Buku ini membahas tentang hasil penelitian Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang dilaksanakan di Kabupaten Trenggalek, daerah asal penulis dimana penulis dilahirkan. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terutama istri saya yang telah banyak membantu dalam penyelesaian penulisan buku ini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PNPM Mandiri adalah: “Program nasional berupa kerangka kebijakan sebagai landasan dan acuan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat (http://simpadupnpm.bappenas.go.id/DesInventar/dashboard.jsp) . Bahkan pada tahun 2009, lokasi PNPM Mandir mencakup seluruh wilayah. http://simpadunpm.bappenas.go.id/DesInventar/dash board.jsp).
Tujuan Khusus
Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung implementasi kebijakan PNPM Mandiri di Kabupaten Trenggalek. Model apa yang dapat dikembangkan dan diterapkan secara lebih kontekstual sehingga lebih optimal, efisien, efektif dan ekonomis untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin di Kabupaten Trenggalek?
Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Masyarakat wilayah Kabupaten Trenggalek khususnya masyarakat miskin di wilayah Kabupaten dapat mengambil inisiatif dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian masyarakat itu sendiri. Pembangunan dan Pembangunan Masyarakat, sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin berbasis PNPM dapat mencapai hasil yang optimal untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan.
STUDI PUSTAKA
Globalisasi dan Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Di era globalisasi saat ini, dimana ketergantungan
Konsep good governance pasti akan terwujud jika ada pemahaman bersama mengenai konsep good governance. Hal ini terjadi karena di tengah semakin langkanya sumber daya alam, perpajakan rakyat menjadi sumber utama pengelolaan birokrasi.
Reformasi Pemerintahan dan Pembangunan
Sebab pemerintah pada tingkat kabupaten/kota merupakan pemerintah yang berhubungan langsung dengan masyarakat yang menjadi titik fokus penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia. Dengan adanya desentralisasi penyelenggaraan urusan pemerintahan, konsekuensinya adalah terbentuknya daerah-daerah otonom.
Dari Pembangunan Masyarakat sampai ke Pemberdayaan Masyarakat
Dampak nilai-nilai sosial yang terjadi dengan pembangunan yang hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi, misalnya saja perkembangan menguatnya nilai-nilai kapitalis dan juga perbedaan peningkatan ekonomi pada kelompok masyarakat tertentu. Perbedaan ekonomi yang diakibatkannya dapat menyebabkan dekonstruksi sosial, yang kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas
Kesesuaian sosial budaya ini dinilai lebih fleksibel struktur dan prosedurnya beradaptasi dengan variasi lokal. Kegiatan pemerintahan dan pembangunan di tingkat lokal menjadi lebih fleksibel untuk beradaptasi dengan kondisi lokal.
Dari Community Based Resource Management ke Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
PNPM Mandiri merupakan komitmen pemerintah dalam menyelaraskan program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Harmonisasi prinsip, kriteria dan prosedur melalui PNPM Mandiri diharapkan dapat mengurangi inefisiensi dan efektivitas pengelolaan program pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dikembangkan pada tahun 2007 berdasarkan dua program pemberdayaan masyarakat yang cukup besar, yaitu Program Pembangunan Daerah (PPK) dan Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP).
Ke depan, PNPM Mandiri juga akan diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh departemen/sektor dan pemerintah daerah. Pemantauan dan evaluasi kinerja program yang memadai diperlukan agar dapat dilakukan evaluasi yang mendorong pengelolaan program lebih efektif dan konsisten dengan tujuan PNPM Mandiri.
Implementasi Program Kebijakan Publik
Hal ini disampaikan menurut Mazmanian dan Sabatier (1986) yang merumuskan proses implementasi kebijakan publik secara lebih rinci yaitu. Kondisi sosial, ekonomi, dan politik mencakup sumber daya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan. Menurutnya, peran penting analisis implementasi kebijakan pemerintah adalah mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi pencapaian tujuan formal sepanjang proses implementasi.
Kami berharap pendekatan ini akan berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman hubungan yang terlibat dalam implementasi kebijakan publik. Komunikasi dalam implementasi kebijakan mencakup beberapa dimensi penting yaitu transformasi informasi (transmission), kejelasan informasi (clarity), dan konsistensi informasi (consistency). Implementasi kebijakan tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan sumber daya manusia yang memadai secara kualitas dan kuantitas.
Kecenderungan perilaku atau karakteristik pelaksana kebijakan memegang peranan penting dalam mewujudkan implementasi kebijakan sesuai dengan tujuan atau sasaran.
Kerangka Konseptual
- Desain Penelitian
- Obyek
- Teknik Pengambilan Data
- Teknik Sampling
- Teknik Analisis Data
Mengidentifikasi pola pelaksanaan PNPM Mandiri yang terjadi di wilayah objek penelitian, termasuk mengidentifikasi faktor-faktor determinan pendukung dan penghambat pelaksanaan PNPM Mandiri di wilayah Kabupaten Trenggalek. Berikut identifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri di wilayah objek penelitian. Diskusi kelompok terfokus yang didukung wawancara digunakan untuk mengidentifikasi kepentingan dan kebutuhan masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri serta warga sekitar, berbagai potensi pengelolaan pengembangan masyarakat di wilayah objek penelitian.
Observasi digunakan untuk mengamati kondisi dan potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat yang dikembangkan dan dijadikan sarana peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis PNPM Mandiri di wilayah penelitian. Selain itu, manajemen pemberdayaan masyarakat sebagai variabel kontrol atas tindakan para aktor juga melibatkan berbagai kelompok masyarakat di wilayah objek penelitian, dalam forum kelompok diskusi untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai pola pelaksanaan PNPM Mandiri di Kabupaten Trenggalek. Daerah. wilayah.
Gambaran Umum Daerah Penelitian
Implementasi PNPM Mandiri di Kabupaten Trenggalek Kabupaten Trenggalek terdiri, 19 Kecamatan, di mana
Upaya perbaikan pelaksanaan PNPM Mandiri terus berkembang, semakin pentingnya pemberdayaan masyarakat di tengah demokratisasi dan persaingan bebas antar masyarakat, antar negara dan bangsa tidak dapat dihindari. SIMPADU juga dilengkapi dengan sistem informasi geografis (GIS) yang memudahkan pengguna dalam melakukan analisis spasial.” (http://www.pnpm-diri.org/index.php?). Selain itu, SIMPADU juga dijadikan tolok ukur: “Bentuk perwujudan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik dalam pemanfaatan pembangunan”. http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?).
Kami berharap dengan cara ini dapat mendorong pengawasan masyarakat yang lebih efektif dalam memastikan PNPM Mandiri berjalan sesuai target. Selain itu juga dapat: “menjadi salah satu titik tolak. pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menyusun rencana pembangunan agar lebih baik dan tepat sasaran.” http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?).
Pembangunan Kelompok Pelaku PNPM Perdesaan
Kegiatan ekonomi adalah kelompok-kelompok yang dibentuk dengan tujuan untuk menyatukan kegiatan-kegiatan ekonomi, misalnya untuk mengelola suatu usaha bersama-sama. Geografis/regional, merupakan kelompok yang terbentuk dengan alat pemersatu yaitu letak geografis, misalnya letak pulau-pulau terpencil. Kelompok Usaha Bersama (JGB) adalah sekelompok pelaku usaha yang mengelola suatu usaha secara kepengurusan atau manajemen.
Kelompok penyalur (penyalur) adalah kelompok yang hanya menyalurkan pinjaman dari UPK kepada penerima tanpa mengubah persyaratan yang ditetapkan oleh UPK. Kelompok Pelaksana (manajemen) adalah kelompok yang mengelola pinjaman dari UPK secara mandiri sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan kelompok bagi penerimanya.
SOSIALISASI) Kegiatan
SOSIALISASI) Kegiatan
Format hasil penggunaan instrumen perencanaan partisipatif (Lihat Petunjuk Teknis Penggunaan Perencanaan Partisipatif) yang telah dilaksanakan di desa dan kelompok. Format hasil penggunaan instrumen perencanaan partisipatif (Lihat Petunjuk Teknis Penggunaan Instrumen Perencanaan Partisipatif) yang telah dilaksanakan di desa, desa, dan kelompok. Format hasil penggunaan instrumen perencanaan partisipatif (Lihat Petunjuk Teknis Penggunaan Instrumen Perencanaan Partisipatif) yang telah dilaksanakan di desa, desa, dan kelompok.
Pemaparan hasil pengisian format standar RPJDM-Des di forum sekaligus kejelasan pengisian b. Format hasil penggunaan alat perencanaan partisipatif (Lihat Petunjuk Teknis penggunaan alat perencanaan partisipatif), yang telah dilaksanakan di desa, dusun, dan kelompok.
PERENCANAAN DESA)
Sistem Kerja Badan Kerja Sama Antar Desa
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada perwakilan masyarakat desa tentang badan kerjasama antar desa. Sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan kepada masyarakat desa tentang badan kerjasama antar desa yang telah disosialisasikan dalam MAD. Mengidentifikasi potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi pusat pembangunan ekonomi, sosial dan budaya antar desa.
Memfasilitasi keberlangsungan fungsi kelembagaan dalam desa dan antar desa dalam pengelolaan kegiatan dan kerjasama antar desa. Meningkatkan kapasitas aktor-aktor di desa dan antar desa dalam hal pengelolaan kegiatan antar desa.
Unit Penglola Kegiatan
Melaksanakan evaluasi secara komprehensif terhadap hasil kinerja pengelolaan program, baik teknis pengelolaan oleh UPK maupun lembaga lainnya. Kedudukan UPK harus diperkuat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai hubungan dengan lembaga desa dan antar desa lainnya, bahkan kerjasama dengan pihak lain. Penataan kelembagaan UPK bertujuan untuk memperkuat legalitas dan operasional UPK sehingga mampu mengembangkan diri sebagai pengelola keuangan dan pinjaman, pelaksana program dalam kaitannya dengan fungsi lembaga pembangunan partisipatif, serta penguatan dan pembinaan kelompok.
Pelembagaan UPK PNPM Mandiri di perdesaan menitikberatkan pada perjanjian kerjasama antar desa melalui BKAD, hubungan UPK dengan lembaga lain di desa dan antar desa sehingga memperkuat organisasi UPK dalam menjalankan peran dan fungsinya. Dalam melaksanakan kegiatannya, UPK wajib mempunyai prosedur baku yang juga dikembangkan sesuai dengan fungsi yang diembannya, antara lain fungsi pengelolaan pendapatan, penyaluran program, pembinaan kelompok, penanganan kredit bermasalah, dan lain-lain.
Langakah-Langkah Penataan UPK
Sistem pengelolaan data/baseline data RTM, kelompok pemeliharaan, kelompok simpan pinjam, kelompok keuangan produktif. Standar penanganan kredit bermasalah diperlukan sebagai pedoman penanganan kredit yang belum lunas sesuai dengan target yang disepakati kelompok dengan UPK dengan kriteria sebagai berikut. Kelompok simpan pinjam : merupakan kelompok yang mengelola simpanan (simpanan) dan pinjaman anggotanya dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Kelompok usaha bersama : merupakan kelompok yang mempunyai kegiatan usaha sejenis yang dikelola bersama oleh para anggota kelompok. Kelompok simpan pinjam difasilitasi untuk meningkatkan tabungan, menyusun rencana usaha dan mengajukan permohonan pinjaman ke UPK.
Hubungan Kelembagaan UPK
Dalam menyusun AD-ART BKAD sebagaimana dimaksud di atas, perlu memperhatikan ketentuan pokok sebagai berikut. Bab tentang ketentuan umum memuat pasal-pasal mengenai status kepemilikan, keanggotaan, pengambilan keputusan dan kewenangan BKAD. Bab tentang hubungan kelembagaan memuat artikel tentang hubungan BKAD dengan UPK, Pemeriksa UPK, lembaga pendukung UPK dan lain-lain.
Bab tentang pengambilan keputusan memuat artikel mengenai tingkatan pengambilan keputusan dan bentuk pengambilan keputusan serta bentuk kerjasama. Apabila rancangan AD/ART sudah selesai, diputuskan menjadi AD/ART BKAD dengan keputusan dari pertimbangan antar desa.
Kategori Tingkat Perkembangan
Dari uraian data di atas, diperoleh hasil bahwa standar operasional prosedur pelaksanaan PNPM Mandiri di perdesaan yang ketat membuat model pelaksanaan PNPM Mandiri terkooptasi dari sudut pandang pemerintah pusat atau warga kota yang membangun desa. Konteks teoritis pengelolaan berbasis sumber daya desa kurang terintegrasi dengan implementasi PNPM Mandiri di tempat penelitian ini dilakukan. Di sisi lain, program kapitalisasi desa melalui Simpan Pinjam Perempuan telah memungkinkan berkembangnya perekonomian masyarakat pedesaan, yang bertumpu pada mata pencaharian atau usaha masyarakat lokal, khususnya perempuan.
Namun, seiring dengan terus berkembangnya akses terhadap modal di daerah pedesaan melalui program Simpan Pinjam Perempuan, hal ini telah berkembang menjadi semacam aktivitas perbankan ilegal. Yang perlu diantisipasi dari Program Simpan Pinjam Perempuan adalah pengembangan aset dana bergulir.
PENUTUP
Penyelenggaraan PNPM Mandiri masih terkooptasi dari sudut pandang pemerintah pusat sebagai upaya untuk melegitimasi kekuasaan politik mereka di daerah untuk menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di daerah. Di sisi lain, proses permodalan di pedesaan melalui program Simpan Pinjam Perempuan, selain meningkatkan perputaran modal di pedesaan, di sisi lain juga menimbulkan kekhawatiran, program ini tidak memiliki landasan hukum yang kuat sebagai lembaga perbankan. melalui proses pembayaran bunga pinjaman kepada masyarakat khususnya perempuan. Penyelenggaraan PNPM Mandiri hendaknya memberikan peluang bagi berkembangnya kelembagaan ekonomi yang kuat pada masyarakat pedesaan sehingga mereka dapat secara mandiri menentukan produksi dan pasarnya sendiri yang tercipta melalui pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan dalam PNPM Mandiri.
Upaya pemberdayaan ekonomi harus diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pedesaan itu sendiri dan memperkuat kelembagaan perekonomian di pedesaan yang kuat, mandiri dan tidak bergantung pada upaya pemenuhan. Subianto, Agus., 2013, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik hal.5 Buku Panduan Program Pascasarjana FISIP UHT, Surabaya.