SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam Syariah (S.E)
OLEH:
ISTI QOMAH LAILI NIM 1316140365
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
BENGKULU, 2017 M / 1438 H
v
sendiri. Sungguh, Allah maha kaya dari seluruh alam.
(QS. Al Ankabut : 6)
“Sampaikanlah Ilmu dariku walau hanya satu ayat”
(HR. Bukhari)
vi
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:
1. Allah SWT, karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga pada Allah penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala do’a.
2. Kedua orang tuaku Bapak (Suharjo) dan Mak (Nurhayati), yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap dari orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembaha bakti dan cinta ku untuk kalian bapak mak ku.
3. Adiku (M. Solihin), yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum dan do’anya untuk keberhasilan ini, cintamu adalah memberikan kobaran semangat yang menggebu, terimakasih dan sayang ku untukmu.
4. Keluarga besar Bapak Suli (Alm), yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun materil.
5. Keluarga besar Bapak H. Moestal (Alm) yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun materil.
6. Dosen Pembimbing I Bapak Andang Sunarto, Ph.D Dosen pembimbing II Ibu Yunida Een Fryanti, M.SI yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan
vii
Dwi Sartika, Levi Azhari tanpa semangat, dukungan dan bantuan kalian semua tak kan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih untuk kenangan manis yang telah mengukir selama ini.
8. Yang terkasih Ahmad Prasojo, yang telah banyak membantu memberi semangat, terimakasih untuk canda tawa, arahan serta nasehat pada saat perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.
9. Sahabatku Medika Yunita, yang telah banyak membantu, membeikan arahan nasehat serta semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
10. Sahabat seperjuanganku, Yogi Firdaus, lesa Angriani, Yemi Puspitasari, dan adekku Bagus Saputro, yang telah banyak membantu dan memberi semangat
11. Teman kelas PBS D dan teman seperjuangan Perbankan Syariah angkatan 2013 12. Almamater yang telah menempahku
viii
Efek Viral Sebuah Konten Dalam Dimensi Kebutuhan Individu Pada Konsep Pemasaran Bank Syariah
Oleh Isti Qomah Laili NIM 1316140365
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sebuah konten pada efek viral memiliki perbedaan setiap individunya dan untuk mengetahui adakah sebuah kondisi yang disebabkan oleh efek viral dari sebuah konten. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, peneliti menggunakan jenis lapangan dengan pendekatan kuantitatif kausal serta teknik pengumpulan data primer dan sekunder berupa penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah anova dan manova menggunakan program spss versi 17. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji analisis anovasebuah konten pada efek viral tidak memiliki perbedaan setiap individunya. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi 0.961 > 0,05.
dan Dengan menggunakan uji analisis manova terdapat sebuah kondisi yang disebabkan oleh efek viral dari sebuah konten. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Kata Kunci:Konten, Efek Viral, Ulama, Bank Syariah
ix
The purpose of this study was to determine whether a content on viral effects had individual differences and to know whether there was a condition caused by the viral effect of a content. To solve the problem deeply and thoroughly, the researcher uses field type with quantitative causal approach as well as primary and secondary data collection techniques in the form of distributing questionnaires. Data analysis techniques used are anova and manova using spss program version 17. The results of this study indicate that by using anova analysis test of a content on the viral effect does not have any individual differences. This is evidenced by the results of significance value 0.961> 0.05.
And Using the manova analysis test there is condition caused by the viral effect of a content. This is evidenced by the results of significance values 0.000 < 0.05.
Keywords: Content, Viral Effect, Ulama, Sharia Bank
x Assalammuallaikum. Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai figur teladan dalam dunia pendidikan yang patut ditiru.
Penyusunan skripsi ini berjudul Efek ViralSebuah Konten dalam Dimensi Kebutuhan Individu Pada Konsep Pemasaran Bank Syariah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mata mencapai gelar S-1.
Penyusun menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menajdi amal ibadah dan mendapat balasan dari Allah SWT, kepada:
1. Prof.Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, M.H, selaku Rektor IAIN Bengkulu
2. Dr. Asnaini, MA, selaku Plt.Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3. Idwal B, MA, selaku Plt.Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu
4. Andang Sunarto, Ph.D selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi, semangat, dan arahan dengan penuh kesabaran
xi
sangat saya cintai dan hormati yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, doa, nasehat, dan motivasi hingga sampai detik ini penulis tetap kuat dan bersemangat dalam menyelesaikan studi
7. Untuk adikku tersayang M. Solihin yang telah meberikan keceriaan, masukan, dan dukungan.
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah mengajar dan membimbing serta memberikan berbagai ilmunya dengan penuh keikhlasan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan selajutnya.
Wassallamu’alaikum. Wr.Wb.
Bengkulu, 20 Juni 2017M Ramadhan 1438 H
Penulis
Isti Qomah Laili NIM: 1316140365
xii
HALAMAN JUDUL ...i
SURAT PERNYATAAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN ...iv
MOTTO ...v
PERSEMBAHAN...vi
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR...x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR GAMBAR...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Batasan Masalah...4
C. Rumusan Masalah ...5
D. Tujuan Penelitian ...5
E. Kegunaan Penelitian...5
F. Penelitian Terdahulu ...6
G. Sistematika Penulisan ...11
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori ...14
1. Efek Viral ...14
2. Konten ...28
3. Dimensi Kebutuhan Individu ...29
4. Konsep Pemasaran Bank ...36
B. Kerangka Berpikir...40
C. Hipotesis...42
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...43
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...44
C. Populasi dan Sample ...44
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data...45
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...46
F. Instrumen Penelitian...49
G. Teknik Analis Data ...50
xiii
A. Gambaran Umum Objek Penelitian………..55
1. Sejarah Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam ...55
2. Visi dan Misi Prodi Perbankan Syariah IAIN ...57
3. Data Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah IAIN ...58
4. Struktur Organisasi FEBI IAIN Bengkulu...59
B. Hasil Pengujian Kualitas Data………..60
1. Uji Kualitas ...60
2. Deskriptif Data ...62
3. Uji Asumsi Dasar ...66
4. Uji Hipotesis ...67
a. Analisis of Variance (Anova)...67
b. Multivariate Analisis of Variance (Manova)...68
C. Pembahasan………...69
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...71
B. Saran...72 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
Tabel 3.1 Manipulasi Dependen dan Independen 2x2… ... 43
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Data … ... 60
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Data … ... 61
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas …... 62
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas …... 62
Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif…... 64
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas … ... 65
Tabel 4.7 Tes of Homogenitas Varian … ... 66
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Dengan Anova …... 67
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Dengan Manova … ... 68
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis … ... 69
xv
Gambar 4.1 Data Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah....58 Gambar 4.2 Struktur Organisasi...59
xvi
Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan Penyususnan Skripsi Lampiran 2 : OutputSPSS
Lampiran 3 : Foto Kegiatan Penelitian Lampiran 4 : Data Input
Lampiran 5 : Koesioner Lampiran 6 : SK Pembimbing Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian Lampiran 8 : Surat Selesai Penelitian Lampiran 9 : Lembar Bimbingan Skripsi
1 A. Latar Belakang
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan suatu strategi ataupun konsep pemasaran untuk memasarkan produknya. Pemasaran mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial, American Marketing Association (AMA) mengatakan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.1Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen, suatu produk tidak saja merupakan objek-objek yang dilihat, namun merupakan suatu gabungan dari berbagai manfaat yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen yang tidak hanya bersifat fungsional namun juga kebutuhan sosial dan psikologis. Suatu produk menjadi suatu simbol atau disebut juga simbol produk yaitu makna dari suatu produk bagi konsumen dan apa yang mereka alami ketika membeli
1.Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Alih bahasa oleh Bob Sabran. Edisi 13. (Jakarta: Erlangga 2006) h.5
dan menggunakan produk bersangkutan. Perbankan berusaha mempromosikan seluruh produk dan jasa keuangan yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung karena promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumen.2
Karena luasnya kegiatan pemasaran di Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam, seharusnya lebih memilih sistem syariah dalam melakukan bisnisnya. Tapi yang terjadi tidak seperti itu, justru yang terjadi adalah orang Islam sendiri tidak tahu sistem yang syariah itu seperti apa, bahwa selama ini masyarakat belum mengenal bank syariah secara menyeluruh. Masih banyak kelompok masyarakat yang masih asing terhadap bank syariah walaupun masyarakat itu beragama Islam. Bahkan, boleh jadi fatwa keharaman bunga bank belum diketahui oleh semua masyarakat.
Komunikasi yang dilakukan selama ini belum efektif dan belum menyeluruh.
Salah satu cara yang efektif dan sangat mungkin untuk dilaksanakan untuk memasarkan perbankan syariah adalah dengan caraviral marketing.
Viral marketing merupakan teknik pemasaran dengan menggunakan jaringan sosial untuk mencapai suatu tujuan pemasaran tertentu yang dilakukan melalui proses komunikasi yang secara berantai memperbanyak diri. Dengan cara ini perbankan syariah tidak akan mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk mendapatkan konsumen, justru konsumen itu sendiri yang
2. Kasmir dan Jakfar,Studi Kelayakan Bisnis,Edisi Revisi, cetakan ke-8 (Jakarta : Kencana, 2012) h.42-47
akan menjadi tenaga pemasar bagi industri. Karena, mereka yang merasa terpuaskan oleh pelayanan yang diberikan oleh perbankan akan mensugesti orang lain agar merasakan hal yang sama dengan mereka. Sugesti yang diberikan itu menjadi motor penggerak dalam viral marketing. Viral marketing juga bisa dikatakan sebagai pemasaran dari mulut ke mulut yang menggunakan jaringan sosial.3
Perihal berniaga / berdagang menyampaikan cara yang benar dan sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS.
An-Nisa:29, yang berbunyi:
ِﻣ ٍضاَﺮَﺗ ْﻦَﻋ ًةَرﺎَﺠِﺗ َنﻮُﻜَﺗ ْنَأ ﱠﻻِإ ِﻞِطﺎَﺒْﻟﺎِﺑ ْﻢُﻜَﻨْﯿَﺑ ْﻢُﻜَﻟاَﻮْﻣَأ اﻮُﻠُﻛْﺄَﺗ َﻻ اﻮُﻨَﻣَآ َﻦﯾِﺬﱠﻟا ﺎَﮭﱡﯾَأ ﺎَﯾ َﱠﷲ ﱠنِإ ْﻢُﻜَﺴُﻔْﻧَأ اﻮُﻠُﺘْﻘَﺗ َﻻَو ْﻢُﻜْﻨ
ﺎًﻤﯿِﺣَر ْﻢُﻜِﺑ َنﺎَﻛ ٢٩)
(
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian4
Kegiatan pemasaran bank diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan kepada nasabahnya.
Pengertian kebutuhan individu (nasabah) adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang, seperti kebutuhan akan rasa aman. Dalam prakteknya, kebutuhan nasabah antara lain adalah kebutuhan akan produk bank, rasa aman berhubungan dengan bank, kenyamanan berhubungan dengan
3. Widyaharsana.Pemasaran Hemat Penjualan Berlipat Melalui Creative Viral Marketing.
(Jakarta: PPM Manajemen, 2009) h.56
4. Al-Quran dan Terjemahan (Bandung: Diponorogo) h.107-108
bank, dihormati, dihargai, persahabatan, diberi perhatian, memiliki status aktualisasi diri dan lain-lain. Keinginan individu (nasabah) adalah merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu itu sendiri.
Contoh keinginan nasabah bank antara lain ingin memperoleh keinginan pelayanan yang cepat, agar bank dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, memperoleh komitmen bank, memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan), memperoleh kepuasan, dihargai, dihormati, memperoleh perhatian, memperoleh status, memperoleh keuntungan, memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan dengan bank.5 Manusia memiliki dua kebutuhan yang saling bertentangan, yaitu kebutuhan untuk merasa sama dengan orang lain (asimilasi dan similarity), dan kebutuhan untuk merasa berbeda dan istimewa dibandingkan orang lain.
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa perbankan syariah yang menggunakan jasa perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
2. Pemasaran yang dilakukan melalui media sosial
5. Kasmir.Manjemen Perbankan. (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2003), h.169-170
C. Rumusan Masalah
1. Apakah sebuah konten pada efek viral memiliki perbedaan setiap individunya?
2. Apakah terdapat sebuah kondisi yang disebabkan oleh efek viral dari sebuah konten?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah sebuah konten akan memberikan efek viral yang sama terhadap setiap individunya
2. Untuk mengetahui adakah sebuah kondisi yang menyebabkan efek viral dari sebuah konten
E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi masyarakat pengguna jasa perbankan syariah dengan penelitian ini diharapkan memberikan informasi untuk mengetahui efek viral sebuah konten dalam dimensi kebutuhan individu.
2. Kegunaan Teoritis
Menambah pengetahuan dalam hal efek viral sebuah konten dalam dimensi kebutuhan individu pada pemasaran bank syariah serta menjadi masukan yang berguna untuk penelitian selanjutnya, dan dari penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan pemikiran yang nantinya dapat
dijadikan tambahan literatur khasana keilmuan serta dapat memberikan kontribusi yang singnifikan dalam hal perkembangan perbankan syariah.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Fillis Dilen Panorama dengan judul Pengaruh Keunikan Konsumen dalam Merespon sebuah Konten Viral. Salah satu tujuan dari penelitian ini umtuk mengetahui apakah pengaruh dimensi kebutuhan untuk merasa unik (independent) dalam melemahkan efek viral, dan bagaimana amussment sebuah konten mempengaruhi efek viral. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal yang bertujuan untuk menentukan hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu atau lebih variabel bebas.
Metode yang digunakan dalam penelitian kausal ini adalah eksperimen atau percobaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan tipe desain between subjects yaitu menggunakan subyek/kelompok yang berbeda untuk setiap perlakuan/perlakuan yang diberikan oleh peneliti. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain anova (analysis of variance) dua-jalan (two-way). Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada kondisi amusement rendah, efek viral pada kelompok independent dan kelompok interdependent tidak berbeda secara signifikan, karena pada saat amussment rendah maka keinginan orang untuk menyebarkan konten tersebut tidak akan terlalu besar. Hasil kedua adalah saat seseorang memiliki dimensi kebutuhan yang tinggi untuk merasa unik maka akan melemahkan efek viral dari sebuah konten, karena bagi mereka yang
independen mereka akan berusaha menjaga bahwa apa yang mereka miliki atau ketahui tidak dimiliki atau diketahui oleh banyak orang.6
Tresna Siti Nurlaela, 0208141 Efektifitas Viral Marketing Terhadap Keputusan Pembelian PT.ABC Skripsi 2013 Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Pertumbuhan perekonomian saat ini tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan bisnis, baik di sector kecil, menengah dan besar.
Hal ini tidak terlepas dari peranan teknologi yang terus berkembang di Indonesia. Perkembangan teknologi menghasilkan sebuah gagasan inovasi yang pada akhirnya dapat mendorong perkembangan di dalam dunia bisnis salah satunya adalah kegiatan pemasaran (marketing). Salah satu strategi yang sedang berkembang adalahViral Marketing atau disebut jugaWOM (Word of Mouth Marketing). Viral Marketing adalah sebuah pesan berantai yang disebarkan secara terus menerus oleh setiap orang. Viral Marketing adalah sebuah upaya promosi yang memanfaatkan kekuatan berita dari mulut ke mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektifitas pelaksanaan viral marketing yang dilakukan PT ABC resort and spa serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efektifitas viral marketing terhadap keputusan pembelian.
6Fillis Dilen Panorama,pengaruh keunikan konsumen dalam Merespon sebuah konten viral (Jakarta: ESA Unggul 2013)
Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif yaitu suatu metode yang melihat dan menggambarkan keadaan perusahaan secara sistematis, faktual dan akurat dengan cara mengumpulkan data dari perusahaan, menganalisanya dan akhirnya mengambil suatu kesimpulan, sampel yang ditetapkan adalah 109 responden dari populasi yang tersedia. Tanggapan responden terhadap viral marketing yang dilakukan PT ABC berdasarkan hasil kuesioner dilihat dari rata-rata sebesar 81.09%. Hal ini menunjukkan bahwa viral marketing yang dilaksanakan PT ABC dikatakan efektif, karena berada pada interval > 68%
s/d 84%. Tanggapan responden terhadap keputusan pembelian atas efektifitas viral marketing yang diberikan berdasarkan hasil kuesioner yang dilihat dari rata-rata sebesar 80.47% dan berada pada interval > 68% s/d 84%. yang berarti hasilnya efektif dan bahwa keputusan pembelian konsumen di PT ABC melalui viral marketing cukup tinggi Analisis Mann Whitney menjelaskan bahwa sebanyak 18 orang menunjukan tidak akan membeli dan 91 orang akan membeli. Sedangkan untuk uji signifikansinya menunjukan nilai Assimp. Sig (2 tailed) pada alternative test alternative 0.000 ≤ 0.05 level of significant (α),
maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima. Hasil analisis regresi linier sederhana menjelaskan bahwa untuk pengaruh antara efektifitas viral marketing terhadap keputusan pembelian, menunjukan pengaruh yang signifikan (56.4%), hal ini menunjukan pengertian bahwa keputusan pembelian (Y) dipengaruhi sebesar 56.4% oleh viral marketing (X),
sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Nilai t hitung > t table, atau 11.764 > 1.659, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Ini berarti terdapat pengaruh positif antara efektifitas viral marketing terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan, yaitu Efektifitas Viral Marketing terhadap Keputusan Pembelian Konsumen PT ABC. dapat diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah efektifitas pelaksanaan viral marketing PT ABC cukup efektif. Namun disarankan agar pelaksanaan viral marketing lebih ditingkatkan dan gencar sehingga keputusan pembelian konsumen akan lebih cepat untuk diputuskan, sehingga PT ABC yang akan menjadi pilihannya.7
Putro Bagus Sulistyo, dengan judul analisis pengaruh viral marketing terhadap pembentukan brand awareness dan keputusan pembelian studi kasus pada twitter @jemberbanget Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ). Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh viral marketing terhadap brand awareness, (2) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh viral marketing Terhadap keputusan pembelian, dan (3) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand awareness terhadap keputusan Pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh followers twitter @jemberbanget. Metode sampling yang digunakan Adalah purposive sampling dengan jumlah
7Tresna Siti Nurlaela,Efektifitas Viral Marketing Terhadap Keputusan Pembelian PT.ABC (Bandung; universitas widyatama, 2013)
responden sebanyak 63 orang. Variabel yang digunakan sebanyak 3 variabel, yaitu Viral marketing, brand awareness dan keputusan pembelian. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) viral marketingberpengaruh positif dan signifikan terhadap brand Awareness pada akun twitter jember banget, 2) viral marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian pada akun twitter jember banget, dan 3) brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian pada akun twitterjember banget.8
Dalam penelitian Fillis Dilen Panorama bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi kebutuhan individu untuk merasa unik(independent)dalam melemahkan efek viral, dan bagaimana amussement sebuah konten mempengaruhi efek viral. Sedangkan dalam penelitian Tresna Siti Nurlela bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektifitas pelaksanaan viral marketing yang dilakukan PT ABC resort and spa serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efektifitas viral marketing terhadap keputusan pembelian. Dan dalam penelitian Putro Bagus Sulistyo bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh viral marketing terhadap brand awareness, viral marketing terhadap keputusan pembelian, dan brand awareness terhadap keputusan pembelian. Jadi dari kajian pustaka yang
8 Putro Bagus Sulistyo,Analisis pengaruh viral marketing terhadap pembentukan brand awareness dan keputusan pembelian (studi kasus pada twitter @jemberbanget).(Jember : UNEJ 2014)
diambil peneliti tersebut, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dalam penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh sebuah konten pada efek viral memiliki perbedaan setiap individunya dan apakah terdapat sebuah kondisi yang disebabkan oleh efek viral dari sebuah konten.
G. Sistematika Penulisan
Bab pertama menguraikan pendahuluan yang menjadi pondasi dari setiap karya ilmiah yang berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan skripsi. Latar belakang masalah dapat memberikan informasi relevan untuk membantu menemukan pokok masalah dimulai dari hal yang umum kepada yang khusus. Pokok masalah memberikan pernyataan tentang sesuatu keadaan yang memerlukan pemecahan dan jawaban akibat dari ketidaksesuaian antara teori dan praktek. Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang dirumuskan secara formal atau pernyataan yang diharapkan akan ditemukan jawaban melalui penelitian yang dilakukan dan juga bermanfaat untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian karena rumusan masalah sebagai pendorong atau penyebab suatu kegiatan penelitian dilakukan. Tujuan dari penelitian yag berisi penjelasan secara spesifik tentang hal-hal yang ingin dicapai melalui penelitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu ditujukan untuk melihat lebih permasalahan-permasalahan yang ada dalam penelitian sekarang dan untuk melihat kekurangan penelitian terdahulu
guna mendapatkan hasil penelitian baru yang baik dan bermanfaat.
Sistematika penulisan skripsi memaparkan setiap bab atau komponen- komponen dalam skripsi secara runtun dan singkat.
Bab kedua berisi kajian teori, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
Kajian teori menguraikan teori yang berhubungan dengan objek penilitian melalui teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku atau literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan juga sebagai sumber informasi dan referensi, kemudian dikemukakan kerangka berpikir yang merupakan langkah-langkah dalam melakukan penelitian dan memperlihatkan masalah dalam penelitian dan kemudian dikemukakan hipotesis yang memberikan arah bagi penelitian yang akan dilaksanakan, mencegah peneliti melakukan penelitian coba-coba, membantu peneliti untuk menghindari berbagai variabel pengganggu dan menjadi dugaan awal hasil penelitian.
Bab ketiga berisi metode penelitian yang merupakan pemecahan atas masalah yang diteliti agar lebih terarah. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan. Metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, waktu penelitian, populasi dan sampel, sumber data dan teknik pengumpulan, variabel dan definisi operasional, dan teknik analisis data.
Bab keempat berisi gambaran umum objek penelitian,hasil penelitian dan pembahasan. Gambaran umum objek penelitian merupakan penyajian informasi mengenai objek penelitian. Hasil penelitian merupakan penjelasan
penyajian data hasil penelitian yang sudah diolah yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Penyajian data ini disertai dengan penjelasan secara deskriptif, sehingga dapat memperjelas sajian tabel atau grafik tersebut.
Bab kelima berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan penyajian secara singkat apa yang diperoleh dari pembahasan serta menjawab hipotesis awal dan saran merupakan anjuran yang diberikan penulis kepada pihak yang berkepentingan terhadap hasil penilitian dan berperan bagi penulis selanjutnya.
14
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori 1. EfekViral
a. Pengertian EfekViral
Viral Marketing adalah suatu teknik pemasaran dengan memanfaatkan jaringan sosial untuk mencapai suatu tujuan pemasaran tertentu yang dilakukan melalui proses komunikasi yang secara berantai memperbanyak diri. Konsep kerjanya yang mirip dengan perkembangbiakan virus, yaitu memperbanyak diri sendiri, membuat konsep ini disebut Viral Marketing. Viral Marketing dapat berupa pemasaran dari mulut ke mulut yang diperkuat dengan aktivitas pemasaran dan efek dari jaringan sosial.
Menurut Armstrong dan Kotler Viral Marketing adalah Viral marketing is the Internet version of word-of-mouth marketing, that involves creating an E-Mail message or other marketing event that is so infectious that customers will want to pass it along to their friend.1
1Sri Wiludjeng dan Tresna Siti Nurlaela,Pengaruh Viral Marketing Terhadap Keputusan Pembelian PT.X(Bandung; universitas widyatama, 2013) h.53
Kurang lebih dapat diartikan sebagai versi internet dari penggunaan pemasara n dari mulut ke mulut, yang sangat berhubungan dengan menciptakan E-Mail atau acara pemasaran yang sangat menular sehingga pelanggan mau menyampaikannya kepada teman mereka.
Menurut Ferrel, Hartline dan Lucas adalah An electronic form of word of mouth communication. Yang dapat diartikan sebagai suatu bentuk elektronik dari komunikasi dari mulut ke mulut.
Menurut Turban Viral Marketing. Viral marketing is Word-of- mouth marketing by which customer promote a product or service by telling other about it, yang diartikan dengan Viral Marketing adalah pemasaran dari mulut ke mulut dimana pelanggan mempromosikan sebuah produk atau jasa dengan cara menceritakan kepada orang lain.
Pengertian Viral Marketing menurut Arifin adalah suatu program yang dirancang seperti virus dan berjangkit dari satu orang ke orang lainnya secara cepat dan luas. Sedangkan pengertian Viral Marketing menurut Wiranaga merupakan perkembangan dari sistem direct selling dengan cara memberikan imbalan yang khusus dengan bentuk menyerupai Network Marketing atau Multi Level Marketing.
Yang membedakan antara Viral Marketing dengan Multi Level
Marketing terletak pada variabel produk, perusahaan, harga, sistem bonus, iuran, target belanja dan berbagai syarat lainnya.2
Viral marketing saat ini adalah promosi dari mulut ke mulut dalam format elektronik. Viral marketing adalah strategi marketing yang berkaitan dengan menciptakan pesan online yang original dan cukup menghibur yang mendorong consumer untuk menyampaikan pesan ke konsumen lainnya, menyebarkan pesan didalam web seperti virus secara gratis tanpa membebani pengiklan.
Viral marketing secara umum sangat bergantung pada teknologi internet, strategi ini merupakan proses penyebaran pesan elektronik yang menjadi saluran untuk mengkomunikasikan suatu produk kepada khalayak ramai secara luas dan berkembang. Strategi ini dilakukan dengan harapan setiap konsumen yang mendapatkan informasi ini terinfeksi dan kemudian dapat berlanjut untuk menginfeksi pengguna lain yang mudah dipengaruhi.3
Viral marketingdanviral advertisingmengacu pada teknik-teknik marketing yang menggunakan social networks yang sudah ada untuk meningkatanbrand awarenessmelalui prosesself-replicating viral processes dimana penyebarannya dapat dianalogikan seperti pola penyebaran virus biologis maupun virus komputer. Sehingga viral
2http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/viral-pemasaran-definisi-kriteria
3Sri Wiludjeng dan Tresna Siti Nurlaela,Pengaruh Viral Marketing Terhadap Keputusan Pembelian PT.X…h.53
marketing dapat disebut juga fenomena marketing yang memfasilitasi dan mendorong masyarakat untuk menyebarkan pesan-pesan marketing secara sukarela. Kriteria pendukung yang harus diperhatikan dalam Viral marketingmenurut Wiranaga adalah sebagai berikut
1) Produknya berkualitas dan memang diperlukan oleh konsumen, bukan produk yang mengada-ada, atau terlalu asing bagi konsumen, apalagi yang masih kontroversial.
2) Harga produk bersaing dengan merek lain di toko atau di supermarket pada umumnya.
3) Program yang ditawarkan kepada konsumen bersifat sederhana dan mudah dimengerti.
4) Memberikan bonus minimal enam level, agar bisa mendapatkan bonus yang berarti.
5) Bonus bersifat residual, bukan hanya satu kali saja tapi berkelanjutan sesuai dengan penghasilan perusahaan penyelenggara program.
6) Tidak ada target menjual atau target point apapun, apalagi target penjualandownline.
7) Tidak ada syarat jumlahdownlineataupun jabatandownline.
8) Tidak ada syarat pembayaran kepersertaan, biaya pendaftaran, atau syarat iuran apapun.
9) Tidak ada diwajibkan ikut seminar atau pelatihan tertentu dalam bentuk apapun.
10) Syarat belanja sesuai dengan kebutuhan wajar sebagai konsumen.
11) Pengorbanan maksimal anda hanyalah mengganti merek dari yang biasa ke merek yang memberikan program.4
Viral Marketing merupakan sesuatu teknik pemasaran yang berusaha membuat seseorang secara sukarela menyampaikan pesan pemasaran ke sesamanya. Viral Marketing, Word of Mouth Marketing, Buzz Marketing atau apapun istilahnya, mungkin merupakan salah satu pemasaran yang paling efektif. Dalam Viral Marketing pelanggan yang merasa puas melakukan upaya pemasaran. Sebagai akibatnya, upaya dan biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi minimal. Pemasaran dari mulut ke mulut dapat terjadi dengan sendirinya tanpa sengaja. Namun semua pembicaraan tersebut selalu akan ada sumbernya, ada yang memperkuat sehingga komunikasi dapat menyebar dengan cepat. Pemasar dapat berperan sebagai sumber, selain itu pemasar juga dapat menjadi pemacu tersebarnya komunikasi dari mulut ke mulut tersebut.
