sumber: https://Sumberrahayusid.slemankab.go.id

Pada Tabel 3 didapatkan data dari pendidikan masyarakat Kalurahan Sumberrahayu, dimana data tersebut menyerahkan pekerjaan berdasarkan jenis gender masyarakat Kalurahan Sumberrahayu.

2. TP-PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga)

TP-PKK adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan Wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK, hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan.

Program PKK yang berada di Kalurahan Sumberrahayu ini bertujuan dalam pemberdayaan perempuan khususnya para ibu rumah tangga dalam pembangunan di masyarakat dalam menciptakan keluarga mandiri sejahtera. salah satu upaya dan usaha yang dilakukan di organisasi ini adalah pembinaan UKM. hal ini dapat dilihat dimana banyak nya persebaran UKM di Kalurahan Sumberrahayu sehingga perlu adanya pembinaan serta pengelolaan SDM yang lebih baik guna menjaga ketahanan UKM di masyarakat Padukuhan Sumberrahayu dalam masa ekonomi yang selalu berubah ini.

(26)

D. Ekonomi

Berdasarkan data yang diambil dari hasil PKL 2024 dalam bidang ekonomi sesuai dengan sarana ekonomi yang ada, terdapat beberapa kegiatan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan melalui :

1. Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Kalurahan dan Kios Kalurahan.

2. Pembentukan dan Pengembangan BUM Kalurahan.

3. Penguatan Permodalan BUM Kalurahan.

4. Pembibitan Tanaman Pangan.

5. Penggilingan Padi.

6. Pembangunan dan Pengelolaan Lumbung Pangan Kalurahan.

7. Pembuatan Pupuk dan Pakan Organik untuk Pertanian dan Perikanan.

8. Pembukaan Lahan Pertanian.

9. Pembangunan dan Pengelolaan Kandang Ternak.

10. Mesin Pakan Ternak.

11. Pengembangan Benih Lokal.

12. Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Hasil Pertanian.

13. Pengembangan Ternak Secara Kolektif.

14. Pembangunan dan Pengelolaan Energi Mandiri.

Adapula upaya kelompok masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, seperti :

1. Kader Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan 2. Kelompok Usaha Ekonomi Produktif

3. Kelompok Perempuan 4. Kelompok Tani

(27)

5. Kelompok Masyarakat Miskin

6. Kelompok pengrajin/ketrampilan khusus 7. Kelompok perlindungan anak

8. Kelompok Pemuda 9. Kelompok Kesenian 10. Kelompok Keagamaan

11. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Dengan demikian, produk hasil pertanian akan lebih mudah dipasarkan ke konsumen dan kelompok masyarakat menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas.

E. Geografis Padukuhan Gamplong III

Padukuhan Gampong III adalah salah satu padukuhan yang berada di Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman dan termasuk ke dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Kalurahan yang berada di bagian ujung barat daya dari wilayah Kabupaten Sleman. Secara geografis Kalurahan Sumberrahayu terletak di atas ketinggian tanah 117 m dari permukaan laut, dengan curah hujan 200– 300 mm/th, bertopografi sebagai dataran rendah dengan suhu udara rata- rata 32 derajat celcius. jarak dari pusat pemerintahan kapanewon: 2.5 km, pemerintah kabupaten: 23 km, pemerintah provinsi: 19 km, ibu kota negara: 560 km

Gambar 3. 5 Peta Administrasi Kalurahan Sumberrahayu

(28)

Padukuhan Gamplong 3 Sebagai daerah yang memiliki kawasan administrasi tentu memiliki batas-batas dalam melaksanakan kegiatan administrasinya, Adapun batas-batas administrasi Padukuhan Gamplong 3 adalah sebagai berikut :

1. Batas sebelah utara: Padukuhan Barepan 2. Batas sebelah timur: Padukuhan Gamplong 4 3. Batas sebelah selatan: Padukuhan Gamplong 2 4. Batas sebelah barat: Sungai Progo

F. Kependudukan

Menurut data yang dilampirkan pada Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Kalurahan Sumberrahayu tahun 2020 Padukuhan Gamplong 3 memiliki luas sekitar 34 hektar, dengan luas tersebut terdapat 412 jiwa yang tinggal pada Kalurahan Sumberrahayu.

RT JUMLAH LAKI- LAKI PEREMPUAN

1 144 74 70

2 78 42 36

3 87 36 51

4 103 46 57

Jumlah 412 198 214

Tabel 3. 4 Persebaran Penduduk Padukuhan Gamplong 3

Sumber: https://Sumberrahayusid.slemankab.go.id

Dengan data tersebut diketahui perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan tidak berbeda jauh, yang artinya Padukuhan Gamplong 3 cenderung tidak ada indikasi ketimpangan dalam jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.

