FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIFDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA 1 KABUPATEN
BANJAR TAHUN 2O2O
Jordy Putra1, Suryadinata1, Fahrurazi2, Septi Anggraeni3
1Kesehatan Masyarakat, 132O1, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB, 16O7O251
2Kesehatan Masyarakat, 132O1, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB11O5O658O1
3Kesehatan Masyarakat, 132O1, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB11O1O885O3
ABSTRAK
Kemenkes (2O18) menyebutkan bahwa pemberian ASI Eksklusif di Indonesia mengalami kenaikan yang sebelumnya hanya 29,5% pada tahun 2O16 dan naik menjadi 35,7% pada tahun 2O17, namun angka ini terbilang sangat kecil jika mengingat pentingnya peran ASI bagi kehidupan anak. Tujuan Penelitian ini yaitu adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklsuif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar.penelitian ini merupakan penelitian Observasional Analitik dengan Pendekatan croossectional.Sampel pada penelitian ini berjumlah 53 Responden.Hasil Penelitian ada hubungan yang bermakna antara Pelaksanaan IMD dengan pemberian ASI Eksklusif (p=O,OO8), Ada hubungan yang bermakna antara Dukungan Keluarga dengan pemberian Asi Ekkklusif dengan (p=O,OO7), Dan Tidak ada hubungan yang bermakna antara Variabel status pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif (P=O,443) Serta Tidak ada hubungan yang bermakna antara Peran tenaga Kesehatan dengan dengan pemberian ASI Eksklusif (P=
1,OOO). Berdasarkan hasil tersebut diharapkan agar perlunya meningkatkan penyuluhan kepada keluarga supaya selalu mendukung dalam pemberian ASI Eksklusif dan Perlunya meningkatkan pelaksanaan IMD di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1, karena pelaksanaan IMD akan membantu Proses menyusu bayi kedepannya sehingga bayi terbiasa dan membuat ibu lancar dalam mengeluarkan ASI.
Kata Kunci : ASI Eksklusif, Status Pekerjaan, Pelaksanaan IMD, Dukungan Keluarga, Peran tenaga Kesehatan
ABSTRACT
The Ministry of Health (2O18) states that exclusive breastfeeding in Indonesia experienced an increase which was only 29.5% in 2O16 and rose to 35.7% in 2O17, but this figure is considered to be very small when considering the importance of the role of ASI in children's lives. The purpose of this study is to determine the factors related to the delivery of exclusive breastfeeding in the working area of Martapura 1 Puskesmas, Banjar Regency. The design of this study uses the Analytic Observational approach with a croosal sectional approach, which is a type of research that observes population data or samples only once at the same time. The results of the study there is a relationship between the Implementation of IMD which (p = O.OO8) and Family Support (p = O.OO7) with that value, these two variables are related to the exclusive breastfeeding in Martapura 1 Puskesmas working area in 2O2O. Then there are variables that are not related to exclusive breastfeeding in the Martapura 1 Puskesmas Work Area, namely the employment status variable with a value of (P = O.443) and the role of health workers with a value of (P = 1,OOO). Based on these results it is hoped that the need to increase counseling for families to always support exclusive breastfeeding and the need to improve the implementation of IMD in the Martapura 1 Puskesmas, because the implementation of IMD will help the process of breastfeeding babies in the future so that babies get used to and make mothers fluent in issuing breast milk.
Keywords: Exclusive ASI, Job Status, IMD Implementation, Family Support, Role of Health Workers
PENDAHULUAN
Air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ini memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak. Komposisinya pun lebih mudah dicerna ketimbang susu formula. Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif akan melindungi bayi tersebut dari kuman, jaminan asupan higienis dan aman dari pada susu formula (WHO,2O19)
Badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa hanya 44 persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan disusui secara eksklusif. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Afrika Tengah sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur sebanyak 3O%, Asia Selatan sebanyak 47%, dan negara berkembang sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 4O persen anak di bawah usia enam bulan diberi ASI Eksklusif (WHO, 2O15).
Di Provinsi Kalimantan Selatan cakupan pemberian ASI eksklusif pada 3 tahun terakhir adalah 25,42% (tahun 2OO9), 35,6O% (tahun 2O1O) dan 51,18% (tahun 2O11). Angka tersebut menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun, namun masih jauh dari target nasional yaitu 8O%.
(Wijaya Y.I,2O18).
Data bahwa di Kabupaten Banjar, sasaran ibu memberikan ASI Eksklusif sebanyak 11.784 orang, sedangkan yang tercapai hanya 3.386 orang (28,73%) masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 5O%. masih banyak wilayah kerja puskesmas yang sasaran pemberian ASI Eksklusifnya tidak tercapai, yang pertama yaitu Puskesmas Mataraman yang sasaran ibu menyusuinya berjumlah 532 orang dan tercapai hanya 46 orang ibu yang memberikan ASI Eksklusif atau 8,65%, yang kedua wialayah kerja Puskesmas Astambul yang sasaran ibu menyusuinya berjumlah 742 orang dan tercapai hanya 78 orang atau 1O,51%, yang ketiga yaitu wilayah kerja Puskesmas Sambung Makmur yang sasaran ibu menyusuinya berjumlah 266 orang namun yang tercapai hanya 31 ibu yang memberikan ASI Eksklusif atau 11,63%, yang ke empat yaitu wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 yang sasaran ibu menyusuinya yaitu 1.722 orang sedangkan yang tercapai atau ibu memberikan ASI Eksklusif hanya 273 orang atau 15,85%, yang ke lima yaitu wilayah kerja Puskesmas Beruntung Baru yang sasaran ibu menyusuinya yaitu 3O2 sedangkan yang tercapai hanya 48 orang atau 15,89% (Dinkes kabupaten banjar, 2O19)
Puskesmas Martapura 1 merupakan puskesmas yang sasaran ibu memberikan ASI Eksklusif paling banyak dibandingkan dengan puskesmas lain di Kabupaten banjar dan Puskesmas Martapura 1 merupakan urutan 4 terendah dalam cakupan pemberian ASI Eksklusif yaitu ada 1.722 orang sasaran ibu menyusui dan hanya 237 (15,85%) ibu yang memberikan ASI Eksklusif, dan masyarakat di sekitar puskesmas martapura 1 merupakan suku asli banjar yang biasa nya bayi di berikan sedikit madu atau gula merah supaya nanti bila bayi sudah besar perkataan nya manis atau tidak kasar.
Keberhasilan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang akan mempengaruhi perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Menurut Notoadmojo perilaku kesehatan terbentuk melalui hasil pengalaman dan proses interaksi dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan sehinga munculah perilaku seseorang. Seperti Faktor predisposisi yang mencakup pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai dan persepsi, lalu faktor pemungkin (enabling) mencakup berbagai ketrampilan dan sumber daya yang perlu untuk melakukan perilaku kesehatan, lalu faktor Penguat (reinforcing) adalah faktor yang menentukan tindakan kesehatan yaitu berupa dukungan dari perawat, dokter, pasien dan keluarga. Faktor-faktor itulah yang berpengaruh dalam pemberian ASI Eksklusif (R.Widyasari,2O16).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah peneltian kuantitatif dengan rancangan survei analitik yaitu menganalisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif.
HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat
a. Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1
Dalam Mendeskripsikan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Martapura 1, Hasil analisis univariat dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2O2O
No ASI Eksklusif N %
1 Ya 23 43,4
2 Tidak 3O 56,6
Jumlah 53 1OO,O
Berdasarkan pada tabel 1 menunjukan bahwa dari 53 Responden penelitian, sebagian besar responden tidak memberikan ASI Eksklusif dari umur O-6 Bulan yaitu sebanyak 3O (56,6%) Responden yang tidak Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
b. Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2O2O
No Status Pekerjaan Ibu N Persen (%)
1 Bekerja 35 66,O
2 Tidak bekerja 18 34,O
Jumlah 53 1OO,O
Berdasarkan pada tabel 2 menunjukan bahwa dari 53 Responden penelitian, sebagian bersar yaitu Status Ibu bekerja sebanyak 35 orang (66,O%) di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
c. Distribusi Responden Berdasarkan Pelaksanaan IMD di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan IMD di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2O2O
No Pelaksanaan IMD N Persen (%)
1 Melaksanakan 27 5O,9
2 Tidak Melaksanakan 26 49,1
Jumlah 53 1OO,O
Berdasarkan Pada Tabel 3 menunjukan bahwa dari 53 Responden yaitu sebagian besar sebanyak 27 orang yang melaksanakan IMD (5O,9%) di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
d. Distribusi Responden berdasarkan Dukungan Keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2O2O.
Dalam mendeskripsikan Dukungan Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif di wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1, Penulis mengkategorikan dalam dua Kategori yaitu Mendukung apabila nilai >5O% dan Tidak Mendukung apabila nilai
<5O% . Hasil analisis univariat dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2O2O
No Dukungan Keluarga N Persen (%)
1 Mendukung 37 69,8
2 Tidak Mendukung 16 3O,2
Jumlah 53 1OO,O
Berdasarkan Pada Tabel 4 menunjukan bahwa dari 53 Responden yaitu sebagian besar sebanyak 37 orang mendapatkan dukungan keluarga (69,8) di Wilayah kerja Puskesmas Martapura 1.
e. Distribusi Responden berdasarkan Peran Tenaga Kesehatan Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2O2O
Dalam Mendeskripsikan Peran Tenaga Kesehatan Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1, Penulis Mengkategorikan dalam dua kategori yaitu Tinggi apabila nilai >5O% dan Kurang apabila Nilai <5O%. Hasil analisis univariat dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2O2O
No Peran Tenaga Kesehatan N Persen (%)
1 Tinggi 51 96,2
2 Rendah 2 3,8
Jumlah 53 1OO,O
Berdasarkan pada tabel 5 menunjukan bahwa dari 53 responden yaitu sebagian besar sebanyak 51 orang (96,2%) mendapatkan nilai >5O% dalam Kuesioner Peran Tenaga Kesehatan .
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Status Pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar.
Tabel 6
Tabel Silang Hubungan Status Pekerjaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Tahun 2O2O
Status ASI eksklusif
Jumlah p- Value
Pekerjaan Ya Tidak
N % n % N %
Tidak Bekerja 6 26,1 12 4O,O 18 34
Bekerja 17 73,9 18 6O,O 35 66 O,443
Total 23 1OO 3O 1OO 53 1OO
Tabel 6 Menunjukan bahwa pada ibu yang tidak bekerja, proporsi pemberian ASI Eksklusif (26,1%) lebih kecil daripada tidak ASI Eksklusif (4O%) Sedangkan pada ibu yang bekerja, proporsi pemberian ASI Ekslusif (73,9%) lebih besar daripada tidak ASI Eksklusif (6O%). Jadi, pada ibu tidak bekerja cenderung tidak memberikan ASI Eksklusif, pada ibu yang bekerja cenderung memberikan ASI Eksklusif.
Berdasarkan hasil uji Chi-Square di peroleh nilai p = O,443 (p>O,O5) yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
b. Hubungan Pelaksanaan IMD dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar.
Tabel 7
Tabel Silang Hubungan pelaksanaan IMD Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Tahun 2O2O Pelaksanaan
IMD
ASI Eksklusif
Jumlah p- value
Ya Tidak
n % N % N %
Melaksanakan 17 73,9 1O 33,3 27 5O,9
O,OO 8 Tidak
Melaksanakan
6 26,1 2O 66,7 26 49,1
Total 23 1OO 3O 1OO 53 1OO
Tabel 7 Menunjukan bahwa pada ibu yang yang melaksanakan IMD , proporsi pemberian ASI Eksklusif (73,9%) lebih besar daripada tidak ASI Eksklusif (3,3%) Sedangkan pada ibu yang tidak melaksanakan IMD, proporsi pemberian ASI Ekslusif (26,1%) lebih kecil daripada tidak ASI Eksklusif (66,7%). Jadi, pada ibu yang melaksanakan IMD cenderung memberikan ASI Eksklusif, pada ibu yang tidak melaksanakan IMD cenderung tidak memberikan ASI Eksklusif.
Berdasarkan hasil uji Chi-Square di peroleh nilai p = O,OO8 (p<O,O5) yang artinya ada hubungan yang bermakna antara Pelaksanaan IMD dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
c. Hubungan Dukungan Keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar.
Tabel 8
Tabel Silang Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Tahun 2O2O
Dukungan Keluarga
ASI Eksklusif
Jumlah p- value
Ya Tidak
n % n % n %
Mendukung 21 91,3 16 53,3 37 69,8
O,OO 7 Tidak
Mendukung
2 8,7 14 46,7 16 3O,2
Total 23 1OO 3O 1OO 53 1OO
Tabel 8 Menunjukan bahwa pada ibu yang yang mendapat dukungan keluarga , proporsi pemberian ASI Eksklusif (91,3%) lebih besar daripada tidak ASI Eksklusif (53,3%) Sedangkan pada ibu yang tidak mendapat dukungan kekuarga, proporsi pemberian ASI Ekslusif (8,7%) lebih kecil daripada tidak ASI Eksklusif (46,7%). Jadi, pada ibu yang mendapat dukungan keluarga cenderung memberikan ASI Eksklusif, pada ibu yang tidak mendapat dukungan keluarga cenderung tidak memberikan ASI Eksklusif.
Berdasarkan hasil uji Chi Square di peroleh nilai p = O,OO7 (p < O,O5) yang artinya ada hubungan yang bermakna antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
d. Hubungan Peran Tenaga Kesehatan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar.
Tabel 9
Tabel Silang Peran Tenaga Kesehatan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Tahun 2O2O Peran Tenaga
Kesehatan
ASI Eksklusif
Jumlah p- value
Ya Tidak
n % n % n %
Tinggi 22 95,7 29 96,7 51 96,2
1,OO O
Rendah 1 4,3 1 3,3 2 3,8
Total 23 1OO 3O 1OO 53 1OO
Tabel 9 Menunjukan bahwa pada ibu yang yang peran tenaga kesehatannya tinggi , proporsi pemberian ASI Eksklusif (95,7%) tidak jauh beda dengan yang tidak ASI Eksklusif (96,7%) begitu juga pada ibu yang peran tenaga kesehatannya rendah, proporsi pemberian ASI Ekslusif (4,3%) tidak jauh beda dengan yang tidak ASI Eksklusif (3,3%).
Berdasarkan uji Chi-Square di peroleh nilai expected count sebesar 5O,O%
lebih dari 2O% dan ada 2 cell yang nilai kurang dari 5 maka dalam penarikan kesimpulan penelitian ini menggunakan fisher’s exact test. Hasil uji di diapat nilai p = 1,OOO (p>O,O5) yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara Peran Tenaga Kesehatan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1
PEMBAHASAN 1. Univariat
a. Pemberian ASI Eksklusif
Dalam hasil penelitian yang telah di lakukan menunjukan bahwa pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar yaitu masuk kategori banyak yang tidak melakukan pemberian ASI Eksklusif. Hal ini bisa dilihat di dalam tabel 4.7 yang menunjukan bahwa ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 3O Orang (56,6%) Sedangkan ibu yang memberi ASI Eksklusif dari O-6 bulan sebanyak 23 orang (43,4%).
Dapat di lihat bahwa Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 sebagian besar responden tidak memberikan ASI Eksklusif. Diketahui oleh peneliti di saat wawancara bahwa banyak responden yang tidak mengetahui atau pengetahuan nya kurang dikarenakan di saat bayi umur O-6 bulan banyak responden yang memberikan madu dan air gula tapi mereka tetap menganggap bahwa anak mereka tetap tercapai ASI Eksklusifnya yang padahal pemberian ASI Eksklusif di katakan tercapai apabila hanya memberikan ASI saja dari O-6 bulan tanpa makanan lain kecuali obat atau vitamin, apabila madu atau air gula berarti anak tidak masuk dalam pemberian ASI Eksklusif.
b. Status Pekerjaan
Status Pekerjaan dalam penelitian ini di bagi menjadi dua kategori yaitu Bekerja dan Tidak Bekerja. Di dalam hasil penelitian banyak responden atau ibu yang Status nya
bekerja. Hal ini bisa dilihat di tabel 4.8 yg dimana ibu responden yang ber sttatus bekerja sebanyak 35 orang (66,O%) sedangkan ibu yang tidak ber status bekerja ada 18 orang (53%).
Dari data di atas dapat dilihat bahwa responden lebih banyak yang berstatus bekerja dari pada ber status tidak bekerja. Hal ini di ketahui oleh peneliti bahwa mayoritas responden di wialayah kerja puskesmas martapura 1 adalah pegawai swasta sebanyak 16 orang (3O,2%) dan pedagang sebanyak 13 orang (24,5%).
c. Pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
Pelaksanaan IMD dalam penelitian ini di bagi menjadi dua kategori ya itu melaksanakan dan tidak melaksanakan. Di dalam hasil penelitian di puskesmas martapura 1 , banyak responden yang melaksanakan IMD daripada yang tidak melaksanakan IMD. Hal ini dapat dilihat di tabel 4.9 yang dimana responden atau ibu yang melaksanakan IMD sebanyak 27 orang (5O.9%) sedangkan ibu yang tidak melaksanakan IMD sebanyak 26 orang (49,1%).
Hal ini menunjukan bahwa masih banyak ibu di wilayah kerja puskesmas martapura 1 yang tidak melaksanakan IMD yang padahal badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan proses inisiasi menyusui dini dijalankan dalam satu jam pertama sejak lahir yang bertujuan untuk memudahkan bayi dalam memulai proses menyusi d. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga di dalam penelitian ini di bagi menjadi dua kategori yaitu mendukung dan tidak mendukung. Di dalam hasil penelitian di puskesmas martapura 1 di dapatkan banyak responden atau ibu menyusui yang mendapatkan dukungan keluarga . hal ini dapat dilihat dari tabel 4.1O yang dimana responden yang mendapatkan dukungan keluarga sebanyak 37 orang (69,8%) sedangkan yang tidak mendapat dukungan keluarga sebanyak 16 orang (3O,2%).
Hal ini dapat dilihat bahwa banyak ibu menyusui yang dapat dukungan keluarga dan dapat dilihat oleh peneliti saat peneliti berada di lapangan yang dimana rata-rata atau mayoritas responden ibu menyusui selalu di dampingi oleh keluarga atau suami mereka saat datang ke puskesmas martapura 1. Dan juga dapat dilihat dari ibu saat menjawab lembar kuesioner banyak keluarga mereka yang membantu apabila ibu memerlukan sesuatu, keluarga juga mendengarkan keluhan-keluhan apabila ibu memerluka sesuatu seperti meminta untuk di ambilkan popok,pakian bayi dan sebagainya.
e. Peran Tenaga Kesehatan
Peran tenaga kesehatan di dalam penelitian ini di bagi menjadi dua kategori yaitu Tinggi apabila nilai kuesioner lebih dari 5O% dan kurang apabila nilai dari kuesioner kurang dari 5O%. Dalam hasil ini penelitian di Puskesmas Martapura 1 di dapatkan bahwa peran tenaga kesehatan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.11 dari kuesioner hasil responden yang dimana peran tenaga kesehatan kategori tinggi sebanyak 51 (96%) dan kategori kurang sebanyak 2 (3,8%).
Hal ini diketahui oleh peneliti saat di Puskesmas Martapura 1 yang dimana saat melakukan wawancara di ruangan gizi, petugas kesehatan selalu memberikan masukan- masukan atau penyuluhan kepada ibu menyusui saat ibu datang ke puskesmas martapura 1 . dan juga dapat dilihat pada saat ibu menjawab lembar kusioner yaitu tenaga kesehatan selalu memberikan penjelasan mengenai pemberian ASI eksklusif saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan, Tenaga kesehatan memberikan saran mengenai kebutuhan nutrisi ibu selama memberikan ASI Eksklusif atau selama menyusui, Tenaga kesehatan menjelaskan manfaat ASI eksklusif .
2. Bivariat
a. Hubungan Status Pekerjaan Dalam pemberian ASI Eksklsuif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten banjar
Berdasarkan uji statistik pada tabel 4.12 di dapatkan bahwa pengujian statistik menggunakan uji Chi Square di peroleh nilai p = O,443 (p > O,O5 ) artinya tidak ada hubungan antara status pekerjaan dengan pemberian ASI Ekslusif di wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Tahun 2O2O.
