ESAI
ESTETIKA FORMIL, EKSPRESIONIS DAN PSIKOLOGIS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Estetika Desain yang diampu oleh Dra. Sri Riswanti HS., M.Sn
Disusun Oleh : Kelompok 3
1. Dhea Mutiara Agustin (30321085) 2. Muhammad Febrianto Rajasa (30321226) 3. Nurhadi Mahfudz (30321269)
4. Savana Naurizka (30321328)
Program Studi Desain Interior Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma 2022/2023
A. Estetika Formil
Estetika formil adalah cabang estetika yang memfokuskan pada aspek-aspek formal atau visual dari sebuah karya seni. Istilah "formil" berasal dari kata "form" yang berarti bentuk atau struktur. Dalam estetika formil, perhatian utama diberikan pada elemen-elemen visual seperti garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, dan proporsi yang membentuk suatu karya seni. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi konsep dan signifikansi estetika formil dalam seni.
Estetika formil menekankan pentingnya bentuk dan struktur visual dalam mengekspresikan ide dan mempengaruhi persepsi kita sebagai penonton. Elemen-elemen visual yang terorganisir dengan baik dapat menciptakan kesan harmoni, keseimbangan, dan keindahan yang memikat mata. Melalui penggunaan garis, seniman dapat mengarahkan perhatian kita, memberikan gerakan visual, dan menciptakan ritme.
Bentuk-bentuk yang dipilih dan disusun dapat menghasilkan komposisi yang dinamis atau stabil, mengekspresikan energi atau ketenangan. Penggunaan warna juga dapat menciptakan suasana yang berbeda dan memengaruhi emosi kita.
Salah satu konsep penting dalam estetika formil adalah proporsi. Proporsi mengacu pada hubungan antara bagian-bagian karya seni dan keseluruhannya. Penggunaan proporsi yang tepat dapat menghasilkan kesan visual yang seimbang dan memikat. Misalnya, rasio emas atau golden ratio sering digunakan dalam seni dan arsitektur untuk menciptakan proporsi yang menyenangkan dan harmonis.
Estetika formil juga melibatkan penggunaan ruang dalam karya seni. Seniman dapat memanipulasi penggunaan ruang, baik secara realistis atau abstrak, untuk menciptakan efek visual yang berbeda. Ruang dapat memberikan kedalaman, dimensi, atau perspektif pada karya seni. Selain itu, penggunaan tekstur dalam seni dapat memberikan dimensi taktil pada pengalaman visual kita.
Pentingnya estetika formil terlihat dalam berbagai aliran seni, seperti seni lukis, seni rupa, arsitektur, dan desain. Estetika formil membantu seniman dalam menyampaikan gagasan mereka secara visual dan menciptakan koneksi emosional dengan penonton.
Selain itu, estetika formil juga berperan penting dalam dunia desain, di mana elemen-elemen visual yang menarik dan terorganisir dengan baik dapat meningkatkan pengalaman pengguna.
Namun, estetika formil tidak hanya tentang keindahan visual semata. Sebagai penonton, kita juga harus memahami konteks, pesan, dan tujuan karya seni. Estetika formil hanyalah satu aspek dalam menafsirkan dan menghargai sebuah karya seni.
Secara keseluruhan, estetika formil memberikan kerangka kerja untuk memahami dan mengevaluasi karya seni berdasarkan elemen-elemen visualnya. Dalam estetika formil, kita belajar bagaimana bentuk, garis
Estetika formil sangat penting dalam seni karena dapat mempengaruhi persepsi dan pengalaman estetis kita terhadap karya seni. Melalui pengaturan bentuk dan struktur visual yang baik, estetika formil dapat menciptakan sebuah karya seni yang indah dan menggugah perasaan. Selain itu, estetika formil juga dapat memperkaya interpretasi dan makna yang terkandung dalam sebuah karya seni.
Namun, seperti halnya dengan konsep-konsep estetika lainnya, estetika formil juga relatif dan bergantung pada perspektif dan preferensi individu. Apa yang dianggap indah dan estetis bagi satu orang, mungkin tidak berlaku bagi orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami konsep estetika formil dengan baik agar dapat mengapresiasi dan memahami keindahan visual yang terkandung dalam karya seni.
Ciri-ciri Estetika formil
1. Fokus pada elemen-elemen visual: Estetika formil tekanan pada elemen-elemen visual dalam karya seni, seperti garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang.
2. Penekanan pada bentuk dan struktur: Estetika formil Tekanan pentingnya bentuk dan struktur visual dalam karya seni. Penempatan, ukuran, proporsi, dan pengulangan elemen-elemen visual menjadi sangat penting.
3. Garis: Estetika formil memperhatikan penggunaan garis sebagai elemen penting.
Garis dapat berupa garis lurus, melengkung, berombak, atau berbagai bentuk lainnya.
Garis dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian, menciptakan gerakan visual, atau memberikan struktur pada karya seni.
Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni yang menunjukkan estetika formil:
1. Lukisan Piet Mondrian "Composition with Red, Blue, and Yellow"
https://www.dgraft.com/outline/almanac/2016/10/piet-mondrian-dan-karyanya/
Lukisan ini merupakan salah satu karya seni rupa abstrak yang terkenal.
Mondrian menggunakan garis-garis hitam tebal dan bidang-bidang warna primer (merah, biru, dan kuning) yang teratur dan simetris untuk menciptakan sebuah karya seni yang indah secara visual. Berbagai macam blok warna dan garis-garis yang berbeda ukuran membuat irama yang mengalir di permukaan kanvas, irama bervariasi dari kehidupan modern yang bergema.
Komposisi asimetris, seperti dalam semua lukisannya, dalam lukisan ini menggambarkan satu blok besar berwarna merah, seimbang dengan distribusi blok yang lebih kecil dengan warna kuning, abu-abu biru, dan putih di sekitarnya. Gaya ini telah dikutip oleh banyak seniman dan desainer dalam semua aspek budaya sejak tahun 1920-an.
2. Musik Ludwig van Beethoven "Symphony No. 9 in D minor"
Simfoni ini merupakan salah satu karya musik klasik terbaik dalam sejarah musik. Beethoven menggunakan tema-tema musik yang diulang-ulang dan digabungkan dengan cara yang harmonis dan estetis untuk menciptakan sebuah karya musik yang indah dan bermakna.
3. Tari "Swan Lake"
https://www.liveabout.com/history-of-tchaikovskys-swan-lake-724173
Swan Lake adalah sebuah balet klasik yang diciptakan oleh dua komponis terkenal, Pyotr Ilyich Tchaikovsky dan Marius Petipa, pada tahun 1875 di Rusia. Balet ini mengisahkan kisah cinta antara seorang pangeran dan seorang putri penjelmaan angsa.
Kisah dalam balet Swan Lake dimulai dengan pangeran Siegfried yang sedang merayakan ulang tahunnya. Ibunya berharap ia menemukan pasangan hidup yang sesuai, namun Siegfried merasa tertekan dan pergi berburu di hutan. Di sana, ia bertemu dengan putri angsa Odette, yang telah diutuk oleh penyihir jahat Von Rothbart menjadi penjelmaan angsa dan hanya bisa kembali menjadi manusia selama malam hari. Siegfried jatuh cinta pada Odette dan berjanji akan menyelamatkannya dari kutukan tersebut.
Namun, saat Siegfried kembali ke istananya, ia dipengaruhi oleh Von Rothbart yang menyamar sebagai putri lain, Odile. Siegfried tidak menyadari kebohongan tersebut dan menari dengan Odile, yang membuatnya lupa pada janjinya pada Odette.
Akhirnya, Siegfried menyadari kesalahannya dan berusaha untuk meminta maaf pada Odette, namun sudah terlambat karena Von Rothbart berhasil mengalahkan mereka.
Balet Swan Lake terkenal karena tarian-tarian yang indah, musik yang spektakuler, dan kostum-kostum yang elegan. Beberapa tarian terkenal dalam balet ini antara lain pas de deux antara Siegfried dan Odette, serta tarian-tarian penjelmaan angsa lainnya. Swan Lake menjadi salah satu balet klasik yang paling populer di dunia dan masih dipentaskan oleh berbagai grup balet hingga saat ini.
Tarian balet "Swan Lake" merupakan salah satu tarian balet klasik yang paling terkenal di dunia. Gerakan tari yang simetris, pencahayaan panggung, dan kostum yang elegan menciptakan sebuah tampilan visual yang sangat estetis.
4. Film "2001: A Space Odyssey"
https://id.pinterest.com/brothertedd/2001-a-space-odyssey/
2001: A Space Odyssey adalah film fiksi ilmiah epik yang diproduksi dan disutradarai oleh Stanley Kubrick, dirilis pada tahun 1968. Film ini didasarkan pada sebuah cerita pendek karya Arthur C. Clarke dengan judul "The Sentinel". Film ini terkenal karena efek visualnya yang canggih dan inovatif, serta musik orkestra klasiknya yang terkenal, seperti "Thus Spoke Zarathustra" karya Richard Strauss dan
"The Blue Danube" karya Johann Strauss II.
Kisah film ini dimulai pada masa prasejarah, ketika sekelompok hominid mencoba bertahan hidup dan belajar menggunakan alat. Kemudian, film beralih ke masa depan ketika misi eksplorasi ke bulan dilakukan oleh sebuah pesawat ruang angkasa bernama Discovery One. Di dalam pesawat itu terdapat superkomputer yang cerdas bernama HAL 9000, yang tiba-tiba menjadi tidak stabil dan mulai mengancam keselamatan kru.
Film ini menampilkan penggunaan efek visual yang canggih, termasuk penggunaan model miniatur pesawat luar angkasa, penggunaan efek optikal dan fotografi, serta teknologi khusus untuk merekam adegan terbang dalam berbagai sudut pandang.
2001: A Space Odyssey dianggap sebagai salah satu film terbesar dalam sejarah perfilman, dan banyak dipuji karena penggunaan teknologi canggihnya, keindahan visual, dan musik yang mendukung kisahnya. Film ini juga dianggap sebagai karya seni yang mempengaruhi budaya populer dan menjadi referensi bagi banyak karya film, buku, dan musik.
5. Karya arsitektur Guggenheim Museum Bilbao
https://economy.okezone.com
Museum Guggenheim Bilbao adalah sebuah museum seni kontemporer yang terletak di kota Bilbao, Basque Country, Spanyol. Museum ini didirikan pada tahun 1997 dan menjadi salah satu bangunan paling terkenal di dunia, dengan desain arsitektur yang sangat futuristik dan unik.
Arsitek museum ini adalah Frank Gehry, yang menghasilkan desain bangunan yang sangat berbeda dari museum tradisional. Bangunan ini terbuat dari panel baja tipis dan dilengkapi dengan gelombang logam yang berbeda ukuran, sehingga menciptakan efek yang menarik bagi para pengunjung.
Museum Guggenheim Bilbao memiliki koleksi seni kontemporer yang sangat terkenal di seluruh dunia. Koleksinya mencakup karya-karya seniman terkenal seperti Jeff Koons, Anish Kapoor, Richard Serra, dan Yves Klein. Selain itu, museum ini juga sering menjadi tempat pameran seni kontemporer yang menampilkan karya-karya seniman terkemuka dari seluruh dunia.
Selain koleksinya, Museum Guggenheim Bilbao juga menawarkan berbagai fasilitas seperti toko souvenir, restoran, dan pusat pendidikan. Museum ini menjadi tujuan wisata yang populer bagi para pengunjung yang tertarik pada seni kontemporer dan juga untuk mereka yang tertarik pada arsitektur unik dan menarik.
B.Estetika Ekspresionis
Estetika ekspresionis adalah pendekatan dalam seni yang menekankan ekspresi emosional dan subjektivitas. Estetika ini muncul pada awal abad ke-20 sebagai reaksi terhadap rasionalitas dan representasi yang dominan dalam seni pada saat itu. Dalam essay ini, kita akan menjelajahi konsep dan signifikansi estetika ekspresionis dalam seni.
Estetika ekspresionis berfokus pada pengekspresian intensitas emosi dan pengalaman subjektif melalui karya seni. Penggunaan warna, garis, bentuk, dan tekstur yang eksageratif digunakan untuk menciptakan efek dramatis dan memperlihatkan keadaan psikologis yang
kuat. Seniman ekspresionis seringkali menggambarkan dunia dari sudut pandang pribadi mereka, mengungkapkan kecemasan, ketakutan, kegelisahan, atau kegembiraan mereka melalui karya seni.
Salah satu ciri khas estetika ekspresionis adalah deformasi atau distorsi visual. Seniman ekspresionis sering kali mengubah bentuk dan proporsi objek, menggambarkan dunia yang seringkali tak lazim atau penuh dengan ketegangan. Melalui deformasi ini, mereka mencoba untuk mengekspresikan perasaan yang mendalam dan menyoroti sisi-sisi manusia yang kompleks.
Penggunaan warna dalam estetika ekspresionis sangat penting. Warna cerah, kontras yang tajam, atau palet yang tidak biasa digunakan untuk menciptakan efek emosional yang kuat. Warna-warna yang penuh gairah atau gelap dapat menggambarkan emosi yang ekstrim, seperti kecemasan, marah, atau keputusasaan. Melalui kombinasi warna yang intens, seniman ekspresionis mencoba mengkomunikasikan perasaan mereka secara langsung kepada penonton.
Seniman-seniman ekspresionis terkenal mencakup Edvard Munch dengan lukisannya
"The Scream", yang menunjukkan seorang tokoh yang mengekspresikan kehampaan dan ketakutan yang mendalam melalui distorsi wajah dan penggunaan warna yang menyeramkan. Kemudian ada Wassily Kandinsky yang dikenal dengan lukisannya yang abstrak, seperti "Composition VII", yang mengekspresikan musik dan emosi melalui penggunaan bentuk-bentuk dan warna yang eksperimental.
Estetika ekspresionis juga ditemukan dalam seni teater dan film. Dalam teater, ekspresionisme sering ditampilkan melalui permainan panggung yang eksperimental, pencahayaan dramatis, dan kostum yang ekspresif. Sedangkan dalam film, ekspresionisme sinematik ditandai dengan penggunaan set yang terdistorsi, pencahayaan dramatis, dan komposisi visual yang kuat untuk mengungkapkan emosi dan keadaan batin karakter.
Ciri-ciri estetika ekspresionis:
1. Eksaggerasi Bentuk
Karya seni ekspresionis seringkali mengeksaggerasi bentuk, warna, atau garis untuk menciptakan tampilan yang dramatis dan emosional. Teknik ini memberikan efek dramatis dan mengesankan pada karya seni.
2. Ekspresi Emosi
Estetika ekspresionis menekankan pada ekspresi emosi dan perasaan pribadi, baik melalui penggunaan warna yang kaya, bentuk yang dramatis, atau gerakan yang penuh perasaan. Karya seni ekspresionis membangkitkan perasaan dan pengalaman emosional dalam diri penonton.
3. Pemberontakan terhadap Kebiasaan
Estetika ekspresionis menolak nilai-nilai tradisional dan mencoba menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Aliran ini sering kali mempertanyakan nilai-nilai masyarakat dan menentang norma-norma sosial yang ada.
4. Kecenderungan Subjektif
Karya ekspresionis seringkali bersifat subjektif, mengekspresikan pandangan pribadi seniman tentang dunia. Gaya ini menciptakan karya seni yang sangat personal dan intens.
Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni yang menunjukkan estetika ekspresionis:
1. Karya Vincent van Gogh “Starry Night”
https://www.dgraft.com/outline/almanac/2016/10/piet-mondrian-dan-karyanya/
Lukisan ini menggambarkan pemandangan malam dari desa Prancis Saint-Rémy, tempat van Gogh tinggal pada saat itu, dari sudut pandangnya di rumah sakit jiwa di mana ia menjadi pasien. Komposisi yang unik dan mencolok dari "Starry Night"
ditandai dengan sapuan kuas yang berani, impasto tebal, dan warna yang hidup.
Lukisan ini telah menjadi representasi ikonik dari gaya seniman dan telah banyak direproduksi dan diakui sebagai sebuah karya masterpiece dari seni post-impressionist.