4http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/viral-pemasaran-definisi-kriteria
1) Mengapa diperlukanViral Marketing?
Dalam kegiatan pemasaran dikenal isilah Marketing Mix yang terdiri dari 4P yaitu Product, Price, Promotion dan Place.
Semua kegiatan strategi pemasaran baik pada produk, harga, tempat dan promosi dilakukan untuk mencapai satu tujuan utama yaitu pembelian oleh konsumen. Organisasi melakukan berbagai macam kegiatan komunikasi penjualan yang baik dengan menggunakan tenaga penjualan (personal sales) yang didukung oleh berbagai macam sales material, iklan (advertising) di berbagai media cetak dan elekronik, telemarketing dengan mengunakan telepon, kegiatan penjualan langsung (direct marketing) baik dengan pengiriman brosur, fax, e-mail dan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran lainnya semata-mata untuk mencapai tujuan utama yaitu membuat konsumen membeli produknya.
Pada kenyataannya, seseorang membeli sesuatu produk belum tentu karena pengaruh dari kegiatan pemasaran itu. Sering sekali terjadi, orang membeli karena mereka mendengar berita positif dari sumber lainindependen. Orang lain yang dipercaya akan menjadi referensi bagi konsumen pada saat konsumen melakukan pengambilan keputusan pembelian
2) Komponen dalamViral Marketing a) Konsumen
Konsumen saling terhubung satu dengan lainnya dalam suatu jaringan hubunganinterpersonal. Anggota keluarga dan kerabat saling berinteraksi secara teratur. Kontak juga terjadi dengan rekan kerja secara regular pula.
Interaksi – interaksi ini mempunyai suatu pola. Ada 2 yang membentuk pola interaksi ini, yaitu frekuensi dan interaksi. Frekuensi adalah seberapa sering interaksi itu terjadi antar konsumen. Sedangkan kekuatan menunjukan level keterikatan dalam interaksi tersebut. Level kerterikatan ini bisa terlihat dari keakraban, ke intiman, dan sebagainya.
Makin akrab pembicaraan antar konsumen, makin erat hubungan di antara mereka.
Melalui ikatan-ikatan inilah, informasi mengenai produk, layanan, dan bisnis mengalir dalam suatu jaringan konsumen. Dengan demikian, terjadilah pemasaran dari mulut ke mulut.
b) Buzz
Sebenarnya, konsumen bukan satu-satunya faktor yang menentukan. Untuk dapat berhasil maka diperlukan topik yang hangat, menarik, dan unik untuk dibicarakan dengan
konsumen lain. Tanpa topik yang menarik ini, pemasaran tidak akan memperbanyak diri dengan sendirinya. Topik yang menarik seperti gosip, berita terkini terbukti membuat orang ramai membicarakannya dengan sukarela. Bahan/topik pembicaraan ini dikenal dengan istilah Buzz. Para marketer harus menemukan bahan pembicaraan yang menarik bagi para konsumen.
c) Kondisi yang mendukung
Ada 2 faktor psikologi pendukung yang membuat konsumen terdorong untuk membicarakan suatu produk secara positif : 1) Peer Pressure
Peer Pressure adalah pengaruh dari kelompok sebaya, sejenis (peer group) agar seseorang mengubah prilaku, kebiasaan dan nilai dirinya agar dapat diterima dalam kelompok tersebut. Peer preesure memberikan tekanan pada seseorang untuk mengikuti kelompoknya, baik sebenarnya menginginkannya atau tidak. Peer pressure membuat orang melakukan sesuatu yang biasanya tidak lakukan.
2) Prestise
Prestise atau kebanggaan pada dasarnya merupakan kebutuhan semua orang. Semua orang ingin dipandang dan dihormati oleh orang sekitarnya. Orang melakukan berbagai cara untuk membuat dirinya lebih terpandang, mulai dari membeli barang-barang mewah, tampil di muka umum, berdermawan dan salah satunya dengan menunjukan pengetahuan dan kepandaian yang dimilikinya. Salah satu bentuk dari kegiatan itu adalah menceritakan kepada orang lain mengenai produk yang dikenalnya. Seseorang yang menceritakan sebuah produk berteknologi seperti komputer kepada orang lain, merasa bangga jika produk yang diceritakan dan direkomendasikan tersebut kemudian dipakai oleh orang lain. dengan sendirinya tanpa sengaja.
Namun semua pembicaraan tersebut selalu akan ada sumbernya, ada yang memperkuat sehingga komunikasi dapat menyebar dengan cepat. Pemasar dapat berperan sebagai sumber, selain itu pemasar juga dapat menjadi pemacu tersebarnya komunikasi dari mulut ke mulut tersebut.
b. Kelebihan dan KelemahanViral Marketing
Kelebihan utama viral marketing menurut Richardson:
1) Internet telah menyatukan jutaan orang didunia cukup hanya dengan menekan tombol.
2) Cepatnya penyebaran informasi melalui internet tidak bisa dibandingkan dengan sarana informasi lainnya. Pengaruh internet sangat unik. Hanya dalam hitungan detik,
3) Kekuatan viral marketing membuat biaya yang dikeluarkan untuk menyebarkan informasi itu sangat kecil. Misalnyahotmail yang hanya mengandalkan modal sebesar $500.000 bisa menarik lebih dari 10 juta pengguna alamat hotmail dalam satu tahun. Setiap pengguna hanya menyisihkan uang dibawah 5 sen.
4) Viral marketing mempunyai korelasi dengan merek yang sudah terkenal, penggunaan website dan kesetiaan pelanggan. Hal ini disebabkan oleh proses referal yang terdapat pada hubungan yang berlandaskan atas rasa percaya.
5) Viral marketing memberikan kredibilitas instan pada perusahaan atau produk dan pengguna jasa marketing yang paling ramah melalui pengiriman pesan.
6) Viral marketing bisa diukur, menawarkan kesempatan pada marketer untuk melacak dan menganalisa keefektifan kampanye yang sudah dilakukan.
Sedangkan kelemahanViral Marketing
1) Ketergantungan pada triggers (pemicu utama viral marketing yang dapat terdiri dari berbagai media). Tanpa pemicu yang mampu menarik minat konsumen, pesan yang disebarkan tidak akan melalui proses replikasi dan akan mati.
2) Sangat susah untuk dikontrol, dengan proses replikasi yang cepat dan penyebaran yang luas, menyebabkan perusahaan atau ahli pemasaran kehilangan kontrol akan isi pesan yang disampaikan.5
c. PerkembanganViral Marketing
Istilah viral marketing sudah dikemukakan oleh dosen Harvard Business School Jeffrey Rayport dalam artikelnya yang berjudul The Virus of Marketing di majalah Fast Company pada tahun 1996. Sebagai sebuah model atau cara, pemasaran viral dilakukan kemudian dan dikembangkan oleh Steve Juvertson dan Tim Draper dari perusahaan modal ventura Draper Fisher Juvertson pada tahun 1996. Pada saat itu mereka menggunakan strategi pemasaran yang mereka kembangkan terhadap layanan e-mail gratis hotmail, dengan setiap e-mail berasal dari akun Hotmail yang ditambahkan dengan tag line Get your private, free e- mail from Hotmail at http://www.hotmail.com. Hasilnya luar biasa karena dengan investasi sebesar US$ 500.000 mereka berhasil mendapatkan 12
5http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/viral-pemasaran-definisi-kriteria
juta pelanggan selama 2 tahun. Mereka mendefinisikan cara yang mereka lakukan secara sederhana yaitu network-enhanced word of mouth yang terjemahannya kira-kira jaringan yang mempertinggi pemasaran dari mulut ke mulut. Tim Draper dan Steve Juvertson dapat melakukan hal itu karena hotmail sebagai salah satu penyedia jasa layanan e-mail gratis pertama di dunia didirikan oleh Shabeer Bathia dan Jack Smith namun didanai oleh perusahaan modal ventura Draper Fisher Juvertson. Hotmail sendiri sudah dijual ke Microsoft pada tahun 1997 seharga US$ 400 juta yang kemudian dikenal dengan namaMSN Hotmail.
Istilahviraldigunakan utuk menggambarkan penyebaran pesan yang sangat cepat dan luas seperti virus pada komputer tetapi pemasaran viral tidak boleh disamakan dengan virus komputer yang merusak perangkat lunak komputer. Swanepoel et.al mengutip pendapat Porter dan Golan yang menyatakan bahwa penyebaran viral dapat dibandingkan dengan analogi sekali bersin dimana setiap kali bersin akan melepaskan kurang lebih 2 juta partikel. Berkaitan dengan analogi bersin, jumlah individu yang terhubung dengan jaringan informasi secara mudah dan instan akan diperkuat oleh peng gunaan teknologi interaktif seperti e-mail, blog, situs obrolan, buletin online dan situs jejaring sosial.6 Datta et.al menyatakan bahwa dalam model viral, seseorang menginfeksi beberapa orang
6Swanepoel, Celeste et.al. Virally inspired: A review of the theory of viral stealth marketingAustralasian Marketing Journal, Volume 17, Iss.1. 2009. h.10
dengan sebuah tawaran dan kemudian orang tersebut akan menyebarkannya kepada pihak lain atau teman, sampai semua lingkungan virtual dapat terekspos.
Terminologi pemasaran viral juga sering dikaitkan bahkan dipersamakan dengan istilah lain. Cruz dan Fill mengutip beberapa istilah yang dikemukakan oleh beberapa orang antara lain menurut Blattberg dan Deighton yaitu interactive marketing, Goldenberg et.al menamakan sebagai internet word of mouth dan word of mouse, Kaikati dan Kaikati menamakan stealth marketing, De Bruyn dan Lilien menamakan sebagai referral marketing. dan Thomas mencoba menggabungkan semua ide-ide tersebut dengan terminologibuzz marketing.7
Dalam Swanepoel et.al, mendefinisikan buzz marketing sebagai penguatan usaha-usaha pemasaran oleh pihak ketiga melalui pengaruh mereka yang dapat bersifat pasif ataupun aktif. Sedangkan istilah word of mouse karena kekuatan dibalik konsep pemasaran viral terletak pada pengaruh kekuatan komunikasi dari mulut ke mulut diantara individu- individu yang menggunakan media elektronik.8
Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi formal dari pemasaran viral yang dapat menggambarkan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya. Datta mengutip pendapat Robin Cleland menyatakan viral
7James R. Situmorang,Pemasaran Viral-Viral Marketing(Parahyangan : UNPAR 2010) h.61
8Swanepoel, Celeste et.al. Virally inspired: A review of the theory of viral stealth marketing….2009. h.10
marketing refers to marketing techniques that seek to exploit pre- existing social networks to produce exptwonsial increases in brand awareness, through processes similar to the spread of an epidemic. An epidemic is a widespread disease that affects many individuals in a population. An epidemic may be local and can be global. On the internet, viral marketing is a marketing technique that induces web sites or users to pass on a marketing message to other sites or users, creating a potentially exptwontial growth (like a virus) in the message’s visibility and effect.
Beberapa pakar mengatakan bahwa pemasaran viral adalah model pemasaran dari mulut ke mulut Word Of Mouth (WOM) dengan media Internet. Ferguson mengatakan bahwa hasil yang diinginkan dari pemasaran viral adalah pemasaran Word Of Mouth (WOM), yaitu dimana seseorang mengatakan kepada orang lain tentang sebuah video yang bagus di toutube ataupun sebuah aplikasi di Facebook. Istilah Word Of Mouth (WOM) yang paling awal dikemukakan oleh Arndt yang mengkarakterisasi Word Of Mouth (WOM) sebagai oral, komunikasi dari seseorang dengan orang lain antara si penerima dan komunikator dengan si penerima merasakan sebagai sesuatu yang bukan komersial, berkaitan dengan merek, produk ataupun jasa. Perbedaan antaraWord Of Mouth (WOM)dan pemasaran viral adalah media yang digunakan dimana pemasaran viral menggunakan media elektronik dan Word Of Mouth (WOM) menggunakan media langsung antar orang. Shukla mengutip dari Juvertson mengatakan,
jika digunakan secara offline maka itu disebut Word Of Mouth ( WOM) dan jika digunakan secara online maka itulah yang disebut pemasaran viral. Sedangkan persamaannya adalah penyebaran pesan dari satu individu ke individu lainnya. Melalui internet diharapkan penyebarannya berlangsung cepat dan masif. Jadi tidak heran kalau situs-situs jejaring sosial menjadi target dari para pemasar untuk mempromosikan tentang apapun secara umum dan produk atau jasa khususnya dalam bidang bisnis.9
2. Konten
a. Pengertian Konten
Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Penyampaian konten dapat dilakukan melalui berbagai medium seperti internet, televisi, CD audio, bahkan acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menguantifikasi beragam format dan genre informasi sebagai komponen nilai tambah media.10
Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat dan memberikan pengaruh di berbagai dunia membuat perubahan terjadi di dalam masyarakat baik secara cepat maupun lamban. Teknologi yang berkembang menawarkan serta memaksa media-media yang sehari-hari
9James R. Situmorang,Pemasaran Viral-Viral Marketing(Parahyangan : UNPAR 2010) h.61-62
10Https://Id.Wikipedia.org.wiki/konten
digunakan masyarakat untuk terus melakukan sebuah inovasi dari waktu ke waktu. Media dalam teknologi tidak lagi dipandang sebagai sebuah alat dalam berkomunikasi, seiring dengan lahirnya banyak konten-konten baru pada media atas hasil perkembangan teknologi komunikasi membuat fungsi dari pada media dan konten yang ada dalam media itu sering secara langsung merubah pola hidup pengguna. Konten-konten dalam media yang dibuat oleh pengguna situs online mempengaruhi struktur atau tatanan sosial dalam masyarakat.11
3. Dimensi Kebutuhan Individu
a. Pengertiian Konsep Diri (Self Construal)
Konsep diri (individu) adalah organisasi dari persepsi-persepsi diri.
Organisasi dari bagaimana kita mengenal, menerima dan mengenal diri kita sendiri. Suatu deskripsi tentang siapa kita, mulai dari identitas fisik, sifat hingga prinsip. Berpikir mengenai cara mempersepsi diri adalah cara seseorang memberi gambaran mengenai sesuatu pada dirinya. Selanjutnya label akan sesuatu dalam diri tersebut digunakan sekaligus untuk mendeskripsikan karakter dirinya. Sebagai contoh, seseorang yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang yang humoris. Deskripsi ini menunjukkan bahwa
11https://id.wikipedia.org/wiki/Konten_media
1) Orang tersebut memiliki atribut sebagai seorang yang humoris dalam dirinya, yang boleh jadi merupakan kemampuan ataupun ketertarikan terhadap segala hal yang berbau humor.
2) Semua tindakan, pikiran dan perasaan orang tersebut mempunyai hubungan yang dekat dengan atribut tersebut, bahwa orang tersebut selama ini dalam setiap perilakunya selalu tampak humoris.
3) Tindakan, perasaan dan pikiran orang tersebut di masa yang akan datang akan dikontrol oleh atributnya tersebut, bahwa orang tersebut dalam perilakunya di esok hari akan selalu menyesuaikan dengan atributnya tersebut.
Asumsi-asumsi akan pentingnya konsep diri berakar dari pemikiran individualistikbarat. Dalam masyarakat barat, diri dilihat sebagai sejumlah atribut internal yang meliputi kebutuhan, kemampuan, motif, dan prinsip prinsip. Konsep diri adalah inti dari keberadaan (existence) dan secara naluriah tanpa disadari mempengaruhi setiap pikiran, perasaan dan perilaku individu tersebut.12
Diri individual adalah diri yang fokus pada atribut internal yang sifatnya personal kemampuan individual, inteligensi, sifat kepribadian dan pilihan-pilihan individual. Diri adalah terpisah dari orang lain dan lingkungan. Budaya dengan diri individual mendesain dan mengadakan
12http://www.e-jurnal.com/kepribadian-self-dalam-psikologi-lintas-budaya diunduh 23 Mei 2013
seleksi sepanjang sejarahnya untuk mendorong kemandirian setiap anggotanya. Mereka didorong untuk membangun konsep akan diri yang terpisah dari orang lain, termasuk dalam kerangka tujuan keberhasilan yang cenderung lebih mengarah pada tujuan diri individu. Dalam kerangka budaya ini, nilai akan kesuksesan dan perasaan akan harga diri megambil bentuk khas individualisme. Keberhasilan individu adalah berkat kerja keras dari individu tersebut. Diri individual adalah terbatas dan terpisah dari orang lain. Informasi relevan akan diri yang paling penting adalah atribut-atribut yang diyakini stabil, konstan, personal dan instrinsik dalam diri.
b. Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya dan menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.13
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan (1) identitas diri, jati diri seseorang, seperti saya seorang
13https://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
yang pandai bergaul dengan siapa saja, atau saya seorang pendiam, (2) kesan seseorang tentang diri anda atau orang lain, seperti dia agresif, atau dia jujur, dan (3) fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah, seperti dia baik, atau dia pendendam. Berbagai penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan perilaku individu seseorang. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian.
Beberapa istilah dalam teori psikologi kepribadian diberi makna yang berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya antara lain
1) Personality (kepribadian) yaitu penggambaran tingkah laku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative).
2) Character (karakter) yaitu penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.
3) Dispotition (watak) yaitu karakter yang telah lama dimiliki dan sampai sekarang belum berubah
4) Temperamen (temperamen) yaitu kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologi atau fisiologi, disposisi hereditas.
5) Traits (sifat) yaitu respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
6) Type–attribute(ciri) yaitu mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli yang lebih terbatas.
7) Habit yaitu kebiasaan respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.
Untuk memperoleh pemahaman tentang kepribadian, berikut dikemukakan bebrapa pengretian dari para ahli yaitu
1. Allport mengemukakan pendapatnya sendiri tentang pengertian kepribadian ini, yaitu Personality is the dinamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his environtment. Maksudnya adalah kepribadian adalah organisasi yang dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.14Dalam definisi menurut Allport tercetus oleh realitas bahwa kepribadian selalu berkembang dan berubah dari waktu ke waktu meskipun padanya terdapat komponen dari kepribadian itu sendiri . kepribadian bukanlah suatu mental yang bersifat eklusif semata mata,
14Sumadi Suryabrata,Psikologi Kepribadian. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2015) h.205
melainkan semua komponen yang menyusun kepribadian adalah satu kesatuan yang melingkupi tubuh dan jiwa pada diri seseorang.
Untuk menyatakan hal ini Allport memakai istilahpsychophysicial.
Pengertian tersebut dapat diartikan sebagai berikut yaitu:
a. Dynamic, merujuk kepada perubahan kualitas perilaku (karakteristik) individu, dari waktu ke waktu, atau dari situasi ke situasi.
b. Organization, yang menekankan permulaan bagian-bagian struktur kepribadian yang independen, yang masing-masing bagian tersebut mempunyai hubungan khusus satu sama lainnya. Ini menunjukkan bahwa kepribadian itu bukan kumpulan sifat-sifat, dalam arti satu sifat ditambah dengan yang lainnya, melainkan keterkaitan antara sifat-sifat tersebut, yang satu sama lainnya saling berhubungan atau berinterelasi.
c. Psychophysical Systems, yang terdiri atas kebiasaan, sikap, emosi, motif, keyakinan, yang kesemuanya merupakan aspek psikis, tetapi mempunyai dasar fisik dalam diri individu, seperti syaraf, kelenjar, atau tubuh individu secara keseluruhan. Sistem psikofisik ini meskipun mempunyai fondasi pembawaan, namun dalam perkembangannya lebih
dipengaruhi oleh hasil belajar, atau diperoleh melalui pengalaman.
d. Determine, yang menunjuk pada peranan motivasional sistem psikofisik. Dalam diri individu, sistem ini mendasari kegiatan-kegiatan yang khas, yang mempengaruhi bentuk- bentuk. Sikap, keyakinan, kebiasaan, atau elemen- elemen sistem psikofisik lainnya muncul melalui sistem stimulus, baik dari lingkungan, maupun dari dalam diri individu sendiri e. Unique, yang menunjuk pada keunikan atau keragaman
tingkah laku individu sebagai ekspresi dari pola sistem psikofisiknya. Dalam proses penyesuaian diri terhadap lingkungan, tidak ada reaksi atau respon yang sama dari dua orang, meskipun kembar identik.
2. Eysenck mengemukakan kepribadian adalah sebenarnya merupakan seluruh potensi tingkah laku individu yang ditentukan oleh factor keturunan dan lingkungan. Kepribadian berasal dan berkembang oleh adanya interaksi empat factor, yaitu intelegensi, karakter, tempramen, dan somatik.15
3. Raymond Cattel mendefinisikan kepribadian sebagai suatu ketetapan tentang segala sesuatu yang hendak dilakukan orang- orang pada berbagi situasi dan lingkunggan.
