• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPRESI REMAJA KORBAN BROKEN HOME MELALUI MEDIA KOMIK SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "EKSPRESI REMAJA KORBAN BROKEN HOME MELALUI MEDIA KOMIK SKRIPSI"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan psikologis remaja korban Broken Home dan pengalamannya dalam media komedi. Sumber data dalam penelitian ini adalah: seorang remaja korban keluarga berantakan yang mengungkapkan kondisi psikologisnya melalui media komedi. Broken home merupakan suatu keadaan dalam sebuah keluarga yang tidak adanya keharmonisan sehingga mengakibatkan keadaan yang tidak kondusif dan tidak adanya rasa nyaman dalam sebuah keluarga.

Dampak dari Broken Home pada seorang remaja cenderung mengakibatkan rendahnya minat belajar dan berprestasi. Keluarga Broken Home yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang tua yang mengalami kondisi rumah tangga yang tidak harmonis sehingga berujung pada perceraian. Hal ini menjadi sangat lumrah dalam pandangan masyarakat ketika seorang anak berasal dari keluarga yang berantakan, apalagi ketika anak tersebut menginjak usia remaja.

Berdasarkan pernyataan Piaget, remaja korban perpecahan keluarga ditinjau dari perkembangan kognitifnya dapat mengkritisi dan memahami peristiwa tersebut serta dapat memikirkan apa yang akan terjadi setelah perpecahan keluarga (perceraian) terjadi pada orang tuanya. . Seperti yang dialami RM, remaja berusia 21 tahun yang orang tuanya berada dalam keluarga Broken Home.

Definisi Konseptual dan Operasional

Melihat dari sikap yang dilakukan RM terhadap keluarganya yang pernah mengalami keluarga patah, kejadian yang biasa terlihat pada remaja korban keluarga patah lainnya yaitu mengungkapkan kejadian keluarga hancur ini dengan sikap yang seringkali bersifat negatif seperti mabuk-mabukan, membolos, geng motor. Sangat menarik bagi peneliti untuk mengetahui bagaimana ekspresi RM yang diungkapkan melalui media komedi dan bagaimana kondisi psikologis RM saat dihadapkan pada keluarga yang berantakan. Bentuk ekspresi yang dimaksudkan penulis adalah suatu proses pengungkapan emosi atau tujuan yang dialami oleh seorang remaja korban perpecahan keluarga, dimana ia tidak mengungkapkan emosinya melalui ekspresi wajah, namun ekspresi tersebut diwujudkan dalam media komedi. Masa remaja adalah kehidupan seksual yang matang, dan kematangan seksual sebenarnya hanyalah salah satu aspeknya.

Meski hobi menggambar sudah ditanamkan sejak kecil, namun benda dan cerita yang digambar sangat bertolak belakang karena ia dan keluarga masih selaras dengan keadaan keluarga saat ini (bercerai). Berdasarkan hal tersebut, bentuk ekspresi RM terkait perceraian orang tuanya tidak hanya melalui sikap dan perasaan, melainkan dirinya. Oleh karena itu, menarik bagi peneliti untuk mengkaji ekspresi-ekspresi yang dilakukan remaja korban Broken Home dan bagaimana kondisi psikologis subjek diungkapkan dalam bentuk komik.

Ditinjau dari segi konsep, rumah susun rusak merupakan rumah tangga yang tidak teratur, yaitu kurangnya perhatian orang tua terhadap anak sehingga menjadikan jiwa anak frustasi, brutal dan sulit dikendalikan. Broken home menurut Pojusuwarn adalah perpecahan keluarga yang berarti hancurnya hubungan antar anggota keluarga.21 Menurut Oxctaviant, Broken home adalah keluarga yang tidak harmonis dan tidak berfungsi harmonis dan sukses. keluarga akibat seringnya terjadi konflik yang berujung pada konflik bahkan dapat berujung pada perceraian.22 Chaplin menyatakan bahwa suatu keluarga atau rumah tangga putus asa tanpa kehadiran salah satu orang tua (ayah dan ibu) karena kematian, perceraian, meninggalkan keluarga. dan seterusnya.23 . 20 Agus Sumadi, Kesehatan Mental Anak dari Keluarga Broken Family (Studi Kasus di SD Juara Yogyakarta), Tesis (Yogyakarta: Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015), hal.

Keluarga pecah belah yang penulis maksudkan adalah keadaan keluarga yang tidak bisa dibilang harmonis dan sering menimbulkan perselisihan hingga berujung pada perceraian. Sedangkan komik adalah karya yang berbentuk gambar yang bercerita, dan komik tersebut berbentuk buku yang isinya cerita bergambar, misalnya gambar animasi. Media komik yang disebutkan penulis merupakan sarana pengungkapan remaja tentang keadaan keluarga yang mengalami patah rumah, baik dalam bentuk komik maupun cerita bergambar yang dapat dijadikan koleksi sendiri.

Media komik ini hanya digunakan oleh para remaja korban Broken Home (objek penulis) sebagai bentuk ekspresi atas apa yang mereka rasakan.

Rumusan Masalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media adalah suatu alat atau sarana komunikasi, misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang bersifat antar dua pihak, baik antar orang, kelompok, dan sebagainya. Sedangkan komik adalah cerita bergambar baik dalam majalah, surat kabar, atau dalam bentuk buku yang umumnya mudah dicerna dan lucu.24 Media adalah alat atau wahana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima.

Tujuan dan Manfaat

Kajian Pustaka

Pertama, esai berjudul “Perkembangan Psikologis Anak Usia Dini Korban Broken Home” yang ditulis oleh Putri Novitasari Nugraheni, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. bagus dan pas untuk akhir. Lingkungan rumah dan sekolah yang membina dan memberikan perhatian yang baik kepada anak korban Broken Home dapat membantu perkembangan sosial emosional anak agar dapat berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.25 Dari sini maka kesepakatan yang peneliti lakukan adalah kajian perkembangan remaja korban Broken Home. Namun peneliti lebih memfokuskan objek penelitiannya pada kondisi psikologis dan bentuk ekspresi remaja korban Broken Home yang diungkapkan dalam bentuk komik. Kedua, tesis berjudul “Pola Pola Asuhan Rumah Tangga Rusak dalam Proses Tumbuh Kembang Anak di Desa Sumberejo Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun” yang ditulis oleh Santi Puspita Sari, mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta .

Dalam skripsi ini penulis mengungkap pengaruh pola asuh Broken Home terhadap tumbuh kembang anak yang tidak hanya dilihat dari perkembangan fisik saja, namun juga perkembangan psikis dan perkembangan sosial yang juga sangat penting untuk diketahui demi tumbuh kembang anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif dengan lokasi di Desa Sumberejo Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun.26 Dari sini kesepakatan yang dilakukan peneliti adalah kajian tumbuh kembang anak berlatar belakang keluarga patah. Ketiga, jurnal berjudul “Perilaku Sosial Remaja Korban Broken Home dalam Berbagai Perspektif (Penelitian di SMPN 18 Kota Banda Aceh)”, yang ditulis oleh Mukhlis Aziz, mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Temuan menunjukkan bahwa perilaku sosial anak yang bermasalah umumnya disebabkan oleh latar belakang keluarga yang salah atau pengalaman keluarga yang berantakan. Contoh anak patah hati menunjukkan dirinya dalam berbagai bentuk penyimpangan baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi, perilakunya sangat mengganggu suasana kelas dan mengganggu proses belajar mengajar sehingga mengganggu guru dalam proses belajar mengajar. 26 Santi Puspita Sari, Pola Pola Asuh pada Keluarga Broken dalam Proses Tumbuh Kembang Anak di Desa Sumberejo Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun, Skripsi, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), hal.

Dari beberapa literatur diatas terlihat mempunyai kesamaan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu sama-sama mempelajari perkembangan anak korban Broken Home serta bentuk ekspresi yang dihasilkan oleh anak tersebut, adapun perbedaannya adalah sangat jelas yaitu keadaan psikologis dan bentuk ekspresi anak-anak muda korban Broken Home yang dituangkan dalam bentuk komedi.

Sistematika Penulisan

PENUTUP

Kesimpulan

Namun dalam konteks penelitian ini, dampak Broken Home tidak mencakup tindakan kriminal yang dilakukan RM. Di sini RM mengungkapkan keadaan psikologis yang dialaminya saat orang tuanya mengalami perceraian di media komedi. Saat RM masih remaja, orang tuanya bercerai sehingga menyebabkan kondisi psikologis RM seringkali dibarengi dengan rasa cemas.

