JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 1
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (SMK)
Ragam Profesi dan Wirausaha di Bidang Kimia Industri Sebagai Implementasi Pembelajaran Model PjBL Untuk Siswa Kelas X
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2025
Nama : Ema Agustia Ningsih Bidang Studi PPG : Teknik Kimia Industri
NIM : 243127907944
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Model PjBL
A. Pengertian Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar melalui pengalaman praktis dalam menyelesaikan proyek atau tugas yang terkait dengan kehidupan nyata. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik (student centered) dan menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya. Guru sebagai motivator dan fasilitator berperan untuk mengamati bagaimana perilaku peserta didik itu melakukan kerja sama (teamwork), keaktifan peserta didik, dan dinamika emosional ketika berinteraksi dengan dunia nyata di industri. Project Based Learning (PjBL) menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proyek dunia nyata yang mengharuskan mereka untuk mengidentifikasi masalah, merencanakan, menerapkan, mengevaluasi solusi atas masalah yang ada melalui proyek.
Pembelajaran berbasis proyek menghasilkan hasil belajar yang lebih autentik dan bermanfaat bagi peserta didik karena mereka bekerja pada proyek atau tugas yang menantang, menarik, dan relevan dengan kehidupan nyata. Dengan menerapkan Project Based Learning (PjBL), peserta didik dapat mengembangkan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di dunia kerja, seperti berpikir kritis, bekerja dalam tim, dan memecahkan masalah kompleks. Dengan pembimbingan yang tepat, Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
B. Tujuan Pembelajaran Model Project Based Learning (PjBL) di SMK
Berikut tujuan pembelajaran model Project Based Learning (PjBL) di SMK, yaitu : 1. Meningkatkan kepercayaan dunia kerja terhadap SMK dan tamatan SMK
2. Mendukung sertifikasi kompetensi murid oleh industri
3. Meningkatkan produktivitas SMK berbasis produk standar industri
4. Merancang pembelajaran yang seimbang dalam pembekalan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
5. Mudah memusatkan perhatian murid dalam belajar pada satu proyek
6. Meningkatkan efektivitas pembelajaran, karena semua mata pelajaran/kompetensi yang relevan dipelajari dalam proyek yang sama
7. Memiliki penguasaan kompetensi lebih mendalam dan berkesan
8. Mengarahkan murid agar mampu bekerja dengan profesional di dunia kerja 9. Menyiapkan murid agar memiliki kompetensi teknis (hard skills)
10. Membudayakan budaya kerja industri, terutama budaya mutu, efisien, dan kreativitas.
Untuk penyusunan rencana pembelajaran berbasis proyek (PjBL) guru bisa melibatkan peserta didik memetakan kompetensi yang dibutuhkan untuk hasil proyek (yang berupa produk atau layanan dan jasa) pada saat pembelajaran. Hasil analisis berupa kompetensi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek yang diturunkan menjadi tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dari pembelajaran berbasis proyek.
C. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)
Ada beberapa karakteristik utama yang membedakan Project Based Learning (PjBL) dari metode pembelajaran lainnya:
• Sentralitas Proyek dalam Kurikulum:
Proyek menjadi inti dari pembelajaran, bukan hanya sebagai tambahan atau kegiatan sampingan. Peserta didik mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka melalui proyek yang relevan dengan materi pelajaran.
• Pertanyaan Pemicu (Driving Question):
Setiap proyek dimulai dengan pertanyaan utama yang mendorong penyelidikan dan eksplorasi. Pertanyaan ini harus relevan, menantang, dan memicu keterlibatan peserta didik.
• Penyelidikan Konstruktivisme:
Peserta didik terlibat dalam penyelidikan yang memungkinkan mereka untuk menyusun dan membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman dan eksplorasi.
• Otonomi Peserta didik:
Project Based Learning (PjBL) menekankan kemandirian peserta didik dalam belajar.
Mereka diberi kebebasan untuk memilih, merancang, dan memecahkan masalah dalam proyek.
• Proyek Realistis:
Proyek harus bersifat autentik, yang artinya berkaitan dengan masalah atau tantangan nyata yang bisa diterapkan di dunia luar.
