PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Kurangna motorik kasar barudak kelompok B di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon. Kurangna kagiatan anu bisa ngarangsang motorik kasar barudak di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan kemampuan motorik kasar anak kelompok B di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon setelah diajarkan permainan tradisional gobag sodor. Jelaskan perbedaan kemampuan motorik kasar anak kelompok B di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah permainan tradisional gobag sodor.
Kegunaan Penelitian
Diharapkan dengan diperolehnya hasil hubungan permainan tradisional gobag sodor dengan motorik kasar anak, sekolah dapat menerapkan teknik ini secara permanen sehingga perkembangan bahasa anak menjadi lebih baik dan hasil atau lulusan dari lembaga menjadi lebih baik. dipersiapkan untuk pendidikan lebih lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan pedoman bagi guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk menstimulasi aspek perkembangan motorik anak di sekolah khususnya motorik kasar anak.
LANDASAN TEORI
Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini
Seiring bertambahnya usia dan meningkatnya rangsangan lingkungan, maka perkembangan motorik anak juga meningkat. Endang menyatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak dan menyebabkan perbedaan individu antara anak satu dengan anak lainnya, antara lain: 9.
Permainan Gobag Sodor bagi Anak Usia Dini
Permainan gobak sodor atau yang biasa orang kenal dengan sebutan galah asin atau galasin di Indonesia sudah dikenal dari dulu hingga sekarang. Perlu diketahui juga bahwa permainan tradisional ini pertama kali dikenal di Pulau Jawa, tepatnya di daerah Yogyakarta. Permainan ini awalnya dimainkan oleh para prajurit pada zaman kerajaan sebagai latihan perang melawan musuh untuk melatih keterampilan.
Permainan tradisional gobak sodor ini sebaiknya mempunyai dua kelompok yang berbeda, dengan masing-masing tim biasanya terdiri dari 3, 5 orang atau lebih. Maksudnya tim-tim tersebut saling menghalangi satu sama lain secara bergantian agar lawan tidak bisa melewati garis pemisah dan maju mundur. Untuk memenangkan permainan ini, tidak seorang pun harus tertangkap oleh penjaga dan semua lawan harus aman saat maju mundur dalam area garis yang ditentukan.
Berikut sejarah, gameplay dan keunggulan permainan Gobak Sodor yang jarang diketahui orang, (Diunduh dari https://porosbumi.com/permainan-gobak-sodor/ . Sabtu pukul 7.36).
Permainan Gobag Sodor Bagi Perkembangan Motorik Kasar
Keunggulan Permainan Gobag Sodor untuk Anak Kecil.. a) Carilah lahan yang luas untuk dibuat garis pemisah dan buat menjadi 6 bagian. Garis ini bersifat vertikal, setelah permainan berlangsung para anggota harus mampu menjadi penghalang bagi tim penyerang yang mengalahkannya. e) Sedangkan tugas tim penyerang adalah melewati garis yang dijaga tadi. Dalam satu kelompok, anak-anak harus bekerja sama mengatasi rintangan-rintangan tersebut hingga mereka maju mundur dan melompat ke garis finis menuju titik awal.
Berikut cerita cara bermain dan manfaat permainan gobak sodor yang jarang diketahui orang (diunduh dari https://porosbumi.com/permainan-gobak-sodor/. Jika ada beberapa pemain yang berhasil lolos dan kembali berhasil memulai lari cepat, maka tim penyerang dinyatakan menang.
Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian Maria Hidayanti disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan motorik kasar anak. Peningkatan yang dimaksud adalah sebelum dilakukan permainan clog, rata-rata skor motorik kasar pada awal tindakan sebesar 59,49% mengalami peningkatan sebesar 11,29%. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian Aprilia Puspita Sari yang berjudul “Upaya meningkatkan motorik kasar melalui permainan tradisional kucing dan tikus pada anak kelompok B di Tkit Ar-Raihan”.
Keterampilan motorik kasar ditinjau dari kecepatan terlihat sebesar 12,50% pada pratindakan, 44,44% pada siklus I, dan 44,44% pada siklus II. siklus, dan 83,34% dari jumlah anak. Sedangkan kemampuan motorik kasar ditinjau dari kelincahan terlihat hanya 8,33% pada pra tindakan, pada siklus I meningkat menjadi 36,16%, pada siklus II. siklus, dan 79,17% dari jumlah anak. Total kemampuan motorik kasar anak sebelum tindakan berada pada kriteria sesuai yaitu 65,28%, namun mengalami peningkatan pada siklus I.
Perbedaan lainnya adalah permainan yang digunakan dalam penelitian pengembangan motorik kasar anak juga berbeda-beda.
Kerangka Berpikir
Yang membedakan penelitian ini dengan kedua penelitian diatas adalah jenis penelitian yang digunakan, kedua penelitian diatas merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian Quantitative Experimental One Group Pretest Posttest Design. Keterampilan motorik kasar pada anak usia dini berkaitan dengan kemampuan seperti berjalan, berlari, melempar, melompat, berjalan dengan satu kaki dan sebagainya. Keterampilan motorik kasar anak di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon masih rendah sehingga perlu ditingkatkan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik anak adalah metode permainan. Permainan yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak adalah permainan gobag sodor. Berdasarkan penjelasan di atas, kami berharap anak-anak Kelompok B di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon dapat meningkatkan perkembangan motorik kasarnya dengan bermain gobag sodor.
Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Hipotesis Statistik
Penelitian ini mencoba menjawab adakah perbedaan kemampuan motorik kasar anak sebelum dan sesudah menggunakan permainan gobag sodor. Dari tabel di atas terlihat bahwa kemampuan motorik kasar seluruh responden sebelum menggunakan permainan Gobag Sodor sangat buruk. Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa permainan Gobag Sodor mampu meningkatkan keterampilan motorik kasar anak kelompok B di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon.
