• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI MAN 1 LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2021/2022

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI MAN 1 LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2021/2022"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

106 Edunomia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi Vol. 3, No. 2, Mei 2023

P-ISSN: 2746-5578 E-ISSN: 2746-5586

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN

EKONOMI KELAS XI MAN 1 LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Diah Murdiyani1, Triani Ratnawuri2, Tiara Anggia Dewi3 123Universitas Muhammadiyah Metro, Kota Metro, Indonesia Email: [email protected])

[email protected]) [email protected])

KATA KUNCI ABSTRAK Kata Kunci: Student

Facilitator and Explaining (SFE), Hasil Belajar

Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (faktor internal) dan ada juga yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis, seperti keadaan fisik anak, bakat, minat, sikap, motivasi, kebiasaan belajar dan sebagainya. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak yaitu faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Studen Facilitator and Explaining (SFE) terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI MAN 1 Lampung Timur Tahun Ajaran 2021/2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengkaji pengaruh pembelajaran Studen Facilitator and Explaining (SFE) terhadap hasil belajar peserta didik di MAN 1 Lampung Timur. Sampel penelitian berjumlah 28 peserta didik. Instrumen yang digunakan adalah Soal Tes. Analisis data hasil penelitian menggunakan uj-t.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa “terdapat pengaruh model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap hasil belajar peserta didik di MAN 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2021/2022.” Hal ini berdasarkan pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 2,08 > 2,05

KEYWORDS ABSTRACT

Keywords: Student

Facilitator and Explaining (SFE), Learning Outcomes

The learning outcomes is influenced by various factors.

These factors can come from within the students themselves (internal factors) and some are from outside the students themselves (external factors). Factors that come from within the child are biological, such as the child's physical condition, talents, interests, attitudes, motivation, study habits and so on. While the factors that come from outside the child are family, school, community factors

(2)

107

and so on. The purpose of this study was to determine the effect of Student Facilitator and Explaining (SFE), Learning Outcomes on Economic Learning Outcomes of Class XI Students of MAN 1 East Lampung in Academic Year 2021/2022. This research is a quantitative research. This study examines the effect of Student Facilitator and Explaining (SFE) to learning outcomes at MAN 1 East Lampung. The research sample amounted to 28 students. The instrument used is a test question. Analysis of research data using uj- t. Based on the results of hypothesis testing that has been carried out, it can be concluded that "there is an effect of the Student Facilitator and Explaining (SFE) learning model on student learning outcomes at MAN 1 East Lampung in the 2021/2022 academic year." This is based on hypothesis testing which shows that tcount >

ttable which is 2.08 > 2.05

(3)

108 PENDAHULUAN

Faktor penting dalam mengembangkan kemajuan dan peradaban dunia adalah pendidikan.

Sebagai salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia, pendidikan merupakan proses memberayakan potensi manusia baik secara intelektual maupun non intelektual. Pendidikan memberikan dampak besar terhadap perubahan dunia. Adanya pendidikan, akan mmeberikan pengatahuan sehingga tercipta berbagai peralatan dan teknologi yang canggih seperti sekarang ini.

Pendidikan diselenggarakan oleh lembaga-lembaga baik formal maupun informal. Pendidikan salah satu di lembaga sekolah adalah hal yang penting untuk dijalani oleh para generasi penerus bangsa. Keberhasilan dalam pendidikan akan menentukan masa depan bangsa itu sendiri.

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah dengan melakukan proses pembelajaran. Untuk menguku keberhasilan tersebut maka dapat dilihat dari hasil belajaranya. Hasil belajar merupakan capaian peserta didik terhadap suatu pembelajaran materi belajar pada satu kompetensi dasar tertentu. Karwono dan Mularsih (2012:2) menyatakah bahwa “hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari yang belum bisa menjadi bisa.”

Berdasarka wawancara dengan guru bidang studi Ekonomi di SMA Negeri 2 Simpang Pematang Guru mengatakan siswa di dalam kelas masih banyak yang ribut, minat belajarnya masih kurang dan kurang memperhatikan guru dalam menyampaikan pembelajaran. Selain itu, peneliti juga melakukan tanya jawab atau interview kepada peserta didik guna melihat seberapa jauh peserta didik menguasai materi pembelajaran setelah dilakukan proses pembelajaran oleh guru.

Menurut peserta didik bahwa pembelajaran ekonomi yang dilaksanakan oleh guru biasanya guru mmeberikan penjelasan materi dan memberikan soal latihan. Setelah itu, guru memberikan tes untuk mengukur pemahaman peserta didik. Juhri (2013:123-125) menyatakan bahwa :

“Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh besar kecilnya faktor positif yang mendorong suksesnya siswa dalam mencapai hasil belajar, ditentukan oleh:kemampuan peserta didik, minat, motivasi, kondisi lingkungan tempat belajar”. Peserta didik menjawab soal yang diberikan oleh guru, dalam belajar peserta didik terkadang juga melakukan diskusi namun masih banyak peserta didik yang hanya diam dan tidak berdiskusi dengan temannya.

Berdasarkan prasurvei berupa tes dari hasil ulangan harian, penulis data paparkan bentuk dari hasil belajar siswa dalam bentuk tes mata pelajaran

Tabel 1. Nilai dari Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI Semester Ganjil MAN 1 Lampung Timur

No Kelas Ketuntasan

Belajar Kategori Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah Keseluruhan Siswa Persen-

tase 1 XI IPS 1

≥ 70 Tuntas 9 28,12

32 100%

< 70 Belum

Tuntas 23 71,88

2 XI IPS 2

≥ 70 Tuntas 10 33,33

30 100%

< 70 Belum

Tuntas 20 66,67

Jumlah 62 100 62 100%

Sumber :Hasil survey diambil dari daftar nilai ulangan harian mata pelajarn IPS Ekonomi Kelas XI Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil mid semester ganjil siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI masih banyak yang belum tuntas. Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu terdapat 69,35% atau 43 siswa. Sedangkan siswa yang mencapai kriteria kelulusan sesuai dengan KKM yaitu 30,64% atau 19 siswa. Setelah melihat tabel dari

(4)

109

beberapa kelas yang telah di paparkan sudah terlihat jelas bahwasannya masih banyak siswa yang belum tuntas belajarnya, kelas yang bermasalah atau masih banyak yang belum tuntas belajarnya adalah siswa kelas X I .

Berdasarkan data di atas berupa hasil mid semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Pada hasil tersebut masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan mínimum yaitu 70, maka peneliti mengambil objek penelitian di kelas X 1 dengan jumlah 32 siswa, dengan keterangan 9 siswa tuntas (28,12%) dan 23 siswa belum tuntas (71,88%). Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih banyak yang belum tuntas terdapat 80% siswa yang belum tuntas tersebut menunjukkan bahwa proses belajar siswa terdapat sejumlah faktor yang mungkin menghambat pencapaian tujuan hasil belajar.

Melihat adanya permaslahan tersebut, maka perlu adanya sebuah solusi yang diterapkan sehingga pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar, maka yang perlu dibenahi salah satunya adalah bagaimana cara memberikan materi dengan baik sehingga peserta didik dapat menerima materi itu dengan maksimal. Ketika peserta didik suadah memahami materi dengan baik, maka jika diberikan tes akan dapat menyelesaikannya dengan lancar dan tepat.

Bagian krusial dari pembelajaran yang sangat menentukan adalah cara guru menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini disebut dengan berinovasi dalam proses pembelajaran. Disini, penelitia mencoba untuk menerapkan model pembelajaran Student facilitator and Expalining(SFE).

Model pembelajaran ini merupakan salah satu pembelajaran kolaboratif dan kooperatif dimana yang menjadi pusat belajar adalah peserta didik itu sendiri. Guru disini hanya bertindak sebagai stimulator atau pemberi rangsangan belajar kepada peserta didik melalui berbagai penjelasan singkat ataupun keterangan dan informasi yang dapat membuat peserta didik untuk mampu memhami dan menjelaskan kembali materi pelajaran. Lestari dan Yudhanegara (2017: 75) menjelaskan bahwa “SFE adalah model pembelajaran yang menempatkan peserta didik yang unggul sebagai tutor sebaya dan Fasilitator bagi peserta didik lainnya”.

Model pembelajaran SFE dipilih karena model ini memiliki banyak keunggulan. Salah satu keunggulannya adalah dapat membuat pembelajaran lebih aktif dan bermakna bagi peserta didik.

Dengan pembelajaran SFE peserta didik diminta untuk memahami materi dan menjelaskan kembali materi tersebut didepan kelas dengan bahasa dan pemahaman mereka sendiri. Disini, ada dua keuntungan dalam proses pembelajaran. Pertama adalah penggunaan teman sejawat untuk menjelaskan materi akan lebih efektof karena peserta didik akan lebih aktif bertanya kepada rekannya dibanding dengan gurunya. Kedua, peserta didik akan lebih berusaha memahami materi untuk dipresentasikan ke depan kelas. Hal in tentunya membuat pembelajaran lebih efetif dan efisien.

Menurut Majid (2012: 32) “Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa ataupeserta didik belajar mempresentasikan ide atau pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa bicara untuk menyampaikan ideataugagasan atau pendapat sendiri”.

Melalui pembelajaran SFE peserta didik dilatih untuk mengungkapkan pemahamannya kepada teman-teman sekelasnya. Pembelajaran SFE juga mengajarkan peserta didik untuk melakukan komunikasi tertulis, peserta didik dilatih untuk membuat ringkasan materi sesuai dengan pemahaman masing-masing, setelah itu, peserta didik diberikan kesempatan untuk menjelaskan kembali materi yang diberikan melalui catatan kecil yang telah ia buat. Dengan demikian, pembelajaran SFE diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Menurut Kurniasih dan sani, (2017: 75) “model pembelaran Student Facilitator and Explaining adalah rangkaian penyajian materi pengajar yang diawali dengan menjelaskannya dengan didemonstrasikan, kemudian diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya dan diakhiri dengan penyampaian semua materi kepada siswa.” Senada dengan pendapat tersebut

(5)

110

Huda (2016: 228-229) Sintak tahap-tahap strategi SFE adalah sebagai berikut: Pencapaian tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik, Penjelasan materi dan pemberian stimulus, Peserta didik diminta menjelaskan materi dengan bahasa dan penguasaan materi yang dicapainya, Memberikan penguatan dan kesimpulan dari gagasan peserta didik , dan Memberikan umpan balik.

Metode pembelajaran yang efektif dan efisien dapat membantu peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran secara langsung sehingga hasil belajar yang dicapainya semakin optimal.

Metode Penelitian

Pada dasarnya rancangan penelitian merupakan keseluruhan dari proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal apa saja yang akan dilakukan dan menjadi pedoman dalam penelitian. Rancangan penelitian merupakan suatu gambaran tentang penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2014: 70) bahwa:

“Rancangan penelitian adalah penggambaran secara jelas tentang hubugan antara variabel, pengumpulan data, dan analisis data sehingga dengan desain yang baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan empunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara variabel dan bagaimana mengukurnya”.

Pendapat di atas menjelaskan bahwa rancangan adalah suatu proses yang dilakukan dalam penelitian yang meliputi tindakan perencanaan dan pelaksanaan proses penelitian. Rancangan penelitian juga mencakup kegiatan analisis data dalam penelitian setelah data-data pengamatan lapangan maupun pengukuran dilakukan peneliti.

Populasi dalam penlitian ini yaitu peserta didik di MAN 1 Lampung Timur. Teknik pengambilan sampel adalah Cluster random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sampel yang dipilih yaitu XI IPS 4 dengan jumlah 28 Peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal tes pilihan ganda berjumlah 25 butir. Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diadakan uji coba untuk mengetahui kualitas item soal yang digunakan. Untuk mendapatkan perangkat tes yang baik, syarat yang harus dipenuhi adalah validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian regresi linier.

