Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, tata cara, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik dan i. Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pembelajaran dalam satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kemahiran. Standar komponen dan besaran biaya operasional satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun masih perlu ditingkatkan.
Standar nasional pendidikan mengenai mekanisme, tata cara, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik dapat dilaksanakan dengan baik, antara lain ulangan harian, ujian tengah semester, ujian kenaikan pangkat, dan ujian. Prestasi akademik siswa (rata-rata nilai ujian) masih labil dari tahun ke tahun. Sekolah harus memfasilitasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar secara konsisten, melalui motivasi dan efektivitas.
Di sekolah kami, siswa belum sepenuhnya memahami pentingnya kedisiplinan, toleransi, kejujuran, kerja keras dan kepedulian terhadap sesama. Sekolah perlu meningkatkan bimbingan dan pembinaan untuk memahami pentingnya kedisiplinan, toleransi, kejujuran, kerja keras dll. Semua siswa tidak mengikuti norma/aturan yang berlaku di sekolah maupun di masyarakat tempat mereka tinggal.
Sekolah kami tidak menawarkan buku dan sumber belajar lainnya yang mudah dipinjam dan digunakan di luar sekolah untuk jangka waktu maksimal satu minggu dan bisa.
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
1 Model Kerangka Manusia, 1 Model Tubuh Manusia, 1 Bola Dunia, Model Tata Surya, 6 Kaca Pembesar, 6 Cermin Bumi, 6 Cermin Cekung, 6 Cermin Cembung, 6 Lensa Datar, 6 Lensa Cekung, 6 Lensa Cembung Buah, 6 Batang Magnit, 1 set poster IPA.
STANDAR PENGELOLAAN
Rencana kerja tahunan dituangkan dalam rencana kegiatan, dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra). Sekolah kami belum melaporkan pelaksanaan RKT kepada Komite Sekolah dan orang tua siswa setiap akhir tahun ajaran. Sekolah meningkatkan efektivitas kinerja pendidik dan tenaga kependidikan serta mengembangkan profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN
Membina dan mengarahkan guru untuk menyusun program dan memantau hasil tes oleh kepala sekolah/pengawas. Sekolah mengumumkan hasil evaluasi mata pelajaran untuk seluruh kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester. Setiap akhir semester, sekolah mengkomunikasikan hasil evaluasi mata pelajaran seluruh kelompok mata pelajaran kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk laporan belajar.
Sekolah kami belum melakukan sosialisasi: SK/KD tiap mata pelajaran, KKM tiap mata pelajaran, kriteria kenaikan kelas, program penilaian, program bantuan dan pengayaan bagi orang tua siswa. Sekolah kami belum melibatkan orang tua siswa dalam penyusunan kriteria ujian kenaikan pangkat dan ujian nasional. Sekolah hendaknya melakukan sosialisasi: SK/KD, KKM, kriteria kenaikan kelas, program penilaian, program remedial dan pengayaan setiap mata pelajaran.
Sekolah hendaknya melibatkan orang tua siswa dalam penyusunan kriteria ujian kenaikan pangkat dan ujian nasional.
Analisis Standar Sahabat ( Sekolah Sehat Bersih Hijau Bertakwa) SEKOLAH SAHABAT
Terdapat 4 WC/MCK untuk putri, dan 4 WC/MCK untuk putra - Terdapat 4 WC/MCK untuk guru laki-laki dan guru perempuan. Ketersediaan tempat sampah organik dan non-organik belum lengkap sesuai kebutuhan - Tidak tersedia tempat.
Analisis Satuan Pendidikan 1. Analisis SWOT
- Strength ( Kekuatan) Faktor Internal
- Weakness ( Kelemahan ) Faktor Internal
- Opportunity ( Peluang ) Faktor Eksternal
- Threat (Ancaman/ Tantangan) Faktkor Eksternal
- Rencana Tindak Lanjut
Membuat peraturan, ketentuan dan program sekolah yang mendukung pengembangan imtak siswa - Ketersediaan fasilitas dan. Kepemilikan lahan cukup luas (M2) sehingga sangat memungkinkan untuk mengembangkan secara fisik gedung sekolah yang belum tersedia. Masih adanya kekurangan guru tertentu yaitu kekurangan guru, TIK, Seni Budaya, Prakarya, sehingga seorang guru terpaksa harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran, dan tidak sesuai dengan mata pelajarannya.
Tidak tersedia ruang guru dan TU yang mewakili, sehingga ruang belajar digunakan sebagai ruang guru dan/atau TU. Tidak tersedia ruang penunjang lain seperti ruang BP, OSIS, UKS, ruang seni, ruang perpustakaan, ruang TU, keterampilan dan lain sebagainya. Lingkungan sosial sekolah sangat mendukung, bahkan dukungan dari warga sekolah cukup tinggi terhadap segala jenis kegiatan sekolah.
Meningkatkan kerjasama dengan komite sekolah untuk menggali sumber pendanaan di masyarakat. Penyelenggaraan program untuk meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa dengan minimal satu kali prestasi kejuaraan di tingkat provinsi 3. Terpenuhinya kebutuhan sumber daya manusia di sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah (kemahiran bahasa inggris, kemampuan operasional komputer dan internet, kemampuan menggunakan TIK dalam pembelajaran.
Pemenuhan prasarana dan sarana penunjang pembelajaran/sekolah serta manajemen sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah.
Analisis Kondisi Lingungan Satuan Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal terkait sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah wajib mematuhi NPSH sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dengan harapan dapat meningkatkan mutu. SMA Nusa Bangsa menyadari pentingnya pemenuhan standar nasional pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Oleh karena itu SMP Nusa Bangsa berupaya memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan standar sekolah sehat, hijau dan bersih, sesuai dengan yang telah ditetapkan. Pengembangan kurikulum tidak melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup, termasuk kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia kerja. Sekolah belum maksimal menerapkan kurikulum melalui 5 pilar pembelajaran terutama pilar pembelajaran hidup bersama dan bermanfaat bagi orang lain.
Siswa mendapat layanan remedial dan pengayaan, namun tidak mendapat program akselerasi yang sesuai dengan potensi, tingkat perkembangan, dan kondisi siswa. Implementasi kurikulum telah menggunakan berbagai strategi, multimedia dan teknologi, namun masih sangat terbatas karena keterbatasan sarana dan prasarana pendukung serta keterbatasan sumber daya manusia. Segala potensi, kebutuhan, minat dan bakat peserta didik yang beragam tidak dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan prasarana pendukung serta sumber daya manusia.
Hasil penilaian pembelajaran tidak dianalisis sebagai bahan acuan dalam program peningkatan proses pembelajaran bagi guru. Tidak semua program pembelajaran atau proses pembelajaran mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada standar proses.
