• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filsafat Ilmu Kel2 epistemologi dan filsafat ilmu

N/A
N/A
Fahmi Nurardiansyah

Academic year: 2023

Membagikan "Filsafat Ilmu Kel2 epistemologi dan filsafat ilmu"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EPISTEMOLOGI DAN FILSAFAT ILMU

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Dosen Pengampu : Muhammad Nursyahid, M.Si.

Disusun oleh Kelompok 2 (dua):

Fahmi Nurardiansyah (21.1.2190) Septiana Dwi Fauzi (21.1.2263)

A. Pengertian Epistemologi

Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge).

Epistemologi berasal dari bahasa yunani episteme (pengetahuan) dan Logos (ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang Filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungan dengan kebenaran dan keyakinan.

Secara etimologi berarti teori tentang pengetahuan. Sebagai cabang dari filasafat ilmu, epistemologi dapat menyangkut masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan atau bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat. Aspek epistemologi adalah kebenaran fakta atau kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat dibuktikan kembali kebenarannya. Dengan demikian, definisi epistemologi adalah suatu cabang dari filsafat ilmu yang

(2)

mengkaji dan membahas tentang batasan, dasar dan pondasi, alat, tolak ukur, keabsahan, validitas, dan kebenaran ilmu, serta pengetahuan manusia.

Epistemologi atau teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indra dengan berbagai metode, diantaranya: metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.

Epistemologi bersangkutan dengan masalah-masalah yang meliputi :

1. filsafat, sebagai induk dari segala ilmu yang berusaha mencari hakikat dan kebenaran pengetahuan,

2. metode, yang bertujuan mengantar manusia memperoleh pengetahuan, dan

3. sistem, yang bertujuan memperoleh realitas kebenaran pengetahuan itu sendiri.

B. Ruang Lingkup Epistemologi

M. Arifin merinci ruang lingkup epistemologi, meliputi hakekat, sumber dan validitas pengetahuan. Mudlor Achmad merinci menjadi enam aspek, yaitu hakikat, unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran pengetahuan. Bahkan, A.M Saefuddin menyebutkan, bahwa epistemologi mencakup pertanyaan yang harus dijawab, apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya, bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu, mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan

(3)

dua masalah pokok ; masalah sumber ilmu dan masalah benarnya ilmu.

Mengingat epistemologi mencakup aspek yang begitu luas, sampai Gallagher secara ekstrem menarik kesimpulan, bahwa epistemologi sama luasnya dengan filsafat. Usaha menyelidiki dan mengungkapkan kenyataan selalu seiring dengan usaha untuk menentukan apa yang diketahui dibidang tertentu.

Namun, penyederhanaan makna epistemologi itu berfungsi memudahkan pemahaman seseorang, terutama pada tahap pemula untuk mengenali sistematika filsafat, khususnya bidang epistemologi. Hanya saja, jika dia ingin mendalami dan menajamkan pemahaman epistemologi, tentunya tidak bisa hanya memegangi makna epistemologi sebatas metode pengetahuan, akan tetapi epistemologi dapat menyentuh pembahasan yang amat luas, yaitu komponen-komponen yang terkait langsung dengan “bangunan” pengetahuan.

C. Urgensi dan Manfaat Epistemologi

Secara umum dipahami bahwa epistemologi menjadi landasan nalar filsafat, untuk memberikan keteguhan dan kekukuhannya bahwa manusia dapat memperoleh kebenaran dan pengetahuan. Di bawah ini, dapat disebutkan beberapa nilai penting epistemologi, yaitu :

1. Epistemologi memberikan kepercayaan bahwa manusia mampu mencapai pengetahuan.

2. Epistemologi memberikan manusia keyakinan yang kuat akan pandangan dunia (world view) dan ideologi yang dianutnya.

3. Di dunia ini banyak aliran pemikiran yang berkembang dan terus disosialisasikan oleh para penganutnya.

(4)

4. Epistemologi mengukuhkan nilai dan kemampuan akal serta kebenaran dan kesahihan metodenya dalam mendapatkan pengetahuan yang benar.

D. Perbedaan dan Persamaan antara Epistemologi dan Filsafat ilmu

Sebelum melanjutkan bahasan tentang perbedaan dan persamaan antara Epistemologi dan Filsafat Ilmu, lebih dahulu kita ketahui apa itu filsafat ilmu

Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling berpengaruh antara filsafat dan ilmu.

Filsafat dan ilmu merupakan dua kata yang saling terkait baik secara substansial, maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, begitu pula sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat itu sendiri. Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran Bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris.

Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi yang secara spesifik mengakaji hakikat ilmu.

1. Perbedaan antara Epistemologi dan Ilmu Filsafat

Walaupun objek kajian keduanya sama-sama pengetahuan, filsafat pengetahuan (Epistemologi) mengkaji pengetahuan dalam arti seluas-

(5)

sesuatu yang bersifat khusus dan bersifat ilmiah untuk membedakannya dari pengetahuan sehari-hari.

Selain itu, filsafat pengetahuan (Epistemologi) juga membahas tentang batas, sumber, struktur dan keabsahan pengetahuan sedangkan filsafat ilmu membahas ciri keilmiahan suatu ilmu dengan cara kerja ilmiah.

Perbedaan yang lain, filsafat pengetahuan (Epistemologi) bertujuan untuk mencapai hakikat ilmu pengetahuan sedangkan filsafat ilmu hanya mencoba menerangkan gejala-gejala secara ilmiah.

2. Persamaan antara Epistemologi dan Ilmu Filsafat

Dalam hal ini keduanya memiliki persamaan yaitu sebagai objek kajian pengetahuan dimana keduanya sama sama memiliki algoritma untuk mencari tahu tentang suatu kebenaran dan pegetahuan.

E. Pendapat Para Tokoh Filsafat Mengenai Epistemologi

Pengertian Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.

Epistemologi menurut para ahli yaitu : 1. Abdul Munir Mulkan.

(6)

Segala macam bentuk aktivitas dan pemikiran manusia yang selalu mempertanyakan dari mana asal muasal ilmu pengetahuan itu diperoleh.

2. Mujamil Qomar.

Bagian ilmu filsafat yang secara khusus mempelajari dan menentukan arah dan kodrat pengetahuan.

3. Anton Bakker.

Cabang filsafat yang berurusan mengenai ruang lingkup serta hakikat pengetahuan.

4. Achmad Charris Zubair.

Suatu ilmu yang secara khusus mempelajari dan mempersoalkan

secara dalam mengenai apa itu pengetahuan, dari mana pengetahuan itu diperoleh serta bagaimana cara memperolehnya.

5. Jujun S. Suria Sumantri.

Arah berfikir manusia dalam menemukan dan memperoleh suatu ilmu pengetahuan degan menggunakan kemampuan rasio.

F. Kesimpulan:

1. Epistemologi adalah teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.

(7)

2. Epistemologi dengan filsafat ilmu memiliki perbedaan:

Filsafat pengetahuan (Epistemologi) bertujuan untuk mencapai hakikat ilmu pengetahuan sedangkan filsafat ilmu hanya mencoba menerangkan gejala- gejala secara ilmiah.

3. Epistemologi dengan filsafat ilmu memiliki persamaan:

Yaitu sebagai objek kajian pengetahuan dimana keduanya sama sama memiliki algoritma untuk mencari tahu tentang suatu kebenaran dan pegetahuan.

(8)

Daftar Pustaka

Akhyar Yusuf Lubis, Donny Gahral Adian, Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan Akhyar Yusuf Lubis, Epistemologi Fundasional

http://www.filsafatilmu.com/artikel/pengertian/pengertian-filsafat-ilmu

https://www.kompasiana.com/bramkusuma/550bc4938133114322b1e271/ilmu- filsafat-filsafat-ilmu-dan-filsafat-ilmu-pengetahuan-bedanya-dimana

Surajiyo, Ilmu Filsafat,(Jakarta : Bumi Aksara 2008), Hal 53.

Filsafat secara bahasa bisa diartikan “pecinta hikmah atau kebijaksanaan” [Nyong Eka Teguh Iman Santosa, Fenomena Pemikiran Islam, (Sidoarjo: UruAnna Books, 2015), hal. 47].

Jurnal : HUBUNGAN EPISTEMOLOGI DENGAN FILSAFAT ILMU, Nurul Hidayat

Referensi

Dokumen terkait

Organisasi yang ideal (POLITIK) SPESIFIKASI : 1.EPISTEMOLOGI (Filsafat pengetahuan) 2.ETIKA (Moral) 3.ESTETIKA (Seni) 4.METAFISIKA 5.POLITIK 6.FILSAFAT AGAMA 7.FILSAFAT

Pengertian Menurut Disiplin Hukum : cabang filsafat tingkah laku/ etika yang mengkaji “ hakikat ‟/ makna terdalam dari hukum  Obyek  Hukum... PENGERTIAN, KONSEP,

cabang utama filsafat ilmu meliputi ontologi, epistemologi & axiologi.,

Objek epistemologi ini menurut Jujun S.Suriasumatri berupa “segenap proses yang terlibat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan.” Proses

Kesalahan mendefinisikan epistemologi hanya terbatas pada cara atau upaya yang dilakukan dalam mencari hakikat kebenaran membuat makan dari kajian filsafat epistemologi tergeser..

Jadi dapat diartikan secara epistemologi ada dua tahap cara mendapatkan pengetahuan, yaitu secara teoritis, dengan mempergunakan semua pengetahuan ilmiah (ilmu)

Jika metode ilmiah sebagai hakikat epistemologi, maka menimbulkan pemahaman, bahwa di satu sisi terjadi kerancuan antara hakikat dan landasan dari epistemologi yang sama-sama

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang