Assalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil'alamin. Assalatu wassalamu ala asyrofil anbiya iwal mursalin. Wa ala alihi wa sohbihi ajma'in.
Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli wa sallim wa barik ala sayyidinaa Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad.
Yang saya hormati, Pengasuh sekaligus Pimpinan Pondok pesantren At Tawakal
Yang saya hormati, Para Dewan Kiyai Beserta Seluruh keluarga Besar Pondok pesantren At Tawakal Yang saya hormati,Ibu2 Bapa2 yang hadir pada malam ini
Serta teman-teman Santri dan santriyat pondok pesantren At Tawakal
Pertama-tama, marilah sama-sama kita ucapkan “Alhamdulillah” sebagai tanda syukur atas nikmat yang selalu Allah berikan kepada kita. Baik di kala sempat maupun sempit, kita masih bisa bernapas,
tersenyum, berbahagia, serta bisa berkumpul dalam acara yang penuh dengan keberkahan ini. Yakni dalam acara maulid Nabi besar Muhammad SAW pada tahun 1445 H.
Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi akhir zaman yaitu Habibana wanabiyyana wamaulana Muhammad SAW. Semoga dengan seringnya bershalawat kita bakal mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat nanti.aamiin yaa Allah yaa Rabbal'aalamiin..
Para hadirin serta teman-teman yang dirahmati Allah,
tahukah kalian apa itu Maulid Nabi? Ya, Maulid Nabi adalah momentum bersejarah dan bahagia atas lahirnya seorang Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.Beliau lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah alias tanggal 20 April 571 Masehi, dan pada hari ini kita kembali memetik momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Bukan sekadar untuk merayakannya, bukan pula sekadar meramaikan acara, melainkan bersama-sama kita memetik hikmah dari beragam kisah perjuangan Nabi.
Apa hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Nabi Muhammad SAW? Sungguh banyak sekali, ya. Dan salah satunya adalah akhlak beliau. serupa hadis yang mengatakan bahwa “Akhlak Rasulullah adalah Al-Quran”, maka kita sebagai pelajar bisa mengenal Rasul lebih dekat serta meneladani akhlak beliau dengan cara mempelajari Al-Quran dan Hadis.
Apakah hal tersebut cukup? Tentu saja tidak.
Teman-teman yang saya banggakan,
Sebagai seorang pelajar, kita dituntut untuk menjadi seorang yang berakhlak mulia agar kelak bisa bermanfaat bagi diri, keluarga,bahkan nusa dan bangsa. Akhlak mulia adalah bekal bagi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses merengkuh takwa.
Tidak terkecuali, di sekolah juga demikian. Hal yang tidak boleh kita kesampingkan adalah akhlak kepada guru. Sebagai seorang pelajar, kita dituntut untuk mau dan mampu patuh dan hormat kepada guru kita.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Bukanlah di kalangan umatku mereka yang tidak memuliakan orang yang lebih tua,
mereka yang tidak menyayangi anak-anak kecil, dan mereka yang tidak memberikan hak
kepada guru kami.”(Hadis Riwayat Ahmad)
Dari hadis tersebut, kita dapat memetik hikmah bahwa seseorang akan dicintai oleh Rasulullah ketika mereka mau memuliakan orang yang lebih tua, menyayangi anak kecil, juga menghormati dan patuh kepada guru.Maka dari itu, marilah kita memanfaatkan momentum Maulid Nabi di era zama sekarang ini untuk membenahi dan menata akhlak supaya menjadi insan yang dicintai Nabi Muhammad SAW.
Sekalipun kegiatan Maulid Nabi hanya dilakukan setahun sekali, bukan berarti semangat beribadah kita juga hanya meninggi di hari ini namun melempem di esok hari.
Mari kita sama-sama meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah, senantiasa bershalawat kepada Nabi, serta berusaha untuk meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Karena sesungguhnya
Rasulullah adalah suri tauladan kita semua.
Bapak, Ibu, serta teman-teman seperjuangan yang dirahmati Allah,
Rasanya demikianlah pidato tentang Maulid Nabi yang bisa Kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat terutama bagi diri saya pribadi. Banyak maaf atas segenap kesalahan.
Izinkan saya menutup dengan pantun:
Aduhai cantiknya bunga Dahlia Bunga kelopak juga tangkainya Mari kita jadi pelajar berakhlak mulia Agar dicintai Allah dan Rasul-Nya
Wassalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh!
