• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. Ahmad Sulhan, S.Ag., M.Pd.I - Repository UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Dr. Ahmad Sulhan, S.Ag., M.Pd.I - Repository UIN Mataram"

Copied!
366
0
0

Teks penuh

Menurut mereka ciri-ciri sistem pendidikan Islam adalah: (1) adanya keterkaitan antara bahan pelajaran dengan agama, (2) terwujudnya prinsip dan sistem desentralisasi dalam pembelajaran, (3) prinsip kesetaraan dalam pengajaran dan demokratisasi dalam pendidikan Islam, (4) keterkaitan ajaran agama dengan kehidupan beragama, dan (5) prinsip wajib belajar. Integrasi antara sains dan agama memungkinkan kita menemukan paradigma untuk "pendidikan (agama) Islam" kita sendiri.

Fungsi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Berdasarkan uraian tersebut, pengembangan PAI mengacu pada upaya kreatif dan inovatif pengelola pendidikan dalam mengimplementasikan PAI. Jika dirinci, ranah perkembangan PAI akan terlihat dalam aspek sejarah, sosiologis, psikologis, antropologis, demografis, geografis, ekonomi, budaya, politik, pendidikan, serta berbagai faktor, unsur, komponen pendidikan yang mempengaruhi perkembangan PAI di sekolah.

Pendekatan Nilai dalam Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam tidak diragukan lagi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan nilai-nilai akhlak yang berlandaskan Islam. Dari pemikiran di atas menunjukkan bahwa pendidikan Islam menempati posisi yang strategis dan penting dalam pelaksanaan pembinaan akhlak.

Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pengajaran Agama Islam a. Keterlibatan Ajaran Moral dalam Pendidikan Agama Islam

Memiliki dan mengembangkan sikap toleransi, yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan toleransi dan menghargai pendapat, gagasan, dan perilaku orang lain. Mandiri yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas.

Dimensi Pembelajaran PAI

Yang perlu diperhatikan adalah rencana pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana dengan mempertimbangkan pengambilan keputusan alternatif yang terbaik dan paling efektif dan efisien untuk dilaksanakan. Monitoring adalah proses pengembangan kriteria untuk memastikan bahwa berbagai komponen perencanaan pembelajaran dilaksanakan dan dikembangkan secara efektif dengan berbagai variasinya.

PEMBELAJARAN PAI SEBAGAI SUATU SISTEM

Konsep sistem dan sistem pendidikan

Award mengatakan bahwa: Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai kelompok komponen (subsistem) yang terorganisir yang dihubungkan bersama sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan komponen/bagian yang terorganisasi, berhubungan satu sama lain, menurut suatu rencana untuk mencapai tujuan). Dengan demikian, sistem pendidikan (educational system) adalah semua komponen atau unsur (elements) yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya dari beberapa pengertian sistem yang telah diuraikan di atas, tampak bahwa kata “sistem” tidak hanya digunakan untuk orang (person), sekelompok orang (group of people), tetapi juga digunakan untuk benda (things), bahkan sekumpulan konsep (concepts), gagasan (ideas). sehingga penggunaan sistem kata sangat beragam.

Hal ini merupakan konsekuensi logis dari sistem pendidikan yang terbuka dan bukan tertutup. 4) Sistem mengandung “Konsensus Umum” atau dikenal dengan istilah konsep (wholism).

Jenis-Jenis Sistem dan Sistem Pendidikan

Pendidikan Sebagai Sistem Terbuka

Pendidikan sebagai sistem terbuka juga menunjukkan bahwa sistem pendidikan mendapat masukan dari masyarakat dan memberikan keluaran dan hasil kepada masyarakat pula. Input berupa alat-alat (input instrumental) seperti kurikulum, pendidik, guru, gedung, perlengkapan kegiatan belajar mengajar, metode, dan lain-lain. Input lingkungan meliputi lingkungan sosial dan alam, anggota keluarga, sosial budaya, ekonomi, kondisi wilayah, cuaca, dan lain-lain, yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses pendidikan.

Komponen-Komponen Sistem Pendidikan

Sedangkan komponen makro sistem pendidikan pada umumnya adalah input, proses dan output serta outcome. 17 Dalam istilah Paulo Preire dikenal dengan Konsep Pendidikan Perbankan atau Sistem Pendidikan ala Bank. Evaluasi hasil, yaitu apa yang telah dicapai siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

Berbeda dengan lembaga pendidikan, input (siswa) terlibat (aktif) dalam proses, meskipun mereka mengolah input menjadi output atau outcome. 5) Apa ukuran keberhasilan suatu sistem pendidikan.

Urgensi Pendekatan Sistem (System Approach) Dalam Pendidikan Pendidikan

Dalam konteks pendidikan, pendekatan sistemik ini bermanfaat sebagai langkah korektif-kuratif (menyesuaikan/memperbaiki), sebagai langkah kreatif-konstruktif (kreatif, menyatu dalam pencapaian tujuan) atau preventif-antisipatif (pencegahan, mengantisipasi hal-hal yang menghambat pencapaian tujuan). Intinya adalah pendekatan sistemik akan membantu memperbaiki dan menghilangkan masalah pendidikan yang kita hadapi, dengan mempertimbangkan semua komponen pendidikan. Ini tentang pendekatan sistem yang digunakan sebagai titik awal dan pertimbangan dalam mencapai tujuan dari proses pembelajaran yang diterapkan.

Ini tentang menggunakan pendekatan sistem untuk mencegah atau mengantisipasi hal-hal yang menghalangi atau menghambat pencapaian.

Supra Sistem, Sistem dan Sub-sistem Pendidikan

Sisi lain yang menyebabkan suprasistem mempengaruhi sistem pendidikan adalah karena sistem tersebut membutuhkan input, baik input mentah, instrumental, maupun lingkungan dari suprasistem tersebut. Adanya input yang berasal dari suprasistem (berbagai sistem lain seperti sistem ekonomi, politik atau sosial) dan orang-orang yang menjadi bagian dari suprasistem tersebut mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan tersebut. Pertanyaan selanjutnya mengapa suatu kebijakan dalam sistem pendidikan nasional mempengaruhi sistem pendidikan di sekolah/madrasah?

Salah satu alasannya karena sistem pendidikan di sekolah atau madrasah merupakan penerapan dari sistem pendidikan nasional.

MATERI PEMBELAJARAN PAI

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

  • Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya
  • Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup usaha

Menurut Mukhtar, pembelajaran PAI merupakan proses yang bertujuan untuk membantu siswa mempelajari agama Islam. Guru melakukan kegiatan pembinaan dan pembinaan secara sadar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam. Pembelajaran merupakan perwujudan kurikulum yang menuntut guru untuk menciptakan dan menumbuhkan kegiatan bagi siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan,9 dalam hal ini tujuan pendidikan agama Islam.

14 Badan Litbang Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP & MTs (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2003), 9.

Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

  • Pendekatan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
  • Materi-Materi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
  • Evaluasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Evaluasi pendidikan agama Islam adalah suatu kegiatan untuk
  • Isi Bahan Ajar/Materi Pembelajaran a. Pengetahuan sebagai Materi Pembelajaran
  • Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
  • Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran
  • Langkah-Langkah Pengembangan Bahan Ajar/Materi Pembelajaran

Materi atau topik pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) diklasifikasikan ke dalam lima aspek pembelajaran yaitu. Materi pembelajaran (bahan ajar) dalam konteks Indonesia saat ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Pola pengembangan bahan ajar ini cukup membantu siswa menguasai KD menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati.

Pembangunan bahan pembelajaran yang memenuhi prinsip kesesuaian tidak boleh terlalu kecil dan tidak terlalu banyak.

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN PAI

Hubungan Perencanaan dan Desain Pembelajaran

Kurikulum berbeda dengan RPP, namun keduanya sangat erat kaitannya sebagai program pembelajaran.7 RPP disusun oleh guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Menurut Sambough dan Mahliaro, sebagaimana dikutip Wina Sanjaya, kegiatan desain pembelajaran menerjemahkan kurikulum sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Perencanaan kurikulum dapat berupa perencanaan kegiatan harian, mingguan, bahkan tahunan, yang isinya terdiri dari tujuan khusus yang ditetapkan secara tepat, prosedur pengajaran dan kegiatan pembelajaran, isi, waktu dan bentuk evaluasi yang digunakan.

Seorang guru yang ingin merancang sebuah desain pembelajaran harus menanyakan bagaimana siswa dapat dengan mudah mempelajari materi pembelajaran.

Komponen-Komponen Desain Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang meliputi penggunaan metode dan penggunaan sumber/daya yang berbeda dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pengajaran yang menekankan pada proses pemberian materi secara lisan oleh seorang guru kepada sekelompok siswa dengan tujuan agar siswa dapat menguasai materi secara optimal.21 Strategi pembelajaran ekspositori lebih menekankan pada proses berbicara. Strategi pembelajaran inkuiri (ISL) merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban pasti atas suatu masalah yang diberikan 22 Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan ISL dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (a) Orientasi, langkah ini untuk menumbuhkan suasana atau iklim belajar yang responsif

Pengelompokan dalam strategi pembelajaran kooperatif (CSL) bersifat heterogen, artinya kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan pada setiap anggota, seperti perbedaan jenis kelamin, latar belakang sosial ekonomi dan etnis, serta perbedaan kemampuan akademik; (c) Penilaian dalam strategi pembelajaran kooperatif (CLS) dapat dilakukan dengan tes atau kuis.

Sifat Desain Pembelajaran

Apapun bentuk tes yang diberikan kepada siswa, harus sesuai dengan persyaratan standar, yaitu tes harus: (1) memiliki validitas (mengukur atau menilai apa yang akan diukur atau dinilai, terutama dalam hal kompetensi dasar dan standar materi yang dipelajari); Konsep sistem dan pendekatan sistem digunakan secara optimal dalam desain pembelajaran sebagai kerangka kerja.30 Sistem dianggap sebagai sekumpulan komponen yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, bekerja sama dan berkoordinasi dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Setiap model rancangan pembelajaran bersifat empiris.31 Empiris berarti bahwa model atau teori yang dikemukakan oleh para ahli telah melalui hasil kajian teoritis dan serangkaian percobaan sebelum dipublikasikan.

Pengguna dapat berulang kali menerapkan dan meningkatkan setiap tahap model atau teori empiris apa pun untuk mencapai efisiensi pembelajaran.

Komponen Penyusun Desain Pembelajaran

Rancangan pembelajaran disusun oleh tim penyusun yang sistemik, yaitu peran sesuai profesi masing-masing komponen. Individu yang kompeten merancang desain pembelajaran dan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan semua rencana pembelajaran. Kemp mengembangkan model desain instruksional paling awal untuk pendidikan.37 Model Kemp membimbing siswanya untuk berpikir tentang masalah umum dan tujuan pembelajaran.

Model desain pembelajaran Dick and Carey merupakan salah satu model yang paling terkenal, pendekatan desain pembelajarannya mirip dengan rekayasa perangkat lunak.

Pendidikan Agama Islam

  • Pengertian Pendidikan Agama Islam
  • Tujuan Pendidikan Agama Islam
  • Fungsi Pendidikan Agama Islam
  • Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
  • Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SMA Implementasi UU No. 22 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Pendidikan Agama Islam (IRA) karenanya menanamkan nilai-nilai kebaikan guna mencapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah berfungsi sebagai pengembangan, penyebarluasan, peningkatan, pencegahan, adaptasi, sumber nilai dan pengajaran. Pembelajaran pendidikan agama Islam diharapkan dapat menimbulkan perubahan pada diri anak, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

Pendidikan agama Islam diharapkan dapat menjalankan fungsinya agar masyarakat sejahtera, aman, stabil, dsb.

Program Akselerasi

  • Pengertian Program Akselerasi
  • Landasan Hukum Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar
  • Tujuan Program Akselerasi
  • Model Pembelajaran Akselerasi (Accelerated Learning)

Akibatnya, siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di bawah rata-rata karena kecepatan belajarnya lebih rendah dari siswa lain akan selalu tertinggal dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata, karena kecepatan belajarnya lebih cepat dari siswa lain, akan merasa bosan sehingga sering tampil di bawah potensinya. 17 Tahun 2010 Pasal 135 ayat 1 berbunyi: Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat dilaksanakan pada satuan pendidikan formal TK/RA, SD/MI, SMP/.

Paragraf kedua Pasal 135 berbunyi: Program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat berupa: (a) program akselerasi; dan atau (b) program pengayaan.

Referensi

Dokumen terkait

Bab!1!dan!Bab!2!buku)Handbook):!Karakter!dan!Prospek!Ilmu!Pariwisata! menyampaikan!tentang!perkembanganJsejarah!ilmu!pariwisata!di!Indonesia!dan! aspek! filosofis! ! ilmu!

Merek terkenal diatur dalam Pasal 21 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang merek dan Indikasi Geografis dan kriteria merek terkenal dijelaskan dalam

Telah dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Pasal

Abstrak: Tulisan ini mengungkapkan tentang kaidah perubahan bentuk mufrad menjadi bentuk mutsanna’ dan bentuk jama’ dalam bahasa Arab dengan pokok pembahasanya

Pengaturan lain mengenai penyadapan terdapat dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang