BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dunia konstruksi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sudah diselesaikan, atau sedang dikerjakan dan direncanakan. Perkembangan yang pesat ini menuntut tiap pelaku bisnis jasa konstruksi untuk semakin mengedepankan kualitas dan efisiensi pada setiap proyek konstruksi yang dikerjakan.
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam kegiatan konstruksi terdapat suatu rangkaian yang berurutan serta berkaitan dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.
menimbulkan kerugian pada proyek akibat dari pembengkakan biaya (cost overrun) dan keterlambatan pelakasanaan pekerjaan.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko. Dengan demikian melalui manajemen risiko akan diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha.
Proyek pembangunan apartemen dapat dikatakan sebagai proyek yang berisiko tinggi mengingat besarnya bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang akan dibangun. Proses konstruksi pada proyek ini biasanya memakan waktu cukup lama dan kompleks sehingga menimbulkan ketidakpastian yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam risiko. Hal tersebut juga terjadi pada proyek Apartement Grand Jati Junction. Proyek yang letaknya berada di kota Medan.
Proyek Pembangunan Apartemen Grand Jati Junction ini terdiri dari tiga tower. Jumlah lantai pada Tower A (Apartemen) terdiri dari 39 lantai, Tower B (Apartemen) 39 lantai, Tower C (Hotel) 29 lantai dan memiliki 1 lantai
Semibasement. Luas total bangunan pada proyek ini adalah 168.934 m2. Besarnya bobot pekerjaan dan struktur yang tinggi menyebabkan banyak risiko yang terjadi pada proyek ini.
yang seharusnya selesai pada bulan September 2015, namun karena banyaknya risiko yang terjadi menyebabkan pekerjaan struktur bawah menjadi terlambat. Proyek Pembangunan Apartemen Grand Jati Junction seharusnya selesai pada bulan Sepetember 2016, namun kenyataannya proyek ini masih berjalan sekitar 70%.
Pekerjaan struktur terbagi atas dua macam berdasarkan letaknya terhadap tanah yaitu struktur bawah (substructure) dan struktur atas (upperstructure). Pekerjaan struktur bawah merupakan pekerjaan konstruksi yang vital terkait dengan fungsinya sebagai pendukung seluruh beban bangunan dan meneruskan beban bangunan tersebut kedalam tanah dibawahnya. Jika tidak terkelola dengan baik pelaksanaannya pekerjaan struktur bawah ini sangat berisiko meleset dari sasaran proyek, dari segi biaya, mutu, maupun waktu dikarenakan kerumitan pelaksanaan konstruksinya.
Pekerjaan struktur atas merupakan pekerjaan yang sebagian besar adalah pekerjaan berulang. Pada umumnya gedung bertingkat memiliki beberapa bentuk struktur atas yaitu podium dan tower. Hal yang perlu diperhatikan adalah pola pergerakan pekerjaan termasuk materialnya. Semakin tinggi struktur bangunan yang akan dibangun maka semakin tinggi pula risiko yang mungkin terjadi karena bobot pekerjaan yang semakin besar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan permasalahan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja faktor-faktor risiko yang dominan terhadap biaya dan waktu pada pekerjaan struktur dari proyek pembangunan Apartemen Grand Jati Junction?
2. Seberapa besar level risiko yang terjadi terhadap biaya dan waktu pada pekerjaan struktur dari proyek tersebut?
3. Apa saja respons yang diberikan terhadap risiko-risiko dominan pada pekerjaan struktur dari proyek tersebut?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang dominan terhadap biaya dan waktu pada pekerjaan struktur dari proyek pembangunan Apartemen Grand Jati Junction.
2. Untuk mengetahui seberapa besar level risiko yang terjadi terhadap biaya dan waktu pada pekerjaan struktur dari proyek tersebut.
3. Untuk mengetahui respons yang diberikan terhadap risiko-risiko dominan pada pekerjaan struktur dari proyek tersebut.
1.4 BATASAN MASALAH
1. Area knowledge yang ditinjau adalah dari segi manajemen risiko berupa identifikasi, analisis dan respons risiko terkait dampak risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek.
2. Risiko proyek yang diidentifikasi adalah risiko yang terjadi pada pekerjaan struktur.
3. Identifikasi risiko pada pekerjaan struktur dilakukan pada masing-masing tahapan pekerjaan, yaitu pekerjaan dewatering, pekerjaan galian, pekerjaan dinding penahan tanah, pekerjaan pondasi (pekerjaan pile cap), pekerjaan semibasement dan pekerjaan struktur atas.
4. Penelitian dilakukan pada objek penelitian Proyek Pembangunan Apartemen Grand Jati Junction.
5. Penelitian ini dilakukan dari sudut pandang kontraktor.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, menambah wawasan tentang manajemen risiko pada pekerjaan struktur pada proyek gedung bertingkat tinggi.
2. Bagi jasa kontraktor, memberikan masukan tentang risiko-risiko yang mungkin terjadi pada setiap tahapan pekerjaan struktur gedung bertingkat serta respons yang dapat dilakukan terhadap risiko tersebut.