• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Manusia dalam Industri

N/A
N/A
Achmad Syafik

Academic year: 2024

Membagikan "Faktor Manusia dalam Industri"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR MANUSIA, SARANA/PRASARANA HYGIENE INDUSTRI Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: Ergonomi

Dosen Pengampu : Dr. Tri Niswati Utami, S.Pd, M. Kes.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

Fahita Warda Situmorang 0801221123

Naila Salsabilla Lubis 0801222416

Nazla Anindya 0801221128

Vazira Nurul Assyfa 0801221130

Wahyu Annisyah 0801222409

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Sholawat serta salam marilah kita hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Sebagai suri tauladan umat Islam dan semoga kita mendapatkan syafaatnya kelak pada hari akhir.

Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran pemakalah terhadap referensi- referensi yang pemakalah dapatkan. Tujuan penulisan makalah ini, agar dapat memahami tentang “Faktor Manusia, Sarana/Prasarana Hygiene Industri” Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ergonomi.

Dalam penyusunan, penulisan dan semua proses yang menyangkut terselesaikan makalah ini, pemakalah tidak bekerja sendiri.

Banyak pihak yang mendukung kesuksesan makalah ini. Untuk itu, pemakalah ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Tri Niswati Utami, S.Pd, M. Kes sebagai dosen mata kuliah Ergonomi yang telah memberikan banyak bantuan arahan dan petunjuk yang sangat jelas sehingga mempermudahkan pemakalah dalam menyelesaikan tugas ini.

Terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang telah meluangkan waktunya untuk dapat berdiskusi hingga selesailah makalah ini.

Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik cara penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca dapat memberikan kritik dan saran sehat demi perbaikan makalah selanjutnya Akhir kata pemakalah berharap agar makalah ini dapat menjadi berkat dan bermanfaat bagi kita semua. Aamin.

Medan, 09 November 2023

Kelompok 4

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penulisan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Peran Kunci Faktor Manusia dalam Produktivitas Industri ... 3

B. Pentingnya Hygiene dalam Lingkungan Kerja ... 5

C. Keselamatan dan Kesehatan Karyawan ... 9

D. Dampak Positif Terhadap Reputasi dan Keberlanjutan Industri ... 13

BAB III PENUTUP ... 18

A. Kesimpulan ... 18

B. Saran ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri telah mengalami transformasi yang signifikan melalui perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan dalam tuntutan konsumen.

Teknologi digital, otomatisasi, dan konektivitas telah mengubah cara perusahaan beroperasi dan berkompetisi. Perubahan ini telah membawa manfaat besar dalam hal efisiensi dan inovasi, tetapi juga membawa tantangan yang berkaitan dengan peran karyawan dalam era baru ini. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang isu- isu sosial dan lingkungan semakin meningkat. Konsumen dan pemangku kepentingan semakin menuntut transparansi, etika perusahaan, dan tanggung jawab sosial. Perusahaan tidak hanya dinilai berdasarkan kinerja finansial mereka, tetapi juga oleh dampak mereka pada masyarakat, lingkungan, dan kesejahteraan karyawan.

Dalam konteks ini, praktik faktor manusia dan hygiene yang baik bukan hanya masalah etika, tetapi juga menjadi faktor strategis dalam menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan yang menghargai dan mendukung karyawan mereka, serta memprioritaskan kebersihan dan kesehatan di lingkungan kerja, lebih mungkin untuk sukses dan bertahan dalam kompetisi yang semakin ketat.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan peran penting faktor manusia dan hygiene dalam meningkatkan produktivitas, menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menciptakan keberlanjutan industri. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi, mengapa mereka penting, dan bagaimana perusahaan dapat mengintegrasikan praktik yang baik dalam operasional mereka untuk mencapai keberlanjutan dalam jangka panjang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran faktor manusia dan hygiene dalam industri, diharapkan perusahaan dapat menghadapi masa depan dengan lebih siap dan berkelanjutan.

(5)

2 B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana faktor manusia, termasuk keahlian, motivasi, dan kesejahteraan karyawan, memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas industri?

2. Mengapa kebersihan dan sanitasi dalam lingkungan kerja sangat penting dalam menjaga kesehatan karyawan dan mencegah penyebaran penyakit?

3. Bagaimana faktor manusia dan hygiene berkontribusi untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan dalam industri?

4. Mengapa kesadaran terhadap faktor manusia dan hygiene dapat meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen dan masyarakat umum?

5. Bagaimana praktik kesadaran terhadap faktor manusia dan hygiene berkontribusi terhadap keberlanjutan industri dalam jangka panjang?

C. Tujuan Penulisan

1. Menganalisis peran faktor manusia, termasuk keahlian, motivasi, dan kesejahteraan karyawan, dalam meningkatkan produktivitas industri.

2. Memahami pentingnya kebersihan dan sanitasi dalam lingkungan kerja untuk menjaga kesehatan karyawan dan mencegah penyebaran penyakit.

3. Menjelaskan bagaimana faktor manusia dan hygiene berkontribusi untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan dalam industri.

4. Mengidentifikasi mengapa kesadaran terhadap faktor manusia dan hygiene dapat meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen dan masyarakat umum.

5. Menguraikan bagaimana praktik kesadaran terhadap faktor manusia dan hygiene berkontribusi terhadap keberlanjutan industri dalam jangka panjang.

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

A. Peran Kunci Faktor Manusia dalam Produktivitas Industri

Faktor manusia adalah salah satu komponen paling vital dalam kesuksesan industri. Keahlian, motivasi, dan kesejahteraan karyawan memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Dalam sub- materi ini, kami akan menggali lebih dalam tentang bagaimana faktor manusia berkontribusi pada kesuksesan industri 1.

Keahlian dan kompetensi karyawan adalah aset berharga dalam konteks industri. Karyawan yang memiliki keterampilan yang relevan dan up-to-date dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan. Investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan adalah langkah penting untuk meningkatkan kompetensi mereka. Dalam industri dengan teknologi yang berkembang pesat, keberlanjutan perusahaan seringkali bergantung pada kemampuan karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi terbaru. Motivasi karyawan adalah kunci keberhasilan. Karyawan yang termotivasi cenderung bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan lebih fokus pada mencapai tujuan perusahaan. Manajemen yang efektif dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang memotivasi karyawan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Ini bisa mencakup pengakuan, penghargaan, peluang pengembangan karir, dan peningkatan partisipasi karyawan dalam proses pengambilan keputusan.

Kesejahteraan karyawan adalah elemen penting dalam memastikan produktivitas yang berkelanjutan. Karyawan yang merasa sehat, bahagia, dan seimbang dalam kehidupan kerja dan pribadi cenderung lebih produktif. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan aspek-aspek seperti kesehatan

1 Dr. Febrianty, Dr. Divianto, & Dr. Muhammad. “Kekuatan Apresiasi: Membuka Potensi Sumber Daya Manusia di Organisasi”. Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia, Tasikmalaya, hal. 5.

(7)

4

fisik dan mental, keseimbangan kerja-hidup, dan kondisi kerja yang aman dan nyaman. Ini bukan hanya tanggung jawab etis perusahaan, tetapi juga investasi dalam produktivitas jangka panjang. Peran manajemen dalam memahami dan mengelola faktor manusia tidak boleh diabaikan. Kepemimpinan yang baik memahami kebutuhan dan aspirasi karyawan, memotivasi mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan dan kinerja.

Selain itu, budaya perusahaan yang mendukung kolaborasi, inovasi, dan keterbukaan juga dapat memengaruhi positif produktivitas.2

Keahlian karyawan adalah fondasi yang kuat untuk peningkatan produktivitas industri. Karyawan yang terampil dapat menjalankan tugas dengan lebih efisien, menghindari kesalahan, dan berkontribusi pada inovasi.

Perusahaan yang menghargai pentingnya keahlian karyawan akan berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan mereka.

Pelatihan yang teratur dan relevan merupakan salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa karyawan tetap kompeten dalam pekerjaan mereka. Ini termasuk pelatihan keterampilan teknis yang diperlukan untuk tugas-tugas tertentu, serta pengembangan keterampilan "lunak" seperti komunikasi, kepemimpinan, dan resolusi masalah. Dalam era teknologi yang terus berkembang, perusahaan juga perlu memastikan bahwa karyawan dapat menguasai alat-alat dan sistem baru yang diperlukan dalam proses kerja mereka.3

Selain itu, investasi dalam pengembangan karyawan merupakan bentuk pengakuan terhadap potensi individu. Ini dapat meningkatkan motivasi karyawan, karena mereka merasa diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Karyawan yang merasa terlibat dalam proses pembelajaran dan

2 Hairudin, Jernita, Marlin, dkk. HIGIENE SANITASI & KESELAMATAN KESEHATAN KERJA. PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI

3 Prayogo Kusumaryoko, M.Hum. Manajemen Sumber Daya Manusia di Era Revolusi Industri 4.0.

Deepublish Publisher, Yogyakarta. Hal. 15.

(8)

5

pengembangan diri seringkali lebih setia dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

B. Pentingnya Hygiene dalam Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang bersih dan higienis adalah prasyarat untuk produktivitas yang optimal. Kebersihan bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga kenyamanan dan fokus. Dalam sub-materi ini, kita akan membahas mengapa hygiene merupakan aspek penting dalam lingkungan kerja.

Ketika sarana dan prasarana industri dikelola dengan baik dalam hal kebersihan, karyawan cenderung merasa lebih nyaman dan aman dalam bekerja. Ini mencakup pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, dan sanitasi umum.4 Karyawan yang bekerja dalam lingkungan yang bersih dan teratur cenderung mengalami stres yang lebih rendah dan kesehatan yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat mengurangi absensi dan penurunan produktivitas akibat sakit.

Selain itu, hygiene industri juga berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan standar kebersihan. Perusahaan yang mematuhi standar kebersihan dan menjaga sanitasi di area produksi dapat mengurangi risiko kontaminasi produk dan potensi masalah hukum yang terkait. Dengan memastikan standar kebersihan yang ketat, perusahaan juga dapat meningkatkan citra merek mereka dan kepercayaan pelanggan.5

Dalam rangka meningkatkan produktivitas, perusahaan perlu mengenali bahwa hygiene bukan hanya tanggung jawab departemen kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh organisasi.

4 Nanny, Novi, Aris, dkk. PERILAKU ORGANISASI. CV. Tohar Media, Makassar. Hal. 13.

5 Fitria, Nurdin, Rizky, dkk. HYGIENE LINGKUNGAN KERJA. PT. Global Eksekutif Teknologi, Padang.

Hal. 30.

(9)

6

Kebersihan dan sanitasi harus menjadi bagian integral dari budaya perusahaan dan perhatian yang diberikan pada karyawan dan operasional.

1. Mengapa Kebersihan dan Sanitasi dalam Lingkungan Kerja Sangat Penting

a. Kesenjangan Keterampilan

Salah satu permasalahan utama adalah adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh karyawan dan kebutuhan industri. Seiring perkembangan teknologi dan perubahan dalam tuntutan pasar, karyawan mungkin perlu memperbarui keterampilan mereka secara teratur agar tetap relevan.

b. Motivasi dan Kepuasan Karyawan

Beberapa karyawan mungkin kehilangan motivasi karena berbagai alasan, seperti kurangnya pengakuan atas kerja keras mereka, kurangnya kesempatan pengembangan karir, atau masalah hubungan dalam lingkungan kerja. Kepuasan karyawan yang rendah dapat berdampak negatif pada produktivitas.

c. Kesejahteraan Fisik dan Mental

Kesejahteraan karyawan adalah perhatian yang semakin meningkat.

Masalah kesehatan fisik dan mental dapat mengganggu produktivitas karyawan. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa lingkungan kerja aman dan nyaman serta menyediakan dukungan untuk kesehatan mental karyawan.

d. Kurangnya Kepemimpinan Efektif

Kepemimpinan yang tidak efektif dapat menghambat motivasi dan produktivitas karyawan. Manajer dan pemimpin perlu memahami peran mereka dalam memotivasi tim, memberikan arahan yang jelas, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.

(10)

7

e. Budaya Perusahaan yang Tidak Mendukung Inovasi

Beberapa perusahaan mungkin memiliki budaya yang tidak mendorong inovasi dan gagasan baru dari karyawan. Budaya yang kurang mendukung kolaborasi dan eksperimen dapat menghambat kemajuan.

f. Perubahan Teknologi dan Industri

Dalam era transformasi digital, perusahaan harus siap untuk menghadapi perubahan teknologi dan tuntutan industri yang cepat.