Dan kekhawatiran yang tidak ia ungkapkan kepada orang lain, ia ungkapkan dalam bentuk komik. Keadaan psikologis RM seringkali mengalami ketakutan tertentu, seperti kebingungan, rasa tidak nyaman dan kebencian terhadap keadaan dirinya atau keluarganya.

Saran-saran

Memahami dunia remaja agar orang tua dapat menjelaskan dan mengembalikan rasa percaya diri dengan tidak bersikap otoriter dan terlalu memaksa. Penulis berharap para akademisi dan pekerja sosial terus berupaya untuk meneliti kondisi psikologis yang dialami oleh remaja korban Broken Home, serta bimbingan yang harus diterima oleh remaja korban Broken Home. Aziz, Mukhlis, 2015, Perilaku Sosial Anak Remaja Korban Broken Family dalam Berbagai Perspektif (Penelitian di SMPN 18 Kota Banda Aceh), Jurnal Al-Ijtima'iyyah, Kota Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Berada di Desa Pasirpanjang Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Pusba Online KBBI, Diakses 13 Februari 2018 dari http://bahan.kemendiknas.go.id/kbbi/index.php, 2008.

Krori, Smita, 2011, Psikologi Perkembangan, Jurnal Homeopati, tersedia di http://www.homeorizon.com/homeopathicarticles/psychology/develop mental-psychology. KW, Sukoco, Dino Rozano dan Tri Sebha Utami, 2016, Pengaruh Broken Family terhadap Perilaku Agresif, Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling, Vol. Pramadian, Novika Handayani, 2010, Prestasi Pendidikan Siswa Asal Broken Home di MI Nusantara Kecamatan Gunungpati Semarang, Skripsi, Semarang, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Diambil 23 Januari 2018 dari http://yusufstaffub.ac.id/files/2021/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf Salkind, Neil J., 2015, Teori Pembangunan Manusia (Sejarah Kemunculan, Konsep Dasar, dan Penerapan Contoh), terjemahan. Sari, Santi Puspita, 2014, Pola Asuhan Keluarga Broken dalam Proses Tumbuh Kembang Anak di Desa Sumberejo Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun, Skripsi, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Wawuru, 2003, Mendidik Kecerdasan (Pedoman Orang Tua dan Guru dalam Mendidik Anak Cerdas, Jakarta: Pustaka Obor.

Sumadi, Agus, 2015, Kesehatan Mental Anak dari Keluarga Broken (Studi Kasus di SD Juara Yogyakarta), Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Susilo, Wilhelmus Hary, Penelitian Kualitatif (Aplikasi dalam Penelitian Ilmu Kesehatan), Ebook, (Diterbitkan melalui www.nulisbuku.com, Penetbit: Susilo dan Ivy, hal.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Atriel mengatakan bahwa “ broken home ” merupakan suatu kondisi keluarga yang tidak harmonis dan orang tua tidak lagi dapat menjadi tauladan yang baik untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran anak keluarga broken home serta peran orang tua dalam pendidikan dan dampak broken home pada prestasi belajar anak di Desa

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dampak broken home terhadap peran orang tua dalam pendidikan, kebutuhan, sosial dan pebentukan karakter anak di Desa Terkesi

WHUQ\DWD 5 28 < R 0,05 = 36 , maka diputuskan bahwa H o ditolak dan H a GLWHULPD +DO LQL EHUDUWL KLSRWHVLV SHQHOLWLDQ \DQJ EHUEXQ\L ³6NRU kenakalan remaja korban broken home

Kurangnya perhatian dari orang tua berdampak pada pendidikan anak yang mengakibatkan prestasi belajar menurun, menurut Yuli (2020:6) broken home sangat mempengaruhi

Hasil ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang sangat signifikan antara keluarga broken home, pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya terhadap kenakalan remaja dan

Penelitian yang berjudul Psikologis Komunikasi Remaja Broken Home Terhadap Konsep Diri dan Keterbukaan Diri: sebuah studi Deskriptif Kualitatif Psikologis Komunikasi

Remaja yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga harmonis akan terpenuhi kebutuhan afeksinya, sebaliknya seorang remaja tumbuh dan berkembang pada kondisi keluarga broken