• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MELALUI STRATEGI MENAS – ENDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MELALUI STRATEGI MENAS – ENDS "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

Volume 01. Nomor 02. Desember 2020

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

64

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MELALUI STRATEGI MENAS – ENDS

ANALYSIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X1 TKJ SMK BAJIMINASA MAKASSAR

The Effektiveness Of The Implementation Of Discovery Learning Model Through Means – Ends Analysis On Matematitics Learning Of The Eleventh

– Grade At SMK Bajiminasa Makassar

Arkadeus Munhadi 1, Ramlan M 2, Sitti Fatimah S.Sirate3 Pendidikan Matematika

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP)

Email1: [email protected] Email2: [email protected] Email3: [email protected]

Abstrak

This research aimed to measure the effektivense of the implementation of the Discovery Learning model through Means – Ends Analysis on mathematics learning of the eleventh – grade TKJ student at SMK Bajiminasa Makassar. It was pre- experimental research with one group of pretest – posstest. The population of the research was all eleventh-grade Tkj student at SMK Bajiminasa Makassar in the academic year 2019/2020. The sample was the eleventh-grader Tkj students. The result showed that: (1) the average score of mathematics learning after teaches using Discovery learning through Means-Ends Analysis strategy was 84.73 and at the high category and reachs the mastery level (KKM); (2) the improvement of students learning outcome after implementing Discovery learning model through Means-Ends Analysis strategy was at the average category with again 0.73; (3) the average percentage of student activity was 83.3% and at activitve category; (4) the average percentage of student response was 80.11% and at positive category; and (5) the average percentage of learning implementation was 87.5% and a good category. It can be concluded that the Discovery Learning model Throgh Mens-Ends Analysis Strategy effective towards the students mathematics learning outcome.

Keywords : Discovery Learning model, Means – ends analysis strategy,Mathematics learning outcomes.

Pendahuluan

Pendidikan adalah bimbingan / bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak- anak.Pendidikan adalah sarana mewarisi dan mengembangkan keterampilanhidup.Kecakapan hidup

(Received: 03-06-2020; Reviewed: 30-07-2020; Revised: 03-08-2020; Accepted: 30-09-2020; Published: 01-12-2020)

(2)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

65 yang melestarikan dan mengembangkan keterampilan yang sudah ada dalam satu generasi oleh

generasi berikutnya sesuai dengan dinamika tantangan hidup yang dihadapi oleh anak- anak.Pendidikan bukan lagi insting alami dalam perkembangannyaProsesnya dapat dimanipulasi untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran. Upaya-upaya ini mendorong pengembangan pendidikan sebagai imu sistematis.(Purwanto,2013:19)

Ditemukan bahwa proses pembelajaran masih menggunakan model yang berpusat pada guru konvensional, berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMK Bajiminasa Makassar.proses pembelajaran ini menyebabkan siswa tidak bermain dan tidak terlibat aktif. Tentu saja ini menjadi perhatian guru matematika untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan menerapkan model dan strategi belajar Hak untuk membuat matematika menarik dan tidak membosankan bagi siswa.

Menurut (Lestari, K.E and Yudanegara, M.R. 2015:37) Pilihan model dan strategi adalah salah satu alternatif yang digunakan sebagai solusi untuk masalah yang telah ditemukan.Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar agar siswa dapat berkomunikasi pengetahuan smatematika secara lebih aktif adalah Discovery Learning Model melalui Straetgi Means-Ends Analysis.Learning Discovery Model pembelajaran yang dirancang untuk memaksa siswa melalui proses mental mereka sendiri untuk menemukan konsep dan prinsip

Namun, ini sering disebabkan oleh kurangnya inovasi dan kreativitas dalam kebutuhan pendidikan anak-anak atau orang tua. Guru dan orang tua perlu lebih kreatif dan inovatif jika memamerkan materi. Tetapi juga karena kurangnya inovasi dan kreativitasDalam kesehatan para pendidik atau orang tua anak-anak, para guru dan orang tua harus lebih abstrak dan terampil dalam menyajikan materi

Untuk alasan ini, diperlukan strategi yang efektif dan efisien dalam pengintegrasian strategi-strategi ini untuk mewujudkan tujuan yang telah disiapkan dengan cara terbaik. Strategi Analisis Berarti- Berakhir adalah strategi yang cocok untuk digunakan yangIni adalah strategi pemecahan masalah yang mendorong identifikasi tujuan yang ingin dicapai dalam situasi saat ini dan apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi perbedaan antara keduanya.

Berdasarkan uraian di atas penulis dipaksa untuk melakukan penelitian dengan judul "Penemuan Model Pembelajaran Efektivitas Melalui Strategi Analisis Mean-Ending dalam Pembelajaran Matematika untuk Siswa Kelas X1 SMK Bajiminasa Makassar"

Metode

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pra eksperimental. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok pre-test tanpa perbandingan kelompok. Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Kejuruan Bajiminasa di Makassar pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.

Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian pre-eksperimen design. Kemudian model penelitian eksperimen yang digunakan yaitu One-Group Pretest-Posttest Design.

Tabel 1. Desain Penelitian

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

(Sugiyono, 2012: 112)

Keterangan :

O1 = Hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis

X = Perlakuan atau treatment

O2 = Hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Discovery Learning Melalui

(3)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

66 Strategi Means-Ends Analysis

Dalam penelitian ini populasi adalah siswa kelas X1 SMK Bajiminasa Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK Bajiminasa Makassar.

Hasil belajar matematika merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa melalui proses belajar matematika yang diukur dari kemampuan siswa tersebut dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika.

Aktivitas siswa merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Respon siswa merupakan reaksi yang dilakukan seseorang terhadap rangsangan, atau perilaku yang dihadirkan. Keterlaksanaan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru selama proses pembelajaran berlangsung yang sesuai dengan model yang diterapkan.

Definisi operasional. Hasil belajar matematika merupakan tingkat keberhasilan berupa nilai atau angka yang diperoleh siswa SMK Bajiminasa Makassar setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika. Aktivitas siswa merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh siswa atau kegiatan- kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Respon siswa merupakan pendapat siswa mengenai model pembelajaran Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis Yang diterapkan di SMK Bajiminasa Makassar. Keterlaksanaan pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Penyusunan instrumen diawali dengan membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan silabus. Peneliti membuat kisi-kisi intrumen berdasarkan indikator materi yang terdapat dalam silabus.

Instrumen yang digunakan dalam peneliti ini berupa tes hasil belajar, aktivitas siswa, angket respon siswa, dan keterlaksanaan pembelajaran. Tes hasil belajar dibagi dua yakni pretest dan posttest.

Pretest adalah tes untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum menerapkan model Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis , sedangkan posttest adalah tes untuk mengukur hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran model Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis Lembar aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui seberapa besar partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Angket respon siswa Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui seberapa besar tanggapan atau reaksi siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis. Keterlaksanaan pembelajaran merupakan data tentang pencapaian peneliti dalam pemberian perlakuan di dalam kelas sehingga didalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan.

Adapun kriteria keefektifan pembelajaran dalam penelitian adalah

1. Hasil belajar siswa dalam matematika memenuhi kriteria ketelitian minimum sekolah (KKM), yang mencapai nilai minimum 75, baik secara deskriptif maupun inferensial.

2. Peningkatan hasil belajar untuk siswa kelas X1 di SMK Bajiminasa Makassar setelah menggunakan Discovery Learning Model melalui Strategi Analisis Berarti-Berakhir setidaknya mencapai kategori sedang

3. Kegiatan siswa selama pembelajaran matematika dengan menerapkan model Discovery Learning pada siswa di SMK Bajiminasa Makassar setidaknya 83,3 persen dalam kategori Sangat Aktif melalui Strategi Analisis Berarti- Berakhir dalam pembelajaran matematika.

4. Respon siswa setelah belajar matematika menggunakan Model Discovery Learning melalui Strategi Analisis Means-Ends untuk siswa Kelas X1 di SMK Bajiminasa Makassar dalam Kategori Positif paling tidak 80,11 persen.

5. Keterlaksanaan pembelajaran model reciprocal teaching dengan pendekatan contextual teaching and learning dalam pembelajaran matematika siswa kelas X SMKN 10 Makassar minimal 87.5%

(4)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

67 aktivitas guru telah terlaksana saat proses pembelajaran berlangsung.

