Judul skripsi: Manajemen risiko biaya dan waktu pada pekerjaan substruktur proyek gedung bertingkat di Jakarta. Manajemen risiko biaya dan waktu pada pekerjaan substruktur proyek gedung bertingkat di Jakarta. Judul: Manajemen risiko biaya dan waktu pada pekerjaan substruktur proyek gedung bertingkat di Jakarta.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Perumusan Permasalahan
- Tujuan Penelitian
- Batasan Penelitian
- Manfaat dan Kontribusi Penelitian
- Keaslian Penelitian
- Sistematika Penulisan
Risiko yang timbul pada pekerjaan struktur bawah antara lain pembengkakan biaya dan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan [12]. Sedangkan dalam penulisan skripsi ini, yang akan coba kami bahas adalah identifikasi, analisis dan respon terhadap risiko pada pekerjaan struktur bawah proyek gedung bertingkat di Jakarta. Sedangkan pada penulisan skripsi ini dilakukan pembahasan mengenai manajemen risiko pada pekerjaan struktur bawah pada proyek konstruksi gedung bertingkat.
STUDI PUSTAKA
Analisis alokasi biaya dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo, hasil dari simulasi ini adalah alokasi biaya yang optimal dengan asumsi sumber daya tersedia untuk manajemen risiko. Tesis yang ditulis oleh Shaula Afifa ini mengkhususkan pada penelitian manajemen risiko pada perencanaan sumber daya manusia di PT. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
METODOLOGI PENELITIAN
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Pendahuluan
Dampak risiko dijelaskan pada subbab 2.5, kemudian strategi manajemen risiko dijelaskan pada subbab 2.6, subbab 2.7, dan subbab 2.8.
Proyek Konstruksi
Pekerjaan Struktur Bawah
Airtanah merupakan sisa air yang meresap (infiltrasi) ke dalam tanah setelah hujan, evaporasi, dan evaporasi. Apabila muka air tanah berada pada daerah yang cukup dangkal (di atas ketinggian dasar galian) dan air tanah tersebut cukup mengganggu proses penggalian, maka pekerjaan penggalian harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan penggalian selesai dan mencapai ketinggian yang direncanakan (sistem bottom-up).
Risiko Pengelolaan Proyek Konstruksi
Identifikasi risiko bisnis bagi kontraktor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berbasis sumber dan berbasis dampak [63]. Identifikasi risiko bisnis bagi kontraktor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berbasis sumber dan berbasis dampak [63]. Di bawah ini adalah identifikasi risiko dengan menggunakan pendekatan dampak berupa peningkatan biaya pelaksanaan anggaran [64].
Analisis Risiko
Respon Risiko
83] Respons terhadap pengalihan risiko pada hakikatnya adalah pemanfaatan potensi dari luar perusahaan untuk membantu perusahaan dalam menghadapi risiko yang teridentifikasi, pihak ketiga tersebut antara lain subkontraktor dan perusahaan asuransi. Kebijakan ini diambil jika diyakini bahwa risiko yang dinilai dapat dikendalikan secara mandiri.Cara ini sebenarnya paling baik sepanjang masih dalam batas kemampuan pengendalian risiko yang bersangkutan. Semakin banyak risiko yang direspon dengan cara ini, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki keunggulan dalam menangani risiko.
Kerangka Berpikir
Kebijakan ini biasanya diambil jika dampak risikonya kecil, meskipun kemungkinannya tinggi, yaitu dengan memasukkan biaya-biaya yang timbul dari risiko tersebut ke dalam anggaran. Analisis data dilakukan dengan metode analisis AHP, analisis risiko dan metode statistik untuk mendapatkan risiko dominan pada pekerjaan struktur bawah.Analisis data ini berdasarkan literatur. Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam penelitian ini yang isinya berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan hipotesis yang dibuat.
Hipotesis Penelitian
Pendahuluan
Pemilihan Strategi Penelitian
Tujuan tabel di atas adalah untuk menentukan jenis strategi penelitian yang akan digunakan, dengan menghubungkannya dengan rumusan masalah pada bagian 1.2.3. Mengacu pada strategi penelitian yang dikemukakan oleh Yin seperti terlihat pada tabel di atas, maka seluruh pertanyaan dalam rumusan masalah dapat dijawab dengan menggunakan pendekatan survei.Metode penelitian adalah survei yang dilakukan untuk mendapatkan fakta dari gejala yang ada. Penelitian dilakukan berdasarkan kuesioner dan wawancara dengan ahli risiko konstruksi dan dilakukan pada proyek.
Tahapan Penelitian
100] Data kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang tidak berbentuk angka.Data kualitatif dibedakan menjadi dua yaitu data nominal dan data ordinal. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, Data primer diperoleh dari melakukan studi lapangan. Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh dari studi kepustakaan, seperti buku, jurnal, makalah, penelitian terdahulu yang berkaitan, dan bisa juga disebut data olahan [103].
Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Karena data yang diperoleh akan dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan, maka data yang dikumpulkan haruslah data yang akurat. 116] Data kualitatif, karena bukan data numerik dalam arti sebenarnya, tidak dapat diperlakukan sama dengan data kuantitatif.Data kualitatif (nominal dan ordinal) biasanya menggunakan metode statistik non parametrik.
Analisis ini berguna untuk menyajikan karakteristik data dari suatu sampel tertentu sehingga peneliti dapat dengan cepat memperoleh gambaran singkat dan ringkas mengenai data yang diperoleh. Analisis ini menggunakan bantuan program SPSS versi 15 untuk mengolah berbagai jenis statistik yang digunakan. Analisis statistik ini juga dapat dikatakan sebagai analisis reliabilitas dan validitas pengumpulan data yang telah dilakukan. 120] Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menggunakan metode statistik nonparametrik antara lain data harus berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal (sehingga perlu dilakukan uji normalitas), jenis datanya.
Dalam penelitian ini, AHP digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh dan frekuensi risiko proyek pada bagian struktur bawah gedung bertingkat di Jakarta.
Pendahuluan
Proyek Bangunan Gedung Bertingkat Tinggi di Jakarta
Kemunculan pembangunan gedung baru di Jakarta akan terus berlanjut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (MTDP). Meski persediaan tidak berubah, namun permintaan ruang ritel di tahun 2010 cukup tinggi, termasuk dari Good Dept Store di Plaza EX dan Sogo Dept Store di Central Park, sehingga tingkat okupansi pun meningkat. Penyelesaian apartemen Pondok Indah 3 memberikan tambahan pasokan apartemen sewa. Permintaan yang relatif stabil menyebabkan penurunan okupansi dibandingkan tahun 2009.
Pada tahun 2010, jumlah kamar di wilayah Jabodetabek bertambah, ditandai dengan beroperasinya Hotel Merlynn Park di Jakarta Pusat dan Hotel Harris di Kelapa Gading. Gedung Kantor Asuransi Astra Buana Jakarta, Simatupang Jakarta Selatan Bakrie Tower, Rasuna Epicentrum, Kuningan, SCBD Jakarta Bandar Kemayoran. Jakarta Green Parkview Residences Jakarta Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Bursa Efek Indonesia, SCBD Jakarta Islamic Center.
Lejligheder til Singapores ambassade Jakarta Selatan Republic Tower, Rasuna, SCBD Jakarta Selatan RJA DPR – RI Kalibata. South Jakarta Tempo Scan Tower, Rasuna, SCBD Jakarta Thamrin Executive Residence Jakarta The City Centre Tower One Jakarta The Eave, Senopati. Jakarta The Solitaire, Simatupang North Jakarta The Summit, Kelapa Gading South Jakarta The Trilium, Simprug.
West Jakarta Westmark Woonstel, Taman Anggrek Jakarta Wisma Bakrie 2, Kuningan, SCBD Jakarta Wisma Pondok Indah 3.
Sampel Penelitian
Kesimpulan
Pendahuluan
Kuisioner Tahap Pertama
Berdasarkan lima responden (ahli) yang masing-masing memberikan penilaian terhadap faktor risiko biaya dan waktu dalam pekerjaan struktur bawah pada proyek konstruksi gedung bertingkat di Jakarta, diperoleh hasil terdapat beberapa variabel yang mengalami pengurangan, Selain itu, penggabungan menjadi variabel baru dan koreksi kategorisasi variabel tersebut. Internal non-teknis X3 Sistem pengendalian biaya dan waktu yang buruk 2 Drainase eksternal yang tidak dapat diprediksi X4 Gempa bumi. Proyek hukum X9 melanggar aspek hukum dan aspek teknis lingkungan internal
Proyeksi eksternal X19 Inflasi/kenaikan harga melebihi perkiraan awal X20 Curah hujan melebihi perkiraan data BMG. X25 Rendahnya produktivitas peralatan X26 Keterlambatan pemesanan peralatan X27 Kurangnya keamanan peralatan X28 Keterlambatan pemesanan bahan Eksternalitas yang diantisipasi X57 Inflasi/kenaikan harga melebihi perkiraan awal X58 Curah hujan melebihi perkiraan data BMG.
Dinding penahan tanah X61 runtuh X62 Konstruksi pondasi tidak memenuhi spesifikasi X77 Daerah proyek dan sekitarnya terkena dampak banjir eksternal yang diperkirakan. X85 Produktivitas peralatan rendah X86 Keterlambatan pemesanan peralatan X87 Kurangnya keamanan peralatan X88 Keterlambatan pemesanan bahan
Kuesioner Tahap Kedua
Analisis Deskriptif
Uji Normalitas
Dari tabel diatas terlihat bahwa seluruh variabel mempunyai tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dibawah 0,05 sehingga dikatakan distribusi seluruh variabel tidak normal. Dari tabel diatas terlihat bahwa seluruh variabel mempunyai tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dibawah 0,05 sehingga dikatakan distribusi seluruh variabel tidak normal.
Analisis Non-Parametrik
Posisi responden dibagi menjadi tiga bagian: frekuensi risiko, dampak risiko terhadap biaya, dan dampak risiko terhadap waktu. Maka hipotesis nol (H0) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel kecuali X85 dan Dengan demikian, hipotesis nol (H0) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel kecuali posisi yang berbeda mengenai dampak risiko terhadap kinerja waktu.
Lama pengalaman kerja responden dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu frekuensi risiko, dampak risiko terhadap kinerja biaya, dan dampak risiko terhadap kinerja waktu. Maka hipotesis nol (H0) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel, kecuali 17 Hasil pengujian pengaruh lama pengalaman kerja terhadap persepsi responden mengenai dampak risiko terhadap kinerja biaya.
Jadi hipotesis nol (H0) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel kecuali X4, 18 Hasil pengujian pengaruh lama pengalaman kerja terhadap persepsi responden mengenai dampak risiko terhadap kinerja waktu. Jadi hipotesis nol (H0) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel kecuali X18,
Pendidikan responden saat ini dikategorikan menjadi tiga bagian, seperti frekuensi risiko, dampak risiko terhadap biaya, dan dampak risiko terhadap waktu. Jadi hipotesis nol (H0) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel, kecuali X39 dimana terdapat perbedaan persepsi responden dengan tingkat pendidikan berbeda mengenai dampak risiko terhadap kinerja biaya. Maka hipotesis nol (H0) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel kecuali X1, dan
Analisis AHP Pendekatan Saaty
Perhitungan bobot elemen setiap elemen dalam matriks baik frekuensi maupun dampak dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dengan demikian, nilai bobot yang diperoleh setiap satuan skala pada penelitian ini disajikan pada tabel bobot item berikut ini. Berdasarkan uji konsistensi, nilai lokal frekuensi dan dampak risiko terhadap biaya dan waktu dapat dihitung dengan memasukkan bobot setiap elemen sesuai hasil perhitungan bobot elemen di atas.
Nilai Goal (Peringkat) dan Analisis Level Risiko
Bobot yang digunakan masing-masing adalah 0,5 dan 0,5 untuk frekuensi dan dampak, karena frekuensi dan dampak memberikan kontribusi yang sama besarnya. Analisis tingkat risiko selanjutnya dilakukan dengan menggunakan indeks tingkat risiko yang dikelompokkan menjadi empat kelas sesuai Tabel 3.9. Rentang kelas diketahui dari bobot tertinggi dikurangi bobot terendah dan hasilnya dibagi dengan jumlah kelas.