BAB II STUDI PUSTAKA
2.8 Kerangka Konseptual
Kerangka Teori atau Kerangka Pikir atau Landasan Teori adalah kesimpulan dari Tinjauan Puskata yang berisi tentang konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan Kerangka Teori diatas disusunlah Kerangka Konsep yaitu suatu bagan yang menggambarkan hubungan antar konsep yang akan diliti. Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasi suatu pengertian. Konsep tak bisa diamati, tak bisa diukur secara langsung Agar bisa diamati konsep harus dijabarkan dalam variabel-variabel. Berikut adalah konsep dalam penelitian terhadap implementasi kebijakan yang dimaksud dapat di visualisasikan dalam gambar.
Gambar 2.6 Kerangka Konseptual
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.
IMPLEMENTASI
Indentifik asi Model Impleme ntasi Kebijaka n PNPM Mandiri
Konteks politik
Konteks impleme
ntasi
1. Faktor Pendorong:
a) Komitmen Pimpinan Politik b) Kemampua n Organisasi c) Komitmen Pelaksana 2. Faktor Penghambat:
a) Banyaknya Pemain b) Terdapat Komitmen c) Kerumitan yg melekat d) Jenjang Pengambilan eputusan yg terlalu banyak.
e) Faktor lain
Model Implementas
i Kebijakan PNPM Mandiri
Tujuan dan Target Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.1.1. Desain Penelitian
Identifikasi pola inplementasi PNPM Mandiri yang berlangsung di wilayah obyek penelitian, termasuk identifikasi determinan faktor pendukung dan penghambat implementasi PNPM Mandiri di lingkungan Wilayah Kabupaten Trenggalek.
Desain penelitian ini dengan menggunakan model penelitian tindakan seperti participant action research, diagnosis action research dan empirical action research (Kemmis &
Taggart, 1988). Selain kadar keilmiahannya yang tinggi jenis penelitian ini dipilih juga sesuai dengan tujuan penelitian yakni menghasilkan model implementasi kebijakan PNPM Mandiri, yang dapat menjadi model yang handal dan optimal dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi pemberdayaan masyarakat miskin di di lingkungan wilayah yang diteliti.
Pada tahap need assessment ini akan digunakan metode focus discussion group. Metode ini sangat baik untuk menggali data dari kalangan aparat dinas pemberdayaan masyarakat, konsultasi baik Kabupaten maupun tingkat Kecamatan di lingkungan Kabupaten Trenggalek, karena dengan metode ini mereka dapat mengekspresikan pendapatnya secara terbuka dan berkelompok. Walaupun demikian dalam pelaksanaan focus
discussion group ini, peneliti (pemandu) harus dapat mengajukan problem question dengan cara yang dapat dimengerti dan sesuai dengan responden (Muthir, 1991).
Gambar 3.1
Bagan Alir Desain Penelitian
3.1.2. Obyek.
Obyek penelitian ini adalah Implementasi program PNPM Mandiri, terkait dengan jenis-jenis program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Wilayah Kabupaten Trenggalek.
Hasil yang diharapkan pada penelitian tahun pertama: Identifikasi
Indentifika si Model Implement asi Kebijakan PNPM Mandiri
Konteks politik
Konteks impleme ntasi
1. Faktor Pendorong:
a. Komitmen Pimpinan Politik b. Kemampuan
Organisasi c. Komitmen
Pelaksana
2. Faktor Penghambat:
a. Banyaknya Pemain b. Terdapat
Komitmen c. Kerumitan yg
melekat d. Jenjang
Pengambila n eputusan yg terlalu banyak.
e. Faktor lain
Model Implementasi
Kebijakan PNPM Mandiri
Tujuan dan Target Penelitian
pola implementasi PNPM Mandiri di lingkungan Kabupaten Trenggalek. Berikut identifikasi determinan Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi PNPM Mandiri di daerah obyek penelitian.
Yang menjadi subyek penelitian pada tahun pertama adalah para peserta PNPM Mandiri, para konsultan tingkat Kecamatan maupun Kabupaten, para aparat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan yang terkait dengan tugas membina pemberdayaan masyarakat di lingkungan wilayah penelitian.
3.1.3. Teknik Pengambilan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan focus diskusi grup, obervasi dan dokumentasi.
Fokus diskusi grup yang didukung dengan wawancara digunakan untuk mengidentifikasi minat dan kebutuhan masyarakat dalam implementasi PNPM Mandiri serta warga masyarakat sekitar, berbagai potensi akan manajemen pembangunan masyarakat di lingkungan wilayah obyek penelitian.
Observasi digunakan untuk mengamati kondisi dan potensi yang dapat kembangkan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat yang dikembangkan dan digunakan sebagai sarana peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pada PNPM Mandiri di wilayah penelitian tersebut.
Metode dokumentasi digunakan untuk menjaring data yang berhubungan dengan data yang tersimpan dalam dokumen-
dokumen Kantor Kecamatan, Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Trenggalek, serta Posko-posko PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten maupun Kecamatan serta dinas terkait untuk mendukung proses penelitian.
3.1.4. Teknik Sampling
Dalam dalam menentukan sampel untuk menggali data dalam need assesement ini, ditentukan para aparat Dinas Pemberdyaan Masyarakat yang berkaitan langsung dengan proses pemberdayaan ekonomi masyarakat, di lingkungan pemerintah Kabupaten Trenggalek. Untuk itu penggalian data akan dimulai dari key person, dinas pemberdayaan masyarakat, konsultan PNPM mandiri tingkat Kecamatan dan Kabupaten Trenggalek selanjutnya secara snow ball berdasarkan rekomendasi dari key person tersebut.
Para aparat yang lain dan masyarakat pelaku PNPM Mandiri, ditentukan beberapa orang untuk secara aktif dilibatkan dalam forum discussion group, sebagaimana metode yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Selain itu sebagai variable kontrol terhadap tindakan para pelaku, manajemen pemberdayaan masyarakat tersebut, dilibatkan pula beberapa kelompok masyarakat di lingkungan wilayah obyek penelitian, dalam forum discussion group untuk dapat memperoleh gambaran yang komprehensif tentang pola implementasi PNPM Mandiri di lingkungan wilayah Kabupaten Trenggalek.
Dengan metode tersebut, diharapkan dapat dihasilkan prototipa model implementasi kebijakan PNPM Mandiri, berupa
prototipe pedoman-pedoman atau model implementasi yang efektif dalam pemberdayaan masyarakat miskin berbasis PNPMI Mandiri di wilayah yang diteliti.
3.1.5. Teknik Analisis Data.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang bersifat kualitatif dianalisis dengan mendasarkan pada logical thinking.
Dari obyek penelitian tersebut, dilakukan analisis diskriptif komparatif untuk memperoleh kesimpulan umum, dari kinerja implementasi PNPMI Mandiri yang dikembangkan di daerah penelitian tersebut. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif sebagaimana dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984) yang terdiri dari 3 (tiga) komponen analisis, yakni (i) reduksi data, (ii) penyajian data, dan (iii) penarikan kesimpulan. Data reduksi merupakan langkah awal analisis untuk mencari data-data yang paling relevan dengan permasalahan penelitian. Data-data tersebut kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel berpola distribusi frekuensi dengan maksud agar mudah dipahami yang kemudian akan dianalisis berdasarkan teori-teori sosial yang relevan. Sementara statistik deskriptif menggunakan rumus persentase dan rumus mean yakni untuk menganalisis data dari hasil need assessment.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN