• Tidak ada hasil yang ditemukan

evaluasi pengelolaan modal kerja - Universitas Brawijaya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "evaluasi pengelolaan modal kerja - Universitas Brawijaya"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENGELOLAAN MODAL KERJA (Studi Pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.

Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) Oleh:

Moh. Mufidzul Haque Subki

Dosen Pembimbing:

Dr. Achmad Helmy Djawahir, SE.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan pengelolaan modal kerja perusahaan. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah PT.

Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk., yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor makanan dan minuman. Pada periode penelitian, prosentase tingkat pertumbuhan hutang lancar pada perusahaan ini dua kali lipat dibandingkan modal kerjanya sehingga dibutuhkan evaluasi lebih lanjut mengenai pengelolaan modal kerja dengan menggunakan analisis sumber dan penggunaan modal kerja dan analisis rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas.

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif melalui pendekatan studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif dan mendalam terhadap gejala tertentu dan memberikan gambaran dan penjelasan sehingga dapat diberikan alternatif pemecahan masalah mengenai pengelolaan modal kerja perusahaan pada periode penelitian tahun 2012-2014.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan modal kerja perusahaan pada periode penelitian tidak optimal.Meskipun likuiditas modal kerja sudah dapat dikatakan likuid, tetapi terdapat perputaran persediaan yang rendah sehingga mengakibatkan perputaran modal kerja tidak efektif.Selain hal tersebut, penggunaan modal kerja terbesar terdapat pada aset yang profitabilitasnya menurun.Untuk itu dapat disusun kebijakan dan program mengenai peningkatan profitabilitas, perputaran modal kerja, dan perputaran persediaan guna mengoptimalkan pengelolaan modal kerja perusahaan.

Kata Kunci : modal kerja, likuiditas, aktivitas, profitabilitas, sumber dan penggunaan modal kerja, optimal.

(2)

WORKING CAPITAL MANAGEMENT EVALUATION (A Study at PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.

in Indonesia Stock Exchange during the Period of 2012-2014) By:

Moh. Mufidzul Haque Subki

Supervisor:

Dr. Achmad Helmy Djawahir, SE.

ABSTRACT

This study was conducted to determine and explain company’s working capital management. The object of this study is PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk., which is a manufacturing company engaged in food and beverage sector. During the research period, the percentage rate of growth of the company’s current liability got doubled compared to its working capital so that it requires further evaluation regarding its working capital management by using of sources and usages analysis of working capital as well as financial ratio analysis like liquidity ratio, activity ratio, and profitability ratio.

The type of research is descriptive quantitative research through a case study approach. This is a research which is conducted intensively and in-depth on specific symptoms and provides an overview and explanation to provide alternative solutions of some problems regarding company’s working capital management during the period of research from 2012 to 2014.

The research results demonstrates that the company’s working capital management at the research period was not optimal. Although working capital is liquid, the inventory turnover is low which results in ineffective working capital turnover. Furthermore, the biggest use of working capital is on asset with decreassed profitability. Therefore, the company may arrange policies and programs to improve working capital turnover profitability and inventory turnover profitability in order to optimize the working capital management.

Keywords: working capital, liquidity, activity, profitability, sources and uses of working capital, optimal.

(3)

LATAR BELAKANG

Perekonomian di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir. Pada Tahun 2014, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02 % dari Tahun 2013 (Badan Pusat Statistik, 2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, masyarakat, dan investor di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya aktivitas bisnis, maka meningkat pula persaingan bisnis tersebut.

Agar dapat unggul dalam persaingan tersebut, suatu perusahaan harus melakukan berbagai cara dalam hal manajemen mengingat tujuan utama yang diharapkan oleh perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Salah satu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan adalah modal kerja.

Modal Kerja (working capital) merupakan investasi perusahaan yang terdapat pada aset lancar, seperti kas, surat berharga, piutang, dan persediaan (Van Horne dan Wachowicz, 2012:320).Modal kerja juga dapat didefinisikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari- hari (Agnes Sawir, 2005:129).

Modal kerja dapat dikatakan optimal apabila likuiditasnya baik atau dengan kata lain aktiva lancar lebih besar dari pada hutang lancar, modal kerja terbesar bersumber dari saldo laba, penggunaan modal kerja terbesar terdapat pada aset yang dapat meningkatkan laba perusahaan,

dan perputaran modal kerja yang efektif (Kasmir, 2014: 251).

Untuk mengukur Modal Kerja suatu perusahaan, diperlukan suatu analisis, yaitu analisis rasio keuangan dan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.

Peneliti terdahulu yang pernah melakukan penelitian dengan topik yang sama adalah penelitian yang dilakukan oleh Nimas Ayu Laksitowening (2014). Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa apabila manajemen perusahaan food

and baverages mampu

mengendalikan modal kerja dengan baik maka profitabilitas akan meningkat.

Penelitian dengan topik yang sama juga dilakukan oleh Jihan Pratami Asy’ari Puteri (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi inefisiensi modal kerja dan penurunan perputaran modal kerja pada PT. Amythas Experts &

Associates. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya modal kerja yang tertanam dalam pos piutang, yang ditunjukkan oleh tingkat perputaran piutang yang rendah dan tingginya rata-rata umur piutang.

Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya adalah objek dan periodenya yang berbeda.Alasan dipilihnya PT.

Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.

Sebagai objek penelitian adalah karena perusahaan ini pada tahun 2014 mendapat penghargaan sebagai

“The Best in Food and Beverage Industry” dalam ajang Indonesia Public Companies Award 2014 yang dirilis oleh majalah Economic Review Magazine.

Pada tahun 2012-2014, prosentase peningkatan hutang lancar hampir dua kali lipat dibandingkan

(4)

peningkatan Gross Working Capital.

Pada tahun 2013, Gross Working Capital meningkat sebesar 14,1%, dan hutang lancar meningkat sebesar 28,7%. Pada tahun 2014, peningkatan Gross Working Capital sebesar 37,1%, dan hutang lancar sebesar 70,8%. Untuk dapat terus unggul dalam bersaing,tentu PT.

Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.memerlukan peningkatan efisiensi usahanya. Untuk itu, diperlukan evaluasi pengelolaan modal kerja.

Berdasarkan pada keadaan tersebut, maka perlu dilakukan analisa lebih lanjut apakah modal kerja PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. sudah dikelola dengan baik, selanjutnya bagaimana sebaiknya pengelolaan modal kerja agar dapat meningkatkan efisiensi usahanya.

Mengingat pentingnya pengelolaan modal kerja dalam suatu perusahaan, maka diperlukan suatu pembahasan khusus melalui penelitian yang berjudul “Evaluasi Pengelolaan Modal Kerja (Studi Pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014”

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka dapat diketahui pengelolaan modal kerja perusahaan dan bagaimana meningkatkan efisiensi usahanya, sehingga dapat memberikan kontribusi positif kepada perusahaan.

Perumusan Masalah

1) Bagaimana pengelolaan modal kerja PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk., dilihat dari likuiditas, pemanfaatan sumber dan penggunaan modal kerja, dan aktivitasnya?

Tujuan Penelitan

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1) Untuk mengetahui dan menjelaskan pengelolaan modal kerja PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk., dilihat dari likuiditas, pemanfaatan sumber dan penggunaan modal kerja, dan aktivitasnya.

Kajian Teori

Brigham (2001:38),

mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang diterbitkan setiap tahun oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Laporan keuangan berisi laporan keuangan dasar dan opini manajemen atas operasi perusahaan selama satu tahun dan prospek perusahaan di masa depan.

Menurut Munawir

(2014:114), terdapat tiga konsep modal kerja yang umum dipergunakan, yaitu :

1) Konsep Kuantitatif, Konsep yang menitikberatkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai kebutuhan operasional yang bersifat rutin atau menunjukkan sejumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini, pengertian modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital).

2) Konsep Kualitatif, konsep yang menitikberatkan pada kualitas modal kerja. Dalam konsep ini, pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar pada hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun aktiva lancar dari para pemilik perusahaan.

(5)

3) Konsep Fungsional, Konsep yang menitikberatkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba periode ini (current income), ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang.

Unsur-unsur Modal Kerja yaitu:

1) Kas, merupakan bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.

Karena sifatnya tersebut, kas memberikan keuntungan paling rendah. Jika perusahaan menyimpan kas di Bank dalam bentuk rekening giro, maka prosentase jasa giro yang diterima oleh perusahaan akkan lebih rendah dibandingkan dengan simpanan dalam bentuk deposito berjangka yang tidak dapat diuangkan setiap saat. (Van Horne dan Wachowicz, 2007:193)

2) Surat Berharga. Menurut Rahardjo (2005:16), Surat Berharga merupakan investasi jangka pendek dari kelebihan dana yang tertanam pada kas, atau kas yang tidak terpakai yang tidak segera diperlukan. Surat berharga yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah yang dapat diberjualbelikan.

