KONSEP POPULASI
Sifat-sifat Populasi
a. Kerapatan Populasi b. Natalitas
c. Mortalitas
d. Penyebaran Umur
e. Penyebaran Populasi
Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
a. Sifat-sifat Kelompok Populasi
Populasi telah didefinisikan sebagai kelompok kolektif organisme-organisme dari spesies yang sama (atau
kelompok-kelompok lain dimana individu-individu dapat bertukar informasi genetiknya) yang menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki pelbagai ciri atau sifat yang merupakan milik yang unik dari kelompok dan tidak merupakan sifat milik individu di dalam kelompok tersebut.
Beberapa dari sifat itu adalah kerapatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian) dan penyebaran umur.
Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara langsung berkaitan dengan ekologinya, misalnya sifat adaptif, sifat keserasian reproduktif, dan ketahanan (yakni, peluang meninggalkan keturunannya selama jangka waktu yang panjang).
Suatu populasi memiliki sifat-sifat atau
“lambang-lambang ekologi” yang merupakan sumbangan organisme-
organisme komponennya, dan populasi mempunyai sifat-sifat atau tanda-tanda kelompok yang unik bagi kelompok itu.
Sifat-sifat populasi dapat dipandang dalam dua kategori : (1) sifat-sifat yang
mengenai hubungan numerikal dan
struktur, dan (2) tiga sifat genetik umum.
Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
b. Kerapatan Populasi
Kerapatan populasi adalah besarnya populasi dalam hubungannya dengan satuan ruangan.
Umumnya dinyatakan sebagai jumlah individu, atau
biomas populasi, per satuan areal atau volume, misalnya 200 pohon per hektar, 5 juta diatome per kubik air dan atau 200 pond ikan per acre permukaan air.
Kadang-kadang perlu dibedakan dan difahami kerapatan kotor (crude density), yaitu jumlah (atau biomas)
persatuan areal seluruhnya, dan kerapatan ekologi atau kerapatan jenis (specific atau ecological density), jumlah (biomas) per satuan ruangan habitat (ruang atau tempat atau volume yang tersedia yang benar-benar dapat
diduduki oleh populasi).
Pengaruh populasi terhadap komunitas dan
ekosistem tidak hanya tergantung kepada jenis apa dari organisme yang terlibat, tetapi juga
tergantung kepda jumlahnya dengan perkataan lain adalah kerapatan populasinya.
Jadi, satu ekor burung di dalam 1 hektar kebun jagung akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap hasil akhir kebun itu sehingga tidak menjadi perhatian pemilik kebun, lain halnya
kalau dalam 1 hektar terdapat 1000 ekor burung yang tidak disangsikan lagi akan berpengaruh terhadap hasil akhir.
Demikian juga dengan mangrove, phytoplankton, dsb.
Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
c. Kelahiran (Natality)
Kelahiran atau natalitas adalah
kemampuan yang sudah merupakan sifat (inheren) suatu populasi untuk bertambah.
Laju kelahiran adalah setara dengan kelahiran dalam terminologi pengkajian
poulasi manusia (demografi), kenyataannya, istilah itu tidak lain adalah istilah yang lebih luas artinya meliputi produksi individu-
individu baru organisme mana saja, apakah individu baru itu “dilahirkan”, “dietaskan”,
“ditumbuhkan”, “timbul oleh pembelahan”
atau tidak apa-apa.
Natalitas maksimum (kadang-kadangdisebut mutlak atau fisilogis) adalah produksi maksimum individu-
individu baru secara toritis dibawah keadaan yang ideal (yakni tidak ada faktor-faktor yang membatasi secara ekologi, reproduksi hanya dibatasi oleh faktor-faktor fisiologi), dan ini merupakan tetapan untuk suatu
populasi tertentu.
Natalitas ekologi atau sebenarnya (atau biasa disebut natalitas tanpa keterangan tambahan apa-apa)
menyatakan pertambahan populasi di bawah keadaan lingkungan atau khas. Hal ini tidak merupakan suatu
tetapan untuk suatu populasi melainkan dapat berbeda- beda besarnya dan komposisi populasi serta keadaan fisik lingkungannya.
Natalitas biasanya dinyatakan sebagai laju yang
ditentukan dengan membagi jumlah individu-individu baru yang dihasilkan oleh waktu (N/t, laju natalitas mutlak) atau sebagai jumlah individu baru per satuan populasi (Nn/Nt), laju natalitas jenis).
Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
d. Kematian (Mortalitas)
Yang dimaksud dengan mortalitas adalah kematian individu-individu di dalam populasi. Hal ini kurang lebih merupakan kebalikan dari natalitas dengan
beberapa subkonsep yang sejajar. Laju mortalitas adalah ljumlah individu yang mati pada suatu satuan waktu (= kematina per waktu).
Mortalitas ekologi yaitu mortalitas nyata/realita, yaitu jumlah individu yang mati dalam keadaan lingkungan yang sebenarnya, harganya tidak tetap tergantung pada keadaan lingkungan.
Mortalitas minimum, secara teoritis, suatu tetapan untuk suatui populasi, yang menyatakan kehilangan individu dari populasi dalam keadaan lingkungan yang ideal dan harganya tetap.
e. Penyebaran Umur
Penyebaran umur merupakan ciri atau sifat penting populasi yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Sejauh yang mengenai populasi, menurut Bodenheimer (1939) terdapat tiga umur ekologi yaitu : 1) prereproduktif, 2) reproduktif dan 3) postreproduktif.
Pada manusia modern ketiga unsur ini kurang lebih sama
panjangnya, pada manusia primitif, postreproduktifpendek. Pada beberapa hewan (serangga) dan tanaman prereproduktif sangat lama, reproduktif pendek dan postreproduktif tidak ada.
Contoh piramida umur :
% individu muda tinggi, populasi berkembang
Poligon bentuk genta, populasi stabil
% individu muda rendah, populasi
menurun Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
f. Penyebaran populasi
Penyebaran populasi adalah pindahnya individu atau keturunan (biji, spora, larva) keluar dari populasi atau daerah populasi. Ada tiga pola penyebaran populasi :
Emigrasi : gerakan keluar satu arah
Immigrasi : gerakan masuk satu arah
Migrasi : perpindahan keluar masuk secara periodik
Migrasi immigrasi
Gambar pola penyebaran populasi
Pengaruh penyebaran pada populasi akan :
Kecil, apabila individu yang masuk/keluar populasi sedikit atau populasinya besar.
Besar, apabila penyebaran yang terjadi secara masal (sangat besar jumlahnya) dan terjadi
dalam waktu yang pendek.
Penyebaran populasi dipengaruhi oleh :
Barier misalnya sungai, gunung, lembah dan sebagainya
Vigalitas atau kemampuan gerak organisme umumnya. Organisme dengan vigalitas tinggi akan memudahkan penyebaran, misalnya
burung, serangga.
Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
Pola populasi : Pola penyebaran intern (dispersi)
Individu dari populasi dapat tersebar menurut tiga pola :
a. acak
b. seragam (lebih teratur dari pada acak)
c. berkelompok (tak teratur, tidak acak)
a b c
Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam dan tidak ada kecenderungan untuk berkelompok.
Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat hebat atau ada antagonisme positif yang mendorong pembagian ruang yang sama.
Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum dalam populasi dan hampir
merupakan aturan apabila dipandang daris sudut individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran kelompok mendekati acak.
Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
Dari tiga pola penyebaran organisme dapat disusun 5 (lima) tipe penyebaran :
seragam (uniform)
acak (random)
acak bergerombol/berkelompok
seragam bergerombol/berkelompok
berkelompok berkumpul
Kecenderungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap).
Populasi acak misalnya kutu beras, remis dalam lumpur hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
TIPE-TIPE INTERAKSI DALAM POPULASI
Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
a. Tipe-tipe interaksi antara dua jenis
Secara teori, populasi dari dua jenis dapat berinteraksi di dalam cara-cara yang sesuai dengan kombinasi dari 0,+, dan -, seperti berikut : 00, --, ++, +0,-), dan +-.
Tiga dari kombinasi ini (++, +-, dan --) biasanya dibagi lagi dan menghasilkan 9 interaksi penting sebagai berikut :
1) Neutralisme dimana tidak ada satu pun populasi yang terpengaruh oleh asosiasi dengan yang lain,
2) tipe persaingan yang saling menghalang-halangi (mutual inhibition competition type) dimana kedua populasi secara aktif saling halang menghalangi,
3) tipe persaingan penggunaan sumberdaya dimana tiap populasi mempunyai pengaruh yang merugikan yang lain dalam perjuangannya untuk memperoleh sumber0sumber yang persediaannya berada dalam kekurangan,
4) Amensalisme, dimana satu populasi dihalang-halangi sedangkan yang lainnya tidak terpengaruh,
5) Parasitisme, dan
6) Pemangsaan (predator), dimana satu populasi merugikan yang lain dengan cara menyerang secara langsung tetapi meskipun begitu tergantung kepada yang
lainnya,
7) Commensalisme, dimana satu populasi memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi itu tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu keharusan,
8) Protokooperasi, dan
9) Mutualisme, dimana pertumbuhan dan kehidupan kedua populasi itu mendapat keuntungan dan tidak satupun dapat hidup di alam tanpa yang lainnya.
Dilihat dari segi gambaran keseluruhan ekosistem kesembilan tipe interaksi itu dapat dikurangi menjadi dua tipe yang besar, misalnya interaksi negatif dan positif.
Interaksi negatif (Persaingan antar jenis)
Persaingan dalam arti paling luas ditujukan pada interaksi dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama.
Persaingan antarjenis adalah sesuatu interaksi antara dua atau lebih populasi jenis yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secara merugikan.
Interaksi negatif (Pemangsaan, parasitisme dan antibiosis)
Seperti telah ditunjukkan, pemangsaan dan parasitisme merupakan contoh-contoh interaksi antara dua populasi yang menghasilkan
atau mengakibatkan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan hidupnya salah satu populasi itu.
Akibat yang serupa terjadi juga apabila satu populasi membentuk senyawa yang merugikan pada populasi yang menyainginya.
Istilah antibiosis biasanya digunakan untuk interaksi demikian, dan istilah allelopati (merugikan kepada yang lain) adalah untuk
penghambatan secara kimia oleh tumbuh-tumbuhan.
Nur El Fajri Smt Gnp 2020-2021
Interaksi positif (Komensalisme, kerjasama dan Mutualisme)
Asosiasi-asosiasi antar dua populasi jenis yang
berakibat atau menghasilkan pengaruh-pengaruh positif tersebar sangat luas dan barangkali sepenting
persaingan, parasitisme dan sebagainya, di dalam menentukan sifat populasi dan komunitas.
Interaksi positif dapat ditinjau dalam seri-seri evaluasioner sebagai berikut :
Komensalisme, satu populasi memperoleh keuntungan, dan muatualisme, kedua populasi memperoleh
keuntungan dan keduanya menjadi saling tergantung.