2. Woman with dead Child
https://www.kollwitz.de/en/woman-with-dead-child-kn-81
Lukisan ini menunjukkan seorang wanita yang memegang tubuh anaknya yang telah meninggal, dengan ekspresi wajah yang penuh duka dan kepiluan. Dalam lukisan ini, Kollwitz menggunakan bentuk dan warna yang kasar dan tegas untuk
menekankan kepedihan dan keputusasaan wanita tersebut. Bentuk tubuh wanita dan anaknya dilukiskan dengan penekanan yang kuat, dengan goresan-goresan cat yang lebar dan gelap. Sebaliknya, latar belakang lukisan dibuat dengan goresan cat yang lebih halus dan tipis, sehingga fokus utama tetap pada wanita dan anaknya.
3. Blue Rider
https://www.wikiart.org/en/wassily-kandinsky/blue-rider-1903
Lukisan ini menunjukkan sebuah kuda yang terlihat berlari dengan kecepatan tinggi di tengah medan yang penuh warna dan berpola. Dalam lukisan ini, Kandinsky menggunakan warna dan bentuk yang abstrak dan bersifat emosional untuk menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan semangat. Bagian medan yang luas dan di sekeliling kuda terisi dengan pola-pola yang berbeda-beda dan warna-warna cerah seperti biru, merah, hijau, dan kuning, yang menciptakan sensasi gerakan dan ritme yang dinamis dan kuat.
4. Umbrella Man At Sea
https://www.artsy.net/artwork/peter-max-umbrella-man-at-sea-2
The 'Umbrella Man' adalah salah satu karakter tanda tangan Peter Max yang paling terkenal yang muncul di tahun-tahun awal studi warna Neo-Fauve tahun 1980-an. Max's 'Umbrella Man' adalah sosok Felliniesque - dengan mantel, topi, dan payung yang dibuat dengan sapuan kuas yang mengalir dan warna merah tua dan safir yang mencolok saat dia melihat ke cakrawala emas yang mempesona di depan. Max telah menciptakan karya tersebut dengan sapuan kuas yang kinetik dan ekspresionistik dalam warna alam yang paling mencengangkan. Poster direproduksi dengan indah yang menunjukkan detail setiap goresan.
C.Estetika Psikologis
Teori terakhir dari estetika adalah teori estetika psikologis yang memiliki tiga aspek utama yang menjadi dasar dari teori ini. Berikut penjelasannya:
● Keindahan dalam arsitektur merupakan bentuk irama yang mudah serta sederhana.
Dalam bidang kajian arsitektur, pengamat juga ikut merasakan bahwa dirinya ikut mengerjakan apa yang dilakukan oleh bangunan tersebut secara mudah, sederhana serta lebih luwes.
● Keindahan merupakan bentuk akibat dari emosi yang hanya dapat ditunjukan dengan prosedur psikoanalitik. Karya seni lalu bisa mendapatkan kekuatan estetikannya dari reaksi seseorang secara keseluruhan. Reaksi dari setiap orang, bisa jadi berbeda-beda dan tidak seragam.
● Keindahan merupakan bentuk akibat dari rasa kepuasan seorang pengamat atau penikmat pada objek karya seni tersebut.
Ketiga teori estetika tersebut, merupakan suatu bentuk manifestasi untuk menerapkan keindahan dari berbagai macam sudut pandang objek yang dinilai oleh seseorang. Baik itu secara mistik, emosional, ilmiah maupun intelektual. Terdapat juga ciri ciri dari Estetika Psikologis adalah sebagai berikut :
● Mempelajari Pengaruh Emosional Karya Seni
● Meneliti Respons Kognitif Karya Seni
● Mempelajari Psikologi Seniman
● Memperhatikan Konteks Sosial dan Budaya
Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni yang menunjukkan estetika psikologis:
1. The Night Watch
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Night_Watch
Lukisan karya Rembrandt Harmenszoon van Rijn yang dibuat pada tahun 1643 yang membutuhkan waktu tiga tahununtuk menyelesaikannya, adalah puncak dari Zaman Keemasan Belanda abad ke-17 dan sangat menawan. Lukisan itudibuat sekitar tahun 1639untuk Kapten Banninck Cocq dan 17 penjaga milisi sipilnya, atau kloveniers. Lukisan ini telah memunculkan berbagai teori konspirasi karena sutradara film Peter Greenaway. Filmnya yang keluar pada 2007, Night Watching, diikuti dokumenter Rembrandt's J'Accuse, menyatakan bahwa ikonografi yang kompleks dari lukisan tersebut menyimpan sebuah plot pembunuhan sehingga menyebabkan anggota satuan pengamanan sipil yang dilukis di situ mengancam hidup Rembrandt sehingga dia lari menyelamatkan diri.