3) Piutang. Menurut Van Horne dan Wachoeicz, 2007:258), Piutang adalah jumlah uang yang dipinjam dari perusahaan oleh pelanggan yang telah membeli barang atau memakai jasa secara kredit. Jadi piutang merupakan segala tagihan atau klaim terhadap pelanggan atau pihak ketiga lainnya atas kas, barang, dan jasa

(Van Horne dan Wachowicz, 2007:258).

4) Persediaaan. Merupakan aktiva yang tersedia untuk dijual untuk kegiatan normal, aktiva dalam produksi maupun dalam bentuk bahan baku. Persediaan juga meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali serta mencakup barang jadi yang telah diproduksi atau barang dalam proses penyelesaian maupun bahan baku untuk proses produksi. (Zaki Baridwan, 2001:49)

5) Kewajiban lancar. Merupakan kewajiban yang akan dilunasi sesuai dengan permintaan kreditur atau yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun.

Munawir (2014:120) menjelaskan bahwa pada umumnya sumber modal kerja perusahaan dapat berasal dari:

1) Hasil Operasi Perusahaan

2) Keuntungan dari Penjualan Surat- Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek)

3) Penjualan Aktiva Tidak Lancar 4) Penjualan Saham atau Obligasi Munawir (2014:125) juga berpendapat bahwa penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :

1) Pembayaran biaya atau ongkos- ongkos operasi perusahaan

2) Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan

3) Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang

4) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya

5) Pembayaran hutang-hutang jangka panjang

(6)

6) Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya (prive).

Untuk menilai kinerja modal kerja suatu perusahaan, maka diperlukan analis rasio keuangan. Analisis rasio menurut Munawir (2014:37) adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu, atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Sundaja dan Barlian (2003:128) juga mengemukakan bahwa analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk mrnilai kinerja dan status suatu perusahaan.

Menurut Munawir (2014:64), Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antar suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standart.

Penilaian pengelolaan modal kerja dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa rasio berikut ini, antara lain:

A. Rasio Aktivitas

Warsono (2003:35) mengemukakan bahwa rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktivitas- aktivitasnya. Sundjaja dan Barlian (2003:135) mengemukakan bahwa rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui kecepatan beberapa

perkiraan menjadi penjualan atau kas. Rasio yang digunakan untuk mengukur aktivitas yaitu:

a) Inventory Turnover

Menurut Riyanto (2013:334), Inventory Turnover merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam Inventory dan kecendrungan untuk adanya overstock. Sundjaja dan Barlian (2003:136) mengemukakan bahwa perputaran persediaan digunakan untuk mengukur aktivitas dari persediaan perusahaan.

Perputaran Persediaan = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Sumber : Sundjaja dan Barlian (2003:136)

b) Working Capital Turnover Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk menilai kefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu yang diukur dengan membandingkan penjualan dengan modal kerja.

Apabila peputaran modal kerja rendah, dapat diartikan bahwa perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal tersebut mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang, atau saldo kas yang terlalu besar (Kasmir, 2014:182).

Perputaran Modal Kerja =Penjualan Bersih 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 Sumber : Kasmir (2014:183)

c) Receivable Turnover (Perputaran Piutang)

Sundjaja dan Barlian (2003:137) mengemukakan bahwa perputaran piutang digunakan untuk mengukur perbandingan penjualan perusahaan dan besarnya piutang yang belum ditagih.

Perputaran Piutang =Penjualan 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 Sumber : Sundjaja dan Barlian (2003:137)

d) Total Assets Turnover

(7)

Sundjaja dan Barlian (2003:139) menyatakan bahwa perputaran total aktiva menunujukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan.

Total Assets Turnover = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 Sumber : Sundjaja dan Barlian (2003:139)

e) Average Collection Period Sundjaja dan Barlian (2003:137) menyatakan bahwa average collection period merupakan rata- rata waktu yang diperlukan untuk menagih piutang. Rasio tersebut bermanfaat untuk mengevaluasi kebijakan pinjaman dan kebijakan penagihan.

𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 /360

Sumber : Sundjaja dan Barlian (2003:137)

f) Fixed Assets Turnover Kasmir (2014:184) menyatakan bahwa fixed assets turnover merupakan rasio untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝

Sumber : Kasmir (2014:184)

B. Rasio Likuiditas

Menurut Syamsudin (2009:41), likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.

Adapun rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas yaitu:

1) Current Ratio

Riyanto (2013:333) menyatakan bahwa current ratio merupakan kemampuan perusahaan membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.

Rasio Lancar = Aktiva Lancar

Hutang Lancar x 100%

Sumber : Sundjaja dan Barlian (2003:137)

2) Acid Tes Ratio atau Quick Ratio

Sundjaja dan Barlian (2003:135) mengemukakan bahwa rasio cepat sama dengan rasio lancar kecuali tanpa memperhitungkan persediaan yang dianggap sebagai aktiva lancar yang kurang likuid.

Rasio Cepat =Aktiva Lancar − Persediaan Hutang Lancar Sumber : Sundjaja dan Barlian (2003:137)

3) Cash Ratio (Rasio Kas) Kasmir (2014:138) mengemukakan bahwa rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang jangka pendeknya.

Rasio Kas = Kas Hutang Lancar

Sumber : Kasmir (2014:139)

C. Rasio Profitabilitas

Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba secara optimal dari pemanfaatan potensi yang dimilikinya dengan baik. Setiap perusahaan yang bersifat profit oriented tentu akan selalu berusaha mendapatkan laba yang optimal untuk setiap aset yang dimilikinya. Menurut Munawir (2014:33), Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sugiyarso dan Winarni (2006:118) mengatakan bahwa profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.

(8)

Adapun Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu:

1) Gross Profit Margin

Menurut Sundjaja dan Barlian (2003:134), margin laba kotor merupakan ukuran prosentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Syamsuddin (2011:61) mengemukakan bahwa gross profit margin merupakan prosentase dari laba kotor (Sales cost of goods sold) dibandingkan dengan penjualan (sales).

Margin Laba Kotor =Laba Kotor

Penjualan x 100%

Sumber : Sundjaja dan Barlian (2003:144)

2) Operating Profit Margin

Sundjaja dan Barlian (2013:145) menyatakan bahwa Operating Profit Margin adalah ukuran prosentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

Margin Laba Operasi = Laba Operasi Total Penjualan x 100%

Sumber : Sundjaja dan Barlian (2003:145)

3) Net Profit Margin

Syamsuddin (2011:62)

mengemukakan bahwa margin laba bersih merupakan rasio antara laba bersih yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan.

NPM =Laba Bersih

Penjualan x 100%

Sumber : Syamsuddin (2011:62)

4) Return on Assets (ROA)

Syamsuddin (2011:63) menyatakan bahwa ROA atau yang sering disebut dengan “return on total assets

adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan

dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan.

ROA =Laba Bersih

Total Aktiva x 100%

Sumber : Syamsuddin (2011:63)

5) Return on Equity (ROE) Sundjaja dan Barlian (2003:146) mengemukakan bahwa ROE merupakan hasil yang diperoleh pemilik (baik pemegang saham biasa dan saham preferen) atas investasi di perusahaan.

ROI = Laba Bersih

Modal Sendiri x 100%

Sumber : Sundjaja dan barlian (2003:146)

Analisa sumber dan penggunaan modal kerja juga merupakan hal yang sangat penting bagi penganalisa internal dan eksternal.Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahui dari mana modal kerja tersebut didapat dan untuk apa modal kerja tersebut digunakan. Dengan kata lain, analisa sumber dan penggunaan modal kerja erat kaitannya dengan dana yang diperoleh dan dana yang dipergunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasional sehari-hari dalam suatu periode. Laporan yang menggunakan dari mana sumber modal kerja dan untuk apa modal kerja itu digunakan disebut laporan sumber dan penggunaan modal kerja.

.Tahap dari analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah : 1) Menyusun laporan perubahan

neraca untuk mengetahui perubahan dari masing-masing elemen neraca.

2) Menyusun laporan perubahan modal kerja untuk mengetahui kenaikan atau penurunan setiap elemen aktiva lancar, hutang lancar, dan perubahan total modal kerja.

3) Menyusun laporan sumber dan penggunakan modal kerja untuk mengetahui penyebab perubahan modal kerja.

(9)

Kerangka Pikir Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif merupakan metode yang meneliti status sekelompok manusia ataupun persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk menarik kesimpulan yang berlaku umum.

Tujuannya adalah membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat-sifat fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005:54).

Sedangkan studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu instansi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka studi kasus hanya meliputi objek yang sempit.

Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, studi kasus lebih mendalam (Arikutanto, 2006:142).

Sifat penelitian ini adalah replikasi dan pengembangan, yaitu penelitian pengulangan dari penelitian-penelitian terdahulu yang

topiknya serupa namun dengan uraian yang berbeda.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang berupa angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, berupa dokumen-dokumen sejarah atau profil perusahaan, dan data-data berupa laporan keuangan yang meliputi laporan laba-rugi dan neraca. Data sekunder ini diperoleh di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Brawijaya Malang pada periode 2012- 2014.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Modal Kerja a) Kas b) Piutang c) Persediaan

d) Kewajiban Lancar 2) Rasio Likuiditas

a) Current Ratio b) Quick Ratio c) Cash Ratio 3) Rasio Aktivitas

a) Working Capital Turnover b) Inventory Turnover

c) Average Day’s Inventory d) Receivable Turnover e) Average Collection Period f) Total Asset Turnover g) Fixed Asset Turnover 4) Rasio Profitabilitas

a) Gross Profit Margin b) Net Profit Margin c) Return on Asset d) Return on Fixed Asset Metode Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data (Indriantoro, 2002:166). Tahapan analisis yang teratur dan sistematis

(10)

dapatmemudahkan perhitungan atau analisis data dari suatu penelitian.

Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yaitu analisis data dengan cara mengklasifikasikan, menghitumg,

membandingkan, dan

menginterpretasikan data yang telah dikumpulkan.

Tahap-tahap untuk melakukan analisisnya adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data laporan keuangan berupa laporan laba rugi dan neraca untuk periode 2012- 2014.

2. Mengidentifikasi variabel-variabel yang digunakan dalam modal kerja.

3. Melakukan perhitungan terhadap rasio-rasio keuangan dan sumber dan penggunaan modal kerja.

4. Membandingkan hasil perhitungan masing-masing rasio dari tahun 2012-2014 dan membandingkannya dengan standar rata-rata industri dan Menganalisismya.

5. Melakukan Evaluasi terhadap kinerja keuangan perusahaan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari perusahaan tercapai.

Memberikan solusi alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki pengelolaan modal kerja perusahaan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja, dapat kita ketahui bahwa modal kerja meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2013, modal kerja mengalami

kenaikan sebesar Rp

350.539.000.000. Sumber modal kerja terbesar didapat dari laba sebesar Rp 1.140.715.000.000, sedangkan penggunaan modal kerja terbesar terdapat pada Aset tetap, yaitu sebesar Rp 975.168.000.000.

Pada tahun 2014, kenaikan modal kerja sebesar Rp 747.398.000.000.

Sumber modal kerja terbesar didapat dari laba sebesar Rp 1.496.357.000.000, dan penggunaan modal kerja terbesar terdapat pada Aset tetap sebesar Rp 994.436.000.000.

Likuiditas PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. yang diukur dengan

(11)

rasio lancar mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan prosentase kenaikan hutang lancar yang dua kali lebih besar dibandingkan dengan prosentase kenaikan aktiva lancar.

Namun, apabila dibandingkan dengan standar industri, current ratio masih bisa dikatakan baik karena berada di atas standar industri.

Begitu juga apabila diukur dengan rasio cepat, yaitu dengan mengasumsikan perusahaan tidak menyertakan persediaan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendeknya, rasio ini mengalami penurunan setiap tahunnya. Namun masih bisa dikatakan likuid karena berada di atas angka 1, dan di atas rata-rata industri.

Cash ratio perusahaan juga cenderung mengalami penurunan, tetapi masih bisa dikatakan baik karena berada di atas rata-rata industri. Rasio yang mengukur kemampuan kas untuk memenuhi kewajiban lancar ini juga masih bisa dikatakan likuid karena berada di atas angka 1. Sehingga secara keseluruhan, rasio likuiditas masih bisa dikatakan aman karena rasionya berada di atas 100%. Artinya, perusahaan masih mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Namun, rasio likuiditas PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (ICBP) berada pada posisi tertinggi kedua setelah PT. Delta Djakarta, Tbk.

(DLTA). Apabila ingin terus unggul dalam bersaing dari sisi likuiditas, ICBP tentu harus terus meningkatkan likuiditasnya.

Pada rasio aktivitas, perputaran modal kerja perusahaan berada di bawah standar indutri sehingga dapat dikatakan tidak efektif. Hal tersebut disebabkan perputaran persediaan yang kurang efektif. Perputaran

piutang perusahaan semakin cepat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbaikan dari sisi manajemen piutang, sehingga dapat mempercepat waktu yang diperlukan untuk merubah piutang menjadi kas.

Apabila dibandingkan dengan standar industri, rasio ini bisa dikatakan baik. Sedangkan perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva mengalami fluktuatif dan cenderung menurun.

Apabila dibandingkan dengan standar industri, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetapnya.

Sementara pada rasio profitabilitas, perusahaan mengalami penurunan kemampuan memperoleh laba setiap tahunnya apabila diukur menggunakan operating profit margini, net profit margin, ROA,Return on Fixed Asset dan ROE. Secara umum, hal tersebut disebabkan oleh beban pokok penjualan dan beban operasi yang terus meningkat setiap tahunnya dan investasi jangka panjang yang kurang menguntungkan. Apabila dibandingkan dengan rata-rata industri, semua rasio profitabilitas dapat dikatakan tidak baik karena berada di bawah rata-rata industri, kecuali net profit margin tahun 2012 dan 2013, dan ROA tahun 2012.

Pada margin laba kotor, profitabilitas perusahaan cenderung meningkat pada tahun 2014 meskipun pada tahun 2013 menurun.Peningkatan margin laba kotor pada tahun 2014 tersebut dikarenakan meningkatnya penjualan perusahaan. Akan tetapi, perubahan margin laba kotor relatif hanya sedikit karena penjualan meningkat dan diikuti oleh

(12)

meningkatnya beban pokok penjualan.

Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan, pembahasan, dan analisis pengelolaan modal kerja PT.

Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.

selama periode penelitian tahun 2012 sampai tahun 2014, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Modal kerja meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan sumber modal kerja lebih besar dibandingkan penggunaan modal kerja. Sumber modal kerja terbesar didapat dari laba, dan penggunaan modal kerja terbesar terdapat pada aset tetap. Penggunaan modal kerja perusahaan tidak efektif karena alokasi penggunaan modal kerja pada aktiva tetap tidak meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Tingkat likuiditas perusahaan dapat dikatakan likuid karena berada di atas rasio 100%. Tetapi akan berisiko terhadap likuiditas apabila tedapat piutang tak tertagih yang signifikan mengingat besarnya komposisi piutang terhadap aktiva lancar. Selain itu, likuiditas perusahaan dianggap kurang baik apabila dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tertinggi di sektor makanan dan minuman, yaitu PT. Delta Djakarta, Tbk.

Pada rasio aktivitas, perputaran modal kerja tidak efektif karena adanya perputaran persediaan yang kurang efektif. Perputaran aktiva yang tidak efektif juga menyebabkan rasio aktivitas perusahaan menjadi tidak efektif .Sementara pada rasio profitabilitas, perusahaan mengalami penurunan kemampuan memperoleh laba setiap tahunnya apabila diukur

menggunakan margin laba operasi, net profit margin, ROA,Return on Fixed Asset dan ROE. Secara umum, hal tersebut disebabkan oleh beban pokok penjualan dan beban operasi yang terus meningkat setiap tahunnya dan investasi jangka

panjang yang kurang

menguntungkan.

Saran

Dari kesimpulan di atas, sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian di masa yang akan datang, maka diberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan.

Berikut ini merupakan beberapa saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian evaluasi pengelolaan modal kerja PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. :

a) Mengalokasikan modal kerja pada aktiva tetap yang lebih menguntungkan. mengalokasikan penggunaan modal kerja pada kewajiban jangka panjang yang kurang profitable.

b) Meningkatkan perputaran modal kerja.

c) Mengurangi piutang dan meningkatkan penjualan.

d) Mengurangi lamanya persediaan tersimpan di dalam gedung.

e) Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi aktiva tetap dan Mengoptimalkan aktiva tetap yang dimiliki sehingga penjualan dapat meningkat.

f) Mengoptimalkan

penggunaan biaya operasional perusahaan dengan cara effisiensi beban pokok penjualan yang cenderung tinggi setiap tahunnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Perlu adanya penelitian sejenis dengan interval dan data yang

(13)

berbeda untuk menambah tingkat akurasi penelitian serta menggunakan berbagai macam referensi untuk mendukung penelitian agar menghasilkan analisis yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Helmy Djawahir. 2004.