Pertambahan dan penurunan jumlah penduduk mungkin saja bisa terjadi sehingga perlu diperlukan kebijakan dalam merekapitulasi jumlah penduduk guna menjaga persebaran penduduk terhadap suatu wilayah.

(29)

NO JENIS PEKERJAAN Jumlah

1 BELUM/TIDAK BEKERJA 85

2 MENGURUS RUMAH TANGGA 61

3 PELAJAR/MAHASISWA 58

4 PENSIUNAN 17

5 PNS 12

6 TNI 1

7 POLRI 2

8 PERDAGANGAN 1

9 PETANI/PEKEBUN 12

14 TRANSPORTASI 2

15 KARYAWAN SWASTA 61

18 KARYAWAN HONORER 3

19 BURUH HARIAN LEPAS 44

20 BURUH TANI/PERKEBUNAN 29 23 PEMBANTU RUMAH TANGGA 1

26 TUKANG BATU 2

30 TUKANG JAHIT 3

34 PENATA RAMBUT 1

35 MEKANIK 1

65 GURU 8

86 PERANGKAT DESA 1

89 WIRASWASTA 7

JUMLAH 412

Tabel 3. 5 Pekerjaan Penduduk Padukuhan Gamplong 3

Sumber: https://Sumberrahayusid.slemankab.go.id

Pada Tabel 2 didapatkan data dari pekerjaan masyarakat Padukuhan Gamplong 3, dimana data tersebut menyerahkan pekerjaan berdasarkan jenis gender masyarakat Padukuhan Gamplong 3.

G. Sosial

1. Pendidikan di Padukuhan Gamplong 3

Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang diajarkan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.

(30)

NO PENDIDIKAN Jumlah

1 TIDAK SEKOLAH 5

2 BELUM SEKOLAH 21

3 TIDAK TAMAT SD/SEDERAJAT 13 4 BELUM TAMAT SD/SEDERJAT 41

5 TAMAT SD/SEDERAJAT 41

6 SLTP/SEDERAJAT 68

7 SLTA/SEDERAJAT 174

8 DIPLOMA I/ II 4

9 AKADEMI/DIPLOMA III/SARJANA

MUDA 15

10 DIPLOMA IV/STRATA I 29

11 STRATA II 1

12 JUMLAH 412

Tabel 3. 6 Pendidikan Di padukuhan Gamplong 3 Sumber: Sumberrahayusid.Slemankab.go.id

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat Padukuhan Gamplong 3 sebagian besar adalah lulusan SLTA/Sederajat bahwa di dusun ini termasuk masyarakat yang berpendidikan menengah keatas

2. TP-PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga)

TP-PKK adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan Wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK, hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan.

Program PKK yang berada di Kalurahan Sumberrahayu ini bertujuan dalam pemberdayaan perempuan khususnya para ibu rumah tangga dalam pembangunan di masyarakat dalam menciptakan keluarga mandiri sejahtera. salah satu upaya dan usaha yang dilakukan di organisasi ini adalah pembinaan UKM. hal ini dapat dilihat dimana banyak nya persebaran UKM di Kalurahan Sumberrahayu sehingga perlu adanya pembinaan serta pengelolaan SDM yang lebih baik guna menjaga ketahanan UKM di masyarakat Padukuhan Sumberrahayu dalam masa ekonomi yang selalu berubah ini.

(31)

H. Pertanian

Pertanian menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelola sumber daya alam yang diperlukan beberapa bantuan tekonologi, tenaga kerja yang dikeluarkan, modal yang dikeluarkan serta manajemen untuk mencatat kepada komoditas pertanian. Pada pelaksanaan PKL II ini diketahui bahwa hanya sedikit masyarakat di Padukuhan Gamplong 3 berprofesi sebagai petani yaitu hanya 12 dari 412 orang dikarenakan sedikitnya lahan pertanian di gamplong 3 mengingat sebagian besar wilayah di Padukuhan Gamplong 3 adalah pekarangan/tempat tinggal.

I. Ekonomi

Berdasarkan data yang diambil dari hasil PKL 2024 dalam bidang ekonomi sesuai dengan sarana ekonomi yang ada, terdapat beberapa kegiatan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Gamplong 3 melalui :

1. Pembentukan dan Pengembangan BUM Padukuhan.

2. Penguatan Permodalan BUM Padukuhan.

3. Pembibitan Tanaman Pangan.

4. Pembukaan Lahan Pertanian.

5. Pembangunan dan Pengelolaan Kandang Ternak.

Adapula upaya kelompok masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, seperti :

• Kader Pemberdayaan Masyarakat padukuhan

• Kelompok Usaha Ekonomi Produktif

• Kelompok Perempuan

• Kelompok Tani

• Kelompok Masyarakat Miskin

• Kelompok pengrajin/ketrampilan khusus

(32)

• Kelompok perlindungan anak

• Kelompok Pemuda

• Kelompok Keagamaan

• Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Dengan demikian, produk hasil pertanian akan lebih mudah dipasarkan ke konsumen dan kelompok masyarakat menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas.

(33)

BAB IV

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan PKL II IP4T perlu dilakukan persiapan dan perencanaan yang matang sehingga dalam pelaksanaan kegiatan PKL dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala-kendala yang terjadi di lapangan. Dalam pelaksanaan PKL II IP4T perlu diawali dengan persiapan serta perencanaan salah satunya adalah pembagian wilayah dan kelompok. Pada praktikum kali ini, kami mendapat wilayah PKL di Padukuhan Gamplong 3, Kalurahan Sumberrahayu dimana mendapat nomor urut kelompok 28 yang beranggotakan 8 orang yang terdiri dari taruna DIV STPN Semester II. dengan Bapak Sapardiyono, A. Ptnh., M.H.

selaku instruktur, dan Ibu Jihan Maulia, S.T. selaku asisten instruktur.

1. Penentuan Lokasi

Lokasi Kegiatan PKL P4T II yaitu di Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap Kelompok akan ditentukan di setiap lingkup wilayah RT di Kalurahan Sumberrahayu. Pada kegiatan PKL P4T ini, data spasial didapatkan dari berbagai sumber yaitu file shapefile yang telah disediakan.

Penentuan lokasi dapat dilakukan dengan menyiapkan data spasial bidang tanah yang sering disebut sebagai peta kerja. Terdapat 5 kelompok yang bertugas mengumpulkan data di Padukuhan Gamplong III, Sehingga masing-masing wakil kelompok melakukan rapat kordinasi dan membagi wilayah Padukuhan Gamplong III menjadi 5 wilayah sesuai dengan jumlah kelompok di Padukuhan Gamplong III.

Hasil rapat tersebut menjadikan kami sebagai kelompok 28 bertanggung jawab atas wilayah Padukuhan Gamplong III, RT 001 / RW 006

2. Gambaran Umum

Sebagai gambaran umum dalam pelaksanaan PKL II IP4T, maka data yang digunakan untuk menjadi landasan kegiatan ini meliputi:

a. Data .shp, cpg, .dbf, .prj, dan .shx Dusun Somadaran, Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping. Data-data diatas merupakan sebuah dasar untuk pembuatan peta kerja per bidang yang dilakukan di dalam aplikasi ArcGis

(34)

b. Form Survey123 yang telah berisikan pertanyaan data Primer yang telah disediakan dalam bentuk form di aplikasi Survey ArcGIS 123.

3. Distribusi/Pembagian Pekerjaan

Distribusi/pembagian pelaksanaan Kegiatan PKL II IP4T telah didistribusikan pembagian pekerjaan agar dapat diselesaikan tepat waktu mengikuti time schedule yang ada. Berikut dijelaskan pembagian kerja anggota Kelompok 28

Nama Tugas Waktu

1 2 3

Nabil Gymnastiar Dofir Pembuatan hasil laporan PKL II IP4T Bab 1 dan Bab 4.

Melaksanakan survey lapangan di RT 1 / RW 6 Dusun Gamplong III.

Wawancara terhadap pemilik bidang yang didata.

Penyajian serta membuat peta batas administrasi Gamplong III,

Melakukan koordinasi terhadap permasalahan di lapangan dengan Astur yang berada di camp Astur

4 Juni - 12 Juni 2024

Mohammad Fakhrizal Ramandhika

Pembuatan hasil laporan PKL II IP4T Bab 1 dan Bab 4.

Melaksanakan survey lapangan di RT 1 / RW 6 Dusun Gamplong III.

Wawancara terhadap pemilik bidang yang didata.

Penyajian serta membuat Peta Penggunaan Tanah Gamplong III.

4 Juni - 12 Juni 2024

Rahman Maulana Premadi Pembuatan hasil laporan PKL II IP4T Bab 1 dan Bab 4.

Melaksanakan survey lapangan di RT 1 / RW 6 Dusun Gamplong III.

Wawancara terhadap pemilik bidang yang didata.

Penyajian serta membuat Peta Struktur Penguasaan Tanah Gamplong III.

4 Juni - 12 Juni 2024

Muhammad Fauzan Hidayatulloh Pembuatan hasil laporan PKL II IP4T Bab 1 dan Bab 4.

Melaksanakan survey lapangan di RT 1 / RW 6 Dusun Gamplong III.

Wawancara terhadap pemilik bidang yang didata.

Penyajian serta membuat Peta Potensi

4 Juni - 12 Juni 2024

(35)

Tabel 4. 1 Distribusi Pembagian Pekerjaan Gambaran Umum data awal yang diberikan dari Pihak Panitia PKL II IP4T

SKP Gamplong III.

Rafi Cahya Hendika Pembuatan hasil laporan PKL II IP4T Bab 1 dan Bab 4.

Melaksanakan survey lapangan di RT 1 / RW 6 Dusun Gamplong III.

Wawancara terhadap pemilik bidang yang didata.

Penyajian serta membuat Peta Pemilikan Tanah Gamplong III.

4 Juni - 12 Juni 2024

Bagas Sinar Mentari Pembuatan hasil laporan PKL II IP4T Bab 1 dan Bab 4.

Melaksanakan survey lapangan di RT 1 / RW 6 Dusun Gamplong III.

Wawancara terhadap pemilik bidang yang didata.

Penyajian serta membuat Peta Pemanfaatan Tanah Gamplong III.

4 Juni - 12 Juni 2024

Firly Herdiyansyah Putra

Pembuatan hasil laporan PKL II IP4T Bab 1 dan Bab 4.

Melaksanakan survey lapangan di RT 1 / RW 6 Dusun Gamplong III.

Wawancara terhadap pemilik bidang yang didata.

Penyajian serta membuat Peta Potensi TORA Gamplong III.

4 Juni - 12 Juni 2024

Diaz Fadelvi Ramadhan

Pembuatan hasil laporan PKL II IP4T Bab 1 dan Bab 4.

Melaksanakan survey lapangan di RT 1 / RW 6 Dusun Gamplong III.

Wawancara terhadap pemilik bidang yang didata.

Penyajian serta membuat peta Penguasaan Tanah Gamplong III.

4 Juni - 12 Juni 2024

(36)

Penyusunan jadwal kegiatan dibuat sebagai patokan waktu sehingga setiap pelaksanaan kegiatan PKL II P4T dapat selesai tepat waktu sebagaimana dapat dilihat pada Tabel dibawah.

Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan KerjaPengolahan dan Analisis Data IP4T

Data yang digunakan dan Sumber Data

Data adalah kumpulan informasi atau keterangan yang diperoleh dari hasil informasi maupun pengamatan yang berupa lambang, angka, atau sifat. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu:

• Data primer yaitu data dikumpulkan sendiri langsung dari sumber pertama atau tempat pelaksanaan PKL dilakukan. Pada pelaksanaan kegiatan PKL II IP4T berlangsung yang termasuk dalam data primer adalah tanya jawab kepada masyarakat dengan tujuan untuk inventarisasi informasi baik itu keterangan mengenai IP4T.

• Data sekunder yaitu sumber data pelengkap baik itu yang didapat dari pelaksanaan PKL sebelumnya dan data tambahan dari Kalurahan Banyuraden. Data sekunder

(37)

yang digunakan selama kegiatan PKL II IP4T berlangsung adalah Data Kependudukan dan data dari Kantor Kalurahan Banyuraden serta SHP file dari Pelaksanaan Pengukuran PKL tahun sebelumnya.

Data yang sudah tersedia baik primer dan sekunder diolah melalui tahap kegiatan pengolahan data sehingga data siap digunakan untuk analisis data. Pada tahap pengolahan data, aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data spasial adalah AutoCad Map 3D 2012 dan ArcGIS (seri tergantung user) serta pengolaha data non spasial (basis data) menggunakan Microsoft Excel.

Metode Analisa Data Dan Pengolahan Data A. Analisis Data

Pada Pelaksanaan PKL II IP4T ini analisis data berbasis pada hitungan jumlah dan bidang yang kemudian akan dibandingkan untuk menarik sebuah kesimpulan.

Untuk Analisa yang dilakukan berdasarkan pada Dusun tempat dimana wilayah kerja masing- masing kelompok. Pada laporan ini terdapat beberapa analisis data yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1) Analisis administrasi kalurahan 2) Analisis pemilikan tanah 3) Analisis penguasaan tanah

4) Analisis peta struktur penguasaan tanah 5) Analisis penggunaan tanah

6) Analisis pemanfaatan tanah 7) Analisis potensi SKP 8) Analisis potensi tora

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei langsung ke lapangan, hasil perolehan data kemudian dianalisis secara lebih lanjut dalam analisis data. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 teknik pengumpulan data, diantaranya yaitu;

1. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan tanya jawab terhadap responden di lapangan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Tarunaa sebelumnya

(38)

menyiapkan pertanyaan- pertanyaan wawancara terlebih dahulu.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra. Cara pengambilan data dengan metode observasi partisipasi, taruna ikut berpartisipasi melakukan aktifitas atau kegiatan yang sedang diteliti oleh kelompok.

3. Studi literatur

Studi literatur merupakan teknik mengumpulkan data melalui dokumen- dokumen serta mengacu pada sumber referensi yang ada.

A. Pengelolaan Data

Secara umum pengolahan data adalah rangkaian pengolahan untuk menghasilkan informasi atau menghasilkan pengetahuan dari data mentah.

Pengolahan data selama PKL II IP4T berlangsung adalah mengolah data yang telah didapat di lapangan dan menginput data tersebut ke dalam aplikasi Survey 123.

Aplikasi ini juga digunakan untuk melakukan digitasi batas guna pembuatan peta, baik itu peta administrasi maupun peta tematik IP4T. Kegiatan pengolahan data terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:

1. Menyiapkan Peta Kerja yang telah ada dalam bentuk shp;

2. Pengumpulan data IP4T dan melakukan input data pada aplikasi Survey 123;

3. Meng-export data hasil inventarisasi IP4T pada aplikasi Survey 123 dalam format shp;

4. Mengecek data hasil export dengan format file shp melalui aplikasi ArcGis;

5. Penyamaan format pengisian Attribute Table pada file shp melalui Aplikasi ArcGis;

6. Hasil penyatuan data shp IP4T dan Bapenda tersebut kemudian disatukan mulai dari satuan terkecil perdusun hingga desa melalui Aplikasi ArcGis;

7. Membuat Layout Peta pada Aplikasi ArcGis;

8. Pembuatan peta pada aplikasi ArcGIS berdasarkan data dari hasil penyatuan data shp kalurahan dari wilayah kerja masing- masing kelompok;

9. Pembuatan laporan dan pencetakan peta.

(39)

B. Pengolahan dan Analisis Data IP4T

1. Gambaran Umum Administrasi Padukuhan

Sumber: Analisis Data PKL II IP4T 2024

(40)

Secara administrasi, padukuhan Gamplong III terdiri dari 6 RT dan 8 RW dengan batas batas:

Batas utara : Padukuhan Barepan, Kalurahan Sumberrahayu;

Batas timur : Padukuhan Gamplong IV, Kalurahan Sumberrahayu;

Batas selatan : Padukuhan Gamplong I, Kalurahan Sumberrahayu;

Batas barat : Sungai Kali Progo, Kalurahan Sumberrahayu.

RT RW Σ Luas Σ Bidang

Sawah Sawah 167224.2752 313

1

4 333.1607211 1

6 58774.076 96

7 996.140337 1

2

4 718.656142 1

6 23953.04344 43

11 116.245102 1

15 499.634879 1

3

7 20498.08894 37

11 1251.421134 2

15 388.6072181 2

4

4 620.99082 1

7 68727.58186 80

Total Keseluruhan 344101.9218 579

Tabel 4. 3 Administrasi Padukuhan

(41)

2. Analisis Pemilikan Tanah

Istilah "pemilikan tanah" mengacu pada hubungan hukum antara individu, kelompok, atau badan hukum yang memiliki kepemilikan tanah, (sertipikat hak atas tanah) baik yang sudah terdaftar maupun yang belum. Kelompok struktur kepemilikan tanah di Padukuhan Gamplong

III terdiri dari tanah yang terdaftar (bersertipikat) dan yang tidak terdaftar (belum bersertipikat). Status kepemilikan tanah merupakan bukti tertulis yang mendapatkan pengakuan dari badan hukum. Beberapa jenis bukti kepemilikan tanah termasuk sertipikat, letter C, girik, petok D, dan surat lainnya. Bidang dengan sertipikat termasuk dalam kelompok tanah yang terdaftar, sedangkan bidang dengan bukti kepemilikan letter C atau surat lainnya, masuk dalam golongan tanah yang tidak terdaftar.

Tabel 4. 4 Analisis Pemilikan Tanah

Berdasar Tabel diatas, Pemilikan tanah di Padukuhan Gamplong III, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki 579 bidang tanah, yang mayoritas kepemilikan tanahnya sudah terdaftar, yaitu sebanyak 496 bidang. 15 bidang tanah milik kasultanan, 23 bidang tanah adat, 5 bidang tanah negara, 1 bidang tanah kas desa, dan 39 bidang tanah lainnya seperti sawah dan perkebunan.

