• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diplomasi Pertahanan Indonesia dalam Menghadapi Konflik Laut Cina Selatan - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Diplomasi Pertahanan Indonesia dalam Menghadapi Konflik Laut Cina Selatan - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa selain Diplomasi Pertahanan Negara Indonesia dalam menghadapi konflik Laut Cina Selatan berperan penting bagi Indonesiauntuk menghindari permusuhan, membangun dan mempertahankan kepercayaan, dan membantu dalam pengembangan angkatan bersenjata yang akuntabel secara demokratis, namun Diplomasi Pertahanan Indonesia juga membawa perkembangan yang cukup baik dalam proses penyelesaian konflik Laut China Selatan.Berikut ini adalah beberapa bentuk diplomasi pertahanan yang dapat dilakukan oleh Indonesia dalam menghadapi konflik laut china selatan:

1. Dialog dan Perundingan: Indonesia dapat menggunakan jalur diplomasi bilateral atau multilateral untuk berdialog dengan negara-negara terkait, termasuk Tiongkok, dalam rangka mencari solusi damai untuk sengketa wilayah di Laut China Selatan. Dialog dan kesulitan ini dapat dilakukan melalui pertemuan bilateral, forum regional seperti ASEAN Regional Forum (ARF), atau melalui lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

2. Diplomasi Ekonomi: Indonesia dapat menggunakan kekuatan ekonominya sebagai alat diplomasi. Dengan mempertahankan stabilitas ekonomi dan memperkuat kerjasama ekonomi dengan negara-negara di kawasan Laut China Selatan, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang lebih baik dan mempromosikan perdamaian.

Hal ini dapat mencakup peningkatan investasi, perdagangan, dan kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan.

3. Kerjasama Pertahanan: Indonesia dapat meningkatkan pertahanan pertahanan dengan negara-negara lain, baik di tingkat bilateral maupun multilateral. Kerjasama ini dapat meliputi pertukaran informasi intelijen, latihan militer bersama, dan peningkatan kapabilitas pertahanan. Dengan membangun kemitraan yang kuat dengan negara-negara yang memiliki

(2)

35 kepentingan serupa, Indonesia dapat memperkuat posisinya dalam menghadapi konflik di Laut China Selatan.

4. Diplomasi Hukum Laut: Indonesia dapat menggunakan hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS), sebagai dasar untuk memperkuat klaimnya atas wilayah di Laut China Selatan. Indonesia dapat memperkuat diplomasi hukum laut dengan menghadiri forum-forum internasional yang berkaitan dengan isu hukum laut, mengajukan klaim melalui mekanisme yang tersedia, dan bekerja sama dengan negara-negara lain yang memiliki kepentingan serupa dalam mendorong kehormatan terhadap hukum internasional.

5. Diplomasi Publik dan Diplomasi Digital: Indonesia dapat menggunakan diplomasi publik dan diplomasi digital untuk memperoleh dukungan dalam negeri dan internasional dalam menghadapi konflik di Laut China Selatan. Diplomasi publik melibatkan pesan-pesan yang tepat kepada masyarakat dalam rangka membangun pemahaman yang lebih baik tentang isu tersebut. Diplomasi digital dapat melibatkan penggunaan media sosial, situs web, dan platform digital lainnya untuk menyebarkan informasi dan membangun dukungan terhadap posisi Indonesia dalam konflik tersebut.

Dalam konflik Laut China Selatan meskipun Indonesia bukan merupakan negara yang menuntut klaim atas Laut China selatan, namun Indonesia terlibat langsung dalam proses penyelesaian konflik Laut China Selatan. Indonesia secara aktif menggunakan diplomasi pertahanan sebagai alat untuk penyelesaian konfik Laut China Selatan demi penyelesaian konflik dan tercapainya kepentingan nasional Indonesia baik dalam mempertahankan keamanan nasional maupun ekonomi nasional. Hal tersebut dibuktikan dengan upaya dan tindakan negara Indonesia dalam menggunakan diplomasi pertahanan baik dalam kerjasama bilateral maupun multilateral bersama negara-negara lain yang juga berupaya untuk menyelesaikan konflik Laut China Selatan mengingat diplomasi pertahanan diharapkan mampu memecahkan masalah- masalah tanpa membuat masalah baru yang akan merusak hubungan internasional. Dalam konflik Laut China Selatan

(3)

36 Indonesia cukup berhasil memainkan peran sebagai negara pemimpin ASEAN yang aktif bekerjasama dengan negara-negara lain meskipun dalam prakteknya terdapat berbagai hambatan.

Terlepas dari setiap hambatan yang dihadapi oleh Indonesia dalam konflik Laut China Selatan, Diplomasi Pertahanan Indonesia telah menunjukan bahwa Indonesia mampu bertahan secara bebas dan aktif dalam penyelesaian konflik kawasan. Meskipun permasalahan konflik Laut China Selatan masih terus berlanjut dan belum dapat terselesaikan secara mufakat antara negara-negara pengklaim Laut China Selatan dan Indonesia sendiri dalam mencapai kepentingan nasionalnya, namun terjadi peningkatan dalam setiap langkah diplomasi pertahanan yang dilakukan oleh Indonesia dimana Indonesia terbukti telah secara signifikan mampu memainkan peranan yang cukup penting di dalam konfik kawasan.

Referensi

Dokumen terkait

dengan negara ASEAN yang terlibat konflik di Laut Cina Selatan

negara anggotanya yang terkait dengan konflik di Laut Cina Selatan, untuk. menyamakan perspektif bahwa suasana damai di kawasan Laut Cina

Dalam hal yang dilakukan oleh pemerintah RRC dalam upaya untuk mneguasai wilayah laut Cina Selatan seutuhnya termasuk wilayah laut Cina Selatan di Nauna

saling percaya di antara negara-negara yang terlibat di dalam konflik Laut

Konflik di Laut Cina Selatan ini sebenarnya bukanlah konflik di antara semua negara ASEAN secara komprehensif, konflik ini sebenarnya lebih terpusat pada tumpang tindih

Sebagai penutup dapat dikatakan di sini bahwa kerjasama diplomasi pertahanan kawasan melalui DoC dan CoC diharapkan akan memberikan kontribusi untuk pengaturan yang lebih baik dari

Diagram Batang Tentang Apa yang Harus Pemerintah Indonesia Lakukan untuk Mengatasi Konflik Laut Cina Selatan Dari data tersebut, mayoritas dari responden memberikan jawaban agar

Diplomasi pertahanan maritim menjadi upaya krusial mewujudkan visi Poros Maritim Dunia Indonesia, untuk menghadapi berbagai ancaman keamanan