• Tidak ada hasil yang ditemukan

Download (19kB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Download (19kB)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dalam mengembangkan perkebunan kopi di Kecamatan Balik Bukit selama ini masih banyak ditemukan permasalahan yang dihadapi oleh petani tentang produkdi kebun yang menurut dan perbaikan lahan kebun kopi.selanjutnya peneliti mengambil judul “Pemberdayaan Petani Kopi Oleh Penyuluh Pertanian Lapangan Dalam Meningkatkan Produksi Kopi Masyarakat Di Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat”.

Kecamatan Balik Bukit merupakan salah satu kecamatan penghasil komoditi kopi terbesar di Kabupaten Lampung Barat.

Pengembangan komoditi ini kemudian menjadi salah satu fokus pengembangan komoditi unggulan daerah dengan memberikan fasilitas Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) bagi petani kopi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan kelompok petani kopi yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan guna meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola dan meningkatkan produktivitas perkebunan kopi dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pemberdayaan petani kopi di Kecamatan Balik Bukit.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilandasi oleh Teori Pemberdayaan oleh Mardikanto (2015:11) dan landasan legalistic pada Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 26 Tahun 2015 tentang Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kelautan (BP3K)

Untuk meningkatkan pemberdayaan petani kopi di Kecamatan Balik Bukit, Penyuluh Pertanian Lapangan mengambil langkah berupa penyuluhan, pelatihan dan pembinaan. Namun Penyuluh menghadapi kendala berupa kurangan jumlah penyuluh pertanian dan akses antara kebun para petani yang jauh serta medan berbukit dan untuk melaksanakan program yang telah direncanakan secara terprogram.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Penyuluh Pertanian Lapangan di Kecamatan Balik Bukit telah mengambil langkah berupa meningkatkan kegiatan penyuluhan, meningkatkan pengetahuan petani dengan mengikutsertakan dalam pelatihan, pendidikan dan keterampilan dalam mengelola perkebunan kopi, memberikan masukan-masukan kepada petani tentang kelembagaan tani sebagai wadah untuk mendapatkan informasi tentang budidaya kopi serta meningkatkan produksi.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Penyuluh Pertanian Lapang, Petani Kopi i

(2)

ABSTRAK

Coffee plantations in Balik Bukit District are developed as far as there are still many problems faced in line with the rapid development.

This research, entitled " Empowerment by Agricultural Extensionist (PPL) in icreasing the quality and quantity of Coffee’s production of Balik Bukit District West Lampung Regency. ".

Balik Bukit district is the biggest coffee producer in West Lampung Regency. That is the reason why West Lampung coffee may be able to be central development progress of West Lampung Regency that gives Agricultural Extensionist (PPL) as facility to coffee’s farmers. This facilities are expected which be able to upgrade the quality and quantity of coffee’s farmers and their production.

This research is purposed to explain the empowerment of Coffee’s farmer scope that is done by The Agricultural Extensionist (PPL) in developing the farmer’s managerial and to productional skill to increase the productivity which includes to find the solve of many problems indeed.

This research uses qualitative research method with describtive approach.

This research is based on “Empowerment Theory” by Mardikanto (2015:11) and West Lampung Regent Regulation Number 2016/2015 about The Extensionist of Agricultural, Fisheries and Marine (BP3K).

To increase the values of Coffee’s farmer empowerment in Balik Bukit district, Agricultural Extensionist (PPL) has steps in training, educating, and managing to increase the quality of farmers. But, there are still have many problems in implementating the all kind of those steps. There are about the difficulty of access and limitation of labour and trainer.

To solve those problems, The Agricultural Extensionist (PPL) of Balik Bukit district has taken steps in increasing the activities of Agricultural Extensionist to develop the quality of Coffee’s Farmer. Those activities are about educating, training, and managing progress to process the Coffee’s planation to be good production. Beside of that, The Agricultural Extensionist also gives the organization facility to improve the managerial skill of Farmer that can increase the organizational knowledge.

Keywords: Empowerment, Sgricultural Extensionist, Coffee Farmer

ii

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : Persepsi Penyuluh Pertanian dan Petani tentang Hambatan- hambatan Penyebaran Informasi Paket Teknologi Pemanfaatan Lahan Tidur di Kabupaten

Intensitas penyuluhan pertanian dalam memberikan informasi kepada petani hal yang haru dilalukan penyuluh guna dalam penikatan pengetahuan dan petani tidak tertinggal

Tugas pokok penyuluh pertanian adalah kegiatan penyuluhan pertanian untuk mengembangkan kemampuan petani dalam menguasai, memanfaatkan dan menerapkan teknologi baru

Penulisan laporan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan penyuluhan pertanian kepada petani dan penyuluh pertanian setempat terkait dengan penyusunan data dasar dan

Petani Kalampangan telah mendapatkan kepuasan dari kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh para penyuluh pertanian.Kepuasan petani tersebut sangat terasa hasilnya

Beberapa masalah yang dihadapi dalam penyuluhan pertanian yaitu, kurangnya motivasi penyuluh, penyuluh melupakan tugas utama, kurangnya pengetahuan petani, kurangnya sumber

Persepsi Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan Kapasitas Petani Di Desa Pondingao’ No Pernyataan Jumlah Orang Persentase % 1 Penyuluh berupaya

Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator petani Berdasarkan hasil penelitian penulis, diketahui bahwa hambatan yang dihadapi penyuluh pertanian yaitu : kurangnya koordinasi yang