Karyawan perlu dapat beradaptasi dengan cepat dan terus belajar keterampilan baru.

g. Diversitas dan Inklusi

Mempertahankan lingkungan yang inklusif dan beragam adalah tantangan penting. Mengelola keberagaman dalam lingkungan kerja dapat memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

h. Faktor Eksternal

Perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor eksternal seperti perubahan dalam regulasi, dinamika pasar global, dan peristiwa tak terduga seperti pandemi yang dapat memengaruhi kondisi kerja dan produktivitas.

2. Pentingnya Kebersihan dan Sanitasi dalam Lingkungan Kerja

Kebersihan dan sanitasi dalam lingkungan kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menjaga kesehatan karyawan dan mencegah penyebaran penyakit.6 Poin-poin berikut akan menjelaskan mengapa aspek ini memiliki peran kunci dalam menjaga produktivitas dan kesejahteraan karyawan:

a. Kesehatan Karyawan dan Produktivitas

Kebersihan yang baik di tempat kerja adalah prasyarat untuk kesehatan karyawan. Karyawan yang bekerja dalam lingkungan bersih dan higienis

6 Riski Novera Yenita. Higiene Industri. Penerbit Deepublish, Yogyakarta. Hal. 51.

(11)

8

cenderung mengalami tingkat kesehatan yang lebih baik. Mereka akan kurang rentan terhadap infeksi dan penyakit, yang dapat mengurangi absensi dan penurunan produktivitas akibat sakit.

b. Pencegahan Penyebaran Penyakit

Lingkungan kerja yang bersih membantu mencegah penyebaran penyakit. Penyakit menular, seperti flu atau penyakit pernafasan lainnya, dapat dengan mudah menyebar di tempat kerja jika kebersihan tidak dijaga.

Hal ini dapat mengakibatkan lonjakan absensi karyawan, yang berdampak negatif pada produktivitas dan kontinuitas operasional.

c. Citra Perusahaan yang Baik

Kebersihan dan sanitasi di tempat kerja juga berdampak pada citra perusahaan. Perusahaan yang peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan seringkali lebih menarik bagi karyawan potensial dan pelanggan.

Citra perusahaan yang baik dapat memperkuat hubungan dengan mitra bisnis dan konsumen.

d. Kepatuhan dengan Peraturan dan Standar

Banyak industri diatur oleh peraturan dan standar ketat terkait kebersihan dan sanitasi. Kepatuhan terhadap peraturan ini tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan karyawan, tetapi juga untuk meminimalkan risiko hukum dan sanksi yang dapat diterapkan jika perusahaan tidak mematuhi peraturan tersebut.

e. Lingkungan Kerja yang Nyaman

Karyawan yang bekerja dalam lingkungan kerja yang bersih, teratur, dan higienis merasa lebih nyaman dan aman. Lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, mengurangi stres, dan meningkatkan fokus pada pekerjaan. Hal ini, pada gilirannya, dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas.

(12)

9

f. Pencegahan Masalah Kesehatan dalam Proses Produksi

Di sektor-sektor tertentu, seperti makanan dan minuman, kebersihan sangat penting dalam mencegah kontaminasi produk. Penyelenggaraan kebersihan yang baik dapat mencegah masalah kesehatan yang dapat merugikan perusahaan, seperti keracunan makanan atau infeksi silang.

Secara keseluruhan, kebersihan dan sanitasi di lingkungan kerja adalah investasi dalam kesehatan dan produktivitas karyawan, serta dalam kesinambungan operasional perusahaan. Memastikan bahwa kebersihan menjadi prioritas dapat membantu menghindari masalah kesehatan yang dapat mengganggu produktivitas, mempertahankan citra perusahaan yang positif, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

C. Keselamatan dan Kesehatan Karyawan

1. Pentingnya Faktor Manusia dan Hygiene dalam Keselamatan dan Kesehatan Karyawan

Faktor manusia dan hygiene memainkan peran kunci dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan dalam industri.

a. Keselamatan Karyawan dan Faktor Manusia

Faktor manusia berperan penting dalam menjaga keselamatan karyawan. Karyawan yang berperilaku aman, disiplin, dan terlatih dengan baik memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terlibat dalam kecelakaan.

Pelatihan keselamatan yang efektif, pemahaman tentang risiko, dan penggunaan peralatan pelindung diri adalah contoh cara di mana faktor manusia mempengaruhi tingkat keselamatan di tempat kerja.

b. Kesehatan Karyawan dan Hygiene

Praktik hygiene yang baik di tempat kerja membantu mencegah penyakit dan masalah kesehatan yang dapat mengganggu produktivitas.

(13)

10

Karyawan yang menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan kerja mereka, seperti mencuci tangan secara teratur, menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai, dan mengelola limbah dengan benar, akan lebih sehat dan produktif.7

c. Penyakit Terkait Lingkungan Kerja

Beberapa pekerjaan atau lingkungan kerja dapat menyebabkan risiko tertentu terhadap penyakit tertentu. Dalam industri seperti konstruksi atau manufaktur kimia, kontaminasi dan eksposur terhadap bahan berbahaya dapat menjadi masalah. Memahami faktor manusia dan praktik hygiene yang tepat dapat membantu mencegah penyakit terkait lingkungan kerja.

d. Manajemen Risiko

Kesadaran akan faktor manusia dan praktik hygiene yang baik juga memungkinkan perusahaan untuk mengelola risiko dengan lebih efektif. Ini termasuk pengawasan terhadap perilaku karyawan yang mungkin tidak mematuhi prosedur keselamatan, serta tindakan pencegahan yang mencegah potensi risiko kesehatan.

e. Kepemimpinan dan Budaya Keselamatan

Kepemimpinan yang kuat berperan penting dalam menciptakan budaya keselamatan di tempat kerja. Manajer dan pemimpin perusahaan harus memberikan contoh dalam hal keselamatan dan mendorong karyawan untuk melaporkan masalah keselamatan. Budaya keselamatan yang baik melibatkan karyawan dalam keputusan terkait keselamatan dan menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa diberdayakan untuk berkontribusi dalam menjaga keselamatan dan kesehatan.

f. Keselamatan di Era Digital

7 Drs. Irzal, M.Kes. DASAR-DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA. Penerbit Kencana, Jakarta. Hal. 14.

(14)

11

Dalam era digital, faktor manusia juga memainkan peran dalam menjaga keselamatan siber. Kesadaran akan ancaman siber dan praktik siber-higienis adalah aspek penting dalam melindungi sistem dan data perusahaan.

g. Kesejahteraan dan Produktivitas

Kesejahteraan karyawan yang dipengaruhi oleh faktor manusia dan praktik hygiene yang baik dapat mengurangi absensi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

h. Identifikasi dan Evaluasi Risiko

Identifikasi dan evaluasi risiko adalah langkah awal yang kritis dalam menjaga keselamatan karyawan. Perusahaan harus secara sistematis mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko dalam lingkungan kerja. Ini mencakup identifikasi risiko fisik, kimia, biologis, ergonomis, dan psikososial.

i. Peralatan Pelindung Diri (APD)

Penggunaan peralatan pelindung diri (APD) adalah elemen penting dalam menjaga keselamatan karyawan di lingkungan kerja yang berisiko.

Karyawan perlu memahami kegunaan APD, serta cara memakainya dengan benar dan merawatnya. Manajemen harus memastikan ketersediaan APD yang sesuai dan memberikan pelatihan untuk penggunaannya.

j. Manajemen Krisis dan Evakuasi

Perusahaan harus merancang dan menguji rencana manajemen krisis dan evakuasi. Karyawan perlu tahu tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat, termasuk pemadaman kebakaran, evakuasi, dan penanganan pertolongan pertama.

k. Komunikasi Keselamatan

Komunikasi tentang keselamatan adalah kunci dalam menjaga kesadaran karyawan tentang risiko dan tindakan yang harus diambil.

(15)

12

Manajemen harus terus menerus mengkomunikasikan informasi tentang praktik keselamatan, perubahan prosedur, dan hasil inspeksi keselamatan.

l. Partisipasi Karyawan

Karyawan harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam perencanaan keselamatan dan melaporkan masalah atau risiko yang mereka temui. Memberikan suara kepada karyawan dalam proses keselamatan adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin terabaikan oleh manajemen.

m. Pemantauan dan Audit Keselamatan

Pemantauan dan audit berkala terhadap praktik keselamatan dan kondisi kerja sangat penting. Perusahaan harus mengadakan inspeksi rutin dan mengevaluasi kepatuhan terhadap standar keselamatan. Hasil dari pemantauan ini harus mengarah pada tindakan perbaikan yang sesuai.

n. Tanggung Jawab Manajemen

Manajemen memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan karyawan. Mereka harus memberikan kepemimpinan yang mendukung budaya keselamatan, mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, mematuhi peraturan, dan menjadi contoh dalam kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.

o. Pelatihan Keselamatan

Pelatihan keselamatan adalah langkah penting dalam memastikan bahwa karyawan memahami risiko dan tahu bagaimana menghindarinya.

