FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL NILAI UJIAN NASIONAL (UN) DARI TAHUN 2015-2016 DI SMP NEGERI 1 SASAK
RANAH PASISIE, KABUPATEN PASAMAN BARAT
Dodi Setiawan, Yenni Melia, Sri Rahayu
Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research is in the background by the low UN outcome in SMP N 1 Sasak Ranah Pasisie when compared with other junior high schools in Pasaman Barat Regency. The low value of UN in SMPN 1 Ranah Pasisie caused by internal factors and external factors. This study aims to describe the factors that cause low UN results in SMPN 1 Sasak Pasaane Pasisie West Pasamane district and school efforts in improving the UN in SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie Regency of West Pasaman. The data collection method used in this study is observation, in-depth interview, document study. Data analysis used primary and secondary interactive model from Milles and Huberman (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation, (4) drawing conclusions. The result of this research can be concluded that the causes of low UN value in SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie are:
(1) internal factors including individual factor, interest factor and learning motivation, attention factor from parents. (2) external factors, which include here:
family factors, school factors, lack of reading interest, lack of facilities and infrastructure. And as for the efforts of schools in improving the results of the UN in SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie West Pasaman regency is making additional schedule and multiply discuss problems, hold MGMP for teachers, and hold Try Out.
Keywords: Factors that Cause Low UN Value, Internal Factors, External Factors.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat menggembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, sedangkan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta ahklak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang- undang. Untuk itu seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan Negara Indonesia (Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003).
Prestasi adalah hasil dari sesuatu kegiatan yang telah dikerjakan, ciptakan, secara individu maupun secara kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapipenuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah untuk mencapainya (Djamarah,2010:19).
Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian standar
nasional pendidikan.Pengertian Ujian Nasional menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 77 Tahun 2008 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Pasal 1 Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan menengah. Sedangkan Pasal 2 Ujian Nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Ujian Nasional dapat diartikan juga dengan puncak dari segala proses belajar di bangku sekolah yang sangat menentukan bagaimana dan apa yang telah diperoleh selama peserta didik belajar dan menerima pelajaran dari para pendidik (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 77 Tahun 2008 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah).
Kabupaten Pasaman Barat memprioritaskan perencanaan pembangunan dibidang pendidikan
guna meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan Kepmendiknas No. 007/U/2003 tentang sistem dan mekanisme tahunan Depdiknas, pada BabI pasal (1) ayat (2) yang menyatakan bahwa Dinas Kabupaten atau Kota adalah dinas yang bertanggung jawab dibidang pendidikan, pemuda, dan olahraga didaerah kabupaten /kota.Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat telah mengupayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan namun pada kenyataannya kualitas pendidikan masih rendah. Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Padang (UNP) dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di daerah itu. Melalui kerjasama dengan UNP ini, guru harus mampu memberdayakan semua potensi siswa. Guru harus bisa berkarya dan menjadi pendidik bagi murid. Para guru hendaknya tidak cepat berpuas diri dan terus belajar dan berkarya.
Hasil UN SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie jika dibandingkan dengan hasil UN SMP di Kabupaten Pasaman Barat masih rendah, karena
dari tahun 2015-2016 nilai UN belum pernah mencapai nilai tertinggi kabupaten.
Tabel Perbandingan Nilai UN SMPNegeri 1 Sasak Ranah Pasisie dengan Nilai UN SMP di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015-2016 Perbandingan Nilai UN SMPNegeri 1 Sasak Ranah Pasisie dengan Nilai UN SMP di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015-2016
Sumber: Tata Usaha SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie
Berdasarkan tabel diatas, perbandingan nilai tertinggi nilai UN SMPN 1 terlihat bahwa pencapaian UN di SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie umumnya Sasak Ranah Pasisie dengan nilai tertinggi UN di Kabupaten Pasaman Barat, lebih rendah dibanding nilai UN tertinggi se Kabupaten Pasaman Barat( dapat dilihat di halaman 76). Hal ini berarti hasil UN ini dipengaruhi oleh
UN Rata -rata UN
MATA PELAJARAN
Bahas a Indone
sia
Bahas a Inggri
s
Mate matik a
IP A
Nilai Terti nggi Seka bupa ten
5,50
92,0 100,0 97,5 97,
0
SMP N 1 Rana h Pasis ie
67,64 39,34 36,45 40, 8
berbagai faktor, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal siswa.