Hasil dan Pembahasan Hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Kejuruan Bajiminasa di Makassar, hasil analisis statistik hasil belajar matematika siswa diajarkan dengan Model Penemuan melalui strategi rata-rata dari analisis tabel berikut:

Tabel 2. Deskripsi hasil belajar matematika siswa sebelum menggunakan model Discovery Learning melalui Strategi Means-Ends Analysis

Statistik Nilai statistic

Ukuran sampel 22

Skor ideal 100

Skoer maksimun 76

Skor minimum 22

Jangkauan 54

Rata – rata 43,136

Varians 190,695

Standar Variasi 13,809

Median 44

Modus 46

Sumber, data diolah

Berdasarkan table 2. dari 22 siswa yang memperoleh tes hasil tes (pretest) dengan materi pelajaran Persamaan dan fungsikuadratik memperoleh skor rata-rata 43,13dengan standar deviasi 13,809 yang menunjukkan distribusi. Hasil belajar untuk siswa masih di bawah KKM yang ditetapkan pada 75 dengan skor terendah 22 dan skor tertinggi 76. Perbedaan antara skor maksimum 76 dan skor terendah 22 adalah 54. Mediannya adalah44, yang menandakan bahwa 50 persen dari siswa yang diperoleh lebih jauh dari 44 persen dan 50 persen dari siswa memperoleh lebih dari 44 persen.The 46-mode nilai yang berarti yang 22 siswa memperoleh hasil belajar yang paling terlihat dengan Skor 22-76, adalah 46 sebanyak 3 orang dengan demikian didasarkan pada Total pre-Test nilai jika dikelompokkan dalam lima. kategori belajar, maka distribusi frekuensi, persentase, dan kategori hasil belajar seperti yang ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel 3. Persentase hasil belajar matematika siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Discovery Learning melalui Strategi Means-Ends Analysis

No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori

1 90-100 0 0 Sangat Tinggi

2 80-89 0 0 Tinggi

3 65-79 0 0 Sedang

4 55-64 4 18,18 Rendah

5 0-54n 18 81,82 Sangat Rendah

Jumlah 22 100

Sumber, data diolah

Tabel 3 di atas menunjukkan hasil belajar matematika skor rata-rata siswa adalah 43,13. Oleh karena itu, berdasarkan tabel 4.2, rata-rata siswa menilai hasil belajar matematika di kelas. Dari 0-54Interval waktu dan kategorisasi sangat rendah sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika dirata-rata dalam persamaan kuadrat dan fungsi sebelum diajarkan dengan model Discovery

(5)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

68 Learning. Melalui Strategi dalam Analisis Means-Ends berada dalam kategori terendah

Setelah implementasi Discovery Learning Model, peneliti dapat mengumpulkan data melalui alat tes dan mendapatkan data tentang hasil pembelajaran dalam bentuk hasil pembelajaran.sarana-berakhir.

Nilai pembelajaran siswa terlihat di lampiran D dan hasil statistik deskriptif ditampilkan dalam table di bawah ini.

Tabel 4. Deskripsi hasil pembelajaran Matematika siswa menggunakan model pembelajaran Discovery Learning melalui Strategi Means-Ends Analysis

Statistik Nilai Statistik

Ukuran sampel 22

Skor ideal 100

Skor maksimum 96

Skor minimum 72

Jangkauan 24

Rata – rata 84,73

Varians 55,351

Standar deviasi 7,440

Median 85,50

Modus 90

Sumber data diolah

Berdasarkan Tabel 4. dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata 84,73 D dengan deviasi standar 7,440 menunjukkan nilai hasil yang diperoleh oleh tes hasil studi (postest) dengan persamaan kesetaraan danKuadrat fungsi. Siswa dilatih di atas standar KKM yang ditetapkan pada 75 dengan skor terendah 72 dan skor tertinggi 96.Cakupan 24 adalah perbedaan antara skor maksimal 96 dan skor maksimum 72. Skor dari85,50 yang berarti bahwa 50 persen siswa mendapat skor di atas 85,50 dan 50 persen siswa mendapat skor lebih tinggi dari 85,50. Nilai mode 90 berarti bahwa hasil yang diperoleh dari 22 siswa yang belajar dengan skor 72-96 skor yang paling banyak muncul adalah 90 sebanyak 5 orang.

Berdasarkan nilai keseluruhan posttest, jika dikelompokkan ke dalam lima kategori hasil belajar, maka distribusi frekuensi, persentase, dan kategori hasil belajar seperti yang ditunjukkan pada table di bawah ini.

Tabel 5. Persentase hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan model pembelajaran Discovery Learning Melalui Strategi means-Ends Analysis

No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori

1. 90-100 9 40,91 Sangat Tinggi

2 80-89 8 36,36 Tinggi

3 65-79 5 22,73 Sedang

4 55-64 0 0,00 Rendah

5 0-54 0 0,00 Sangat Rendah

Jumlah 22 100

Sumber data diolah

Tabel 5. di atas menunjukkan hasil belajar matematika nilai rata-rata siswa adalah 85,50. Dengan demikian berdasarkan tabel 4.4, nilai rata-rata siswa menghasilkan pembelajaran matematika di kelas.