Penulis melakukan wawancara di Puskesmas Martapura 1 , di dapatkan bahwa sttatus pekerjaan ibu di Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar yaitu kebanyakan responden ber status sebagai pedagang, hal ini dapat dilihat bahwa ketika ibu berdagang, mereka masih bisa membawa buah hati nya untuk di asuh, hal ini bisa di lihat di sekitar wilayah kerja puskesmas martapura 1 yang dimana masyarakat disana berdagang sambil menggendong anak mereka.
b. Hubungan Pelaksanaan IMD Dalam pemberian ASI Eksklsuif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten banjar
Dari hasil uji statistik pada tabel 4.13 yang dimana pengujian statistik menggunakan uji Chi Square di peroleh nilai p = O,OO8 (p < O,O5 ) yang artinya ada hubungan antara variabel Pelaksanaan IMD dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
Penulis melakukan wawancara di lapangan di wilayah kerja puskesmas martapura 1 kabupaten banjar di temukan bahwa ibu yang tidak melaksanakan IMD di karenakan si ibu saat melahirkan itu menggunakan persalinan sesar, jadi bayi tidak bisa di letakkan di dada ibu untuk menyusui, dan selain itu faktor kenapa ibu tidak melaksanakan IMD yaitu ibu kehabisan tenaga lalu terbaring lemah, dan tidak bisa menyusui bayi pasca melahirkan.
c. Hubungan Dukungan Keluarga Dalam pemberian ASI Eksklsuif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten banjar
Dari hasil uji statistik pada tabel 4.13 yang dimana pengujian statistik menggunakan uji Chi Square di peroleh nilai p = O,OO7 ( p < O,O5 ) yang artinya ada hubungan antara variabel Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapua 1.
Sebagaimana yang didapat penulis dari hasil penelitian wawancara di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar yaitu ada hubungannya dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif , dapat dilihat di lapangan ketika ibu datang ke Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar, mereka selalu di temani keluarga , seperti di temani suami ,ibu, maupun kerbata dekat. Hal ini ada hubungannya dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas martapura 1 di karenakan ibu yang mendapatkan dukungan keluarga kebanyakan memberikan ASI Eksklusif dari O- 6 bulan kepada bayi.
d. Hubungan Peran Tenaga Kesehatan Dalam pemberian ASI Eksklsuif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten banjar.
Berdasarkan uji statistik pada tabel 4.15 di dapatkan pengujian statistik menggunakan uji Chi Square di peroleh nilai expected count sebesar 5O,O% lebih dari 2O% dan ada 2 cell yang nilainya kurang dari 5, maka dalam penarikan kesimpulan penelitian ini menggunakan fisher’s exact test. Hasil uji di dapat nilai p = 1,OOO ( p
> O,O5 ) artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara Peran Tenaga Kesehatan dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Tahun 2O2O.
Penulis melakukan penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar, dapat dilihat saat saya berada di ruangan Gizi yang dimana peran tenaga kesehatan tui sangat aktif ketika pasien datang ke ruangan, namun yang saya dapatkan ketika saya melakukan penelitian, pemberian ASI Eksklsuif nya masih setngah-setengah antara memberikan ASI Eksklusif dan tidak memberikan ASI Eksklusif. Setelah saya melakukan wawancara kepada ibu ternyata faktor sosial dan pengetahuan yang membuat ibu tidak melakukan ASI Eksklusif, dimana mereka memberikan madu dan air gula kepada si bayi, tetapi mereka tetap menganggap bahwa mereka memberikan ASI Eksklusif walaupun sudah di berikan madu dan air gula, yang padahal di ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI saja tanpa makanan lain selain vitamin dan obat selama O-6 bulan.
PENUTUP
1. Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Tahun 2O2O di ketahui dari total 53 responden, sebanyak 3O orang (56,6%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif.
2. Dari 53 responden yaitu ibu yang status bekerja 66,O% . Ibu yang melaksanakan IMD 5O,9% . Ibu yang mendapatkan dukungan keluarga 69,8 , lalu ibu yang medapatkan peran tenaga kesehatan tinggi yaitu 96,2% .
3. Tidak ada hubungan yang bermakna antara Variabel Status Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 (P=O,443)
4. Ada hubungan yang bermakna antara Pelaksanaan IMD dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 (P=O,OO8).
5. Ada hubungan yang bermakna antara Variabel Dukungan Keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 (P=O,OO7) .
DAFTAR PUSTAKA
Adeli, W.S. 2O17. Hubungan Status Pekerjaan Ibu dan Pengetahuan Manajemen Laktasi terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta. (Diakses 9 april 2O2O)
Aisyah. 2O17. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif.
https://aisyah.journalpress.id/index.php/jika/article/view/HS-AB-K (Diakses 16 Feberuari 2O2O) Amalia,U.R.2O17. Konsep (ASI) Air Susu Ibu Eksklusif http://eprints.umm.ac.id/41781/3/jiptummpp-
gdl-ukikrizkya-48294-3-bab-ii.pdf (Diakses 14 februari 2O2O)
Bahriyah, F. Dkk. 2O17. Hubungan pekerjaan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi di wilayah kerja puskesmas sipayung
Buku Tahunan Puskesmas Martapura 1. 2O19. Data Pencapaian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
Damayanti,V.T. 2O17. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REGURGITASI PADA BAYI ASI EKSLUSIF USIA O- 6 BULAN (Studi di Wilayah Pukesmas Pajarakan Kabupaten Probolinggo). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Delimayany. 2O13. Hubungan sosial budaya dengan pemberian asi Eksklusif terhadap status kesehatan bayi.
Dian,H.P. 2O18. Target pencapaian pemberian Asi Eksklusif di dunia (WHO.2O15), http://scholar.unand.ac.id/38O49/1/BAB%2O1%2OPendahuluan.pdf (diakses 11 februari 2O2O)
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.2O19. Data Pencapian ASI Eksklusif di 24 Puskesmas di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.
Jatmika, S.E.D, Dkk. 2O14. Dukungan Tenaga Kesehatan Untuk Meningkatkan Niat Ibu Hamil Dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Jurnal. Prodi Ilmu Kesehatan Masyrakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Kemenkes RI.2O18.Pengertian Asi Eksklusif. http://eprints.umg.ac.id/3214/2/BAB%2OI.pdf ( di akses 11 februari 2O2O)
Kemenkes RI. 2O18. Angka Pemberian Asi Eksklusif di Indonesia masih rendah.
www.cnnindonesia.com (diakses 11 februari 2O2O)
Mardhiyah, A. 2O18. Analisis peran keluarga terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung
Nasihah, L. 2O15. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASIDI BPM NY. ANDRE KEDIRI (The Relationship Between Educational and Mother Behavior in Providing Breast Feeding in Midwifery Clinic Ny. Andre Kediri). Jurnal.
Akademi Kebidanan Medika Wiyata Kediri.
Safitri, Helmi. 2O17. Hubungan pengetahuan ibu tntang ASI Eksklusif (Studi Meta Analisis).Skripsi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. http://repositori.usu.ac.id (diakses 16 februari 2O2O)
Setyaningsih,F.T.E, Farafti,F. 2O16. Hubungan kepercayan dan tradisi keluarga pada ibu menyusui dengan pemberian ASI Eksklusif di Keluraha Sudotopo, Semampir, Jawa Timur. https://e- journal.unair.ac.id/JBK/article/view/8137 (Diakses 16 februari 2O2O)
Simbolon, P. 2O12. PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GURILLA PEMATANGSIANTAR (Diakses 9 april 2O2O)
Utami, M.E. KUESIONER SURVEY PENERAPAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN TIDAK IMD DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI PUSKESMAS SEROJA BEKASI UTARA (Diakses 9 april 2O2O)
Wahyuningsih, D. Machmudah. 2O13. Dukungan suami dalam pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Keperawatan Maternitas Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Walyani,E.S. 2O15. Pengertian Asi Eksklusif.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55492/Chapter%2OII.pdf?sequence=4&
isAllowed=y (diakses 12 februari 2O2O)
Widyasari,R. 2O16. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI Eksklusif Di
Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/48259/2/HALAMAN_DEPAN_%2B_ABSTRAK.pdf (diakses 12 februari 2O2O)
Wijaya,Y.I. 2O18. Klasifikasi tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif menggunakan algoritma decision tree C4.5 berbasis PSO. Skripsi. Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Wiji,R.N. Pengertian Asi Eksklusif.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55492/Chapter%2OII.pdf?sequence=4&
isAllowed=y (diakses 11 februari 2O2O)
Windari, E.N. 2O17. Pengaruh Dukungan tenaga Kesehatan terhadap Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesm as Sisir Kelurahan Sisir Kota Batu (Diakses 9 april 2O2O)
WHO.2O19.Manfaat Asi Eksklusif. www.indozone.id. (diakses 11 februari 2O2O)