Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Video Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-B. Demikian penerapan metode pembelajaran pembelajaran berbasis video sebagai upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VIII-B.
Indikator Efektifitas Pembelajaran
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu metode pembelajaran tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Efektivitas Metode Pembelajaran
Dari pendapat para ahli di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa keefektifan Metode Pembelajaran adalah cara yang optimal dari teknik sumber yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar siswa, guru mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam kegiatan sehingga memudahkan siswa untuk belajar. belajar dan mencapai tingkat keberhasilan.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Pembelajaran berbasis video adalah metode pembelajaran yang menggunakan rekaman video untuk membantu proses pembelajaran. Menurut Miftahul (2019) “Video Based Learning adalah metode pembelajaran yang cocok untuk generasi digital saat ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk giat belajar, memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami materi pembelajaran, membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. video sesuai dengan materi yang ingin disajikan.
Karakteristik Video Based Learning
Materi yang menggunakan metode video harus benar-benar dapat merepresentasikan atau menyajikan intisari dari materi tersebut. Materi yang disajikan lebih menarik untuk disaksikan karena dikemas dengan konsep multi metode yang meliputi teks, animasi dan suara. Video dapat memperbesar objek kecil, bahkan objek yang terlalu kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Video mampu memanipulasi tampilan gambar, terkadang objek harus diberikan manipulasi tertentu sesuai dengan kebutuhan pesan yang ingin disampaikan, misalnya objek yang berasal dari masa lalu dapat dimanipulasi di masa kini. Video mampu mengubah objek menjadi gambar diam, artinya gambar atau objek yang ditampilkan dapat disimpan dalam durasi tertentu dalam keadaan diam. Daya tarik yang luar biasa dari video tersebut mampu menyita perhatian para penonton pelajar yang menonton video tersebut dengan baik dibandingkan dengan hanya mendengarkan yang hanya bisa bertahan 25-30 menit saja.
Video mampu menampilkan objek gambar dan informasi yang terbaru, terhangat dan kekinian atau terupdate.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Video Based Learning
Kelebihan Metode Pembelajaran Video Based Learning Bagi Guru
Kekurangan Metode Pembelajaran Video Based Learning Bagi guru
Pengukuran Efektivitas Metode Pembelajaran Video Based Learning Pengukuran efektivitas Metode Pembelajaran Video Based Learning
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah pemilihan media yang efektif. Kualitas pembelajaran, yaitu seberapa banyak informasi yang disajikan agar siswa dapat mempelajarinya dengan mudah. Ketepatan Penugasan Semakin cermat siswa menguasai perilaku yang diperiksa, maka semakin efektif pembelajaran yang dilakukan.
Tingkat retensi Tingkat kemampuan untuk memecahkan masalah yang mungkin masih terjadi setelah jangka waktu tertentu. Dengan demikian efektivitas pembelajaran melalui metode pembelajaran berbasis video dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yang diberikan melalui video, sehingga dapat memudahkan siswa dalam menangkap pesan pembelajaran dan mengukur tingkat pemahaman materi pembelajaran. kepada siswa. .
Penerapan Penggunanan Metode Pembelajaran Video Based Learning Menurut Suryansyah (2016) “Video memiliki daya tarik tersendiri bagi
Dengan demikian, metode pembelajaran berbasis video dapat diimplementasikan melalui penggunaan PowerPoint dalam bentuk video penyajian bahan ajar.
Hasil Belajar
- Jenis-jenis Hasil Belajar
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
- Macam-macam Tes Hasil Belajar
Hal ini menggambarkan bahwa yang dapat menjadi fokus pendidik adalah bagaimana mengelola pembelajaran sehingga mencapai tingkat hasil belajar yang diinginkan. Hasil Belajar Anas merupakan tindakan penilaian yang dapat mengungkap aspek proses berpikir (ranah kognitif) dan juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (ranah afektif) dan aspek kemampuan (ranah psikomotorik) yang melekat. kepada setiap individu siswa. Artinya melalui hasil belajar dapat diungkap gambaran secara holistik tentang prestasi belajar siswa setelah masa transisi belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah proses yang telah dijelaskan melalui proses belajar mengajar sehingga dapat terungkap kinerja siswa secara holistik melalui pembelajaran proses berpikir (ranah kognitif) juga dapat mengungkapkan aspek psikologis lainnya yaitu aspek nilai atau sikap (ranah afektif) dan aspek keterampilan (ranah psikomotorik) yang melekat pada diri setiap individu siswa. Sudjana (2017), membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Jenis hasil belajar afektif terjadi pada siswa dalam berbagai perilaku seperti memperhatikan pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghormati guru, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar mengacu pada keinginan atau keinginan seseorang, apa yang dia pilih untuk dilakukan dan apa yang dia putuskan tentang komitmennya. Tes hasil belajar terdiri dari beberapa soal yang memiliki tingkat kesukaran tertentu, ada yang mudah, sedang, dan sukar.
Penelitian Relevan
Tes merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua, biasanya berupa pernyataan yang menuntut siswa untuk menjawabnya dalam bentuk penjelasan, uraian, pembahasan, perbandingan dan alasan dan bentuk lain dengan menggunakan kata-kata dalam bahasa sendiri. Oleh karena itu, dalam tes ini, siswa diharapkan mampu mengapresiasi gagasannya melalui bahasa tulis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran berbasis video pada masa pandemi Covid-19 pada pembelajaran penjasorkes di SD Inpres Oebaa 4 Kota Kupang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil video modifikasi tombak oleh siswa dari 21 siswa kelas V SD Inpres Oebaa 4 Kota Kupang, siswa yang mendapat nilai 4 (sangat baik) berjumlah 8 orang, siswa yang mendapat nilai 3. (baik) berjumlah 13 orang sedangkan hasil 2 (cukup) dan 1 (kurang) tidak ada. Video hasil latihan lempar lembing oleh 21 siswa kelas V SD Inpres Oebaa 4 Kota Kupang, siswa yang mendapat nilai 4 (sangat baik) tidak ada, siswa yang mendapat nilai 3 (baik) berjumlah 18 orang, siswa yang mendapat hasil 2 (kanan) dengan jumlah 3 orang dan hasil 1 (kurang) tidak ada. Kesimpulannya, penerapan pembelajaran berbasis video di masa pandemi Covid-19 efektif dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SD Inpres Oebaa 4 Kota Kupang karena P-value berada pada kategori Efektif/berhasil.
