• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESSAI PENGARUH ASESMEN FORMATIF PADA PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

bagus nugraha

Academic year: 2024

Membagikan "ESSAI PENGARUH ASESMEN FORMATIF PADA PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

TUGAS

UJIAN AKHIR SEMESTER

OLEH:

Nama : Linda Mayangsari

NIM : 2302114709

KELAS : 23.1SD-F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2023

(2)

ESSAI PENGARUH ASESMEN FORMATIF PADA PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

Seorang guru memerlukan informasi untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelasnya sudah sesuai atau belum. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan mengukur kemampuan peserta didik. Alat ukur tersebut disebut sebagai asesmen. Asesmen merupakan aktivitas untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik, memantau perkembangan siswa serta memperoleh alat bukti atau dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Kunandar (2015) bahwa assessment adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis, akurat, dan berkesinambungan.

Dalam suatu pembelajaran terdapat 3 jenis asesmen yang dilakukan, yaitu asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Ketika praktik mengajar terbimbing di sekolah mitra

“SDN 02 Mojorejo” pada kelas 4A, saya menerapkan 2 jenis asesmen yaitu asesmen diagnostik, dan asesmen formatif.

Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang dilakukan sebelum guru menyusun kegiatan pembelajaran. Dengan asesmen ini, saya dapat mengetahui mengenai kompetensi, kekuatan, hingga kelemahan dari siswa sebelum menyusun rancangan pembelajaran dan asesmen.

Sedangkan Asesmen formatif adalah asesmen yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik. Sepanjang proses pembelajaran, saya menggunakan asesmen ini untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh peserta didik. Hasil asesmen formatif dijadikan acuan untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya dan melakukan revisi apabila diperlukan. Apabila peserta didik dirasa telah mencapai tujuan pembelajaran, maka saya dapat meneruskan pada tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, apabila tujuan pembelajaran belum tercapai, maka saya perlu melakukan penguatan terlebih dahulu

Kelas 4 ada pada rentang usia 9-10 tahun. Sesuai tahap perkembangan dalam teori Piaget anak pada rentang usia tersebut ditandai dengan perkembangan kemampuan logika, namun hanya pada objek fisik (Juwantara, 2019). Maka peserta didik akan lebih mudah memahami materi pembelajaran melalui aktivitas fisik. Dalam aktivitas pembelajaran yang sudah saya rencanakan saya melakukan asesmen formatif dengan membimbing peserta didik melakukan aktivitas percobaan pada materi IPAS gaya gravitasi. Sesuai dengan lingkungan belajarnya peserta didik saya bentuk menjadi beberapa kelompok kemudian melakukan pengamatan pada kran air yang ada di depan kelas kemudian mengamati kertas yang dijatuhkan dari atas ke dasar. Melalui aktivitas ini peserta didik diharapkan dapat mengetahui pengaruh adanya gaya gravitasi dan faktor penghambatnya.

Perkembangan kognitif merupakan kemampuan memproses informasi yang diperoleh melalui indera. Perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan kemampuan mental dan fisik untuk mengetahui objek tertentu, memasukkan informasi ke dalam pikiran, mengubah pengetahuan yang telah ada dengan informasi yang baru diperoleh, dan perubahan tahapan- tahapan berpikir. Menurut Jean Jacques dalam tahap perkembangan masa kanak-kanak, yaitu

(3)

antara umur 2 sampai 12 tahun, perkembangan pribadi anak dimulai dengan makin berkembanganya fungsi-fungsi indera anak untuk mengadakan pengamatan (Haryu Islamuddin, 2013). Maka dapat dipahami pada masa ini siswa belajar dan berkomunikasi dengan lingkungannya melalui proses pengamatan Indera, peserta didik dapat memperoleh pembelajaran bermakna sesuai dengan tahap perkembangan, karakteristrik lingkungan, dan kemampuan dengan kegiatan percobaan yang dilakukan.

Melalui asesmen formatif peserta didik dapat memperoleh umpan balik atas kinerja yang sudah dilakukan. Setelah melakukan percobaan dan diskusi, peserta didik mempresentasikan hasil dari percobaan yang dilakukan. Ketika presentasi selesai, kelompok lain saling memberikan tanggapan dan masukan kepada tim yang melakukan presentasi. Kemudian saya memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi masing-masing kelompok dan melakukan refleksi sebagai bahan tindak lanjut serta mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan. Peserta didik dibebaskan dalam bertanya, maupun memberi pendapat sehingga dapat memberikan ruang sebebas-bebasnya pada peserta didik. Dengan demikian asesmen formatif yang saya lakukan dapat mengembangkan aspek kognitif yang dimiliki peserta didik, peserta didik tidak hanya sekedar belajar tetapi juga melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diberikan, sehingga mampu mengkonstruksikan apa yang dilihatnya menjadi sebuah pemahaman baru hal tersebut nampak ketika peserta didik melakukan presentasi dan tanya jawab.

Setelah belajar mengenai mata kuliah pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya saya dapat mengetahui bagaimana asesmen yang sesuai dengan pemahaman peserta didik dan pembelajarannya di sekolah dasar. Terdapat beragam teori belajar yang dapat mendukung guru dalam memberikan pembelajaran dan pengajaran di kelas. Peserta didik dalam suatu kelas memiliki keragaman yang berbeda baik gaya belajar, minat, maupun karakteristik yang dimiliki. Dalam hal ini guru memiliki peran penting sebagai fasilitator, dan penghubung untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan memperhatikan keberagaman yang ada. Namun ketika berada di lapangan segala sesuatu yang kita rancang tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan, maka dari itu guru harus memiliki kreativitas dan selalu berinovasi dalam pembelajaran serta terus berupaya melakukan pengembangan diri.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Haryu Islamuddin. (2013). Psikologi Pendidikan. Pustaka Belajar.

Juwantara, R. A. (2019). Analisis Teori Perkembangan Kognitif Piaget pada Tahap Anak Usia Operasional Konkret 7-12 Tahun dalam Pembelajaran Matematika. Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 9(1), 27.

https://doi.org/10.18592/aladzkapgmi.v9i1.3011

Kunandar. (2015). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik ini meliputi: hakikat perkembangan anak didik, perkembangan biologis dan perseptual anak, perkembangan keceerdasan dan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang signifikan peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode Learning cycle dan peserta didik yang

Mata kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik ini meliputi: hakikat perkembangan anak didik, perkembangan biologis dan perseptual anak, perkembangan keceerdasan dan

ASESMEN FORMATIF PERTEMUAN 3 Tujuan : mengetahui kemampuan peserta didik dalam melakukan konversi satuan Bentuk : tes Pertanyaan.. Suhu suatu ruangan adalah 30 0C, berapakah nilai

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui i perbedaan hasil belajar kognitif antara peserta didik yang diajar dengan strategi Learning Start with a Question LSQ dengan yang

KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik kelas V SD Swasta Toan Hwa terkait pemanfaatan Quizizz

Menurut saya peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik pada percobaan kedua tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal karena peserta didik sudah diberikan contoh atau

PENILAIAN KEMAMPUAN PRESENTASI PESERTA DIDIK Beri point 1,2,3,4 pada kolom yang sesuai dengan perilaku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung... Apa pengertian lembaga