Dari penelitian tentang “Efektifitas Permainan Gobag Sodor Dalam Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Kelompok B Di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon” dapat disimpulkan bahwa. Keterampilan motorik kasar anak kelompok B sebelum bermain gobag sodor hanya sebesar 36,67% atau pada tabel klasifikasi persentase Sangat Kurang. Keterampilan motorik kasar anak kelompok B setelah memainkan permainan Gobag Sodor hanya sebesar 87,22% atau berada pada tabel klasifikasi persentase Sangat Baik.
Dari penelitian mengenai “Efektivitas Permainan Gobag Sodor Dalam Meningkatkan Motorik Kasar Anak Kelompok B Di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon” terdapat beberapa saran yaitu sebagai berikut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
Analisis Statistik Inferensial
Untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga yaitu seberapa besar perbedaan kemampuan motorik kasar sebelum dan sesudah menggunakan permainan Gobag Sodor dilakukan uji mean untuk mengetahui nilai t dengan menggunakan rumus. Ha : Sebelum dan sesudah menggunakan permainan gobag sodor di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan motorik kasar anak kelompok B. H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan . Bagian hasil penelitian ini mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan yaitu menganalisis keterampilan motorik kasar menggunakan permainan gobag sodor di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama yaitu gambaran hasil tes keterampilan motorik kasar anak sebelum menggunakan permainan Gobag Sodor, maka hasil persentasenya dibandingkan sebagai berikut dengan skala persentase menurut para ahli: 29. Keterampilan motorik kasar keterampilan responden sebelum menggunakan permainan Gobag Sodor hanya sebesar 36,67%, artinya jika diubah dalam bentuk tabel maka persentase respondennya dalam skala. Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa motorik kasar seluruh responden mengalami peningkatan setelah menggunakan permainan gobag sodor.
Jika diubah menjadi tabel persentase, maka interpretasi kemampuan motorik kasar responden setelah menggunakan permainan Gobag Sodor berada pada kolom Sangat Baik.
Pembahasan Hasil Penelitian
Jika diubah dalam tabel klasifikasi persentase maka interpretasi kemampuan motorik kasar anak kelompok B di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon berada pada tingkat Sangat Baik.
Keterbatasan Penelitian
Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan motorik kasar anak sebelum dan sesudah memainkan permainan Gobag Sodor sebesar 50,55%, dan nilai t menunjukkan jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan bercerita kelompok. Anak B di PAUD An Nahdliyah Desa Panguragan Kulon Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah perlakuan dengan permainan Gobag Sodor. Diharapkan peneliti dapat melanjutkan penelitian yang sama namun dengan tambahan responden, baik dari jumlah responden maupun cakupan wilayah/lembaga tempat penelitian dilakukan, serta menggunakan lebih banyak variabel indikator dengan tema yang lebih beragam sehingga data dapat diperoleh dengan lebih baik. benar-benar dapat dianalisis. diperoleh tentang efektivitas permainan Gobag Sodor dalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini. Diharapkan sekolah dapat menerapkan cara atau teknik yang sama untuk meningkatkan hasil kegiatan yang menstimulasi aspek perkembangan motorik kasar anak, dengan diperolehnya hasil hubungan permainan gobag sodor dengan motorik kasar anak, sehingga perkembangan motorik kasar anak dapat tercapai. membaik. lebih baik, dan keluaran lembaga atau lulusannya mungkin lebih siap untuk pendidikan lebih lanjut.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data awal untuk mengetahui lebih luas pengaruh permainan Gobag Sodor terhadap perkembangan anak usia dini, yang tidak hanya terbatas pada aspek perkembangan motorik kasar saja, namun juga aspek perkembangan lainnya, sehingga pihak kampus mampu. untuk membantu pemerintah mewujudkan generasi penerus yang cerdas dan terampil di masa depan. Melyloelha-box, Tahapan Prinsip dan Aspek Perkembangan Motorik, (diunduh dari http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/05/fase-phase-principle-dan-acepat-cepat.html Senin 14:50) MS Sumantri, Perkembangan Keterampilan Motorik Pada Anak Usia Dini, (Jakarta: Departemen Pendidikan, 2005). Parenting Indonesia, Motorik Kasar VS Motorik Halus, (.www.parenting.co.id/balita/motorik+kasar+vs+motorik+halus, diunduh 13.38).
Sundari dan Sunaryo, Intervensi Dini pada Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2007). Langkah-Langkah Memainkan Gobak Sodor.30. f) Guru mencari sebidang tanah yang luas untuk dibuat garis pemisah dan membaginya menjadi 6 bagian. Guru memberikan arahan dan mengamati anak bermain gobag sodor sesuai aturan yang disampaikan yaitu. Jika beberapa pemain berhasil melakukan umpan silang dan kembali ke garis awal, tim penyerang dinyatakan sebagai pemenang. i) Jika ada pemain dari tim lawan yang menyentuh salah satu pemain penyerang, maka tim penjaga dinyatakan sebagai pemenang, setelah itu tim tersebut bergantian menjadi penyerang dan penjaga, seperti ini, dan seterusnya. j) Namun apabila suatu ruang diisi oleh 2 pemain atau lebih, maka tim penyerang kalah dan digantikan oleh tim penjaga. k) Guru melakukan observasi dan mengumpulkan data penelitian berdasarkan indikator penelitian yang telah ditentukan. l) Anak yang bermain sesuai aturan mendapat imbalan. m) Anak yang belum bisa bermain sesuai aturan dan indikator yang diharapkan diberikan kesempatan untuk mengulangi permainan atau mempelajari gerakan sesuai indikator.