2. The Persistence of Memory
https://en.artsdot.com/@@/9H5Q32-Salvador-Dali-DAL%C3%8D-Minnets-envishet,1931,-MOMA
Lukisan The Persistence of Memory merupakan lukisan aliran surialisme terkenal yang dilukis oleh seniman bernama Salvador Dali. Lukisan ini dilukis pada tahun 1931 di Spanyol. Media yang digunakan dali berupa Kanvas dengan cat minyak. The Persistence of Memory karya Salvador Dali menjerumuskan pemirsa ke alam semesta yang seperti mimpi dan benar-benar aneh di mana permukaan keras dan lunak hidup berdampingan. Benda-benda keras menjadi lemas secara misterius dalam pemandangan mimpi yang suram dan tak terbatas ini, sementara logam menarik semut seperti daging yang membusuk. Menguasai apa yang dia sebut "trik-trik pembodohan mata yang melumpuhkan," Dali melukis dengan "ketepatan yang paling imperialis,"
katanya, tetapi hanya "untuk mensistematisasikan kebingungan dan dengan demikian membantu mendiskreditkan sepenuhnya dunia realitas." Ini adalah ambisi surealis klasik, namun beberapa realitas literal juga disertakan: tebing emas yang jauh adalah pantai Catalonia, rumah Dali. Jam tangan lemas itu selembut keju yang terlalu matang—memang, mereka menggambarkan "cambert waktu", dalam ungkapan Dalí.
Di sini waktu harus kehilangan semua makna. Keabadian menyertainya: semut, tema umum dalam karya Dalí, mewakili pembusukan, terutama ketika mereka menyerang jam tangan emas, dan mereka tampak sangat organik. Makhluk berdaging mengerikan yang terbungkus di tengah lukisan itu sekaligus asing dan akrab: perkiraan profil wajah Dali sendiri, bulu matanya yang panjang tampak seperti serangga atau bahkan seksual, seperti halnya lidah yang keluar atau tidak. hidung seperti siput gemuk.
3. The Great Wave off Kanagawa
https://id.wikipedia.org/wiki/Ombak_Besar_di_Kanagawa
Lukisan ini berasal dari Jepang yang dilukis oleh seniman bernama Katsushika Hokusai pada sekitar tahun 1830. Media lukis yang digunakan Kathuhika Hokusai adalah papan cetak kayu dengan cat warna. Lukisan tersebut menggambarkan sebuah gelombang laut besar yang bergulung-gulung, dengan Gunung Fuji di latar belakang.
Gelombang-gelombang tersebut terlihat begitu besar dan kuat, sehingga para nelayan yang berada di atas perahu kecil tampak seperti akan tersapu oleh gelombang tersebut.
Gaya lukisan ini didasarkan pada tradisi ukiyo-e, yaitu gaya seni cetak kayu yang berkembang di Jepang pada zaman Edo.Lukisan ini telah menjadi ikon budaya Jepang dan menjadi salah satu karya seni paling terkenal di dunia.
REFERENSI
https://www.dgraft.com/outline/almanac/2016/10/piet-mondrian-dan-karyanya/
https://www.liveabout.com/history-of-tchaikovskys-swan-lake-724173 https://id.pinterest.com/brothertedd/2001-a-space-odyssey/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ombak_Besar_di_Kanagawa https://economy.okezone.com
https://en.artsdot.com/@@/9H5Q32-Salvador-Dali-DAL%C3%8D-Minnets-envishet,1931,-M OMA
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Night_Watch
https://www.artsy.net/artwork/peter-max-umbrella-man-at-sea-2 https://www.wikiart.org/en/wassily-kandinsky/blue-rider-1903 https://www.kollwitz.de/en/woman-with-dead-child-kn-81
https://www.dgraft.com/outline/almanac/2016/10/piet-mondrian-dan-karyanya/