HASIL PENELITIAN

Pada dasarnya rancangan penelitian merupakan keseluruhan dari proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal apa saja yang akan dilakukan dan menjadi pedoman dalam penelitian. Rancangan penelitian merupakan suatu gambaran tentang penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2014: 70) bahwa:

“Rancangan penelitian adalah penggambaran secara jelas tentang hubugan antara variabel, pengumpulan data, dan analisis data sehingga dengan desain yang baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan empunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara variabel dan bagaimana mengukurnya”.

Pendapat di atas menjelaskan bahwa rancangan adalah suatu proses yang dilakukan dalam penelitian yang meliputi tindakan perencanaan dan pelaksanaan proses penelitian. Rancangan penelitian juga mencakup kegiatan analisis data dalam penelitian setelah data-data pengamatan lapangan maupun pengukuran dilakukan peneliti.

Populasi dalam penlitian ini yaitu peserta didik di MAN 1 Lampung Timur. Teknik pengambilan sampel adalah Cluster random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi

(6)

111

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sampel yang dipilih yaitu XI IPS 4 dengan jumlah 28 Peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal tes pilihan ganda berjumlah 25 butir. Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diadakan uji coba untuk mengetahui kualitas item soal yang digunakan. Untuk mendapatkan perangkat tes yang baik, syarat yang harus dipenuhi adalah validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian regresi linier.

PEMBAHASAN

Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data-data mengenai hasil penelitian dengan memberikan skor pada jawaban peserta didik dalam soal pretes dan postes. Data hasil penelitian untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1. Data Pretest

Tabel 2. Data Pretest Hasil Belajar Peserta Didik sebelum perlakuan

No KKM Jumlah

Peserta Didik Kriteria

ketuntasan Persenta se

1 < 70 22 Tidak Tuntas 78,57%

2 70 6 Tuntas 21,43%

Sumber: Data diolah dari perhitungan skor angket pretes, Penelitian tanggal 18 November 2021.

Dari tabel di atas dapat dijelasakan bahwa nilai KKM yang ditetapkan di MAN 1 Lampung Timur pada pembelajaran ekonomi adalah 70. Dari 28 peserta ddidik yang mengikuti pretes ada 22 orang yang belum mencapai KKM, dan ada 6 orang yang mencapai KKM. Karena banyak yang belum mencapai KKM maka peneliti menerapkan pembelajaran SFE untuk meningkatkan hasil agar mencapai KKM.

2. Hasil Postest

Data kedua yang disajikan dalam penelitian ini adalah hasil postest. Postest merupakan kondisi hasil belajar peserta didik setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran SFE.

Tabel 3. Data Postest Hasil belajar Peserta Didik

No KKM Jumlah Peserta

Didik Kriteria

Ketuntasan Persentas e

1 < 70 15 Belum Tuntas 53,57%

2 70 13 Tuntas 46,43%

Sumber: Data diolah dari perhitungan skor angket postes, tanggal 15 November 2021

Berdasarkan tabel di atas, sampel terdiri dari 28 peserta didik. Rata-rata hasil belajar Peserta didik setelah diberikan perlakuan sebesar 68,29. Jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 13 orang dan yang belum tuntas sebanyak 15 orang. Jumlah peserta didik yang tuntas lebih banyak dibandingkan dengan pretest. Dibandingkan dengan skor pretest, skor dari postes ini telah

(7)

112

mengalami peningkatan sehingga dapat dikatakan penerapan SFE dapat mempengaruhi hasil belajar pada peserta didik.

3. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : t_0= b/S_b

= 0,54/0,26

=2,076

t_0=2,08 (Pembulatan)

Hasil analisis yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran SFE terhadap hasil belajar. Hal ini telah membuktikan hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Selain itu, hasil yang diperoleh ini juga telah menunjukkan bahwa tujuan penelitian sudah terwujudkan.

4. Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari lapangan maka diperolehlah hasil yang menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran SFE terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian ini tentunya merupakan keberhasilan peneliti dalam upaya menerapkan aau melakukan eksperimen terhadap pembelajaran SFE di kalangan peserta didik khsusunya pada kelas XI IPS 4 di MAN 1 Lampung Timur. Adanya keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor- faktor yang ditemui dilapangan ketika melakukan penelitian. Pembahasan lebih lanjut dapat disimak dalam uraian berikut ini.

Pada pembelajaran SFE yang dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan jumlah anggota seanyak 28 orang peserta didik. Kondisi awal hasil belajar peserta didik sebelum diberikan perlakuan menunjukkan masih kurang optimal. Kemudian untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, maka diberikan perlakuan dengan model pembelajaran SFE. Hal ini mengacu pada faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik. Menurut pendapat Dalyono (2015) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan sekolah dimana dalam lingkungan sekolah faktor pembelajaran yang diterapkan guru dapat meningkatkan pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut maka hubungannya dalam penlitian ini adalah teori tersbut senada dengan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah peneliti menerapkan pembelajaran SFE pada mata pelajaran ekonomi, terdapat perubahan yang cukup signifikan pada hasil belajar peserta didik. Perubahan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada diagram berikut:

(8)

113

Gambar 1. Diagram hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik sebelum dilakukan perlakuan sebesar 57,07. Setelah diterapkan model pembelajaran SFE dan peserta didik diberikan postes, nilai rata-rata hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 68,29. Hal ini berarti pemberian perlakuan dengan model pembelajaran SFE dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada pembelajaran ekonomi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap hasil belajar peserta didik di MAN 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2021/2022.” Hal ini berdasarkan pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 2,08 > 2,05.

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti memiliki saran:

1. Agar model pembelajaran SFE ini dapat berjalan dengan baik, hendaknya guru memperhatikan keragaman kemampuan peserta didik dalam belajar. Hal ini karena setiap peserta didik memiliki kemampuan menguasai materi yang berbeda, kemampuan komunikasi yang berbeda, dan kepercayaan diri yang berbeda. Dengan memperhatikan kemampuan tersebut maka guru hendaknya dapat memilih siswa yang memiliki kemampuan yang baik sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

2. Perlu adanya optimalisasi kerja kelompok atau dinamika kelompok yang terpusat pada anggota kelompok. Jadi pada waktu tahap pembentukan hendaknya dilakukan dengan cara memilih angggota kelompok yang lebih bersifat heterogen sehingga diskusi kelompok dapat berjalan dengan lancar. Melalui dinamika kelompok yang maksimal maka setiap anggota kelompok yang menjadi fasilitator dapat menjelaskan materi kepada temannya dengan baik dan mudah dipahami.

3. Bagi peneliti lain, agar dapat memilih variabel lain sebagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

57,07

68,29

50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70

Pretes Postes

Pretes Postes

(9)

114 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian dan Dua Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakata: Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. 2016. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Juhri, A.M. 2013. Landasan dan Wawasan Pendidikan. Lampung: Lemlit UM Metro

Karwono & Heni Mularsih. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2017. Ragam Pengembangan ModelPembelajaran. Kata Pena.

Lestari, Kurnia Eka., dan Mokhamad Ridwan Ydhanegara. 2017. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Rfika Aditama.

Majid, Abdul. 2012. Strategi pembelajaran. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar ekonomi yang menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dan Demonstration

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining terhadap hasil belajar ekonomi

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJARMATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE)

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat cahaya dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) pada siswa kelas V

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Student facilitator and explaining (SFAE) terhadap hasil belajar biologi siswa yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining Berbantuan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode Student Facilitator and Explaining (SFE) berpengaruh terhadap rasa percaya diri dan keterampilan berbicara

Pengaruh Penggunaan Model Student Facilitator and Explaining terhadap Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP N 2 Pantai Cermin Kabupaten Solok Hasil analisis data dalam