Project Based Learning (PjBL) di SMK di awali dengan membangun kemitraan industri dengan dibuat sebuah perjanjian atau MoU untuk memastikan kerja sama berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan bersama. Adapun kegiatan kemitraan penyelenggaraan pembelajaran berbasis proyek yaitu :
1. Penyelarasan kurikulum sekolah dengan industri dunia kerja agar kompetensi sesuai dengan kebutuhan kompetensi di dunia kerja.
2. Penyelarasan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar antara sekolah dan industri dunia kerja.
3. Pemenuhan fasilitas sebagai acuan analisis pesanan, hal tersebut penting karna bisa tercipta kolaborasi antar sekolah dan dunia kerja dalam fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk memudahkan proses kegiatan berjalan dengan efektif.
4. Perolehan order. Dengan adanya kemitraan maka akan ada permintaan order yang akan masuk ke sekolah sehingga dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat sebagai pelanggan terhadap kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang ada di sekolah.
D. Tahapan Implementasi Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning (PjBL) dapat diterapkan di berbagai mata pelajaran SMK dengan menyesuaikan tema proyek dengan bidang keahlian yang diajarkan. Berikut implementasi Project Based Learning (PjBL) di SMK, yaitu :
1. Penentuan Pertanyaan Esensial (Start with Essential Question) : Menentukan pertanyaan utama yang akan menjadi panduan sepanjang proyek
2. Penyusunan Rencana Proyek (Design Project) : Merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek
3. Penyusunan Jadwal (Create Schedule) : Membuat timeline yang membantu peserta didik mengatur waktu secara efektif.
4. Pelaksanaan Proyek (Implement Project) : Melaksanakan proyek dengan riset dan pengembangan produk yang nyata
5. Monitoring dan Refleksi Berkala (Monitor and Reflect) : Memantau kemajuan proyek dan melakukan perbaikan jika diperlukan
6. Penilaian Hasil Proyek (Assess the Outcome) : Menilai hasil akhir proyek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
7. Evaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) : Melakukan evaluasi terhadap pengalaman yang didapat selama proyek
E. Asesmen dalam Project Based Learning (PjBL)
Asesmen dalam Project Based Learning (PjBL) berfokus pada proses dan hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik selama proyek berlangsung. Berikut jenis penilaian dan kriteria penilaian asesmen dalam Project Based Learning (PjBL).
1. Jenis Penilaian:
• Self-Assessment (Penilaian Diri): Peserta didik merefleksikan kontribusi mereka dalam proyek dan keterampilan yang mereka pelajari.
• Peer Assessment (Penilaian Antar Teman): Peserta didik memberikan umpan balik terhadap pekerjaan teman sekelompok mereka.
• Rubrik Penilaian Produk: Penilaian terhadap produk akhir (misalnya aplikasi mobile, laporan, presentasi) berdasarkan kualitas dan hasil akhir.
2. Kriteria Penilaian:
• Pengelolaan Proyek : Kemampuan peserta didik dalam merencanakan, mengatur waktu, dan menyelesaikan proyek.
• Relevansi dengan Materi : Kesesuaian proyek dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diajarkan.
• Keaslian Proyek : Apakah proyek tersebut merupakan hasil karya peserta didik sendiri, dengan bimbingan minimal dari guru
Langkah Nyata yang Akan Saya Lakukan Untuk Mengembangkan Pembelajaran Model PjBL
Melakukan langkah-langkah nyata yang akan saya lakukan dalam mengembangkan rancangan pembelajaran model PjBL yaitu sebagai berikut:
1. Penentuan Pertanyaan Esensial (Start with Essential Question) :
• Mengajukan pertanyaan mendasar yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas
• Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam
2. Penyusunan Rencana Proyek (Design Project) :
• Mengelompokkan peserta didik ke dalam beberapa kelompok berdasarkan asesmen awal/diagnostik (berdasarkan kemampuan belajar anak)
• Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik
• Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial
• Mengetahui alat dan bahan yang dapat digunakan untuk membantu penyelesaian proyek
3. Penyusunan Jadwal (Create Schedule) :
• Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek
• Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama
4. Pelaksanaan Proyek (Implement Project) :
Melaksanakan proyek dengan riset dan pengembangan produk yang nyata 5. Monitoring dan Refleksi Berkala (Monitor and Reflect) :
• Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek serta membimbing jika mengalami kesulitan
• Mendiskusikan masalah yang muncul selama pelaksanaan proyek 6. Penilaian Hasil Proyek (Assess the Outcome) :
Guru berdiskusi dengan peserta didik menilai hasil kerja sesuai dengan rubrik yang telah di tentukan sebelumnya
7. Evaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) :
Guru mengevaluasi dan memberikan masukan untuk tindak lanjut dari proyek yang dihasilkan peserta didik
MODUL AJAR
DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI
A. Informasi Umum
Nama Guru : Ema Agustia Ningsih, S.Tr.T Jenjang : Sekolah Menengah Kejuruan Unit Kerja : SMKN 1 Tarumajaya
Program Keahlian : Teknik Kimia Industri
Judul Elemen : Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang kimia industri
Capaian Pembelajaran : Profesi dan kewirausahaan (job profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang kimia industri, untuk membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.
Kelas : X (Sepuluh)
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Fase Capaian : E
Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat memahami profesi dan kewirausahaan (job- profile dan technopreneurship)
2. Peserta didik dapat memahami peluang usaha di bidang kimia industri, untuk membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.
Profil Pelajar Pancasila
: 1. Gotong royong 2. Kreatif
3. Mandiri 4. Bernalar kritis
5. Berkebhinekaan global Model Pembelajaran : Project Based Learning
Moda Pembelajaran : Luring
Metode Pembelajaran : Diskusi, Observasi
Bentuk Penilaian : Assesmen Formatif dan Sumatif Sumber Pembelajaran : Buku Paket, Modul, Internet
Bahan Pembelajaran : PC/Laptop, HP, PPT, Video Pembelajaran, Internet
B. Kompetensi Inti
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan
• Guru mengondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran peserta didik, kerapihan pakaian dan kebersihan kelas.
• Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat mengikuti pembelajaran.
• Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait ragam profesi dan ragam wirausaha serta peluang usaha di bidang kimia industri.
• Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
• Gutru menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran
15 Menit
Kegiatan Inti
• Peserta didik dipersilahkan untuk membentuk kelompok kerja maksimal 5 orang.
• Peserta didik dipersilahkan untuk menentukan struktur organisasi kelompok yang telah dibentuk.
• Peserta didik mendapatkan bahan literasi dan diberikan soal terkait materi dalam literasi.
• Peserta didik mempelajari bahan literasi dan mengerjakan soal secara berkelompok melalui sebuah diskusi.
• Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi didepan kelas secara bergantian untuk butir soal yang ditentukan oleh guru.
• Kelompok lain dipersilahkan untuk menanggapi jawaban yang dikemukakan
• Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok
60 Menit
Kegiatan Penutup
• Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya seputar materi yang belum difahaminya.
• Peserta didik dipersilahkan untuk mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama diskusi.
• Peserta didik diberikan lembar isian asesmen formatif berupa self asesmen dan penilaian antar teman dalam kelompoknya masing masing.
• Peserta didik dipersilahkan untuk mengisi lembar self asesmen dan penilaian antar kelompok.
• Peserta mengumpulkan melakukan teman dalam didik Kembali lembar self asesmen dan penilaian antar teman dalam kelompok yang telah diisi.
• Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
• Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan berdo’a.
15 Menit
Refleksi :
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran pada mengenai peluang kewirausahaan ke bidang industry kimia?
2. Apakah Anda telah menguasi seluruh materi tentang profesi dan kewirausahaan?
3. Materi apa sajakah materi ini yang belum Anda pahami?
4. Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran terkait materi ini?