Berdasarkan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia tanggal 26 Agustus 2017, Bapak Amzar dari SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie mengatakan bahwasanya nilai hasil Ujian Nasional tahun 2015 merupakan hasil yang terendah di Kabupaten Pasaman Barat, sehingga semua guru mata pelajaran ujian nasional dipanggil ke Padang oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk mengikuti pelatihan di Hotel Mercure Padang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena tentang yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian. Data yang diperoleh dalam berbentuk kata-kata, gambaran holistik (Moleong, 2010:6). Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, dimana tipe penelitian ini mendeskripsikan suatu fenomena ataua kenyataan sosial yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan dan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut, data tersebut berasal dari wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan dokumen resmi lainnya (Moleong, 2010: 11).
Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian, atau juga dapat didefinisikan sebagai orang yang
memberikan informasi baik tentang dirinya ataupun orang lain atau suatu kejadian atau suatu hal kepada peneliti atau pewawancara mendalam (Moleong, 2010: 132).
Informan dalam penelitian diambil dengan teknik purposive sampling yaitu pemilihan berdasarkan atas anggapan bahwa informan adalah orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki keterkaitan dengan permasalahan atau objek penelitian.
Para informan dicari berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti dan peneliti mengetahui identitas orang-orang yang pantas menjadi informan dan keberadaan mereka diketahui (Afrizal, 2014: 66).
Sesuai dengan teknik purposive sampling untuk menentukan kriteria informan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut, Kepala sekolah.
Guru Mata Pelajaran UN di SMP
Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 5 orang, Guru BK 2 orang,
Orang tua dari siswa SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie yang telah tamat sekolah dan Siswa kelas XII SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie yang telah tamat sekolah sebanyak 9 orang HASIL DAN PEMBAHASAN A. Faktor-Faktor Penyebab
Rendahnya Hasil Ujian Nasional (UN) di SMPN 1 Sasak Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.
1. Faktor Internal
Salah satu penyebab rendahnya hasil UN di SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie disebabkan oleh faktor dari dalam individu. Faktor dari dalam diri tersebut menyangkut bagian dalam yang meliputi tubuh dan diri, diantaranya minat, motivasi dan cara belajar.
a. Minat dan Motivasi Belajar
Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan sesuatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Minat siswa di SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie akan belajar dikatakan masih rendah. Hal tersebut terlihat dari hasil belajar siswa, dimana banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM.
Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan nilai Pra UN siswa kelas IX SMPN 1 Ranah Pasisie.
b. Kurangnya Minat Baca Siswa Minat baca siswa di SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie masih sangat rendah. Hal ini terlihat dan diukur dari kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah. Sampai saat ini, tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah sangat rendah.
Hal ini dikarenakan siswa yang lebih mementingkan dan meluangka waktu untuk bermain game lewat gadjed dihandphone yang mereka miliki sehingga membuat siswa menjadi
malas keperpustakaan untuk membaca atau meminjam buku pelajaran.
2. Faktor Eksternal
Salah satu penyebab rendahnya hasl UN di SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie disebabkan oleh faktor dari luar diri individu. Faktor dari luar diri tersebut meliputi faktor sosial dan non-sosial.
a. Faktor keluarga
Orang tua memegang peranan yang penting untuk meningkatkan perkembangan dan prestasi anak.
Tanpa dorongan dan motivasi dari orang tua maka perkembangan presrasi anak akan mengalami hambatan dan penurunan. Pada umumnya ada diantara para orag tua yang kurang memahami betapa pentingnya peranan mereka. Dalam hal ini bisa semakin sedikit perhatian orang tua terhadap prestasi belajar
anak-anaknya maka semakin rendah pula prestasi yang dicapai oleh anak disekolah. Dari hasil penelitian, dirumah orang tua kurang memberikan perhatian kepada anak dalam belajar, seperti tidak bertanya kepada anak apakah ada pekerjaan rumah atau soal yang harus dibahas dirumah. Dan tidak membagi waktu anak antara belajar dan bermain,
Selanjutnya dirumah, sebagian dari orang tua kurang memberikan masukan dan motivasi kepada anak, yang mana orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang mengakibatkan acuh tak acuh terhadap pendidikan anak. Sehingga membiarkan anak menonton tv sampai larut malam, main gadget, ada juga keluarga yang tidak harmonis. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa perhatian dari orang
tua akan berdampak buruk terhadap prestasi anak dalam belajar.
2. Faktor Sekolah
Sekolah merupakan sebuah lembaga atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar serta menjadi tempat memberi dan menerima pelajaran sesuai dengan tingkatannya. Dapat dilihat faktor rendahnya nilai UN di SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie disebabkan oleh faktor dari sekolah.
Pada umumnya sekolah terutama majelis guru belum mampu mengenali secara maksimal seluruh potensi dimiliki oleh siswa. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik maka cara guru mengajar harus lebih efektif mungkin.