Intervalnya90-100 dengan persentase 40.91%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa pada materi Persamaan dan Fungsi kuadrat setelah diajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning melalui Strategi Means-Ends Analysis berada pada kategori sangat tinggi.

(6)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

69 Berdasarkan hasil analisis data deskriptif pada Tabel 3. dan Tabel 5., perbandingan gaya belajar

matematika siswa sebelum dan sesudah adopsi model pembelajaran penemuan pembelajaran dengan menggunakan strategi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Deskripsi perbandingan Rata – rata hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Discovery learning melalui strategi means – ends Analysis

No Interval Kategori Frekuensi Presentase (%)

Pretsest Posttest Pretest Posttest

1. 90 – 100 Sangat Tinggi 0 9 0 40,91

2. 80 – 89 Tinggi 0 8 0 36,36

3. 65 – 79 Sedang 2 5 90,9 22,73

4. 55 – 64 Rendah 2 0 90,9 0

5. 0 – 54 Sangat Rendah 18 0 81,82 0

Jumlah 22 22 100 100

Sumber data diolah tahun 2019

Menurut Tabel 6. sebelum pelaksanaan Discovery Learning model melalui strategi analisis tujuan, hasil pembelajaran Matematika siswa dari 81,82 persen berada dalam kategori yang sangat rendah dan setelah pelaksanaan model. Discovery Learning melalui strategi analisis sarana-Ends hasil belajar siswa berada dalam kategori yang sangat tinggi 40,91 persen sementara meningkatkan rentang kategori diperoleh bahkan, sebelum aplikasi Model penemuan pembelajaran melalui strategi analisis cara ini sebanyak 22 siswa tidak mencapai KKM berusia 75 tahun. Tetapi pelaksanaan Discovery Learning model melalui strategi The berarti-berakhir analisis 90,9 persen siswa mencapai KKM ditentukan Diagram batang untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peningkatan hasil belajar di SMK Bajiminasa Makassar disajikan di sini. Penerapan model pembelajaran penemuan melalui strategi analisis ujung ke ujungdan penerapan model pembelajaran penemuan melalui strategi analisis tujuan

Menguji hipotesis skor rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan Model Pembelajaran Matematika melalui Strategi Penelitian Berarti- Berakhir dari 75 penelitimenggunakan uji-t perbandingan rata-rata. Dari hasil perhitungan diperoleh t()*+ng = 6,123 pada taraf signifikan 𝛼

= 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 21 diperoleh t*a/01 = 1,720 dengan kriteria pengujiaan hipotesis menurut Gunawan (2013:71), yakni jika 𝑡hitung≤𝑡tabel maka H0 diterima, dan jika 𝑡hitung>𝑡tabel maka H0 ditolak, dengan ttabel = t (𝑎, dk)dimana 𝛼 = 0,05 menyatakan taraf signifikan dan dk = n-1 menyatakan derajat kebebebasan.

Karena t hitung = 6,132> t tabel = 1,720 diperoleh, hipotesis menyatakan bahwa rata- rata hasil belajar pada siswa setelah menggunakan Discovery Learning Model melalui Strategi Means-EndsX1 lebih tinggi atau lebih tinggi di Sekolah Kejuruan Bajiminasa Makassar. sama dengan KKM, 75.

(Ada perhitungan penuh dalam Lampiran D).

Ho :𝜇2 ≤ 0,30 H1 :𝜇2 > 0,30. Para peneliti menggunakan uji-t untuk menguji hipotesis ini, yang Didahului dengan nilai normal akuisisi. Langkah selanjutnya adalah menggunakan uji t untuk menguji hipotesis setelah menerima nilai gain. Dari hasil perhitungan pada level t hitung = 15.648signifikansi 𝛼 = 0,05 dengan derajat kebebasan (𝑑𝑘) = 21 diperoleh t*a/01 = 1,720 dengan kriteria pengujian menurut Gunawan (2013:71), yakni jika𝑡hitung≤𝑡tabel maka H0 diterima, dan jika 𝑡hitung >𝑡tabel maka H0 ditolak, dengan ttabel = t (𝑎, dk)dimana 𝛼 = 0,05 menyatakan taraf signifikan dan dk = n-1 menyatakan derajat kebebebasan.