No Pemilikan Tanah Jumlah bidang

1 Sultan Ground 15

2 Tanah Belum terdaftar (Tanah adat) 23

3 Tanah terdaftar (Tanah Negara) 5

4 Tanah Kas Desa 1

5 Tanah Terdaftar 496

6 Lainnya 39

Total 579

(42)

Gambar 4. 2 Peta Pemilikan Tanah (Lembar2) Gambar 4. 1 Peta Pemilikan tanah (Lembar 1)

(43)

Peta Kepemilikan tanah adalah peta informasi status kepemilikan bidang tanah dari masing- masing bidang di suatu Kalurahan kategori kepemilikannya dikotomi menjadi sudah terdaftar dan belum terdaftar. Peta ini dibuat untuk menunjukkan jumlah bidang tanah di daerah Padukuhan Gamplong III yang sudah terdaftar, belum terdaftar, Tanah milik kasultanan, tanah hasil kas desa, tanah adat maupun tanah negara, yang berada di dalam daerah padukuhan Gamplong III. Selain itu, tujuan pembuatan peta kepemilikan tanah ini adalah untuk mengetahui jumlah bidang tanah yang ada disana. Dengan mendapatkan daftar bidang tanah ini dapat menjelaskan, apakah diwilayah ini layak untuk menerima pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).

3. Analisis Penguasaan Tanah

Penguasaan lahan dapat dijelaskan dari sudut pandang fisik dan hukum.

Definisi ini juga memiliki dimensi perdata dan publik. Penguasaan dalam konteks yuridis adalah penguasaan yang didasarkan pada hak, dilindungi oleh undang- undang, dan umumnya memberikan wewenang pada pemegang hak untuk menguasai secara fisik lahan yang dimiliki. Sebagai contoh, pemilik lahan dapat menggunakan atau memanfaatkan lahan yang dimilikinya dan tidak menyerahkannya kepada pihak lain. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004, penguasaan lahan merupakan hubungan hukum antara individu, kelompok, atau badan hukum tertentu, seperti sewa, gadai, kepemilikan, atau hubungan hukum lainnya yang sesuai dengan ketentuan undang-undang dengan objek lahan.

Gambar 4. 3 Peta Analisis Penguasaan Tanah (Lembar 1)

(44)

Gambar 4. 4 Peta Analisis Penguasaan Tanah (Lembar 2)

Tabel 4. 5 Analisis Penggunaan Tanah

No Data

Status Penguasaan Ʃ Bidang Tanah

Ʃ Luas Tanah

1 Badan Hukum 2 618.6134605

2 Bersama/Ulayat 2 1776.107359

3 Bukan Pemilik (Lainnya) 5 3486.850892

4 Bukan Pemilik (Penggarap) 138 66838.14227

5 Bukan Pemilik (Pinjam Pakai)

37 25974.15242

6 Bukan Pemilik (Sewa) 4 1986.36245

7 Pemerintah 19 33914.47547

8 Pemilik 356 203610.6177

9 Tidak ada Penguasaan Tanah

16 5896.599736

Total 579 344101.9218

(45)

Berdasarkan data PKL IP4T Dusun Gamplong III, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman Tahun 2024, penguasaan tanahnya didominasi penguasaan tanah oleh pemilik dengan jumlah 579 bidang. Penguasaan tanah oleh pemilik tersebut berarti bahwa pemilik dan penguasaannya memiliki subjek yang sama atau dapat dikatakan bahwa pemilik dan penguasaannya adalah orang yang sama. Untuk penguasaan tanah oleh bukan pemilik berarti bahwa pemilik dan penguasaan atas sebidang atau beberapa bidang tanah tersebut berbeda.

4. Analisis Peta Struktur Penguasaan

Peta struktur penguasaan tanah berisi klasifikasi penguasaan tanah berdasarkan luasan bidang tanah yang dikelompokkan berdasarkan range yang terbagi menjadiunsur Administrasi, unsur geografis dan klasifikasi Luas. Pengolahan peta strukturpenguasaan tanah dengan data field "PENGUASAAN" dan field "LUAS BIDANGTANAH".

Gambar 4. 5 Peta Analisis Struktur Penguasaan Tanah (Lembar 1)

(46)

Gambar 4. 6 Peta Analisis Struktur Penguasaan Tanah (Lembar 2)

Di Dusun Gamplong III Sebagian besar terdiri dari luas yang bersikaran 1 – 1000 m2 dikarenakan sebagian tanah disana masih banyak permukiman warga. Dalam Dusun Gamplong III rata-rata luas didaerah sana tidak lebih dari 1500m2. Dengan luas 1501 - 3000 m² biasana itu masuk dalam Kawasan persawahan/pertanian dan dengan luas 3001 - 8500 m² Kawasan disana dijadikan tempat persawahan untuk usaha maupun produksi dalam jumlah yang banyak. Dengan ini kita dapat disimpulkan dengam penguasaan tanah terbanyak pada luas bidang tanah 1- 1000 m².

Kebanyakan luas kedua dikawasan itu dipeta dikasih warna oren kemerahan tomat dengan luas sekitar 1001 - 3000m2. Untuk luas di Dukuh Gamplong III yang memiliki sedikit bidang tanah dan luas diatas 3001 - 8500 hanya sebagian saja/ bisa dibilang paling sedikit. Jadi dapat dikatakan bahwa di Dukuh Gamplong III, semaking luas tanah tersebut maka bidang tanah tersebut semaking sedikit.

4. Analisis Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah adalah upaya manusia memanfaatkan lingkungan alamnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu dalam kehidupan dan keberhasillanya. Penggunaan tanah pada umumnya digunakan untuk memacu pemanfaatan tanah masa kini. Oleh karena itu penggunaan tanah bisa diartikan sebagai bentuk atau wujud dari kegiatan pemanfaatan suatu bidang tanah pada suatu waktu oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas manusia

(47)

bersifat dinamis, sehingga perhatian kajian sering kali diarahkan pada perubahan- perubahan penggunaan tanah (baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif) atau segala sesuatu yang berpengaruh terhadap tanah

(48)

Berdasarkan Data Tabel diatas Pemilikan tanah di Padukuhan Gamplong III, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Terdiri dari 18 bidang tanah penggunaan sebagai hutan, 7 bidang tanah penggunaan sebagai padang, 385 didang tanah penggunaan sebagai pertanian, 35 bidang tanah penggunaan sebagai tanah terbuka, 4 bidang tanah penggunaan sebagai perairan darat, 116 bidang tanah penggunaan sebagai permukiman, 1 bidang tanah penggunaan sebagai peternakan, 3 bidang tanah penggunaan sebagai ekonomi/jasa, 1 bidang tanah penggunaan sebagai pemerintahan, dan 9 bidang tanah penggunaan sebagai fasilitas umum/sosial. Data tersebut dari 579 total bidang keseluruhan

Tabel 4. 6 Analisis Penggunaan Tanah

Secara umum peta penggunaan tanah adalah untuk memberikan informasi terkait bidang tanah berdasarkan data penggunaan tanah pada masing-masing bidang tanah didaerah padukuhan atau wilayah yang di petakan.Peta ini dibuat bertujuan unntuk mengetahui penggunaan tanah pada setiap bidang di daerah Gamplong III yang telah disurvei pada kegiatan tersebut.

5. Analisis Pemanfaatan Tanah

Pemanfatan tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan tanahnya (PP No. 16 Tahun 2004). Atau wujud penyelenggaraan kegiatan penggunaan tanah baik untuk pertanian maupun non pertanian, dalam upaya untuk memberi peningkatan nilai tanah sesuai dengan fungsi

Luas Tanah (m2) Penggunaan Tanah (m2)

(49)

tanah, lingkungan, kepentingan masyarakat dan waktu, berupa hasil atau jasa tertentu.

Gambar 4. 8 Peta Analisis Pemanfaatan Tanah (Lembar 1)

Gambar 4. 7 Peta Analisis Pemanfaatan Tanah (Lembar 2)

(50)

s

Mengacu pada kegiatan yang dilakukan pada PKL IP4T di wilayah Padukuhan Gamplong 3 didapatkan data berupa pemanfaatan untuk tempat tinggal, pertanian, ekonomi, usaha jasa, fasilitas sosial atau fasilitas umum. tetapi disamping itu terdapat pula tanah yang yang tidak diketahui data pemanfaatannya. Untuk itu berikut tampilan pemanfaatan tanah pada Tabel

s s g s

Berdasarkan data yang disajikan Tabel, dapat disimpulkan bahwa ada 8 jenis pemanfaatan tanah di Padukuhan Gamplong 3. Dengan sebagian besar pemanfaatan tanahnya berupa pemukiman/tempat tinggal seluas 2E+05 m2. selanjutya pemanfaatan tanah di Padukuhan Gamplong 3 ini adalah sebagai tempat jasa/usaha . Lalu jenis pemanfaatan lainnya yakni daerah pertanian dimana dominan berada pada wilayah Persawahan.

Tabel 4. 7 Analisis Pemanfaatan Tanah

(51)

6. Analisis Peta Indikasi Sengketa Pertanahan

Gambar 4. 10Peta Indikasi Senketa Pertanahan (Lembar 1)

Gambar 4. 9 Peta Indikasi Sengketa Pertanahan (Lembar 2)

(52)

Dari Peta diatas dapat dianalisis bahwa didaerah Sumberrahayu tepatnya di Padukuhan Gamplong 3 tidak terdapat Indikasi Sengketa Pertanahan. Hal ini dikarenakan wilayah Padukuhan Gamplong 3 sangat jelas batas-batas yang dimiliki oleh si pemilik. Lalu perolehan tanah dari Pemilik ini sebagian besar adalah warisan yaitu turun temurun dari orangtua sejak dahulu sehingga tidak ada penyebab sengketa dan juga ditempati oleh si pemilik itu sendiri dan juga ahli warisnya.

Mungkin ada beberapa hanya terkait masalah pembagian harta waris dan itu adalah termasuk sengketa dalam rumah tangga bukan sengketa pertanahan. Padukuhan Gamplong 3 aman dari indikasi sengketa pertanahan.

Tabel 4. 8 Indikasi Sengketa PertanahanLuas Tanah (m2) Analisis Potensi TORA

Sengketa Tanah

(53)

7. Analisis Peta Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)

Gambar 4. 11 Peta Analisis potensi Tora (Lembar 1)

(54)

Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) adalah bagian dari program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendistribusikan kembali tanah kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama petani kecil dan masyarakat adat. Analisis peta potensi TORA membantu dalam mengidentifikasi dan menentukan wilayah yang bisa dialokasikan sebagai bagian dari program reforma agraria. Menyusun peta yang menunjukkan wilayah-wilayah potensial untuk program TORA. Peta ini harus detail dan mencakup informasi tentang batas wilayah, jenis tanah, penggunaan lahan saat ini, dan kepemilikan lahan.

Gambar 4. 12 Peta Analisis Potensi Tora (Lembar 2)

Peta potensi TORA digunakan oleh perencana tata ruang untuk mengidentifikasi area-area yang paling sesuai untuk pengembangan berdasarkan karakteristik lingkungan. Peta potensi TORA juga dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari pengembangan yang diusulkan sebelum implementasi. Data dari peta ini dapat digunakan untuk merencanakan pengembangan pertanian yang berkelanjutan dengan memaksimalkan potensi lahan yang tersedia.

Tabel 4. 9 Indikasi Potensi Tora

ΣLuas

Bukan Potensi TORA - Σbidang

Axis Title

Axis Title

(55)

Berdasarkan data PKL IP4T Dusun Gamplong III, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman Tahun 2024, tidak terdapat tanah yang berpotensi TORA hanya saja terdapat tanah Absentee yaitu tanah yang dimiliki oleh seseorang yang tidak tinggal di lokasi tanah tersebut dan tidak mengelolanya secara langsung. Tanah absentee memiliki berbagai implikasi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pengelolaan yang efektif dan kolaboratif dengan komunitas lokal serta kebijakan yang mendukung dapat membantu memaksimalkan manfaat tanah tersebut bagi semua pihak yang terlibat.

Gambar

Tabel 3. 1 Persebaran Penduduk Kalurahan Sumberahayu,Kapanewon  Moyudan,Sleman
Tabel 3. 2 Pekerjaan Penduduk Berdasarkan Gender Sumber:
Tabel 3. 3 Pendidikan Penduduk Berdasarkan Gender
Gambar 3. 5 Peta Administrasi Kalurahan Sumberrahayu
+7

Referensi

Dokumen terkait

16 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah KEGIATAN : 1.09.. 13 Pengadaan Tanah dari Tanah

KEGIATAN PENATAAN PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH ULP KABUPATEN DAIRI TAHUN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG http://www.tangerangkota.go.id.. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan

Berdasarkan ketentuan di atas, bahwa pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Soroja harus memenuhi inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan,

(1) (2) (3) (4) Terkendalinya perubahan peruntukan penggunaan tanah % perubahan peruntukan penggunaan tanah 0,7% Program penataan penguasaan pemilikan penggunaan dan

Bagaimanakah upaya atau kebijakan yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang ditemui dalam pelaksanaan Inventarisasi dan Registrasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan

APLIKASI PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN TANAH DIP4T BERBASIS WEB PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TAPIN Wagino1, Dian Agustini2,

Mahasiswa yang telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan PKL dapat mengetahui ternyata pemanfaatan Teknologi di Perusahaan tempat PKL sudah cukup baik, hampir semua kegiatan umum