5. Apakah yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran pada pertemuan ini?
Lembar kegiatan :
• Lembar obsevasi diskusi kelompok
• Lembar asesmen diagnostic
• Lembar asesmen formatif
C. Kriteria Pengukuran Ketercapaian Tujuan Dan Asesmen (Formatif, Dan Sumatif)
• Asesmen Formatif:
Penilaian Kompetensi atau kemampuan serta pengetahuan:
A. Performa/ demonstrasi observasi (kegiatan diskusi) B. Sikap Kriteria Penilaian: Kualitatif
• Asesmen Sumatif:
A. Performa (Presentasi) B. Tes Tulis (Asesmen Harian) C. Penilaian Produk (Infografik)
D. Pengayaan Dan Remedial 1. Remedial
Peserta didik diberikan arahan dan pertanyaan terbimbing untuk mengidentifikasi sistem pernapasan.
2. Pengayaan
Tugas Menulis Esai: Dampak Polusi Udara Terhadap Sistem Pernapasan
REFLEKSI
Hasil yang saya peroleh setelah mempelajari Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Model PjBL (Project Based Learning) yaitu memberikan pengetahuan kepada saya bahwa peserta didik harus mendapatkan pengetahuan tentang betapa pentingnya Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Model PjBL (Project Based Learning) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Awalnya saya mengira bahwa PBL dengan PjBL itu sama. Ternyata setelah saya mempelajarinya dan mengimplementasikannya antara PBL dan PjBL itu berbeda. Dalam PBL, siswa didorong untuk berpikir kritis dan mencari solusi secara kolaboratif, sementara PjBL memberi ruang bagi mereka untuk menciptakan produk sebagai hasil pembelajaran. Hal yang pertama saya lakukan untuk mempersiapkan model pembelajaran PjBL yaitu melakukan asesmen awal untuk mengetahui kemampuan siswa, untuk mengetahui persiapan siswa, potensi siswa dan kebutuhan siswa dalam pembelajaran agar kompetensi awal terpenuhi sebelum melakukan proyek. Setiap peserta didik mempunyai kapasitas dalam cara belajar maupun daya tangkap yang berbeda-beda disetiap pembelajaran. PjBL (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang efektif untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dunia nyata. Dengan menerapkan PjBL (Project Based Learning), peserta didik dapat mengembangkan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di dunia kerja, seperti berpikir kritis, bekerja dalam tim, dan memecahkan masalah kompleks. Dengan pembimbingan yang tepat, PjBL (Project Based Learning) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mencapai soft skills, hard skills, dan karakter (seperti attitude, integritas, kejujuran, siap kerja, dan pentang menyerah) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Project Based Learning mengembangkan keterampilan praktis, problem-solving, dan kolaborasi peserta didik SMK.
Penerapan PjBL (Project Based Learning) di SMK memberikan pengalaman nyata yang membantu peserta didik siap menghadapi dunia kerja. Dengan menggunakan metode pembelajaran PjBL (Project Based Learning) ini diharapkan peserta didik bisa merasa senang dalam belajar dan praktek mengerjakan proyek sesuai kompetensi kejuruan masing-masing di di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
DOKUMENTASI
1. Dokumentasi Pembelajaran di Kelas
2. Dokumentasi Diskusi Mengenai Pembelajaran Model Project Based Learning (PjBL)
UMPAN BALIK DARI REKAN SEJAWAT
Menurut saya pembelajaran model PjBL yang diterapkan sudah sangat tepat untuk diterapkan pada pembelajaran ini. Dengan model pembelajaran berbasis proyek membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam mengerjakan proyeknya, bisa mengetahui alur proyeknya, serta memberikan pengalaman nyata untuk membantu peserta didik siap menghadapi dunia kerja.
Juwartini, S.Pd
Pembelajaran model PjBL ini sangat cocok untuk diterapkan di sekolah SMK karena mengasah kreativitas peserta didik dan mampu berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Mentari Reza Apriliana, S.Pd
Saya sangat mengapresiasi implementasi model PjBL yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran di SMK karena setiap akhir dari model pembelajaran ini berupa produk yang dihasilkan. Dan model PjBL ini sangat relevan di dunia industri.
Subur Sugiono, S.Pd