Karena t hitung = 15,648> ttabel = 1,720 Jadi hipotesis bahwa siswa menggunakan model pembelajaran Discovery Learning Melalui perolehan rata-rata hasil pengajaran matematikaStrategi

(7)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

70 Means-Ends Analysis lebih tinggi atau sama dengan 0,30 (perhitungan selengkapnya disajikan

dilampiran D).

Pembahasan

Penelitian ini telah dikerjakan di SMK Bajiminasa Makassar dan merupakan contoh dari 22 siswa di SMK Bajiminasa Makassar studi penelitian Kelas XI telah dimulai pada tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan 12 september 2019 yang Ini Terdiri dari lima pertemuan. Peneliti memberikan pretest dalam bentuk satu set lima item dalam persamaan dan fungsi Fungsi Kuadratik pada pertemuan pertama.Pada pertemuan kedua dan keempat para peneliti menerapkan model Discovery Learning dengan 12 jam waktu belajar melalui Strategi Penelitian Means-Ends Para peneliti memberikan post- test pada pertemuan kelima setelah diajar menggunakan sistemDiscovery Learning melalui Strategi untuk Analisis Berarti-Berakhir. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimental, pre-test group post-test model adalah desain yang digunakan. Berbagai kriteria untuk nilai dipersilakanoleh penerapan model pembelajaran Discovery belajar melalui strategi Means-EndsAnalisis

Penelitian dengan menerapkan Model Discovery Learning melalui Strategi Penelitian Means-Ends di Sekolah Kejuruan Bajiminasa di Makassar lebih tinggi daripada KKM, yaitu 75 Berdasarkan Klasifikasi hasil belajar siswa Menurut Yusdian (2017: 50) dan kriteria minimum untuk aplikasi (KKM), rata-rata hasil siswa sebelum menerapkan Discovery Learning dengan Model Pembelajaran Analisis strategi mid-enddikategorikan pada 43,13 sangat rendah dan tidak mencapai KKM.

Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah model pembelajaran discovery telah diluncurkan melalui saranaAnalisis telah dinilai sebagai 84,73. Ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa lebih tinggi daripada hasil KKM dengan menggunakan model penemuan pembelajaran melalui strategi analisis cara-objektif.Selain itu ada 90,9% siswa yang menyelesaikan sebagai kelengkapan klasik secara individual sehingga kriteria efektivitas terpenuhi terlebih dahulu.

Tes belajar siswa kelas X1 di Sekolah Kejuruan Bajiminasa Makassar menunjukkan peningkatan dari pre-test ke post-test (nilai gain yang ditafsirkan setidaknya moderat atau g 0,3) setelah penggunaan model pembelajaran Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis mencapai KKM SMK Bajiminasa Makassar yaitu 75

Peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas X1 di Bajiminasa Vocational Makassar menggunakan rumus gain normal dalam penelitian ini untuk menentukan nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa dari pre-test ke pre-test.Posttest Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan nilai gain 0,73 dalam kategori sedang. Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pre-test ke post-test (nilai gain diartikan sebagai sedang). Jadi, kriteria efektivitas kedua terpenuhi

Para peneliti menggunakan lembar observasi untuk kegiatan siswa dalam penelitian ini. Kegiatan siswa diamati 3 kali dalam proses pembelajaran. Kegiatan siswa diamati untuk melihat kegiatan tersebutSiswa dalam belajar dan penelitian peneliti ini dibantu oleh salah satu teman-temannya hasil pengamatan dengan mengimplementasikan Discovery Learning model oleh startegi sarana- berakhir analisis Persentase rata-rata aktivitas adalah 83,3 persen. Memang, hasil analisis kegiatan mahasiswa menunjukkan partisipasi dan aktivasi siswa dalam kategori aktif selama proses belajar yang sedang berlangsung. Kriteria ketiga untuk efektivitas terpenuhi.

Implementasi dari lembar pembelajaran tersebut akan dipresentasikan selama implementasi metode Discovery Learning melalui strategi analisis tujuan akhir dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Ada dua di antaranya Lembar pengamatan dan persentase perhitungan pencapaian aplikasi berdasarkan hasil proses dengan mengimplementasikan model pembelajaran Discovery Learning by startegi berarti- berakhir analisis yang menilai kegiatan mengajar menunjukkan rata-rata 80,11 persen dan persentase yang diperoleh adalah dalam kategori yang baik. Sebagai aturan, criteria keefektifan yang kelima terpenuhi.

(8)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

71 Dari uraian di atas sehubungan dengan kriteria efektivitas Hamzah dan Muhammad (2015: 174),

telah diklaim bahwa pembelajaran yang efektifDapat mengarah pada pembelajaran yang baik.

Berguna. Fokus pada siswa dengan menggunakan prosedur yang benar. Definisi ini berarti ada dua hal penting yang harus dilakukan untuk pembelajaran yang efektifyaitu bagaimana siswa belajar dan apa yang guru lakukan. Mereka sedang mengajar siswa mereka proses pembelajaran dapat dikatakan efektif jika kegiatan mengajar dan belajar dapat mengaktifkan proses pembelajaran. Hasil dari penentuan atau ukuran pembelajaran yang efektif.

Dari hasil kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis tanggapan siswa menghitung hingga 22 siswa dengan delapan pertanyaan tentang jumlah siswa yang menerima jawaban dari polling Pelajari lebih lanjut dengan mengimplementasikan Discovery Learning model berarti-berakhir analisisHit 87,5 persen dari strategi ini menunjukkan bahwa siswa bereaksi terhadap proses pembelajaran. Kriteria keempat efektivitas terpenuhi dengan demikian. Kemudian lihat hasil penelitian untukbeberapa teori yang ada sebelum waktu itu, para peneliti menyimpulkan bahwa dengan menerapkan penemuan model pembelajaran melalui strategi analisis ujung-ujungnya analisis diambil pada.efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X1 SMK Bajiminasa Makassar.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan diskusi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model Discovery Learning melalui Strategi Analisis Means-Ends secara efektif digunakan dalam pembelajaran matematika kelas.X1SMK BajiminasaMakassar adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK Bajiminasa Makassar setelah menerapkan model Discovery Learning melalui Strategi Analisis Means-Ends dengan kategori tinggi melebihi nilai KKM 84,73.

2. Setelah diajarkan mennggunakan Model Discovery Learning Through Means-Ends Analysis Strategy sebesar 0,73 pada kategori sedang nilai rata-rata hasil belajar matematika meningkat.

3. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui model pembelajaran Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis sebesar 83,3% berada pada kategori aktif.

4. Respon siswa diterapkan model pembelajaran Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis sebesar 80,11% dengan kategori positif.

5. Keterlaksanaan pembelajaran pada saat penerapan model pembelajaran Discovery Learning Melalui Strategi Means-Ends Analysis sebesar 87.5% berada pada kategori baik.

Ucapan terima kasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian maupun penulisan artikel ini.

Referensi

Lestari, K. E and Yudanegara, M. R. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama

Fatmawati.dkk. 2015 “Efektivitas Penerapan Strategi TTW dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII Putri SMPS PPM Rahmatul Asri Enrekang”. Journal Of EST.Vol. 1. No. 2. Hlm. 73-58.

Gunawan, A.M. 2013. Statistik Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Parama Publishing.

Sonda, Ruben. 2016. “Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Setting Kooperatif Tipe

(9)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

72 NHT Pada Materi Kesebangunan Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Simbuang”. Jurnal Daya

Matematis. Vol. 4.No. 1. Hlm. 1-12

Tiro, A.M. 2015.Dasar-Dasar Statistik.Makassar: Andira Publisher

Info lebih lanjut

Hubungi

LPPM STKIP YPUP Makassar Jalan Andi tonro no. 17 Makassar

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen penelitian berupa tes objektif (pre-test dan post-test) untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif, lembar penilaian antar peserta

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dengan: (1) Tes yang dilakukan oleh peneliti berupa pre-test dan post-test untuk melihat

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap data skor pre test , post test dan N-Gain sikap ilmiah mahasiswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol

Desain penelitian menggunakan pre-test post-test control group design, dalam pelaksanaannya diawali dengan pemberian tes awal kepada kedua kelompok sampel, kemudian kedua

Desain penelitian menggunakan pre-test post-test control group design, dalam pelaksanaannya diawali dengan pemberian tes awal kepada kedua kelompok sampel, kemudian kedua

Desain penelitian menggunakan pre-test post-test control group design, dalam pelaksanaannya diawali dengan pemberian tes awal kepada kedua kelompok sampel, kemudian kedua

Tes ini dilakukan sebanyak tiga kali yaitu, tes awal (pre test),Tes Hasil Belajar I (post test) dan Tes Hasil Belajar II (post test). Ada tiga temuan dalam penelitian

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan tes yang meliputi pre test, post test I, post test II, dan non tes berupa lembar observasi untuk aktivitas siswa