Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak
Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Saya merasa terpanggil untuk mengikuti pelatihan Galon Guru Penggerak karena saya masih muda dan merasa mampu untuk berkembang maju. Salah satu saya untuk berkembang adalam]h mencari pengalaman dan terus menggali pengetahuan. Dan sayya rasa program Galon Guru Penggerak adalah jawaban dari keinginan saya menjadi guru yang lebih baik lagi.
Untuk mewujudkannya daya banyak bertanya kepada senior di sekolah saya yang memang merupakan Guru Penggerak angkatan 5 (lima).
Beliau memotivasi saya dan merekomendasikan untuk segera mendaftar Galon Guru Penggerak.
Maka disinilah mengambil langkah pertama untuk maju.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
Di wilayah saya mengajar belum ada guru Penjas Orkes yang menjadi Galon Guru Penggerak.
Ini kesempatan saya untuk mengembangkan diri dan tentunya membantu komunitas kami menjadi lebih baik dengan modal pengetahuan dan pengalaman saya mengikuti Galon Guru Penggerak.
Saya aktif dalam komunitas dan berinteraksi dengan teman sejawat. Kami sering berkumpul di luar jam dinas dan tergabung dalam tim sepakbola. Jadi saya rasa saya bisa mengajak teman se komunitas Penjas Orkes untuk maju dan terus berkembang.
Saya juga akan mengaplikasikan program yangsaya dapatkan dari Galon Guru Penggerak langsung di lapangan. Saya tidak hanya melakukan untuk diri saya dan sekolah tempat saya mengajar namun juga berusaha sharing dengan teman sekomunitas.
Saya termotivasi untuk menjadi guru dan pengajar yang tidak hanya pandai praktik di lapangan namun juga hebat mengajar materi.
Contohnya : sebagian besar Guru Olahraga selalu mengajar praktik dan tidak pernah mengajari materi. Sementara peserta didik membutuhkan materi sebagai dasar pengetahuan. maka dari itu saya berharap dengan bergabungnya saya menjadi anggota Galon Guru Penggerak, saya bisa mengajar dengan lebih baik dengan bekal pengetahuan dan pengalaman saya selama kegiatan Galon Guru Penggerak.
Saya ingin pembelajaran saya tetap menyenangkan seperti pembelajaran olahraga praktik. Saya ingin peserta didik tetap bersemangat mmengikuti Pembelajaran dan penyampaian materi tanpa merasa bosan. Oleh karena itu, saya butuh pelatihan dan pengetahuan lebih dalam bagaimana cara mengajar yang baik dan bervariasi. Apa saja metode yang bisa di gunakan, kaidah-kaidah pembelajaran dan banyak lagi yang ingin saya pelajari.
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya
▸ Baca selengkapnya: pada video tersebut guru mengelompokan berdasarkan apa
(2)yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif saya sendiri seperti gagasan saya yang berinisiatif mengadakan Senam bersama setiap jumat pagi dan ini menjadi rutinitas kami. Tidak hanya peserta didik saja namun juga seluruh dewan guru.
Setelah kegiatan pembiasaan pagi yaitu pembacaan Asmaul Husna dan ayat pendek, saya mengajak seluruh warga sekolah melakukan senam bersama. Kemudian di teruskan dengan makan bekal dari rumah di halaman sekolah bersama-sama. disanalah peserta didik dan guru berinteraksi dan berkomunikasi dengan lebih intens.
Saya sebagai pencetus sekaligus pelaksana dibantu dengan kerjasama solid rekan guru membuat satu langkah kecil untuk program ini. Saya menyadari masih banyak program yang akan
bermanfaat yang bisa saya lakukan. Dan begitulah saya sangat tertarik dan termotivasi mengikuti Program Calon Guru Penggerak agar mendapat banyan ide dan inspirasi tentang banyak hal yang belum pernah saya ketahui.
Saya punya sengangat untuk maju dan keinginan besar untuk membuat inovasi-inovasi yang bisa saya aplikasikan di sekolah.
Dengan keinginan saya tersebut saya memiliki motivasi besar untuk mengikuti kegiatan Calon Guru Penggerak .
Selain kegiatyan jumat sehat diatas, saya juga tengah merencanakan adanya pelatihan tenis meja pada peserta didik di sekolah saya.
Saya bahkan membeli meja tenis pribadi untuk bisa dipinjamkan di sekolah agar anak-anak berlatih dan menggali bakat mereka di bidang olahraga sesuai biang pendidikan saya.
Tentang program pelatihan tenis meja tersebut memang belum terealisasikan. Karena masih dalam diskusi bersama pimpinan Sekolah dan segenap guru SD Negeri Karangsari. Ada beberapa kendala yang terjadi meski saya sudah bersedia meminjamkan meja tenisnya, namun sebagai bagian dari anggota social di sebuah unit kerja, maka segala keputusan harus di musyawarahkan. Dipertimbangkan tujuan, manfaat dan kendalanya.