15Sumadi Suryabrata,Psikologi Kepribadian…h.290
4. Grdner Murphy mengemukakan kepribadian mempunyai komponen-komponen utama, yaitu disposisi-disposisi fisiologis yang berasal dari keturunan, kanalisasi yang terbentuk pada awal kehidupan, respon-respon bersarat merupakan hasil dari latihan- latihan, kebiasaan-kebiasaan kognitif dan perceptual yang merupakan hasil bersama dari kanalisasi dengan persyaratan.
Komponen-komponen tersebut pada individu sifatnya relative konstan sehingga membuat identitas kepribadian juga seantiasa terjaga.16
4. Konsep Pemasaran Bank
a. Pengertian Konsep Pemasaran Bank
Bank sebagai lemabaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya.
Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan efesien. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat pemasaran juga dilakukan
16Purwa Atmaja Prawira,Psikologi Kepribadian Dengan Perspektif Baru(Jogjakarta :Ar- Ruzz Media) h.261-304
dalam rangka mengahadapi pesaing yang dari waktu kewaktu semakin meningkat.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang, dalam jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen terurama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang ada agar tetep eksis. Kegiatan pemasaran sudah merupakan kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan terpenuhi.
Oleh karena itu bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasaran secar terpadu dan secar terus menerus melakukan riset pasar. Pemasaran harus dikelola secara professional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan tepuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang professional inilah yang disebut dengan manajemen pemasaran bank.
Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan mengimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, dan kepuasan nasabah lainnya.
Manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan.
Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.17
Menurut Swastha dan Irawan konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Tiga unsur pokok konsep pemasaran adalah 1) Orientasi Pada Konsumen
a) Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran 32w penjualan.
c) Menentukan produk dan program pemasarannya.
d) Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku mereka.
e) Menentukan dan melaksanakan strategi yang baik, menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik.
2) Penyusunan Kegiatan Pemasaran Secara Integral
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu
17Kasmir.Manjemen Perbankan. (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2003), h.164-169
usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir. Artinya, harga jual harus sesuai dengan kualitas produk, promosi harus disesuaikan dengan saluran distribusi, harga dan kualitas produk. Usaha-usaha ini perlu juga dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.
3) Kepuasan Konsumen
Faktor yang akan menentukan perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba, adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, tapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.18
b. Tujuan Penggunaan Konsep Pemasaran
Tujuan penggunaan konsep pemasaran adalah mengubah orientasi falsafah manajemen pasar lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan, karena adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang cenderung berkembang. Perubahan tersebut terjadi antara lain karena pertambahan penduduk, pertambahan daya beli, peningkatan dan meluasnya hubungan atau komunikasi, perkembangan teknologi dan perubahan faktor lingkungan pasar lainnya. Konsep
18http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pemasaran-menurut- ahli.html
pemasaran ini telah banyak menunjukkan manfaat dan telah dianut oleh perusahaan di negara-negara maju dan berkemabng seperti Amerika Serikat, Jepang dan jerman barat.umumnya perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang melaksanakan konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen, karena perusahaan inilah yang mampu menguasai pasar dalam jangka panjang.19
B. Kerangka Berpikir
Penelitian ini berjudul efek viral sebuah konten dalam dimensi kebutuhan individu pada konsep pemasaran bank syariah, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sebuah konten pada efek viral memiliki perbedaan setiap individunya dan untuk mengetahui apakah terdapat sebuah kondisi yang disebabkan oleh efekviraldari sebuah konten.
19Sofjan Assauri,Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2015) hal 85
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Sumber: Fillis Dilen Panorama20
Dari gambar di atas terlihat bahwa bank dalam memasarkan produknya menggunakan advertising atau iklan, setiap iklan tentunya memiliki tingkat
20Fillis Dilen Panorama,pengaruh keunikan konsumen dalam Merespon sebuah konten viral (Jakarta: ESA Unggul 2013)
Adveresting (periklanan)
Konten
Viral marketing Pemasaran bank
syariah (non ulama)
Self Construal (Individu)
Kesimpulan Pemasaran bank
syariah (ulama)
Uji Anova Uji Manova
pemasaran bank syariah yang berbeda yaitu pemasaran bank syariah (Ulama) dan pemasaran bank syariah (Non ulama) pihak bank.
Dari penelitian ini ingin dilihat bagaimna efek viral yang diperoleh pada pemasaran bank syariah (Ulama) dan pemasaran bank syariah (Non Ulama) pihak bank jika masuk variable moderasi yaitu self contrual (Individu). Untuk melihat efek viral tersebut maka digunakan anova untuk mengetahuinya, kesimpulan dari penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi pembuat adversiting atau iklan, agar mendapat efek viral yang di inginkan dengan pemasaran bank syariah bedasarkan target sasaran.
C. Hipotesis
Berdasarkan uraian kerangka berpikir di atas maka penulis mengambil dugaan sementara bahwa :
1. H1: Sebuah konten pada efekviralmemiliki perbedaan setiap individunya 2. H2 :Terdapat sebuah kondisi yang disebabkan oleh efek viral dari sebuah
konten
43 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif kausal.1 yang bertujuan untuk menentukan sebab akibat dengan memanipulasi satu atau lebih variabel bebas atau dengan melakukan pengendalian terhadap variabel penghubung lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian kausal ini adalah eksperimen atau percobaan. 2 x 2 : 2 (efek viralulama, efek viralnon ulama) x 2 (Independent, Interdependent)
Tabel 3.1
Manipulasi Independen dan Interdependen 2 x 2
Manipulasi
Self Construal
Independen Interdependen Pemasaran Bank
Syariah
Ulama A (30) B (30)
Non Ulama C (30) D (30)
Sumber: Fillis Dilen Panorama2
1Naresh K. Malhotra,Riset Pemasaran : Pendekatan Terapan,Terjemahan oleh : Ir. Soleh Rusyadi Maryam, MM, Edisi Keempat, Jilid 1 (Jakarta : PT. INDEKS 2009) h.102–103
2Fillis Dilen Panorama,pengaruh keunikan konsumen dalam Merespon sebuah konten viral (Jakarta: ESA Unggul 2013)
B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa perbankan syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu yang menggunakan jasa perbankan, yang beralamat di Jl. Raden Patah Kel. Pagar Dewa Kec.
Selebar Kota Bengkulu.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari observasi awal 15 November 2016 sampai dengan juni 2017. (Jadwal Terlampir)
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa perbankan syariah yang berjumlah 60 orang menggunakan jasa perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
2. Sampel
Pada penelitian ini metode yang digunakan Insidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dpat digunakan sebagai sampel, bila dipandag orang yang bersangkutan layak digunakan sebagai sumber data.3
3Sugiono.Metode Penelitian dan Pengembangan. (Bandung: Alfabeta. 2015) h. 143
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer diperoleh dari angket atau kuesioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data skunder didapat melalui literatur-literatur, majalah, dukumen yang berkaitan dengan penelitian.
2. Tenknik Pengumpulan Data a. Survei
Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyataan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tetapi pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelaskan sebab akibat atau mengungkapkan ide-ide. Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek. Teknik yang digunakan adalah kuesioner.