Pelatihan ini harus berlaku untuk semua karyawan, terutama yang bekerja dalam lingkungan yang lebih berisiko.8

p. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

8 Dr. Drs. Soeseno, Prof. Sugiarto, dkk. Manajemen Risiko, Krisis, dan Bencana untuk Industri Pariwisata yang Berkelanjutan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hal. 27.

(16)

13

Keselamatan harus menjadi proses yang berkelanjutan. Perusahaan harus secara teratur mengevaluasi keberhasilan praktik keselamatan dan mencari cara untuk memperbaiki kondisi kerja serta mengurangi risiko.

D. Dampak Positif Terhadap Reputasi dan Keberlanjutan Industri

1. Pentingnya Kesadaran terhadap Faktor Manusia dan Hygiene dalam Citra Perusahaan

Kesadaran terhadap faktor manusia dan hygiene dalam industri tidak hanya berdampak pada kesejahteraan karyawan dan efisiensi operasional perusahaan, tetapi juga memengaruhi citra perusahaan di mata konsumen dan masyarakat umum.9 Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengapa kesadaran terhadap aspek ini penting untuk citra perusahaan:

a. Membangun Kepercayaan Konsumen

Konsumen semakin sadar akan etika perusahaan dan tindakan sosialnya.

Perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan karyawan dan praktik hygiene yang baik seringkali membangun kepercayaan konsumen.

Kepercayaan ini dapat menghasilkan loyalitas konsumen yang lebih kuat dan dukungan jangka panjang.

b. Respons Positif dari Masyarakat

Ketika perusahaan menunjukkan komitmen terhadap faktor manusia yang lebih baik dan standar kebersihan yang tinggi, mereka sering mendapatkan respon positif dari masyarakat. Hal ini dapat menciptakan citra positif perusahaan sebagai anggota yang bertanggung jawab dalam masyarakat.

c. Dampak pada Keputusan Pembelian

9 Neny, Sri, Waode, dkk. SISTEM LINGKUNGAN INDUSTRI. PT. GET Press Indonesia, Padang. Hal.

43.

(17)

14

Kesadaran akan praktik perusahaan dalam hal faktor manusia dan hygiene dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Masyarakat cenderung lebih suka membeli produk atau menggunakan layanan dari perusahaan yang mereka percayai sebagai pelindung kesejahteraan karyawan dan pelanggan mereka.

d. Reputasi yang Kuat

Perusahaan yang mendukung faktor manusia dan praktik hygiene yang baik seringkali memiliki reputasi yang kuat. Reputasi ini dapat menguntungkan perusahaan dalam negosiasi bisnis, mendatangkan investasi, dan menjaga hubungan yang baik dengan mitra bisnis.

e. Menarik Karyawan Berkualitas

Perusahaan yang dikenal sebagai tempat kerja yang peduli terhadap karyawan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja mereka seringkali dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas. Hal ini dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja perusahaan dan, pada gilirannya, memengaruhi kinerja dan inovasi.

f. Manfaat dalam Persaingan

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, faktor manusia dan hygiene yang baik dapat memberikan keunggulan kompetitif. Perusahaan yang mempromosikan praktik ini dapat membedakan diri dari pesaing mereka dan memenangkan kepercayaan konsumen.

g. Kepatuhan dengan Peraturan dan Standar

Kesadaran terhadap faktor manusia dan hygiene juga berdampak pada kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan standar industri. Perusahaan yang mematuhi peraturan dengan baik dan menunjukkan komitmen terhadap faktor manusia dan hygiene cenderung mendapat dukungan pemerintah dan badan pengawas.

(18)

15 h. Peningkatan Citra dalam Krisis

Dalam situasi krisis atau peristiwa tak terduga, perusahaan yang sudah memiliki citra yang baik dalam hal faktor manusia dan hygiene lebih mungkin mendapat dukungan masyarakat dan pemulihan yang lebih cepat.

2. Kontribusi Praktik Kesadaran terhadap Keberlanjutan Industri dalam Jangka Panjang

Praktik kesadaran terhadap faktor manusia dan hygiene dalam industri tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional dan citra perusahaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan industri dalam jangka panjang. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang bagaimana praktik ini berkontribusi terhadap keberlanjutan industri:

a. Kesejahteraan Karyawan dan Produktivitas

Praktik yang mendukung kesejahteraan karyawan, termasuk pelatihan, motivasi, dan fasilitas kesejahteraan, cenderung meningkatkan produktivitas. Karyawan yang merasa dihargai dan mendapatkan dukungan dalam menjaga kesehatan mereka lebih mungkin bekerja dengan baik dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.

b. Karyawan yang Loyal

Perusahaan yang peduli terhadap faktor manusia dan hygiene seringkali dapat mempertahankan karyawan lebih lama. Karyawan yang loyal membantu perusahaan mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan baru, serta mempertahankan pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi.

c. Efisiensi dan Kualitas

Faktor manusia yang terlatih dengan baik dan praktik hygiene yang baik cenderung menghasilkan proses produksi yang lebih efisien dan produk yang lebih berkualitas. Ini dapat mengurangi pemborosan, kerugian, dan meminimalkan dampak lingkungan.

(19)

16 d. Kepatuhan dengan Peraturan

Praktik yang mendukung faktor manusia dan hygiene yang baik juga memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan standar industri.

Kepatuhan ini membantu mencegah sanksi dan masalah hukum yang dapat mengancam keberlanjutan operasional.

e. Minimalkan Risiko

Dengan kesadaran yang tinggi terhadap faktor manusia dan hygiene, perusahaan dapat mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko terkait kesehatan dan keselamatan karyawan serta dampak lingkungan. Ini membantu meminimalkan potensi masalah yang dapat menghambat operasional dan reputasi perusahaan.

f. Inovasi dan Ketahanan Terhadap Perubahan

Karyawan yang merasa dihargai dan terlibat dalam praktik kesadaran cenderung lebih inovatif dan memiliki ketahanan terhadap perubahan. Hal ini membantu perusahaan menghadapi perubahan dalam pasar dan teknologi dengan lebih baik.

g. Posisi dalam Pasar

Perusahaan yang mengutamakan faktor manusia dan hygiene seringkali memiliki keunggulan kompetitif dalam mata konsumen. Ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar mereka dalam jangka panjang.

h. Minimalkan Dampak Lingkungan

Praktik hygiene yang baik juga berkontribusi pada minimalkan dampak lingkungan. Pengelolaan limbah yang bijak, pemakaian energi yang efisien, dan praktik berkelanjutan dalam lingkungan kerja adalah bagian integral dalam memastikan keberlanjutan industri dalam jangka panjang.

i. Hubungan dengan Pihak Ketiga

(20)

17

Perusahaan yang memiliki praktik kesadaran yang baik dapat menjalin hubungan yang kuat dengan pihak ketiga, seperti pemasok, mitra bisnis, dan pemerintah. Hubungan yang kuat ini dapat membantu menciptakan kestabilan dan dukungan dalam jangka panjang.

(Neny, Suyani, and Azis 2023)(Soeseno et al. 2019)(Irzal, Drs. Irzal 2016)(Yenita 2017)(Patilaiya et al. 2022)(Fatma et al. 2023)(Mayasari et al.

2022)(Kusumaryoko 2021)(Febrianty, Divianto, and Muhammad 2023)

(21)

18 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dalam industri, faktor manusia dan hygiene merupakan elemen penting yang berkontribusi pada produktivitas, keselamatan karyawan, citra perusahaan, dan keberlanjutan industri. Faktor manusia, termasuk keahlian, motivasi, dan kesejahteraan karyawan, memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas industri. Karyawan yang terlatih dengan baik, termotivasi, dan merasa dihargai cenderung bekerja lebih efisien dan menghasilkan hasil yang lebih baik. Kebersihan dan sanitasi yang baik di lingkungan kerja adalah prasyarat untuk kesehatan karyawan. Praktik kebersihan yang baik membantu mencegah penyebaran penyakit, mengurangi absensi, dan menjaga kesejahteraan karyawan.

Makalah ini menggarisbawahi pentingnya memahami, menerapkan, dan memprioritaskan faktor manusia dan hygiene dalam konteks industri.

Perusahaan yang menghargai dan mendukung faktor ini akan memiliki peluang lebih baik untuk mencapai keberlanjutan, bersaing dengan sukses, dan memenuhi tuntutan konsumen yang semakin kompleks di masa depan.

B. Saran

1. Perusahaan harus secara teratur menginvestasikan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.

2. Perusahaan harus menjadikan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas.

3. Kebersihan dan sanitasi harus dijaga dengan ketat di lingkungan kerja.

4. Budayakan kesadaran keselamatan di seluruh organisasi.

5. Perusahaan harus mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, mendengarkan masukan mereka, dan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

6. harus aktif dalam promosi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mencakup faktor manusia dan hygiene.

7. Transparansi dalam komunikasi internal dan eksternal adalah kunci dalam membangun citra perusahaan yang positif.

8. Pertimbangkan bagaimana perkembangan teknologi dapat meningkatkan faktor manusia dan hygiene di tempat kerja.

(22)

19

DAFTAR PUSTAKA

Fatma, Fitria, Nurdin, Rizky Maharja, Naris Dyah Prasetyawati, Risnawati Tanjung, Dodi Satriawan, Richard A. Palilingan, Noorce Christiani Berek, and I. Wayan Gede Suarjana. 2023. Hygiene Lingkungan Kerja - Google Books. Padang: PT GET Press Indonesia.

Febrianty, Divianto, and Muhammad. 2023. Kekuatan Apresiasi Membuka

Potensi Sumber Daya Manusia Di Organisasi - Google Books. Tasikmalaya:

Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.

Irzal, Drs. Irzal, M. kes. 2016. Dasar-Dasar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja - Google Books. jakarta: Penerbit KENCANA.

Kusumaryoko, Prayogo. 2021. Manajemen Sumber Daya Manusia Di Era Revolusi Industri 4.0 - Google Books. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Mayasari, Nanny, Novi Cholisoh, Aris Armunanto, I. Rai Hardika, Yuditia Prameswari, I. Gde Dhika Widarnandana, Purwatiningsih, I. Dewa Made Arik Permana Putra, Muhammad Satar, Reza Kurniawan, Leni Susanti, and Nicholas Simarmata. 2022. PERILAKU ORGANISASI - Google Books.

Makassar: CV. Tohar Media.

Neny, Sri Suyani, and Waode Azfari Azis. 2023. Sistem Lingkungan Industri - Google Books. Padang: PT GET Press Indonesia.

Patilaiya, Hairudin La, Jernita Sinaga, Marlin M. Jarona, Nila Puspita Sari, Amaliyah, Sumaryati, Fuad Hilmi Sudasman, Windi Wulandari, Rina

Hidayati Pratiwi, Dian Puspitasari Isyeu, Sriagustini Risnawati, and Tanjung.

2022. Higiene Sanitasi Dan K3 - Google Books. Padang: PT GET Press Indonesia.

Soeseno, Dr. Drs., Prof. Dr. ir. Sugiarto, Dr. Diena, Dr. Adinoto, and Dr. Santi.

2019. MANAJEMEN RISIKO, KRISIS, DAN BENCANA UNTUK INDUSTRI PARIWISATA YANG BERKEL... - Google Books. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Yenita, Riski Novera. 2017. Higiene Industri - Google Books. Yogyakarta:

Penerbit Deepublish.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang memengaruhi daya saing industri unggas ayam Kampung dengan nilai atribut paling tinggi adalah SDM, jumlah pembeli dan tingkat pertumbuhan

Penelitian ini membahas mengenai “Keberlangsungan usaha industri kerajinan kuningan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2007".

Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi prognosis kanker

Dokumen ini membahas tentang perkembangan kota dan faktor-faktor yang memengaruhi proses

Makalah ini membahas tentang Psikologi Industri yang mencakup berbagai aspek tentang psikologi di dunia

Dokumen ini membahas faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan protein dalam

Dokumen ini membahas tentang hubungan perilaku manusia dan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku

Makalah ini membahas tentang konsep, faktor yang memengaruhi, dan cara menghitung Supply Pelayanan