• Tidak ada hasil yang ditemukan

efektivitas layanan bimbingan dan konseling terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "efektivitas layanan bimbingan dan konseling terhadap"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Efektivitas layanan bimbingan dan konseling terhadap masalah belajar siswa (studi kasus di SMA Islam 1 Yogyakarta). Di lingkungan sekolah, layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang membantu siswa mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, baik masalah pribadi, masalah karir, masalah sosial, dan masalah belajar. Dalam hal pembelajaran, layanan bimbingan belajar di SMA Islam 1 Yogyakarta memegang peranan penting karena siswa diharapkan dapat mencapai prestasi yang baik yang nantinya berguna baik untuk memilih program studi maupun untuk kelancaran proses pembelajaran.

Salah satu penyebab siswa mendapat nilai rendah adalah karena mereka tidak tahu cara belajar yang baik. Dan yang terpenting, mengajar adalah membantu siswa merencanakan masa depan, terutama dalam hal studinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk program layanan bimbingan belajar, efektivitas layanan bimbingan dan konseling terhadap masalah belajar siswa serta faktor pendukung dan penghambatnya.

Bentuk program layanan bimbingan belajar di SMA Islam 1 Yogyakarta meliputi layanan bimbingan belajar, layanan informasi pembelajaran, layanan penempatan dan distribusi belajar, layanan bimbingan belajar, layanan konseling belajar individual, bimbingan belajar kelompok, dan layanan konseling belajar kelompok. Mengukur efektivitas layanan bimbingan dan konseling terhadap permasalahan pembelajaran di kelas

PENUTUP

Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah “usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik bagi peranannya di masa depan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan.” Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa upaya pendidikan secara menyeluruh meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu: bimbingan, pendidikan, dan pelatihan. Padahal Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 namun tidak secara tegas menyebutkan ketiga kegiatan pokok tersebut, dari pengertian yang diberikan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 (Pasal 1), yaitu.

Sebaliknya orientasi dan pengajaran saja tidak cukup tanpa pelatihan, karena aspek keterampilan peserta didik akan diwujudkan pertama-tama melalui pelatihan, tentunya tanpa mengabaikan aspek orientasi dan pengajaran. Dengan demikian, tiga kegiatan utama pendidikan yang diamanatkan oleh UU No. 2 Tahun 1989 masih diterapkan dalam dunia pendidikan hingga saat ini, meskipun UU No. 20 Tahun 2003 tidak secara eksplisit menyebutkan ketiga kegiatan tersebut. Yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling disini adalah suatu bentuk fasilitas di BK yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan anggota masyarakat.

Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi tujuan, kegiatan atau pokok-pokok pelayanan, pelaksanaan dan hal-hal khusus yang memerlukan perhatian mengenai pelayanan atau kegiatan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling di sini tidak menunjuk pada satu aspek layanan saja, melainkan seluruh layanan CC merupakan satu kesatuan yang utuh untuk dilaksanakan.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Alasan Pemilihan Judul

Guru peka terhadap kesulitan belajar siswa, sehingga mampu membantu mengatasi kesulitan tersebut terutama dengan bimbingan dan nasehat.

Telaah Pustaka

  • Program Layanan Bimbingan dan Konseling a. Pengertian Bimbingan dan Konseling
  • Problem Belajar
  • Efektivitas Program Layanan Bimbingan Dan Konseling Terhadap Problematika Belajar

Sebagai bahan referensi, penulis menggunakan buku karya Prayitn dan Erman Amti berjudul Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta, penerbit PT. Dari penelitian terhadap tesis di atas, terlihat belum ada yang membahas tentang efektivitas bimbingan dan konseling bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Oleh karena itu bimbingan dan konseling mempunyai arti pertolongan yang diberikan oleh seseorang (konsultan) kepada orang lain (klien) yang mempunyai suatu permasalahan dengan harapan klien dapat memecahkan masalahnya, saling memahami, mengorientasikan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. beradaptasi dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dari uraian di atas terlihat bahwa tujuan bimbingan dan bimbingan adalah agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal dirinya dan merencanakan masa depannya. Oleh karena itu, layanan bimbingan dan nasehat mempunyai beberapa fungsi: fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan dan pengembangan, dan fungsi advokasi. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan bimbingan yang menjamin pihak-pihak tertentu memahami sesuatu sesuai dengan kepentingan perkembangan peserta didik.

Fungsi preventif adalah fungsi bimbingan dan nasehat yang berakibat pada pencegahan atau penghindaran peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul dan mengganggu, menghambat atau menghambat proses perkembangannya. Melalui fungsi pencerahan ini, layanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan penyelesaian berbagai persoalan yang dialami peserta didik. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan dan nasehat yang menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai kemungkinan dan keadaan positif peserta didik secara terarah, mantap dan berkesinambungan dalam rangka pengembangan diri.

Fungsi advokasi adalah fungsi bimbingan dan nasehat yang akan menghasilkan pembelaan atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya mengembangkan seluruh potensinya secara maksimal. C. Pelayanan bimbingan dan nasehat 1) Pelayanan orientasi. Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memahami lingkungan yang baru dimasukinya, misalnya sekolah, dengan tujuan untuk membiasakan siswa dengan lingkungan baru dan memudahkan mereka dalam mengambil perannya dalam lingkungan bermain yang baru. Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan pelajar atau mahasiswa menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan atau untuk menentukan arah tujuan atau rencana yang diinginkan.

Pelayanan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat dan minat serta keadaan pribadinya. Layanan konseling individual adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa menerima layanan tatap muka langsung dengan guru pembimbing dalam rangka berdiskusi dan meringankan permasalahan pribadi yang dideritanya. Layanan bimbingan dan konseling kelompok ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan memecahkan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok, sedangkan permasalahan yang dibicarakan merupakan permasalahan pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.

Oleh karena itu, keikutsertaan dalam program bimbingan dan konseling sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan siswa khususnya dalam kegiatan belajarnya, karena akan mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran. Program layanan bimbingan dan bimbingan juga bekerja sama dengan guru mata pelajaran dalam proses pendampingan.

  • Teknik Penentuan Subyek Penelitian a. Populasi
  • Sistematika Pembahasan
  • Kesimpulan
  • Saran
  • Kata Penutup

Dalam hal ini dapat diambil contoh siswa yang mengalami kesulitan belajar karena belum terbiasa dengan lingkungan barunya. Untuk meminimalisir hal tersebut, pihak sekolah yang biasanya diwakili oleh peserta OSIS bekerja sama dengan guru pembimbing dan pembimbing mengadakan MOS (Masa Orientasi Siswa). Namun unsur terpenting dalam bimbingan dan konseling pada prinsipnya adalah siswa itu sendiri. Oleh karena itu, kemajuan tidak akan tercapai bila siswa itu sendiri tidak mau berusaha, betapapun bimbingan dan bimbingan guru membantu.

Khususnya bagi siswa yang dijadikan subjek penelitian yaitu siswa yang belum tamat SMP atau MTs. Dari 137 siswa kelas 25 Hasil wawancara dengan Ibu Nur Hayati selaku guru BK di SMA Islam 1 Yogyakarta, pada tanggal 25 April 2007.

Observasi sebagai metode ilmiah biasanya diartikan sebagai mengamati dan mencatat fenomena-fenomena yang sedang kita selidiki.26 Dengan metode ini kita mengamati dan mencatat letak geografis, keadaan siswa, struktur organisasi, kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru untuk dijadikan pedoman. dan konseling, serta kondisi guru. Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.27 Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi dari kepala sekolah, konselor, dan siswa tentang permasalahan yang dihadapi konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, serta dari siswa untuk mengidentifikasi kesulitan belajar dan cara mengatasinya. . Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1984), hal. siswa yang mengalami kesulitan belajar dan data lain tidak tersedia atau tidak diperoleh dari wawancara dan observasi.

Bab kedua menjelaskan gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah 1 Yogyakarta yang meliputi letak dan kondisi geografis, sejarah proses berdirinya dan perkembangannya, landasan dan tujuan pendidikan, struktur organisasinya, kondisi guru, siswa dan staf. serta sarana dan prasarana. Bab ketiga menjelaskan tentang program layanan bimbingan dan konseling di SMA Islam 1 Yogyakarta, layanan bimbingan di sekolah, hasil layanan bimbingan dan konseling terhadap masalah belajar siswa, efektivitas layanan bimbingan dan konseling terhadap masalah belajar siswa. . sebagai faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling masalah belajar siswa di SMA Islam 1 Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya struktur organisasi BK yang disertai dengan rincian tugas masing-masing komponen, sehingga setiap komponen mengetahui dengan jelas tugasnya masing-masing. Sedangkan untuk materi bimbingannya dibagi menjadi 2 yaitu semester 1 dan semester 2.

Materi bimbingan belajar pada semester 1 adalah pengenalan sarana dan sumber belajar bagi mahasiswa, pengenalan program studi atau kurikulum, pembagian kelas, data hasil belajar, kelompok belajar efektif, psikotes, penguatan seleksi, pengajuan beasiswa dan belajar dan berpikir kreatif. Sedangkan materi bimbingan belajar semester 2 meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan keterampilan teknik pembelajaran yang efektif dan efisien, mengembangkan sikap dan memupuk kebiasaan belajar yang baik, meningkatkan kedisiplinan belajar, mengembangkan dan memanfaatkan lingkungan sekitar, menganalisis hasil belajar siswa dan pemanfaatannya. memilih mata pelajaran utama, bimbingan tambahan dan. Jenis layanan bimbingan dan konseling di SMA Islam 1 Yogyakarta adalah layanan orientasi pembelajaran, layanan informasi pembelajaran, layanan penempatan dan distribusi pembelajaran, layanan konseling belajar, layanan konseling belajar individual, layanan konseling belajar kelompok, layanan konseling belajar kelompok.

Efektivitas layanan bimbingan dan konseling di SMA Islam 1 Yogyakarta terhadap kesulitan belajar siswa dilihat dari 4 aspek efektivitas yaitu aspek tugas dan fungsi, aspek rencana atau program, aspek ketentuan atau aturan dan tujuan. aspek yang dianggap sepenuhnya efektif. Kami menilai pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling sudah efektif meskipun masih dalam kategori sesuai, karena masih banyak kendala dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, antara lain: kurangnya tenaga pengajar khususnya guru bimbingan dan konseling, kurangnya siswa. kesadaran akan pentingnya disiplin belajar dan kurangnya partisipasi siswa dalam memecahkan masalah pembelajaran.

RESPONDEN

Apakah anda dapat menerima nasehat yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling tentang solusi permasalahan belajar anda? Dalam kegiatan belajar sehari-hari, apakah Anda selalu menjadwalkan mata pelajaran yang akan dipelajari? Dalam proses pembelajaran di kelas, apakah anda selalu memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru anda?

Saat Anda belajar, Anda menetapkan tujuan yang jelas, seperti "Saya belajar untuk mendapatkan nilai bagus" atau "Saya belajar untuk meningkatkan diri.

Referensi

Dokumen terkait

program bimbingan yang akan dilaksanakan. Di SMK Karya Nasional Kuningan. memperhatikan beberapa pertimbangan dalam menjalankan

Jadi pengertian bimbingan secara luas adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan slstematis kepada individu di dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar

Layanan bimbingan belajar di SD adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk daapt mengatasi masalah-masalah yang dihasapinya dalam belajar, agar

Menejeman adalah aktivitas mengatur kegiatan organisasi layanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan bimnbingan dan konseling yang ditetapkan sebagai

Bimbingan dan penyuluhan agama adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami

Seperti yang telah terurai di atas, Bimbingan dan Konseling Islam merupakan suatu bantuan yang akan diberikan kepada konseli yang mana dalam penelitian ini adalah anak-anak

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam

Dengan demikian, bimbingan dan konseling Islam adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada seseorang (individu) yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan