• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN MAKALAH TENTANG KEPEMIMPINAN

N/A
N/A
m denin

Academic year: 2024

Membagikan "DOKUMEN MAKALAH TENTANG KEPEMIMPINAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

#nalisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakanmetode deskripti& kualitati&. +etode deskripti& kualitati& adalah metode analisis

denganterlebih dahulu mengumpulkan data yang didapat dari hasil penelitian berupa &akta'&akta verbal atau keterangan saja.

F.

Sistematika Pembahasan

,ntuk mempermudah penyusunan dan pembahasan tugas akhir ini* penulis

akanmenguraikan se ara garis besarnya dalam beberapa bab penulisan den gan rin ian sebagai berikut :

BAB I

: Pendahuluan

P a d a b a b i n i p e n u l i s m e m b a h a s l a t a r b e l a k a n g m a s a l a h * p e m b a t a s a n m a s a l a h * perumusan masalah* tujuan dan man&aat penulisan* metode penulisan serta

sistematikapembahasan.

BAB II

: Landasan teori

Pada bab ini menjelaskan teori'teori yang menjadi landasan dalam memaparkan pokokpermasalahan.

BAB III

: Gambaran umum perusahaan

Pada bab ini penulis menerangkan tentang sejarah perusahaan* struktur organisasi* visidan misi perusahaan.

BAB IV

: Analisis dan pembahasan

Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai sistem penerimaan kas pada PT. +as ot -ontinental dan mengkaji permasalahan yang terjadi dengan bantuan teori'teori yangrelevan untuk mendapatkan peme ahan masalah.

BAB V

: Kesimpulan

P a d a b a b i n i p e n u l i s a k a n m e n g e m u k a k a n k e s i m p u l a n d a n s a r a n ' s a r a n y a n g berhubungan dengan masalah'masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini.

MAKALAH KEPEMIMPINAN

(2)

April 17, 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya.Adapun judul dari makalah ini adalah ”Kepemimpinan”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap penyusun. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan

penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun

mengharapkan semoga makalah inidapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Depok, April 2012 Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……… 1

Daftar Isi………. 2

BAB I. Pendahuluan………. 3

I.1 LatarBelakangMasalah………. 3

I.2 RumusanMasalah……… 4

I.3 TujuanPenulisan……….. 4

BAB II. Pembahasan……… 5

II.1 DefinisiKepemimpinan……….. 5

II.2 Unsur-UnsurKepemimpinan………. 8

II.3 MasalahKepemimpinan……… 14

BAB III. Penutup………. 19

III.1 Kesimpulan………. 19

III.2 Saran……….. 19

DAFTAR PUSTAKA……….. 20

(4)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya.

Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia hidup berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan

lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil

keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas

kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang didapatkan.

Permasalahan tersebut adalah :

 Bagaimana menjadi seorang pemimpin ?

 Teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ?

 Tipe-tipe kepemimpinan ?

 Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?

 Masalah dalam hal kepemimpinan ? I.3 TUJUAN PENULISAN

Ada pun tujuan dari penulisan ini adalah :

ü Melatihdanmeningkatkanpengtahuandankreatifitasmahasiswa.

(5)

ü Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang kepemimpinan.

BAB II PEMBAHASAN

II.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam prakteknya, sering diartikan sama antara pemimpin dan

kepemimpinan, padahal pengertian tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Ada tiga teori yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetis

Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leader are born and not made”.

Penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

1. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka penganut social mengatakan sebaliknya yaitu “leaders are made and not born”.Penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi

pendidikan dan kesempatan untuk itu.

(6)

1. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis danteori sosial. Penganut- penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedateorigenetis dan teorisosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

 Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan,

mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

 Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima

kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.

 Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.

 Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.

(7)

 Sedangakan menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing

asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :

v Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.

v Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.

v Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung dalam kelompok anggota-anggota manajemen. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

1. Manager puncak (Top Manager) 2. Manager menengah (Middle Manager)

3. Manager bawahan (Lower Manager/Supervisor)

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama

(8)

lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

II.2 UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang

bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

 Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.

 Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya

mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

ü Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

(9)

ü Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil.

Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

ü Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuatinikemudiantercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

ü Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya

1. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

ü Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

ü Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang

memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

1. Teori Kewibawaan Pemimpin

(10)

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

1. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

1. Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama yaitu sebagai berikut :

1) Tipe kepemimpinan otokratis

Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.

Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :

1. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.

2. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.

3. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata.

4. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.

5. Selalu bergantung pada kekuasaan formal.

6. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2) Tipe kepemimpinan militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yag dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.

Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 1. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan,

perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.

(11)

2. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.

3. Senang kepada formalitas yang berlebihan.

4. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.

5. Tidak mau menerima kritik dari bawahan.

6. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpinmiliteristis jelaslah bahwa tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3) Tipe kepemimpinan fathernalistis

Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kebapakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan bersifat terlalu sentimentil.

Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.

2. Bersikap terlalu melindungi bawahan.

3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.

4. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan inisiatif daya kreasi.

5. Sering menganggap dirinya maha tau.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan.

Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin fathernalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4) Tipe kepemimpinan karismatis

Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukn sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti

inimempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu

dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan, profil, pendidikan dan sebagainya.

Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.

5) Tipe kepemimpinan demokratis

(12)

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendcahulukan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.

Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut :

1. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak pada pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.

2. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.

3. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.

4. Mentolelir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari bawahan.

5. Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuan.

6. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.

7. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

Syarat-syarat pemimpin yang baik

Seorang yang tergolong sebagai pemimpin adalah seorang yang pada waktu lahirnya yang memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya

mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja.

Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri

kepemimpinan.

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pmimpin, akan tetapi beberapa diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :

 Pendidikan umum yang luas

 Kemampuan berkembang secara mental

 Ingin tahu

 Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang gereralist yang baik juga.

(13)

 Kemampuan analistis

 Memiliki daya ingat yang kuat

 Mempunyai kapasitas integratif

 Keterampilan mendidik

 Keterampilan berkomunikasi

 Pragmatismo

 Mempunyai naluri untuk prioritas

 Personalitas dan objektivitas

 Sederhana

 Berani

 Tegas

 Dan sebagainya.

II.3 MASALAH KEPEMIMPINAN

Kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian masalah tidak lah boleh di diamkan. Setiap masalah yang muncul haruslah diselesaikan. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, seseorang akan mampu menaggulangi setiap masalah yang muncul.

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk

melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.

Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat

menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya :

 Otokratis

Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan

pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

(14)

 Partisipasif

Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.

 Demokrasi

Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.

 Kendali Bebas

Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung- jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.

Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat orang- orang sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.Pemimpin yang positif,

partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak selamanya merupakan pemimpinyan terbaik.

Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang.

Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard, yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini

dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah, dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut adalah sebagai berikut :

1. Directing

Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan.

(15)

1. Coaching

Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses

perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas.

1. Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda.

1. Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.

Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek yang pertama yaitu

karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para pemimpin yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.Kembali kita saksikan betapa banyak pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika kampanye dalam pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk nyaman di kursinya.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatanpribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu.

(16)

Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri.

Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri.

BAB III PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan. Kata pemimpin,

kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk jadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.

Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,

keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsepsional dan makro.

Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin

generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

III.2 SARAN

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

(17)

http://www.google.com/kewirausahaan/

http://www.google.com/kepemimpinan/

Google http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang- kepemimpinan/

(18)

Sistematika / Elemen dasar makalah

Dalam sebuah makalah, terdapat beberapa elemen dasar, atau yang harus termuat di dalamnya, yang meliputi :

1. Cover (halaman judul) 2. Judul

3. Kata Pengantar atau Prakata (optional) 4. Daftar Isi (optional)

5. Bab I - Pendahuluan 6. Bab II - Isi

7. Bab III - Penutup 8. Daftar Pustaka 9. Lampiran (jika ada)

Untuk bagian cover, kata pengantar dan daftar isi, bagian ini bisa dicantumkan dan bisa juga dilewatkan. Terkadang, ada beberapa makalah yang bisa dibuat langsung berurutan antara judul, dan bagian isinya.

Dan penjabarannya adalah sebagai berikut : 1. Cover Makalah

Bagian cover makalah adalah bagian paling awal yang ada di halaman depan dari sebuah makalah. Pada cover makalah ini, isinya secara berurutan meliputi :

• Judul Makalah

• Keterangan pembuatan makalah ditujukan untuk ...

• Nama Penulis

• Logo Lembaga/ Institusi yang menaungi penulis

• Nama Lembaga, disertai alamat

• Tahun Akademik.

(19)

Agar lebih jelas, mari kita lihat contoh cover makalah berikut :

Efektivitas Metode Peta Pikiran untuk Belajar

Disusun sebagai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun oleh Alfa Betagama

111111111

Logo Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan Sipjaya Jakarta Pusat

2017/ 2018

2. Judul Makalah

Untuk bagian halaman judul makalah ini, bisa dibuat sama dengan bagian halaman cover. Terkadang, ada beberapa penulis makalah yang melewatkan halaman ini.

3. Kata Pengantar / Prakata

(20)

Kata pengantar berisi paragraf yang menjelaskan mengenai uraian singkat yang dapat mengantarkan para pembaca untuk mengetahui isi makalah.

Dalam kata pengantar, bisa berupa ucapan syukur atas selesainya makalah, disertai beberapa kalimat terkait isi makalah.

Contoh kata pengantar makalah, bisa berupa : Prakata

“Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat, rahmat dan bimbingannya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Kita tahu bahwa belajar adalah hal yang penting bagi setiap orang, terutama bagi para pelajar. Namun, cara belajar yang tidak efektif sering menghambat para pelajar untuk bisa memahami materi pembelajaran. Itu sebabnya, dibutuhkan metode yang tepat, yang dapat membantu para pelajar belajar dengan baik.

Metode peta pikiran dianggap mampu menjawab permasalahan ini. Melihat ramainya para pengguna metode peta pikiran ini, maka penulis hendak menguraikan masalah ini ke dalam sebuah makalah, berjudul “Efektivitas Metode Peta Pikiran untuk Belajar”.

Penulis berharap semoga hasil makalah ini bisa memberikan manfaat positif bagi para pembaca, serta para pelajar. Penulis juga membuka diri jika terdapat masukan dan saran dari para pembaca mengenai penjelasan yang disajikan penulis.

Jakarta, 31 Desember 2017 Alfa Betagama

4. Daftar Isi

Bagian daftar isi dibuat agar dapat memudahkan para pembaca ketika hendak mencari materi –materi yang dijelaskan dalam sebuah makalah.

(21)

Daftar judul pada ma kalah dibuat seperti biasanya, yakni judul bab/ sub bab serta nomor halamannya.

Contoh daftar isi makalah :

Halaman judul ... i

Prakata ...ii

Daftar Isi ...iii

Bab I – Pendahuluan ...1

Bab II – Isi ... 5

Bab III – Penutup ...14

Daftar Pustaka ... 16

Lampiran ... 17 5. Bab I - Pendahuluan

Pada bab pendahuluan, kita bisa menyajikan mengenai rancangan atau gambaran umum makalah. Sampaikan mengenai konsep, rencana, gagasan, dan seputar permasalahan yang akan dibahas dalam masalah. Sertakan juga tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah.

Pada bagian pendahuluan ini, masih bisa dibagi ke dalam beberapa sub bab. Sub bab yang umum terdapat dalam pendahuluan, meliputi :

- Latar belakang - Rumusan masalah

- Ruang lingkup penelitian - Tujuan dan manfaat penelitian 6. Bab II - Isi

Pada bagian isi makalah, penulis bisa menguraikan mengenai inti utama dari penelitian atau bahasan makalah yang dimaksudkan. Secara umum, berikut adalah beberapa hal yang dapat dimasukkan dalam bagian isi makalah :

- Kajian teori / Landasan teori, - Hasil Peneltian

- Pembahasan

- Kontribusi permasalahan

7. Bab III – Penutup

(22)

Pada bagian penutup masalah, hal utama yang diuraikan adalah mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini berisi ringkasan umum, dan yang paling utama harus mampu menjawab rumusan masalah utama yang ada pada bagian pendahuluan makalah. Hasil penelitian, besarta kelebihan dan kekurangannya juga bisa diuraikan di bagian ini.

Selain kesimpulan, penutup juga perlu disertai dengan saran. Saran harus juga terkait dengan permasalahan yang dibahas.

8. Daftar Pustaka

Pada bagian daftar pustaka, disajikan mengenai referensi apa saja yang digunakan dalam makalah, mulai dari pembahasan pada bab pendahuluan, hingga yang ada di bagian isi makalah. Penulisan referensi pada daftar pustaka ini juga harus disesuaikan dengan kaidah penulisan daftar pustaka, yang baik dan benar.

Cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar, sebetulnya ada beberapa. Tapi, yang paling sering digunakan, yakni :

Urutan :

nama penulis(dibalik). Tahun terbit. Judul(cetak miring atau garis bawah atau tebal).

Kota terbit : penerbit.

Selain itu, penulisan daftar pustaka juga harus dibuat berurutan sesuai abjad.

Literatur atau referensi pada daftar pustaka juga bisa berupa website. Hanya saja, sangat disarankan yang berupa buku atau jurnal atau website yang terpercaya terkait dengan bidang ilmiah.

Demikian penjelasan mengenai cara membuat makalah yang baik dan benar.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi teman –teman semua sehingga teman – teman bisa membuat makalah yang baik, benar dan menarik, serta disukai oleh guru dan dosen.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

(23)

Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.

Dalam setiap organisasi harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja dipiliih dan ditentukan.

Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen diperhatikan.

Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang. Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka penyusun mencoba menguraikan materi kepemimpinan dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1 Apa pengertian kepemimpinan?

2 Apa fungsi kepemimpinan?

3 Apa saja teori-teori kepemipinan?

4 Bagaimana tanda-tanda kepemimpinan yang efektif?

5 Apa saja syarat kepemimpinan?

6 Apa asas-asas kepemimpinan?

7 Apa saja prinsip-prinsip kepemimpinan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui secara jelas tentang kepemimpinan mulai dari pengertian, fungsi, syarat, dan

kepemimpinan yang efektif.

2. Untuk memahami bagaiman menjadi pemimpin yang efektif.

3. Untuk mengetahui asas-asas yang ada pada kepemimpinan.

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Maka kepemimpinan adalah kekuasaan untuk memengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu.

Menurut beberapa ahli:

a. Miftah Thoha, menjelaskan kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang

lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perseorangan maupun kelompok.

b. Hadari, memandang kepemimpinan dari dua konteks, struktural dan nonstruktural. Dalam

konteks struktural kepemimpinan diartika sebagai proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.

(24)

Adapun dalam konteks nonstruktural kepemimpinan dapat diartikan sebgai proses memengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

c. Tanembaum dan Massarik menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses atau fungsi

sebagai suatu peran yang memerintah.[1]

d. Harold Kontz menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, seni atau proses

memengaruhi orang sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusias.

e. Frigon menjelaskan “leadership is the art and sciene of getting others to perform and achieve

vision.

f. Nanus mengemukakan “leadership role in policy formation has a solid foundation in practice

and is safely short of usurfing a governing broad’s prerogrative in establishing policy”

g. Overton berpendapat “leadership is ability to get work done and through others while gaining

then confidence and cooperation”.

Maka dari beberapa defenisi yang disampaikan diatas dapat kita pahami bahwa kepemimpian merupakan usaha untuk memengaruhi orang dengan memberikan motivasi dan arahan agar bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

B. FUNGSI KEPEMIMPINAN

Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Perencanaan

Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.

2. Fungsi memandang ke depan

Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.

3. Fungsi pengembangan loyalitas

Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

4. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera

(25)

diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .

5. Fungsi mengambil keputusan

Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan.

Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan – perhitungan secara teknis agar diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.

6. Fungsi memberi motivasi

Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.[2]

C. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN

a. Leader traits (sifat-sifat pemimpin)

Five treats and skill:

a) Capacity; intellegence, alertness, verbal pacility, originality, judgment.

b) Achievement; scholarship, knowledge, athletic accomplishments.

c) Responsibility; dependability, initiative, persistence, aggressiveness, self confidence, desire to

excel.

d) Participation; activity, sociability, cooperations, adaptability, humor.

e) Status; socioeconomic, popularity.

b. Kepemimpinan situasional

Model kepemimpinan situasional merupakan pengembangan model watak kepemimpinan dengan fokus utama faktor situasi sebagai variabel penentu kemampuan kepemimpinan. Studi- studi tentang kepemimpinan situasional mencoba mengidentifikasi karakteristiik situasi atau keadaan sebagai faktor penentu utama yang membuat seorang pemipin berhasil melaksanakan tugas-tugas organisasi secara efektif dan efesien.

c. Pemimpin yang efektif

Model kajian kepemimpinan ini memberikan informasi tentang tipe-tipe tingkah laku para pemimpin yang efektif. Tingkah laku para pemimpin dapat dikategorikan menjadi dua dimensi, yaitu struktur kelembagaan dan konsiderasi.

d. Kepemimpinan kontigensi

Studi kepemimpinan jenis ini memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara karakteristik watak pribadi pemimpin tingkah lakunya dan variabel-variabel situasional.

Terdapat 4 tingkah laku pada model kepemimpinan ini:

(26)

a. Supporive leadership (menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan dan menciptakan iklim kerja yang bersahabat.

b. Directive leadership (mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan peraturan, prosedur

dan petunjuk yang ada.

c. Participative leadership (konsultasi terhadap bawahan dalam pengambilan keputusan

d. Achivement-oriented leadership (menentukan tujuan organisasi yang menantang dan

menekankan perlunya kinerja memuaskan.

e. Kepemimpinan transformasional

Pada hakekatnya model ini menekankan seorang pemimpin perlu memotivasi para bawahannya untuk melakukan tanggung jawab merekan lebih dari yang diharapkan.[3]

D. KEPEMIMPINAN EFEKTIF

Kepemimpinan berlangsung dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kepemimpinan sebagai suatu proses dapat berlangsung di dalam dan di luar suatu organisasi. Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang dinamis, karena berlangsung di lingkungan suatu organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia untuk mencapai tujuan tertentu, yang bersifat dinamis pula.

7 Tanda Pemimpin Sukses

Semua orang mungkin saja bisa menjadi pemimpin, tapi tak semuanya bisa menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa tanda yang bisa dilihat apakah seseorang bisa menjadi pemimpin yang baik dan amanah.

Seorang pemimpin tentu saja memikul tanggung jawab yang berat. Jika ia gagal menjadi seorang pemimpin yang baik, maka dampaknya bisa menjadi sangat buruk bagi orang-orang yang dipimpinnya. Jika ia tidak mampu memimpin, tentu saja hal ini akan berdampak pada kemajuan dan kelanggengan sebuah perusahaan.

Karena itulah, sebuah gaya kepemimpinan yang tepat sangat perlu dimiliki oleh seorang atasan. Berikut beberapa tanda atau ciri pemimpin yang baik dan sukses, seperti diungkapkan oleh Rebecca Hourston, Director of Programs Aspire, sebuah perusahaan di bidang penelitian, seperti dikutip dari Womensmedia.

1. Berani dan penuh percaya diri

Agar seorang atasan memiliki cahaya yang terang, ia harus memiliki keberanian untuk melakukan sebuah tantangan besar. Saat akan mengambil sebuah tantangan, seorang pemimpin harus berani mengambil risiko dan harus terus berjalan, tak peduli yang dikatakan orang lain. Di sini karakter yang kuat sangat diperlukan oleh seorang pemimpin. Ia harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa apa yang akan dilakukannya ialah sesuatu yang benar dan akan mendatangkan sebuah keuntungan bagi perusahaan. Inti dari gaya kepemimpinan ini ialah, jangan pernah takut mengambil risiko dan jangan pernah takut melakukan kesalahan.

Untuk memunculkan sifat ini, sebaiknya atasan melakukan evaluasi, hal penting dan menantang apa yang bisa dilakukannya. Selain itu, setiap hari selama satu minggu, buatlah tiga sampai lima hal tentang gaya kepemimpinan yang efektif jika diterapkan, kemudian terapkan gaya tersebut pada minggu berikutnya

(27)

2. Mempertajam kekuatan

Seorang ahli di bidang emotional intelligence, Daniel Goleman, melakukan penelitian terhadap gaya kepemimpinan di 500 perusahaan dan menemukan beberapa tipe kepemimpinan yang menonjol, misalnya melihat jauh ke depan (visionary), demokratis, dan senang melatih.

Nah, carilah keahlian atau kekuatan Anda dan jadikan hal tersebut sebagai gaya kepemimpinan Anda. Gaya kepemimpinan tersebut nantinya bisa menjadi ciri khas Anda. Gaya tersebut juga akan menjadi kekuatan yang akan mengantarkan Anda pada kesuksesan di dunia karier.

3. Padukan beberapa gaya kepemimpinan

Meski memiliki ciri khas gaya kepemimpinan, sebaiknya seorang pemimpin juga bisa memadukan beberapa gaya kepemimpinan sekaligus dalam dirinya. Dalam penelitiannya, Goleman juga menegaskan bahwa para pemimpin yang sukses umumnya memadukan beberapa gaya kepemimpinan pada dirinya karena satu gaya saja tidak pernah cukup mengatasi masalah yang banyak.

Jika misalnya seorang atasan pria harus banyak berinteraksi dengan karyawan yang kebanyakan perempuan atau sebaliknya, gunakan pendekatan dengan gaya kepemimpinan yang lembut dan penuh perhatian. Tapi di saat tertentu, gunakan gaya kepemimpinan maskulin yang tegas.

Untuk bisa memadukan beberapa gaya kepemimpinan dengan tepat, identifikasi wilayah dan karyawan yang ada di bawah atasan, kemudian carilah gaya kepemimpinan yang tepat untuk dipadukan dengan gaya kepemimpinan yang menjadi ciri khasnya. Setelah itu, lihat hasilnya dan lakukan evaluasi jika hasilnya belum maksimal.

4. Ciptakan tujuan

Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, seseorang harus bisa mengomunikasikan tujuan, visi, dan misi yang ingin dicapai oleh timnya. Dengan mengomunikasikan, ini akan membuat bawahan merasa terpacu untuk mencapai target, dan atasan sang pemimpin juga bisa melihat bahwa pemimpin ini bisa membimbing anak buahnya.

Untuk bisa menemukan tujuan dan visi yang tepat, pelajarilah semua hal yang terjadi di luar perusahaan. Setelah itu, tentukan tujuan, bangun kerja tim, dan gerakkan mereka semua untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. Pemberi semangat

Pemimpin yang terbaik adalah manusia karena manusia bisa memberikan semangat dan mampu memotivasi karyawannya. Pemimpin haruslah bisa menempatkan dirinya sebagai seorang motivator saat karyawannya menemui halangan.Seorang pemimpin harus bisa melihat potensi setiap karyawannya hingga tiap karyawan bisa memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Karena itulah, seorang pemimpin yang baik seharusnya selalu bertanya pada dirinya sendiri, ”apa yang bisa saya berikan pada tim saya hari ini?”

6. Seimbang

Setiap pemimpin harus bisa mengukur risiko yang dihadapinya. Selain itu, ciptakan waktu yang tepat untuk menikmati hidup di luar pekerjaan.

7. Menjadi diri sendiri

(28)

Tak ada yang lebih baik selain menjadi diri sendiri. Karena itulah, jadilah pemimpin yang sesuai dengan kepribadian Anda, jangan berusaha untuk menjadi orang lain yang bukan diri Anda.[4]

G. SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN

1. Syarat Minimal

a) Watak yang baik ( karakter, budi, dan moral)

b) Inteligensi yang tinggi

c) Kesiapan lahir dan batin

2. Syarat-Syarat Yang Lain Yang Diperlukan

a) Sadar akan tanggung jawab

b) Memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol

c) Membimbing dirinya dan bawahan dengan asas dan prinsip kepemimpinan

d) Mengenal anak buah

e) Paham mengukur dan menilai kepemimpinan.[5]

H. ASAS-ASAS KEPEMIMPINAN

Sebagai kata lain asas-asas kepemimpinan adalah landasan dalam kepemimpinan yang menjadi acuan dalam menjalankan sebuah kepemimpinan:

1. Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Member suri tauladan

3. Ikut bergiat menggugah semangat bawahan

4. Mempengaruhi dan member semangat

5. Waspada

6. Tingkah laku sederhana dan tidak boros

7. Loyal

8. Sabar, efektif dan efisien

9. Keberanian

10. Rela menerima.[6]

I. PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN

Perinsip-perinsip kepemimpinan menyentuh seluruh aspek diri seorang pemimpin yang tergambar dari prilaku keseharian pemimpin:

1. Mahir dalam soal teknis dan taktis

2. Intropeksi diri

3. Percaya diri

4. Memahami bawahan

5. Realisasi diri

6. Menjadi contoh yang baik

7. Tumbuhkan rasa tanggung jawab pada bawahan

8. Melatih anggota sebagai team yang solid

9. Membuat keputusan yang cepat dan tepat

(29)

10. Mengkomando bawahan

11. Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.[7]

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Dalam suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dengan seorang pemimpin. Seorang pemimpin pasti memiliki suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan anggota yang lain yang ada pada organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang kemudian menjadi suatu penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang memiliki kelebihan-kelehihan itu karena ia tidak dapat dibeli melainkan dari pendidikan dan pengalamam.

Seorang pemimpin harus mampu menjalankan tugasnya secara baik. Semua anggota merasa diperdayakan dan diberikan haknya secara maksimal. Semua rencana dijalankan dengan prosedur yang baik. Itulah beratnya menjadi seorang pemimpin dimana semua tumpuan dan harapan berada di tanganya.

B. SARAN DAN KRITIK

Untuk memnyempurnkan dan memperbaiki isi dan sistematis dalam penulisan dan penyajian maka kami dari penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang menghasilkan

perbaikan pada masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Chaniago, Nasrul Syakur, Manajemen Organisasi, Bandung, Citapustaka, 2011 http://www.Blogger Kejora /Tugas Dan Fungsi Kepemimpinan.html

Mesiono, Manajemen Organisasi, Bandung, Citapustaka, 2010.

Rifa’i, Muhammad, dan Fadhli, Muhammad, Manajemen Organisasi, Bandung, Cita Pustaka, 2013.

Umam, Khaerul, Manajemen Organisasi, Bandung, Pustaka Setia, 2012.

(30)

Referensi

Dokumen terkait

 Penekanan pada pemimpin dengan variabel situasional yang terkait dengan kinerja dan variabel pengikut dan mulai bergeser ke sifat-sifat dan keterampilan dari perilaku

Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem- bangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil..

Kepemimpinan yang efektif dapat tercipta apabila seorang pemimpin/kepala madrasah memiliki sifat, perilaku, dan keterampilan yang baik untuk memimpin organisasi

Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat sudut pandang kamera digital. Elemen Kompetensi

Dengan politik “blusukan”, para pemimpin politik bisa memeriksa langsung, apakah keputusan yang telah ia buat dijalankan dengan baik atau tidak.. Dari sudut pandangan

Pendekatan kebudayaan di artikan sebagai sudut pandang atau cara melihat dan memperlakukan suatu gejala yang menjadi perhatian dengan menggunakan kebudayaan

Sedangkan kepemimpinan dijelaskan sebagai sifat yang melekat pada diri seorang pemimpin berupa karismatik, keterampilan (skill), pengetahuan ( knowledge ) dan kredibilitas

dengan demikian pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum.Pendekatan lebih menekankan pada usaha