1. (1). Pendapatan (Revenue); (2). Beban (Expenses); dan (3).Laba-Rugi (Profit- Loss). Pada dasarnya, kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen yaitu memutuskan apakah laba bersih yang diperoleh selama satu periode dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi (menjadi laba ditahan). Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi semua laba bersih yang diperoleh sebagai dividen, maka berarti tidak ada laba yang ditahan dan akhirnya memperkecil sumber dana intern yang dapat digunakan mengembangkan usaha. Jika perusahaan memutuskan tidak membagikan labu yang diperoleh sebagai dividen akan dapat memperbesar sumber dana intern yang dapat digunakan
mengembangkan usaha atau reinvestasi. Jika laba yang ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Dengan demikian aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai di antara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan di perusahaan. Rasio pembayaran dividen menunjukkan
persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa berupa dividen kas (cash dividend).
2. Dana ventura ini akan mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) dengan tujuan utamanya adalah melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki risiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan.Tujuan modal ventura adalah membantu sebuah bisnis berkembang dimana ketika perusahaan tersebut meraih kesuksesan, pihak investor juga akan mendapat keuntungan. Pada umumnya, modal ventura adalah jenis pendanaan yang sering diberikan untuk perusahaan rintisan (startup) di Indonesia.
3. a. Utang jangka pendek
Utang jangka pendek (short term source of fund) adalah utang perusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun.
b. Taksiran utang
Biasanya jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan dari kontrak atau dari perhitungan dengan dasar tarif tertentu. Terkadang jumlah kewajiban belum jelas tetapi sudah jelas harus dibayar, maka pada tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara taksiran.
c. Utang Bersyarat(contingent liabilities)
Utan Bersyarat merupakan utang-utang yang sampai pada tanggal neraca masih belum pasti apakah akan menjadi kewajiban atau tidak.
d. Biaya Kredit Dagang
Perusahaan yang menjual secara kredit, biasanya mempunyai kebijakan kredit, contohnya PT Sandang Murah menjual dengan syarat "3/10, net 30", artinya, potongan harga 3% akan diberikan jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal faktur tetapi jumlah faktur seluruhnya harus dibayar dalam waktu 30 hari.
4. Kebijakan terkait dengan modal kerja dapat dikaitkan dengan dua pertanyaan pokok yaitu: (1).
Seberapa besar seharusnya jumlah aktiva lancar atau modal kerja baik secara total maupun setiap posnya, dan (2). Bagaimana cara memenuhi aktiva lancar atau modal kerja yang dibutuhkan.Untuk membahas masalah tersebut di atas, terdapat tiga kebijakan investasi pada modal kerja yang dapat dilakukan guna membiayai operasi perusahaan, yaitu: (1). Kebijakan modal kerja "Longgar"; (2).
Kebijakan modal kerja "Ketat", dan, (3). Kebijakan modal kerja "moderat".
5. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya sehari- hari, dimana modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.
6. Untuk memenuhi target optimalisasi kas, manajer keuangan harus menyimpan kas perusahaan pada instrumen keuangan yang memiliki imbal hasil yang lebih tinggi namun juga memiliki resiko yang tinggi (termasuk biaya transaksi) seperti saham dan obligasi perusahaan.
7. Menentukan Kebijakan Kredit yang Lebih Ketat. Untuk mengelola piutang secara tepat, perusahaan Anda perlu membuat kebijakan kredit
a. Meninjau Kredibilitas Pelanggan.
b. Membuat Standar Kredit.
c. Menghitung Perputaran Piutang.