Meski begitu, saya terus meyakinkan semua rekan guru, bahwa program mencari bibit dan bakat dari peserta didik semacam ini sangat penting dan bermanfaat baik bagi peserta didik itu sendiri maupun sekolah
1. B.
waktu : bulan Juli 2023
Seperti yang sudah saya ceritakan diatas, saya punya inisiatif mencari bibit bakat peserta didik di bidang yang menjadi tanggung jawab saya yaitu olahraga.
langkah pertama saya adalah meminta ijin kepada kepala Sekolah atau pimpinan sekolah saya.
Kemudian ketika saya mendapat respoon positif, saya segera mengkomunikasikan atau
menyampaikan apa yang ada dalam angan saya kepada segenap guru saat kami melakukan rapat internal rutin.
Disinilah saya menemukan kendala. Dimana ada seorang guru senior yang menentang saya. Apa yang saya lakukan kemudian yaitu terus meyakinkan beliau dan mencari tahu apa yang menjadi pengebab beliau menentang program saya, kemudian berusaha mencari jalan keluar yang sesuai dan terbaik
2. B
Saya merkomunikasi dan berdiskuri untuk mengajukan sebuah progaram dimana saya berniat mencari bibit peserta didik berbakat dan mengembangkannya. Saya juga meminta kerjasama dewan guru untuk mendukung saya dan mengkondisikan peserta didik yang akan saya seleksi.
Namun gagasan saya mendapat penolakan dari guru senior atas ide dan inovasi yang saya rencanakan.
Reaksi saya adalah tidak terpengaruh akan penolakan tersebut. Saya tidak merasa terpuruk karena hal tersebut. Saya tidak akan merasa kesal maupun marah atas reaksi negatif orang lain.
Hal yang saya lakukan adalah tetap meyakinkan diri saya sendiri bahwa saya bisa. Saya akan berusaha mewujudkan apa yang saya rencanakan karena saya yakin akan manfaat bagi peserta didik dan sekolah untuk lebih maju.
Hal yang saya lakukan adalah tidak menyerah. Saya akan menanggapi setiap komentas negatif dengan senyum dan jawaban positif. Saya tetap berusaha meyakinkan beliau akan manfaat dari program saya. Saya juga akan mencari tahu penyebab program atau ide saya ditolak dan mencoba mencari jalan keluar yang terbaik.
3. B
Langkah Pertama adalah meyakinkan diri saya sendiri untuk fokus akan apa yang saya rencanakan.
kemudian, saya akan mengkomunikasikan dan melakukan persuasi kepada seluruh guru agar mendukung rencana saya.
Saya akan berusaha mencari penyebab ketidak setujuan atau penolakan atas gagasan saya tersebut dan tentu saja berusaha mencari jalan tengahnya.
Dalam kasus saya, Seorang senior menolak gagasan tersebut karena pimpinan sekolah memberi masukan agar peralatan dan meja tenis di simpan di kelas 2. Kelas yang kebetulan lebih luas dari
kelas lain dan juga memiliki jumlah peserta didik hanya 13 siswa. Yang artinya masih ada cukup tempat kosong di bagian belakang kelas. Disitu saya dan kepala sekolah berencana menyimpan meja tenis yang sudah dilipat sehingga tidak memakan banyak tempat dan tetaap terlihat rapi. Namun begitu Wali kelas 2 menentang hal itu. Beliau tidak mau kelasnya di jadikan tempat menyimpan meja tenis.
Maka saya mengkomunikasikan kembali dengan Kepala sekolah agar dapat menemukan jalan keluar terbaik yang tidak menyinggung pihak lain namun tetap bisa menjalankan program yang
direncanakan.
Selain itus, saya berupaya untuk mendapat dukungan dari guru lain. Saya meminta kerjasamanya untuk mengkondisikan peserta didik yang akan di latih.
Program pengembangan bakat ini juga tidak hanya pada cabang Tenis meja, namun juga olahraga lain seperti sepak takraw dan bulu tangkis.
sejauh ini, saya sudah melakukan beberapa kali pertandingan antar peserta didik dibidang bulu tangkis. Mereka sangat antusias dan bersemangat.
4. B
Sebagian program saya sudah berjalan seperti pelatihan bulu tangkis dan sepak bola. Namun untuk cabang Tenis meja saya belum mendapat lampu merah karena kendala tadi diatas. ada beberapa pilihan yang bisa kami gunakan sebagai alternatifnya. Diantaranya memanfaatkan selasar bagian pojok yang bisa di beri dinding kayu sebagai tempat penyimpanan meja tenis tersebut. Jika hal itu terealisasikan, bukan hanya meja tenis yang bisa disimpan disana namun juga peralatan lain seperti matras dan bola. Saat ini
