• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diskusi 6 Perilaku Organisasi

N/A
N/A
Suryo Ditya Aji

Academic year: 2023

Membagikan "Diskusi 6 Perilaku Organisasi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Yth. Bapak Zuhad dan rekan-rekan mahasiswa, izin menyampaikan pendapat. Menurut pendapat beberapa Ahli Kelompok dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Franzoi (1996), kelompok dapat didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam suatu masa, saling tergantung satu sama lain, memiliki tujuan bersama dan juga memiliki identitas kelompok.

Menurut Kustoro (2010)kelompok berarti terdiri dari atas individu-individu yang memiliki motivasi untuk bergagungk arena mempersepsikan bahwa kelompok tersebut merupakan satu kesatuan yang dapat saling membantu.

Menurut DeVito (1997) kelompok merupakan sekumpulan individu yangcukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur di antara mereka.

Sedangkan tim menurut pendapat para ahli didefinisikan :

Menurut Sofo (2003) tim adalah sekelompok kecil orang dengan keahlian pelengkap yangmemiliki komitmen terhadap tujuan dan maksud, tujuan kinerja, dan penekatan yang sama,serta pertanggung jawaban secara mutual.

Menurut West (2002) tim adalah suatu unit yangterdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuktujuan tertentu.

Sehingga dapat diketahui perbedaan Kelompok dan tim, menurut Sobirin (2021) :

No Kelompok Tim

1 Kepemimpinan biasanya di pegang oleh seseorang yang berpengaruh

Kepemimpinan tidak didominasi oleh seseorang, melainkan berbagi diantara individu dalam tim 2 Setiap anggota bertanggung jawab secara

individual

Seluruh anggota bertanggung jawab secara bersama – sama

3 Memiliki Tujuan yang sama dengan tujuan umum organisasi

Penetapan tujuan yang hendak dicapai dalam tim bersifat bebas

4 Hasil produk merupakan hasil per individu Hasil produk merupakan hasil kerjasama tim 5 Pertemuan atau diskusi dilakukan secara

singkat dan mementingkan efisiensi dalam rapat

Pertemuan atau diskusi dilakukan terbuka untuk mendapatkan pemecahan masalah

6 Tingkat efektivitas diukur secara tidak langsung

Tingkat efektivitas diukur secara langsung 7 Kelompok mendiskusikan persoalan,

memutuskan dan mendelegasikan kepada anggota kelompok

Tim mendiskusikan, memutuskan dan melakukan kerja bersama

Pengaruh pada keberagaman anggota di dalamnya

Menurut Syamsuar dan Ginting (2020) keberagaman bukan lagi masalah yang dapat menimbulkan konflik. Keanekaragaman justru dapat memperkaya ketrampilan anggota untuk memecahkan masalah baik dalam kelompok ataupun tim. Hasil penelitian oleh Purwantinietal (2021) menunjukkan bahwa keberagaman seperti gender serta dewan berkebangsaan asing didalam sebuah kelompok atau tim

(2)

dalam suatu organisasi justru mampu meningkatkan kinerja organisasi itu sendiri. Contohnya di tiap negara terdapat duta negara berkebangsaan asing sehingga warga negara bisa berbagi ide-ide, bertukar pengetahuan, dan bertukar keahlian langsung dari negara asal yang sangat berharga meningkatkan ekonomi negaranya. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa keberagaman anggota menghasilkan pengaruh yang positif terhadap kinerja kelompok ataupun tim di dalam sebuah organisasi. Namun disetiap keberagaman pasti juga terdapat dampak negatif juga terhadap kinerja kelompok ataupun tim.

Bagaimana cara mengelola keduanya untuk meningkatkan efektifitas organisasi?

Cara pengelolaan kelompok atau tim yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi, menurut Sobirin (2021) yaitu:

1.Memilih anggota tim berdasarkan potensi dan keterampilan.

2.Memberi pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan.

3.Memberikan kompensasi atas kinerja tim.

4.Memberikan dukungan tim.

5.Mengomunisasikan hal-hal yang mendesak.

6.Mempromosikan kerja sama tim.

Sehingga dari rangukuman para ahli diatas cara pengelolaan kelompok untuk meningkatkan efektivitas organisasi yaitu menumbuhkan rasa tanggungjawab di setiap individu didalam kelompok sehingga pemimpin atau manajemen harus dapat mengidentifikasi atau menilai perilaku dan kompetensi setiap individu terlebih dahulu sebelum membentuk kelompok yang efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan organisasi. Individu dapat dinilai dari kemampuan, keahlian, pengetahuan, sikap, motivasi, mengelola stress serta cara berkomunikasi.

Daftar Pustaka

Kustoro, B. D. (2010). Pengaruh kekohesifan, gaya kepemimpinan dan budaya kerja terhadap efektivitas organisasi. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,16(3), 325-340.

Franzoi, Stephen L. (1996). Social Psychology. Madison: Brown and Benchmark.

Devito, Joseph. (1997). Komunikasi Antar manusia. Professional Books: Jakarta.

Sofo, F. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama. Surabaya: PenerbitAirlanga University Pres.West, M. (2002).

Kerja Sama yang Efektif. Cetakan Kelima, Penerjemah: Srikandi Waluyo. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Syamsuar, C. A., & Ginting, H. (2020). Mengelola Keberagaman Pegawai Dalam Konflik Interpersonal Guna Meningkatkan Produktivitas Karyawan: Studi Komparasi. Journal ofPublic Policy and Management, 2(1), 10-28.

Purwantini, A. H., Putri, I. D. R., & Waharini, F. M. (2021). Pengaruh Keberagaman Gender, Usia, dan Kebangsaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. ACE: Accounting Research Journal, 1(1), 17-30.

(3)

Sobirin, A. (2021). Buku Materi Pokok Perilaku Organisasi Edisi ke-2. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pulau Buru menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan berpengaruh positif dan

Berdasarkan analisis di atas, terlihat ada kesesuaian dengan hipotesis, yaitu terjadi perbedaan pengetahuan terhadap perilaku tidak merokok pada kelompok perlakuan dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja

Tidak adanya perbedaan dalam skor kepuasan kerja pada masing-masing kelompok jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, gaji, mata pelajaran yang diajar, dan lama mengajar di

Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan dalam skor sikap terhadap perubahan pada 2 kelompok lama kerja, yakni antara lama kerja 2-10

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja

Perbedaan responden dalam empat sekolah tersebut dapat mengakibatkan perbedaan penerapan gaya kepemimpinan oleh kepala sekolah, sehingga guru memberikan penilaian

Diskusi Setelah materi disampaikan, kelas dibagi menjadi 4 kelompok, masing- masing kelompok diberikan kasus 1 pada buku 1 dan diminta mecari solusinya,