Analisis Keuangan Perusahaan.

Malang : FE Unibraw

Agnes Sawir. 2005. AnalisisKinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta :PT Gramedia Pustaka.

Al. Haryono Jusup. 2001. Dasar- Dasar Akuntansi Jilid 2.

Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI.Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. 2015.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2014 tumbuh 5,02 Persen, melambat sejak lima tahun terakhir

(http://www.bps.go.id/brs/view/id /1114), diakses tanggal 29 November 2015.

Bambang, Riyanto. 2014. Dasar- dasar Pembelanjaan Perusahaan.

Penerbit: BPFE. Yogyakarta.

Brigham, Eugene F, dan Houston, Joel F. 2006, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Sepuluh. Jilid Satu. Jakarta : Salemba Empat.

Budi Rahardjo. 2005. Laporan Keuangan Perusahaan.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Eugene F. Brigham dan Weston J.Fred, 2001, Dasar-Dasar manajemen Keuangan, Jakarta :Erlangga.

Harahap, Sofyan Syafri.

2010.Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

IAI.2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Indriarto dan Supomo. 1999.

Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.

Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.

Jihan Pratami Asy’ari Puteri. 2009.

Analisis Efisiensi Pengelolaan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja (Studi Kasus pada PT.

Amythas Experts & Associates Periode 2005-2007). Skripsi.

Malang : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Martono dan Hartijo. 2005.

Manajemen Keuangan.

Yogyakarta : Ekonisia.

Muhammad Nazir. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.

Munawir S. 2014. Analisa Laporan keuangan. Edisi Keempat.

Cetakan Ketiga Belas. Yogyakarta : Liberty.

Nimas Ayu Laksitowening.

2014.Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Food and Baverages yang listing di BEI Tahun 2010-2012).Skripsi.

Malang : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Richa Afriyanti. 2014. Analisis Sumber danPenggunaan Modal KerjaPada PT. Kalbe farma, Tbk.Skripsi. Malang : Jurusan

(14)

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Saham OK. 2015. Sub Sektor Makanan dan Minuman.

(http://www.sahamok.com/emiten /sektor-industri-barang-

konsumsi/sub-sektor-makanan- minuman/), diakses tanggal 24 Maret 2016.

Sudana, Made. 2009. Manajemen Keuangan: Teori dan Praktik.

Surabaya: Airlangga University Press

Sundjaja, Ridwan dan Barlian, Inge.

2003. Manajemen Keuangan.

Edisi 5. Klaten: PT Intan Sejati.

Syamsuddin, Lukman. 2011.

Manajemen Keuangan

Perusahaan. Jakarta :PT raja Grafindo Persada.

Van Horne, James C. And John M, Wachowicz. 2011. Prinsip- Prinsip Manajemen Keuangan.

Edisi Ketigabelas. Buku Satu.

Jakarta : Salemba Empat.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang:

Bayumedia Publishing.

World Economic Forum. 2015.

Global Competitivness Index (http://www3.weforum.org/docs/g cr/2015-2016/GCI_Dataset_2006- 2015.xlsx), diakses tanggal 29

November 2015.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

1) Hasil operasi perusahaan.. Modal kerja perusahaan yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa laporan penghitungan laba rugi perusahaan.

Menumt Munawir (2014: 116), modal kerja akan memberikan keuntungan lain, antara lain adalali:.. 1) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari

Jika dihubungkan antara keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut,

depresiasi dan amortisasi , jumlah ini menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi jumlah modal kerja yang berasal dari hasil

Sedangkan Reksa Dana (mutual fund) adalah perusahaan investasi yang mengelola investasi saham, obligasi, dan lain-lainnya, dengan menerbitkan surat berharga

Jika penjualan bersifat siklus, maka investasi dalam aktiva operasi akan bervariasi dari waktu ke waktu, yang mengarah ke kebutuhan pendanaan musiman di samping kebutuhan dana

Menurut Munawir (2010), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan (profit) yang berhubungan dengan total aktiva (total assets),

Kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan