© 2023 Jurnal Studi Budaya Nusantara - SBN All rights reserved
EKSPLORASI DESAIN MOTIF BATIK CIUNG WANARA DENGAN MULTITEKNIK PADA KEBAYA MODIFIKASI
Jevan Ibnu Syahid
Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung [email protected]
Info Artikel Abstrak
Sejarah Artikel:
Diterima Maret 2023 Disetujui Mei 2023 Dipublikasikan Juni 2023
Ciung wanara merupakan salah satu objek wisata budaya yang berada di Kabupaten Ciamis yang memiliki berbagai peninggalan bersejarah dan merupakan salah satu peninggalan prasejarah yang dimiliki oleh Ciamis. Batik merupakan salah satu kerajinan tangan dalam bentuk tekstil. Seiring berkembangnya dunia mode hingga zaman sekarang menggiring pemikiran para desainer untuk lebih inovatif dan kreatif dalam merancang sebuah desain pada batik serta teknik yang digunakan. Pada awalnya batik hanya menggunakan satu teknik saja, ditulis dan dicap. Namun pada kali ini penulis ingin memberi nuansa baru dalam sebuah desain batik yang pada umumnya kebaya terbuat dari brokat atau bahan lainnya, dengan potongan mode yang sangat sedernaha. Namun kali ini penulis ingin memberi sentuhan modern pada busana kebaya dengan maksud sebagai daya tarik lain dan juga memperluas eksistensi kebaya dan batik di masyarakat serta mengangkat kembali budaya daerah.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi dan metode dokumen, yaitu dengan cara mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, sedangkan teknik dokumen dengan cara, mengumpulkan informasi berupa data dari buku, jurnal, internet dan sumber lainnya. Teknik analisis data menggunakan analisis data intraestetik dan analisis data ekstraestetik. Proses penciptaan meliputi perancangan, pelaksanaan, dan finishing. Setelah membuat beberapa desain eksplorasi terpilihlah 5 desain utama yang dijadikan sebagai motif kontemporer yang diaplikasikan pada kebaya dan selendang atas berdasarkan ide dan konsep penulis. Melalui hasil penciptaan karya ini diharapkan dapat memberikan inovasi terbaru terhadap busana kebaya dan batik.
Kata Kunci: Batik, Busana Kebaya, Ciung Wanara
Abstract
Ciung Wanara is one of the cultural tourism objects in Ciamis Regency has various historical relics and is one of the prehistoric relics owned by Ciamis. Batik is one of the handicrafts in the form of textiles. Along with the development of the fashion world until now, it has led designers to be more innovative and creative in designing designs on batik and the techniques used. Initially, batik only used one technique, it was written and stamped. However, this time the writer wants to give a new nuance in a batik design. And in general, kebaya is made of brocade or other materials, with very simple fashion pieces. But this time the writer wants to give a modern touch to the kebaya dress with the intention of being another attraction and also expanding the existence of kebaya and batik in society as well as reviving local culture. This research is a descriptive qualitative research. At the data collection stage, the researcher used the observation method and the document method, namely by collecting the information needed, while the document technique was by collecting information in the form of data from books, journals, the internet and other sources. The data analysis technique used intraesthetic data analysis and extra-aesthetic data analysis. The creation process includes designing, executing, and finishing. After making several exploratory designs, 5 main designs were chosen which were used as contemporary motifs that were applied to the kebaya and top shawl based on the author's ideas and concepts.
Through the creation of this work, it is hoped that it can provide the latest innovations in kebaya and batik clothing.
Keywords : Batik, Kebaya Dress, Ciung Wanara
PENDAHULUAN
Batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang bersifat adiluhung dan diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun sejak zaman dahulu. Seni batik telah melintasi waktu mengiringi perjalanan panjang bangsa. Ia juga telah mengarungi pergaulan kebudayaan yang sangat penting. Wajar jika kini batik hadir sebagai salah satu identitas bangsa yang menyatukan sekaligus membanggakan. Batik Indonesia tumbuh dan berkembang menyertai dinamika masyarakat. Batik selalu berdialektika dengan perkembangan budaya masyarakat sejak masa prasejarah, zaman kerajaan, penyebaran agama islam, penjajahan, kemerdekaan, hingga era globalisasi dewasa ini (Musman, A &
Arini, B. A, 2011).
Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No. 11 Tahun 1950. Ciamis adalah sebuah Kabupaten yang berada di Jawa Barat. Proses lahirnya hari jadi kabupaten Ciamis di awali dengan keluarnya Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Ciamis pada tanggal 6 Oktober 1970 Nomor:
36/X/KPTS/DPRD/1970 dan Nomor: 5/II/KPTS/DPRD/1971, tentang pembentukan penitia penyusunan sejarah Galuh, yang dalam penyusunan panitia tersebut didampingi oleh tim ahli sejarah IKIP Bandung yang dipimpin oleh Drs. Rd. H. Said Raksanegara.
Kabupaten Ciamis melewati jalur Selatan ada sebuah situs cagar budaya yaitu Karang Kamulyan, di Desa Karang Kamulyan, Kec. Cijeungjing, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Situs ini menyimpan jejak peninggalan Kerajaan Galuh purba yang berada di antara hutan lindung seluas 25,5 hektare. Dengan ragam flora dan fauna yang tumbuh di dalamnya. Situs tersebut kini telah masuk ke dalam Benda Cagar Budaya yang telah dilindungi pemerintah karena terdapat benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Galuh di dalamnya (Sunaryo, 2009)
Dunia mode semakin hari berkembang dengan pesat. Perkembangan ini muncul karena kebutuhan dan tuntutan zaman. Manusia selalu ingin melakukan perubahan dan inovasi dalam semua aspek kehidupan. Salah satunya dalam bidang fashion. Kebaya merupakan salah satu busana yang selalu mengalami inovasi khususnya oleh desainer- desainer lokal maupun mancanegara agar tetap laku dipasaran. Busana Kebaya adalah busana yang dipakai ketika peringatan acara-acara formal yang berhubungan dengan tradisi, acara hari kebesaran baik yang bersifat resmi seperti wisuda maupun tidak resmi seperti permikahan (Trismaya N, 2018). Pemilihan bahan biasanya menggunakan brokat, kain satin, kain tafetta dan jenis kain lainnya yang sederhana. Mode busana yang terlihat awalnya sangat sederhana pada kebaya tradisional. Namun pada masa kini para desainer berlomba dalam memodifikasi kebaya dari sederhana menjadi berkesan glamour. Kesan glamour pada busana kebaya dapat muncul karena garniture yang digunakan. Perkembangan garniture pada kebaya semakin berkembang seiring dengan banyaknya inovasi dan kreasi dibidang fashion.
Salah satu jenis hiasan busana yang sering digunakan untuk menghias kebaya adalah beads
(manik-manik/payet) dan Batik. Penggunaan manik-manik pada busana akan memberikan kesan lebih mewah dan glamour sehingga akan menambah kualitas dan rasa percaya diri pemakainya, serta dipadukan dengan batik yang memiliki nilai tradisi luhur akan sangat cocok disandingkan dengan kebaya modifikasi yang tercipta pada masa kini. Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut, adapun tujuan dari penelitian ini yakni 1) mendeskripsikan perancangan dan pengaplikasian motif batik kontemporer pada desain busana kebaya modifikasi dan selendang sebagai penguatan image daerah Kabupaten Ciamis, 2) Menghasilkan dan mendeskripsikan analisis karya batik kontemporer Ciung wanara yang diaplikasikan pada busana kebaya modifikasi dan selendang sebagai image Kabupaten Ciamis.
METODE
Dalam penciptaan ini analisis karya yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang dengan menghasilkan data deskriptif yang beripa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang tertentu atau perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.
Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2012).
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dalam langkah ini penulis harus mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif (Anggito & Setiawan, 2018). Adapun beberapa tahapan dalam penelitian ini : 1).
Wawancara, 2). Observasi, 3). Dokumentasi, 4). Ide penciptaan, dan 5). Proses penciptaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tema Perancangan Motif Batik
Tema merupakan gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada didalam sebuah karya seni. Tema sangat berpengaruh terhadap rancangan yang dibuat. Oleh karena itu tema sangat mendukung desain yang diciptakan. Tema yang penulis angkat dalam pembuatan motif pada artikel ini adalah “Estetika Ciungwanara di Tatar Galuh” berarti keindahan seni yang ada di situs budaya Karang Kamulyan/Ciungwanara. Ciungwanara merupakan salah satu objek wisata Budaya yang sangat melegenda di Kabupaten Ciamis. Di dalamnya terdapat peninggalan bersejarah dari mulai peninggalan prasejarah hingga peninggalan zaman Kerajaan Galuh. Di situs budaya tersebut terdapat beberapa satwa yang menjadi icon dari tempat tersebut. Sesuai namanya Ciung yang berarti Burung, dan Wanara yang berarti Monyet atau Kera. Selain terdapat beberapa satwa di dalamnya, Karang Kamulyan juga
menyimpan beberapa spot bukti peninggalan Kerajaan Galuh yaitu: : (1) Pangcalikan, (2) Sanghyang Bedil, (3) Panyabungan Hayam, (4) Lambang Peribadatan, (5) Cikahuripan, (6) Panyandaan, (7) Pamangkonan, (8) Makam Adipati Panaekan, (9) Patimuan.
Disini penulis mengambil beberapa objek yang dijadikan sebagai gagasan motif batik yang akan di kembangkan, yaitu: Burung Ciung, Lambang Peribadatan, Kujang Ciung, Panyambungan Hayam, dan Gong Perdamaian. Hal yang membuat penulis tertarik untuk mengembangkan objek tersebut menjadi motif batik adalah karena objek tersebut memiliki nilai estetika seni yang dapat dikembangkan menjadi motif batik dan tidak merubah struktur objek tersebut, namun bisa ditambahkan dengan beberapa ornamen batik yang menjadi daya tarik nantinya.
Sumber Ide/ Moodboard
Moodboard adalah sebuah alat visual yang mengkomunikasikan konsep dan ide visual. Moodboard merupakan pengaturan gambar, bahan, potongan teks, dan lain sebagainya yang dipikirkan dengan matang dan terencana yang dimaksudkan untuk membangkitkan atau memproyeksikan gaya atau konsep tertentu. Sumber ide yang digunakan pada motif batik dan kebaya ini diambil dari keindahan bentuk tubuh burung ciung yang terkesan ramping tetapi tetap elegant, sehingga busana yang dibuat pun dengan model straight/Tabular. Sumber ide warna yang diambil adalah warna merah, khususnya warna merah Flame Scarlett yang menjadi salah satu trend warna musim panas 2020 dan warna hitam yang berkesan eksotic dan dramatic. Target market batik dan kebaya modifikasi ini ditujukan untuk wanita yang anggun dan elegant untuk menghadiri suatu pesta malam, atau gala dinner formal. Adanya open front pada kebaya dan rok akan menampilkan kesan jenjang pada wanita dengan tubuh tinggi semampai atau pendek sekalipun. Penerapan bros atau hiasan dan manik-manik pada kebaya akan menambah kesan mewah, anggun, dan elegant saat di kenakan.
Gambar 1. Desain Moodboard (Sumber : Olah data peneliti, 2021) Berikut adalah desain produk yang dibuat,
Berikut adalah desain produk yang dibuat,
Gambar 2. Desain Motif Batik (Sumber : Dokumen pribadi)
Gambar 3. Desain Kebaya Mojang Geulis (Sumber : Dokumen pribadi)
Gambar 4. Desain Kebaya Campernik (Sumber : Dokumen pribadi)
Gambar 5. Desain Kebaya Modifikasi karya Pameran (Sumber : Dokumen pribadi)
Gambar 6. Desain Kebaya Andalemi (Sumber : Dokumen pribadi)
Analisis dan Visualisasi Karya a. Karya Batik dengan Multiteknik
Batik yang dibuat merupakan batik tulis dengan pola cap, dikarenakan nantinya batik tersebut bisa digunakan atau di produksi dengan teknik tulis dan teknik cap.
Gambar 7. Motif Leupaan Manuk Ciung (Sumber : Dokumen pribadi)
Gambar 8. Motif Adu Hayam (Sumber : Dokumen pribadi)
Gambar 9. Motif Gedong Kabuyutan (Sumber : Dokumen pribadi)
b. Karya Busana Kebaya Modifikasi
Kebaya modifikasi adalah kebaya berbahan classic atau bahan brokat polos yang dipadukan dengan sentuhan payet manik-manik di bagian-bagian tertentu, pola siluet, potongan dan kombinasi warna yang menjadikan kebaya tersebut terlihat menjadi lebih elegant dan mewah.
(a) (b) (c) Gambar 10. (a) Karya Kebaya Mojang Geulis, (b) Karya Kebaya Campernik ,
(c) Produk Kebaya Andalemi (Sumber : Dokumen pribadi)
Gambar 11. Produk Kebaya Modifikasi pada Pameran ontop (Sumber : Dokumen pribadi)
c. Analisis Model 1) Garis
Garis merupakan gabungan dari titik-titik. Dalam busana, garis dibedakan menjadi garis luar dan garis hias. Garis luar (Siluet) adalah bentuk garis sisi bayangan luar dari sebuah model busana (Riyanto, 2003). Nama-nama siluet diambil dari huruf, karena bentuknya menyerupai huruf. Adapun siluet terdiri dari siluet A, I, H, Y, S, T, O, X, V dan siluet terompet.
Siluet yang digunakan pada kebaya ini adalah A, T, I.
Gambar 12. Produk Kebaya dengan Siluet A (Sumber : Dokumen pribadi)
(a) (b)
Gambar 13. (a) Produk Kebaya dengan Siluet T, (b) Produk Kebaya dengan Siluet I (Sumber : Dokumen pribadi)
2) Bentuk
Bentuk dasar pada kebaya ini adalah segitiga dan tabung karena model kebayanya merupakan 2 peaces. Karena kebaya merupakan pakaian atas dan bawah. Bentuk ini diterapkan sebagai decorative design pada suatu desain busana.
3) Ukuran
Ukuran merupakan unsur penting dalam pembuatan busana. Ukuran sangat menentukan kenyamanan serta keindahan busana ketika digunakan. Ukuran yang digunakan dalam kebaya modifikasi ini adalah L body fit.
4) Kesatuan/Unity
Kesatuan/unity merupakan penyusunan atau pengorganisasian daripada pusat perhatian, keseimbangan, perbandingan, dan irama sehingga tercipta suatu desain yang baik dan harmonis. Penggunaan warna merah pada busana serta pada beading embroidery memberikan kesan menyatu antara busana dengan garniturenya (Prawira, 2004)
5) Center of Interest
Center of interest pusat perhatian pada kebaya ini terletak pada bentuk dan siluet, serta beading embroidery sebagai garniture busana, selain itu pada kain batik juga ditambah dengan potongan terbuka sebagai bawahan kebaya.
Gambar 14. Center of Interest pada Kebaya (Sumber : Dokumen pribadi)
d. Analisis Material Kebaya dan Batik 1) Kain Brokat
Kain brokat merupakan kain yang kaya dengan dekorasi. Dapat dilihat secara kasat mata, bahwa kain ini biasanya memiliki berbagai macam bentuk dekoratif, bertekstur, dan proses pembuatan kain ini biasanya menggunakan tangan dengan teknik sulam atau menggunakan mesin sulam. Kain ini memiliki karakter yang berkesan mewah, tekstur sedikit kasar, tidak mudah kusut, dan banyak dekoratif.
2) Hiasan
Kebaya yang dibuat dihiasi dengan garniture berupa beading embroidery yang di kombinasikan dengan cabochon . dibuat dari paduan manik-manik dan hiasan bross meskipun kebaya ini terkesan simple tetapi tetap memberikan kesan glamour karena adanya beading embroidery dan bross sebagai hiasannya.
3) Warna Kain
Warna kain memegang peranan penting dalam pembuatan busana (Sanyoto, 2010).
Warna biasanya dipilih dan disesuaikan dengan kesempatan busana tersebut ketika akan digunakan. Warna yang dipilih pada kebaya ini adalah Flame Scarlet. Flame Scarlet adalah salah satu trend warna musim panas 2020. Flame scarlet merupakan perpaduan warna merah dengan sedikit campuran orange. Warna ini akan memberikan kesan energic, glamour, berani, namun tetap elegant.
4) Tekstur
Tekstur yang timbul dari kebaya yang dibuat adalah sedikit kasar, dan berkilau. Karena dibuat dari bahan brokat yang memiliki karakteristik bermotif, padat dan lembut, sehingga sangat cocok digunakan untuk busana resmi atau kondangan.
5) Kesempatan Pemakaian
Busana ini dibuat khususnya untuk kesempatan pesta dan acara resmi lainnya. Warna dan hiasan yang dipilih harus disesuaikan dengan pemakaiannya. Pemilihan warna, model busana yang simple serta penerapan beading embroidery yang dikombinasikan dengan bross dan batik memberikan kesan simple namun tetap elegant ketika digunakan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan : 1). Pengembangan desain motif batik dapat diambil dari objek apapun. Baik itu objek alam benda, objek wisata, flora dan fauna, dan lain-lain. 2). Kebaya dibuat sebagai rasa cinta akan kain tradisional yang kini mulai luntur dikalangan remaja. Maka, penulis mencoba mengembangkan kain brokat menjadi sebuah busana yang cantik, elegant, dan mewah saat dikenakan yang dipadukan dengan sentuhan manik-manik dan bross yang menambah daya tarik pada kebaya tersebut.
3). Pengaplikasian motif batik yang dibuat penulis dengan kebaya modifikasi ini akan menambah nilai estetik yang sangat tinggi dan mahal. Perpaduan dua unsur estetika seni rupa yaitu batik dan kebaya sudah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sejarah pakaian yang berkembang di Indonesia. Batik yang terkenal akan keindahan motif dan merupakan kebudayaan adiluhung Indonesia yang diwariskan secara turun temurun, dan kebaya merupakan simbol kecantikan wanita Indonesia yang menjadi ciri khas tersendiri bagi pemakainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggito, A. & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.
Musman, A & Arini, B. A. (2011). Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-Media.
Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Prawira, Les Ganda. (2004). Pengantar Estetika. Bandung : Rekayasa Sains Riyanto, A.A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo.
Sanyoto, S.E. (2010). Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain Edisi Ke 2. Yogyakarta:
Jalasutra
Sunaryo, A. (2009). Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.
Trismaya, N. (2018). Kebaya Dan Perempuan: Sebuah Narasi Tentang Identitas. JSRW (Jurnal Senirupa Warna), 6(2), 151-159.