• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen diet gluten free

N/A
N/A
Yoesni Dwi

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen diet gluten free"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

allo Bunda! mau bilang terimakasih karena Bunda sudah memperhatikan Gizi Seimbang saat memberikan aku ASI. Soalnya apa yang Bunda makan sangat erat hubungannya dengan produksi air susu Bunda yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang Ku.

Gizi Seimbang

 Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalah kehidupan sehari-hari5.

 Gizi seimbang mengandung 3 zat gizi utama yaitu:

1. Zat tenaga : karbohidrat dan lemak 2. Zat pembangun : protein

3. Zat pengatur : vitamin dan mineral (Godam, 2011)

Gizi Seimbang pada Ibu Menyusui

Ibu menyusui harus mengonsumsi makanan dengan Prinsip Gizi Seimbang.karena…

Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan kebutuhan yang penting bagi ibu menyusui dan sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.

Pengaturan gizi pada ibu menyusui tidaklah terlalu ketat namun yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

(2)

Manfaat Gizi Seimbang pada Ibu Menyusui 1. Untuk melakukan aktivitas

2. Melakukan berbagai proses di dalam tubuh

3. Mengembalikan alat-alat kandungan ke keadaan sebelum hamil 4. Sebagai cadangan dalam tubuh

5. Sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi

Jika ibu berhasil memenuhi gizi seimbang saat menyusui, maka pertumbuhan bayi juga akan berhasil dan tubuh ibu bisa menjadi sehat dan kuat serta kualitas dan kuantitas produksi ASI menjadi baik.

Kebutuhan Gizi Seimbang saat Menyusui

Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan masa kehamilan.Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui menggunakan sekitar 640 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal.

Sehingga total kebutuhan energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400 kkal per hari yang akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

Tips!

Untuk mengathui terpenuhinya kalori dengan cara menimbang berat badan. Bila terjadi penutrunan >0,9 kg per minggu setelah 3 minggu pertama menyusui berarti kebutuhan kalori tidak tercukupi sehingga akan mengganggu produksi ASI

Kebutuhan zat gizi lain juga akan meningkat selama menyusui 1. Karbohidrat

Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi.

2. Protein

Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui membutuhkan tambahan protein 20 gratau setara dengan 1 porsi daging (35 gr) dan 1 porsi tempe (50gr).

3. Lemak

Lemak berfungsi untuk sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok the minyak (20 gr).

4. Vitamin dan mineral

(3)

Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dariibu hamil. Kadar vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar vitamin ASI.

Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin A, yodium & selenium.

Jumlah kebutuhan vitamin & mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan.

ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya, Anda memerlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral khususnya vitamin A dan zat besi.

5. Cairan

Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau 8 gelas air sehari. Bila udara panas, banyak berkeringat dan demam dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.

Terlalu banyak minum lebih dari 12 gelas perhari juga tidak baik karena dapat menurunkan pembentukan air susu. Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat doganti.

Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.

Sumber Makanan Bergizi

Menurut Kristiyanasari (2010) dan Kemenkes RI (2011), kandungan makanan bergizi dapat diperoleh dari:

(4)

1. Karbohidrat

Nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung 2. Protein Hewani

Ikan, daging, telur, unggas, susu dan hasil olahannya 3. Protein Nabati

Tahu, tempe, kacang-kacangan dan hasil olahannya (susu kedelai)

4. Lemak Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri, sarden dan cakalang

Apa pentingnya omega 3?? DHA merupakan asam lemak omega 3 yang penting dan dubutuhkan oleh bayi untuk perkembangan otak. Anda dapat memperkaya DHA dalam ASI dengan mengonsumsi ikan 2-3 kali per minggu.

5. Vitamin dan Mineral

Buah-buahan dan sayur-sayuran.

(5)

Sumber : Waryana (2010) dalam Triyani (2012); Sari, 2011

Pantangan Ibu Menyusui

Beberapa pantangan makanan yang beredar di masyarakat yaitu sebagai berikut:

(6)

 Ibu dilarang makan ikan laut karena dianggap akan menyebabkan ASI menjadi amis. Pada kenyataannya kandungan ikan laut seperti protein, mineral dan lemak sangat bagus untuk tumbuh kembang bayi.

 ibu menyusui tidak diperbolehkan untuk minum es karena dapat membuat bayi menjadi besar. Pada kenyataanya minum es tidak ada hubungan dengan perkembangan bayi sehingga pendapat tersebut adalah salah.

 ibu menyusui tidak boleh makan makanan yang pedas karena dapat menyebabkan alergi. Pada kenyataanya, makanan pedas tidak ada hubungannya dengan alergi atau daya tahan tubuh bayi.

Makanan pedas dan bergas secara normal di toleransi oleh kebanyakan bayi.

Pada dasarnya tidak ada makanan tertentu yang harus dihindari pada ibu menyusui. Beberapa bumbu dengan rasa yang kuat seperti kare dapat mempengaruhi ASI namun tidak memberikan efek yang buruk pada bayi. Bila ibu merasakan kekecewaan pada bayinya tidak ada ruginya bagi ibu untuk tidak mengonsumsi makanan tersebut lagi.

Menurut Atikah & Erna (2011), agar tetap dapat menjaga kualitas, terdapat beberapa hal yang perlu dihindari oleh ibu menyusui diantaranya adalah :

1. Hindari mengkonsumsi alkohol.

2. Mengurangi konsumsi jamu atau obat tradisional.

3. Jangan meminum obat-obatan kimia dengan sembarangan tanpa sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan.

4. Hindari rokok karena zat nikotin bisa meracuni bayi.

5. Ibu menyusui dianjurkan untuk membatasi kopi, teh dan soda karena dapat meningkatkan kerja ginjal sehingga ibu akan buang air kecil lebih sering. Batasi kosumsi 2-3 gelas teh, kopi dan soda dalam sehari.

KAFEIN ??

Kafein yang terdapat didalam teh dan kopi akan dilewatkan ke dalam ASI tetapi kebanyakan bayi tidak terganggu oleh itu. Jika bayi Anda tidak tidur dengan baik atau mudah marah, Anda mungkin bisa membatasi atau menghindari kafein. Bayi yang baru lahir mungkin lebih sensitif terhadap kafein dibanding bayi yang lebih tua.

Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Menyusui

Ibu menyusui sering kekurangan energy karena kebutuhan ibu menyusui yang meningkat tidak diimbangi dengan pola makan ber-Gizi Seimbang.

Menurut Nurul (2012), dampak kekurangan gizi bagi ibu menyusui akan mempengaruhi ibu serta bayinya, antara lain:

1. Pada bayi

 Proeses tumbuh kembang terganggu

 Bayi mudah sakit

 Mudah terkena infeksi

 Menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang 2. Pada ibu

 Gangguan pada mata

 Kerusakan gigi dan tulang

 Mengalami kekurangan gizi dan darah

 Kualitas dan kuantitas ASI kurang baik

(7)

Pengaturan makan sehari untuk ibu menyusui

1. Nasi 1 porsi = 3/4 gls = 100 g = 175 kkal 2. Daging 1 porsi= 1 ptg sdg = 35 gr= 75 kkal 3. Tempe 1 porsi = 2 ptg sdg = 50 gr = 75 kkal 4. Sayur 1 porsi= 1 gls = 100 gr = 25 kkal 5. Buah 1 porsi= 1-2 bh= 50-190 gr = 50 kkal 6. Minyak 1 prosi= 1 sdt = 5 gram = 50 kkal

7. Susu bubuk (tanpa lemak) 1 porsi= 4 sdm = 20 gr = 75 kkal 8. Gula 1 porsi= 1 sdm= 13 gram = 50 kkal

Sumber : Kurniasih dkk, 2010

Disusun Oleh:

Defanda Tritya

(8)

Dosen Pembimbing:

Widya Rahmawati, S.Gz, M. Gizi Catur Septaning W, S. Gz, MPH Program Studi Ilmu Gizi

Fakultas Kedokteran Brawijaya 2016

DAFTAR PUSTAKA

1. Ambarwati, E.R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika

2. Astuti. 2010. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan di Puskesmas.

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.

3. Atikah, P dan Erna, K. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika.

4.

Diane L. 2012. Diet for Breastfeeding Mothers. Philadelphia. http://www.chop.edu/pages/diet- breastfeeding-mothers#.V5Gm-tKriko.

5.

Godam. 2011. Arti Definisi/ Pengertian Gizi Seimbang pada Manusia. http://organisasi.org/arti-definisi- pengertian-gizi-seimbang-pada-manusia-zat-tenaga-pengatur-pembangun. Diakses tanggal 26 Juli 2016.

6. Government of South Australia. 2010. Nutrition for Pregnancy and Breastfeeding. North Adelaide SA:

Childre, Youth and Women’s Health Service Nutrition Department.

7. Kemenkes RI. 2011. Makanan Sehat Ibu Menyusui. Kementrian Kesehatan RI: Direktorat Bina Gizi.

8. Nikita. 2010. Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : P.T Gramedia

9.

Nurul, IW. 2012. Gizi Seimbang bagi Ibu Menyusui. http://www.menyusui.net/gizi-seimbang-bagi-ibu- menyusui/. Diakses tanggal 26 Juli 2016

10.

Sari, M.D. 2011. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan Praktek Swasta tentang Inisiasi Menyusui Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa. Karya Tulis Ilmiah.

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24121/4/Chapter%20II.pdf

11. Simanjutak, D.H dan Sudaryati, E. 2005. Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui. Hasil Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

12. Triyani, E. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Ibu Menyusui di RB Sukoasih Sukoharjo.

Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.

Sumber : http://gizi.fk.ub.ac.id/en/gizi-seimbang-ibu-menyusui/

KEPATUHAN ORANG TUA DALAM MENERAPKAN TERAPI DIET GLUTEN FREE CASEIN FREE PADA ANAK PENYANDANG AUTISME DI YAYASAN PELITA HAFIZH DAN SLBN CILEUNYI BANDUNG

Amilia Destiani Sofia

(9)

Abstrak

ABSTRAK

Autisme merupakan gangguan pervasive yang mencakup gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan emosi. Diet GFCF adalah diet yang dilakukan dengan menghilangkan sumber bahan makanan/minuman yang mengandung kasein dan gluten. Penerapan diet GFCF akan memberikan hasil yang maksimal apabila dilakukan sesuai dengan aturannya, secara konsisten, serta dibarengi oleh pengawasan yang ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepatuhan orang tua dalam menerapkan diet GFCF. Desain penelitian adalah deskriptif kuantitatif, jumlah responden 40 orang tua di Yayasan Pelita Hafizh dan SLBN Cileunyi Bandung. Variabel dalam penelitian ini adalah kepatuhan orang tua dalam menerapkan diet GFCF. Analisis univariat menunjukkan hanya sebagian kecil responden (15%) yang patuh dalam menerapkan diet GFCF. Saran pada penelitian ini adalah perlu dikembangkannya penelitian mengenai pengaruh dari diet GFCF terhadap perkembangan anak autisme sebagai salah satu intervensi yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

Kata kunci : Autisme, Kepatuhan Orang tua, Diet GFCF

ABSTRACT

Autism is a pervasive disorder that involves disturbance in verbal and non verbal communication, social interaction and emotional behavior. GFCF diet is a diet that is done by removing any material source of food/drink which contains protein casein and gluten. The application of GFCF diet will give a maximal result if it is done according to rules, consistently, and strictly. This research is conducted to identify the parents compliance of diet GFCF. With descriptive design, this research involves 40 respondent of parents in Yayasan Pelita Hafizh dan SLBN Cileunyi Bandung. Variabels of this research is parents compliance of diet GFCF. Univariat analysis indicates that most of respondents (85%) are not compliance in applying GFCF diet. Suggestion of this research is that it is important to develop a research about influences of GFCF diet for autism child development as one of the interventions provided by health professionals.

Keywords : Autisme, Compliance of Parent, Diet GFC

http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/779

Referensi

Dokumen terkait

Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.. Makanan gizi seimbang adalah komposisi makanan yang sesuai

Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan  prinsip

Misalnya, penambahkan zat gizi mikro pada makanan anak-anak atau pemberian makanan yang diperkaya dengan vitamin dan mineral, dan pemberian konseling kepada ibu dan bapak tentang

Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari- hari yang mengadung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip

makanan yang dikonsumsi seharusnya mengandung sumber tenaga (energi), sumber pembangun (protein), sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air). kebutuhan gizi

Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari- hari yang mengadung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip

Pola makan seimbang adalah kebiasaan makan yang memenuhi kebutuhan semua zat gizi, seperti zat tenaga (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein), zat pengatur (vitamin dan

Asupan zat gizi bagi penderita diabetes melitus dianjurkan untuk menerapkan pola makan yang sehat supaya terhindar dari DM dengan cara mengonsumsi makanan secara seimbang terutama