3. Kurikulum
Program pembelajaran di sekolah bedasarkan dari kurikulum.
Kurikulum yang berlaku di sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah.
Kurikulum sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi. Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun desain instruksional untuk belajar siswa.
4. Sarana dan Prasarana
Menurut ketentuan umum Permendiknas No. 24 tahun 2007 yang dimaksud dengan sarana dan prasarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah- pindah sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah. Sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang dari kelancaran proses kegiatan belajar
mengajar. Diantara sarana dan prasarana itu adalah kelas, ruang laboratorium, perpustakaan, infokus, dan komputer.
B. Upaya Sekolah dalam Meningkatkan Hasil UN Siswa di SMPN 1 Ranah Pasisie
Upaya dapat diartikan usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak sekolah untuk menigkatkan prestasi akademik sekolah. Untuk meningkatkan prestasi akademik siswa seperti meningkatkan hasil UN siswa di SMP 1 Ranah Pasisie dengan membuat jadwal belajar tambahan untuk kelas IX dan memperbanyak membahas soal.
1. Belajar Tambahan Bagi Kelas IX Belajar tambahan merupakan salah satu upaya yang dilakukan pihak sekolah SMPN 1 Ranah
Pasisie untuk meningkatkan hasil UN. Belajar tambahan di SMPN 1 Ranah Pasisie berlangsung pada siang hari pukul 14.00 WIB pada hari Senin sampai Kamis. Mata pelajaran pada saat belajar tambahan yaitu mata pelajaran yang di UN kan yaitu Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika dan Bahasa Inggris.
2. Memperbanyak Membahas Soal Selain membuat jadwal tambahan, pihak sekolah meminta guru dan siswanya untuk memperbanyak membahas soal yang di UN hal ini bertujuan agar siswa mendapatkan hasil yang memuaskan dan mendapatkan sekolah negeri kelaknya. Pada saat membahas soal, guru memberikan trik-trik kepada siswa agar mereka mudah menjawab soal.
3. Memberikan Pelatihan Kepada Guru Mata Pelajaran
Seperti yang kita ketahui bahwa disekolah kurangnya mutu pendidikan, hal lain yang dapat membantu meningkatkan prestasi anak yaitu dengan memberikan pelatihan kepada guru mata pelajaran seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), yang merupakan suatu organisasi guru dibentuk untuk menjadi forum komunikasi yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari dilapangan.
4. Try Out
Selanjutnya yang sapat meningkatkan hasil UN disekolah yaitu diadakannya Try Out di sekolah, hal ini berguna bagu guru dapat melihat sampai dimana kemampuan siswanya menguasai pelajaran, atau berupa bentuk sebagai
uji coba yang diberikan kepada siswa.
Faktor penyebab rendahnya hasil UN siswa disebabkan oleh dua faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Dimana internal meliputi minat dan motivasi belajar siswa,kurangnya minat baca. Dan selanjutnya faktor ekternal yang berasal dari luar diri individu siswa meliputi, faktor eksternal meliputi keluarga, faktor sekolah. Dari Faktor non-sosial diantaranya kurikulum, dan sarana dan prasarana.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas maka teori yang digunakan yaitu teori motivasi McClelland untuk mengkaji faktor- faktor penyebab rendahnya hasil nilai UN siswa. Faktor rendahnya nilai UN di SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie ini yaitu faktor dari diri sendiri, faktor keluarga, dan faktor
lingkungan sekolah. Menyelesaikan masalah tersebut perl adanya strategi yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan hasil UN siswa salah satunya The stimulus patern model. The stimulus patern model merupakan teori motif yang didasarkan pada rangsangan didalam suatu situasi. Adapun daya penggerak dari dalam untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu dengan mencapai suatu tujuan, yaitu dengan cara membuat jadwal tambahan, memberikan pelatihan kepada guru seperti MGMP, dan juga mengadakan try out kepada siswa guna melihat sampai dimana kemampuan siswa itu sendiri untuk menghadapi UN nantinya
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian menemukan faktor pendorong penyebab rendahnya nilai ujian nasional (UN) di SMPN 1 Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat yaitu adanya faktor internal meliputi minat motivasi belajar, kurangnya minat baca siswa. Selain faktor internal faktor lain yang mempengaruhi faktor pendorong penyebab rendahnya nilai ujian nasional (UN) di SMPN 1 Ranah Pasisie Kabupaten pasaman Barat yaitu adanya Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah yang meliputi kurikulum, serta sarana dan prasarana yang ada disekolah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Rajawali Press
Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Rajawali Press
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.
2010. Metodologi Penelitian pendekatan Praktis Dalam Penelitian.
Yogyakarta : Andi Offset.