Ketiga keunggulan tersebut menjadikan video dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep, meningkatkan motivasi siswa dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, media video juga dinilai efektif bagi siswa sekolah dasar karena ketiga keunggulan tersebut dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa sekolah dasar yang berada pada tahap operasional konkrit.
Kerangka Berpikir
Salah satu pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan adalah pemanfaatan media video berbasis teknologi komputer sebagai media pembelajaran di kelas. Berdasarkan uraian tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan video sebagai media pembelajaran bagi siswa sekolah dasar. Beberapa temuan manfaat video antara lain menyenangkan bagi siswa, menyajikan informasi yang konkrit dan menawarkan pengalaman belajar yang mungkin tidak didapatkan siswa di luar lingkungan sekolah, seperti sejarah kemerdekaan.
Selain itu, video juga dinilai menghibur dan tidak membuat siswa merasa bosan dalam pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menjadikan metode Video sebagai metode yang efektif untuk digunakan di dalam kelas, terutama bagi siswa sekolah menengah pertama yang membutuhkan banyak dukungan motivasi dari luar. Kelebihan lain dari metode video adalah memenuhi kebutuhan semua siswa yang memiliki karakteristik belajar yang berbeda (audio, visual atau audio-visual), dapat menyajikan kejadian-kejadian yang tidak dapat dialami siswa di luar sekolah, seperti . untuk melihat terjadinya banjir, gempa bumi, tsunami, dll.
Beberapa manfaat yang telah dijelaskan membuktikan bahwa video merupakan metode yang memiliki banyak nilai positif dan efektif digunakan oleh siswa SMA.
Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
Subjek dan Objek Penelitian
- Subjek Penelitian
- Objek Penelitian
Jenis dan Desain Penelitian .1 Jenis Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Variabel Penelitian
- Defenisi operasional
Prosedur Penelitian: Perencanaan Setelah mempelajari siswa melalui refleksi awal, tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan kompetensi inti yang akan diberikan kepada siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis video. Peneliti menentukan permasalahan yang dialami siswa dengan cara mengembangkan dialog dengan guru IPS terpadu yang menjadi subjek penelitian, sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu. Solusi yang direkomendasikan peneliti untuk mengatasi permasalahan terkait pembelajaran aktif siswa adalah melalui penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Video agar siswa memahami konsep materi pembelajaran.
Selain itu, guru menyelenggarakan pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis video, yang berfungsi untuk dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mendalami materi. Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan yaitu pada proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis video guna melihat hasil situasi selama proses pembelajaran jika dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung. pelajaran dilaksanakan. Alternatif solusi yang ditawarkan oleh peneliti untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa adalah penerapan metode pembelajaran berbasis video dengan menampilkan materi video yang menarik dan penguasaan kelas yang lebih baik.
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada pertemuan berikutnya setelah selesainya siklus I dan mengacu pada hasil refleksi tindakan pada siklus I, sehingga terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan tindakan sebagai upaya untuk terlihat. meningkatkan aktivitas belajar siswa. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran berdasarkan metode pembelajaran berbasis video.
Metode Pembelajaran Video Based Learning
Hasil belajar
- Teknik Pengumpulan Data .1 Lembar Observasi
- Dokumentasi
- Tes Hasil Belajar
- Tektik Analisis Data
- Uji Daya Serap
- Uji Efektivitas dengan Regresi Sederhana
Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan dalam studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa yang diperoleh dari daftar siswa kelas VIII SMA Swasta Free Methodist 1 Medan. Daya serap adalah kemampuan siswa dalam menyerap atau memperoleh materi yang telah dipelajari sebagai tolok ukur untuk menentukan tingkat pemahaman siswa selama proses kegiatan Daya serap dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : .. n. Mampu mengatur waktu selama proses pembelajaran o. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel bebas, sedangkan variabel yang dipengaruhi disebut variabel terkait atau variabel terikat.
Jika persamaan regresi hanya memiliki satu variabel bebas dengan satu variabel terikat, maka disebut persamaan regresi sederhana. Dalam regresi sederhana, kita dapat mengetahui seberapa besar perubahan variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat. Variabel yang dipengaruhi disebut dengan berbagai istilah: variabel bebas, variabel bebas, variabel penjelas, variabel penjelas, atau variabel X karena dalam grafik sering diplot sebagai absis atau sebagai X). Analisis regresi juga dapat digunakan untuk memahami variabel bebas mana saja yang berhubungan dengan variabel terikat, serta untuk mengetahui bentuk hubungannya.
Tujuan analisis regresi adalah untuk mendapatkan sampel hubungan matematis antara variabel X dan variabel Y, dan untuk menentukan besarnya perubahan variabel X ke variabel Y, dan untuk memprediksi variabel Y jika nilai variabel X diketahui. Prinsip dasar persamaan regresi sederhana adalah antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (Y) harus ada sifat kausalitas atau sebab akibat berdasarkan teori, hasil penelitian sebelumnya atau bahkan berdasarkan penjelasan logis tertentu.