• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAMA: DI Apotek pasien memberikan resep kepada apoteker

N/A
N/A
Sephira Dhianisa

Academic year: 2024

Membagikan "DRAMA: DI Apotek pasien memberikan resep kepada apoteker"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Scene: di Apotek pasien memberikan resep kepada apoteker

Apoteker: Selamat pagi, Selamat datang di Apotek Muhammadiyah Bandung, ada yang bisa saya bantu?

Pasien: Pagi, saya kemarin pergi ke rumah sakit dan saya diberikan resep ini (menyerahkan resep kepada apoteker)

Apoteker: Saya lihat disini ada obat untuk anti hipertensi, apakah sebelumnya meminum obat anti hipertensi juga?

Pasien: Iyaa saya meminum obat anti hipertensi

Apoteker: Baik ditunggu sebentar ya silahkan duduk nanti saya panggil Kembali (Setelah pasien pergi untuk menunggu, apoteker mengskrining resep dan didapatkan ada 2 obat yang indikasinya sama yaitu untuk obat asma dan apoteker menelfon dokter untuk mengkonfirmasi perihal permasalahan tersebut)

Scene: Apoteker sedang berbicara dengan Dokter melalui telepon tentang pemilihan obat Seretide Diskus dan Ventolin inhalasi pada seorang pasien berusia 39 tahun dengan hipertensi sebagai bentuk konfirmasi. Apoteker ingin mendapatkan arahan lebih lanjut dari Dokter untuk menentukan obat yang tepat.

Apoteker: Selamat pagi, Dokter. Saya shifa dari Apotek Muhammadiyah Bandung. Saya ingin bertanya mengenai resep yang saya terima dari pasien atas nama Ny. M dengan umur 39 tahun yang baru saja mendapat resep untuk Seretide Diskus, Ventolin inhalasi dan Amdixal Tab

Dokter: Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?

Apoteker: Pasien ini memiliki masalah pernapasan dan gejala asma, dan dia mendapat resep untuk kedua obat tersebut. Apakah dokter dapat memilih mengenai obat mana yang lebih disarankan untuk pasien ini, terutama mengingat dia juga memiliki riwayat hipertensi.

Dokter: Apakah pasien ini pernah menggunakan salah satu dari obat tersebut sebelumnya?

(2)

Apoteker: Tidak, Dokter. Ini merupakan pertama kalinya pasien mendapatkan obat-obatan ini.

Dokter: Dalam kasus ini, saya akan mempertimbangkan tingkat keparahan gejala asma, riwayat kesehatan umum pasien, dan risiko potensial yang terkait dengan obat tersebut. Apakah pasien sudah mengonsumsi obat hipertensi sebelumnya?

Apoteker: Ya, Dokter. Pasien sedang dalam pengobatan untuk hipertensi

Dokter: Mengingat kondisi pasien, saya akan mempertimbangkan obat yang dapat bekerja efektif pada asma tanpa memperburuk hipertensinya. Dalam hal ini, saya merekomendasikan untuk memberikan Ventolin inhalasi kepada pasien.

Albuterol, yang terkandung dalam Ventolin, memiliki efek bronkodilator yang cepat dan umumnya lebih aman pada pasien dengan hipertensi.

Apoteker: Baik, Dokter. Bagaimana sebaiknya saya memberikan informasi ini kepada pasien?

Dokter: Jelaskan kepada pasien bahwa kami telah mempertimbangkan riwayat kesehatannya, termasuk hipertensi, dalam pemilihan obat. Berikan informasi tentang cara penggunaan Ventolin inhalasi, serta jelaskan bahwa pasien harus menghubungi saya jika mengalami efek samping atau jika ada perubahan dalam gejala.

Apoteker: Baik, Dokter. Saya akan memberikan penjelasan tersebut kepada pasien. Apakah Anda memiliki saran tambahan atau pertimbangan lain?

Dokter: Pastikan pasien mengerti pentingnya penggunaan obat secara teratur dan dengan benar. Pastikan pasien untuk tetap memonitor tekanan darahnya dan memberi tahu kepada saya bila ada reaksi yang signifikan.

Apoteker: Terima kasih, Dokter. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya akan menghubungi Anda.

Dokter: Terima kasih, Shifa . Saya menghargai kerjasama Anda dalam merawat pasien ini. Semoga pasien mendapatkan manfaat yang maksimal.

Apoteker: Terimakasih kembali, Dokter.

(3)

Scene: Apoteker memanggil Kembali pasien Apoteker: Pasien dengan atas nama Ny M

Pasien: Yaa, dengan saya sendiri

Apoteker: boleh tolong sebutkan nama lengkap tanggal lahir dan alamatnya?

Pasien: atas nama Ny Mxxxx lalu tanggal lahirnya 1 Oktober 1982 alamat kota Cxxxx

Apoteker: Baik, disini dokter meresepkan Amlodipin untuk tekanan darah dan Ventolin inhalasi untuk masalah pernapasan/asma nya ya bu. Apakah Anda sudah pernah menggunakan obat ini sebelumnya?

Pasien: Untuk Amlodipin, saya meminumnya sehari-hari karena tekanan darah saya yang tingggi, untuk Ventolin saya belum pernah menggunakannya.

Apoteker: Baik, apakah ada efek samping yang di rasakan bu selama penggunaan amlodipine?

Pasien: Saya tidak merasakan efek samping, tetapi saya merasa perlu mengonsumsinya secara teratur untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

Apoteker: Baik ibu, benar untuk amlodipine harus diminum secara teratur yaa, diminum sekali sehari pada waktu yang sama setiap hari untuk ventoli Obat ini digunakan untuk meredakan gejala sesak napas, biasanya ketika Anda mengalami kesulitan bernapas. Apakah dokter memberikan instruksi khusus mengenai penggunaannya?

Pasien: Dokter hanya memberitahu saya menggunakan Ventolin inhalasi saat dibutuhkan, tetapi saya ingin memastikan bahwa ini aman dikombinasikan dengan Amlodipin.

Apoteker: Baik. Sama seperti Amlodipin, Ventolin inhalasi umumnya aman dikonsumsi bersamaan. Namun, jika ibu mengalami efek samping yang tidak biasa, segera hubungi dokter yaaa bu.

(4)

Apoteker: Ibu saya akan memberitahu cara penggunaan inhaler mohon di Simak dengan baik, Pertama-tama, pastikan tangan Anda bersih sebelum menggunakan inhaler. Karena ini pertama kali ibu menggunakan inhaler, ibu harus mencoba dengan menyemprotkan yaitu dengan cara dipompa beberapa kali

Pasien: Baik, saya akan periksa itu.

Apoteker: Setelah itu, lepaskan penutup pelindung dari ujung inhaler.

Pasien: (Melepas penutup) Sudah lalu?

Apoteker: Sekarang, tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan hembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan

Apoteker: Lalu berdiri atau duduk tegak, simpan inhaler ke mulut dan rapatkan bibir Anda di sekitar ujungnya. Jangan lupa ya bu jangan sampe menutupi lubang di ujung inhaler, sebelum digunakan jangan lupa kocok terlebih dahulu sekitar 3-5 kali.

Pasien: Ohh iyaa, (Menunjukkan gerakan) Seperti ini?

Apoteker: Lalu tekan ujung atas kebawah sambil Tarik nafas sedalam mungkin secara serentak, tahan nafas selama 4-10 detik, lalu ibu keluarkan inhaler dari mulut dan hembuskan nafas secara perlahan.

Pasien: Jadi, saya harus menekan tombol semprot sambil menarik napas?

Apoteker: Ya, itu benar. Inhaler Ventolin bekerja lebih baik ketika disemprotkan pada awal tarikan napas. Jangan lupa untuk membersihkan inhaler secara teratur dan simpan di tempat yang kering.

Pasien: Apakah kedua obat tersebut memiliki efek samping ?

Apoteker: Amlodipin dapat menyebabkan efek samping seperti pusing atau pembengkakan pada kaki. Jika ibu mengalami efek samping yang cukup signifikan seperti pingsan atau muntah-muntah,ibu harus segera mengunjungi dokter. Untuk Ventolin memiliki efek samping seperti tangan bergetar atau jantung berdebar. Namun, jika ibu masih mengalami kesulitan bernapas setelah menggunakan inhaler, segera periksakan kemabli ke dokter ya bu.

(5)

Pasien: Baik, terima kasih atas penjelasannya.

Apoteker: Baik ibu saya ada beberapa informasi penting tentang penyimpanan obat untuk Amlodipin dan Ventolin inhaler yang baru saja ibu dapatkan.

Pasien: Oh, tentu. Bagaimana ya?

Apoteker: Pertama-tama, untuk Amlodipin, sebaiknya Anda menyimpannya pada suhu ruangan dan jangan disimpan di tempat yang terlalu panas atau terlalu dingin, lalu pastikan untuk menjauhkan dari sinar matahari langsung.

Pasien: Baik

Apoteker: untuk Ventolin inhaler ibu perlu menyimpannya di suhu ruangan juga, dan pastikan tutupnya selalu rapat setelah digunakan. Jangan disimpan di tempat lembap seperti kamar mandi, karena jika di simpan di tempat lembab nanti bisa memengaruhi kualitas obat.

Pasien: Baik saya akan menyimpannya di tempat yang kering.

Apoteker: Baik. Satu lagi, pastikan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa pada kedua obat tersebut. Jangan menggunakan obat setelah melewati tanggal kedaluwarsanya.

Pasien: Saya akan selalu periksa tanggal kedaluwarsa. Ada lagi?

Apoteker: terakhir terkait dengan makanan. Ibu sebaiknya hindari mengonsumsi anggur atau minum jus anggur, karena dapat mengurangi efektifitas obat ini.

Pastikan untuk selalu memberikan informasi sesuai dengan petunjuk dokter dan petunjuk penggunaan yang disertakan dengan obat tersebut.

Apoteker: baik ibu, Jika masih ada pertanyaan lain atau memerlukan bantuan, ibu bisa Kembali kesini atau langsung kedokter.

Pasien: Saya pasti akan melakukannya. Terima kasih banyak atas bantuannya.

Apoteker: Semoga lekas sembuh. Jika ada yang bisa saya bantu lagi, jangan ragu untuk datang ke sini.Terimakasi

Referensi

Dokumen terkait

terkait pemilihan obat mana yang tepat untuk ditebus pasien. Apoteker wajib memberikan informasi:. 1) Yang berhubungan dengan penggunaan obat yang

16 Jika tulisan dalam resep tidak dapat dibaca jelas oleh apoteker di beberapa apotek maka pasien harus kembali ke dokter. Mohon diisi dengan jawaban yang singkat dan

Atas kekurangan informasi obat tersebut maka secara langsung apoteker akan memberikan informasi, mendengarkan keluhan serta menjelaskan dengan jelas berkenaan dengan

Mengenai kemudahan pembacaan resep, 93.61 % dokter, 98.77 % apoteker, dan 69 % pasien menyatakan bahwa tulisan dalam resep harus dapat dibaca dengan jelas.. Sedangkan 58 %

Pelayanan informasi obat yang diberikan oleh apoteker kepada pasien asma, dari 12 responden yang diwawancarai sebagian dilakukan hanya pada pasien asma dengan

Berdasarkan hasil kuesioner responden dalam penelitian pengaruh pemberian konseling oleh apoteker terhadap tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 di

Oleh karena itu peranan apoteker dalam memberikan semua informasi terkait obat tersebut harus disampaikan kepada pasien dengan lengkap, hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan

Tujuan penelitian ini mengetahui apakah apoteker telah menyampaikan informasi yang lengkap dan sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian mengenai pemberian informasi obat kepada