FISIKA DALAM PERADABAN
ISLAM
PENDAHULUA
0 N
1 SEJARAH PERKEMBANGAN FISIKA PERADABAN ISLAM
0 2
0 3
TOKOH-TOKOH
ILMUAN ISLAM DAN
PENEMUANNYA
PENDAHULUA N
01
“
AKU TERUS-MENERUS MENCARI PENGETAHUAN DAN KEBENRAN,SUDAHMENJADI KEYAKINAN BAHWA UNTUK
MENDAPATKAN JALAN MENUJU CAHAYA DAN KEDEKATAN KEPADA ALLAH,TIDAK ADA CARA
YANG LEBIH BAIK DIBANDING MENCARI KEBENARAN DAN PENGETAHUAN”
—IBNU AL-HAYTHAM
Ilmu-ilmu alam mengalami berbagai kemajuan pada masa Zaman
Kejayaan Islam (dari sekitar pertengahan abad ke-8 hingga
pertengahan abad ke-13),
menambahkan sejumlah inovasi pada Penyebaran Karya-Karya Klasik Yunani
(seperti Aristoteles, Klaudius
Ptolemaeus, Euklides, Neoplatonisme ). Selama periode ini, teologi Islam
mendorong para pemikir untuk mencari ilmu pengetahuan. para pemikir dari periode ini termasuk Al- Farabi, Abu Bishr Matta, Ibnu Sina, al-
Hassan Ibnu al-Haitham, dan Ibnu Bajjah.
PENDAHULUA
N
Istilah sains dalam Islam,
sebenarnya berbeda dengan sains dalam pengertian Barat
modern saat ini, jika sains di Barat saat ini difahami sebagai
satu-satunya ilmu, dan agama di sisi lain sebagai keyakinan, maka dalam Islam ilmu bukan hanya sains dalam pengertian
Barat modern. sebab agama juga merupakan ilmu, artinya dalam Islam disiplin ilmu agama
merupakan sains
SEJARAH PERKEMBANGAN
FISIKA DI PERADABAN ISLAM
02
Awal kemunculan dan perkembangan sains di dunia Islam tidak dapat dipisahkan dari sejarah ekspansi Islam itu sendiri. Ekspansi
dakwah yang diistilahkan „pembukaan negeri-negeri‟ (futuh al- buldan) itu berlangsung pesat tak terbendung. Dalam proses interaksi tersebut, kaum Muslim pun terdorong untuk mempelajari
dan memahami tradisi intelektual negeri-negeri yang
ditaklukkannya. Ini dimulai dengan penerjemahan karya-karya ilmiah dari bahasa Yunani (Greek) dan Suryani (Syriac) ke dalam
bahasa Arab pada zaman pemerintahan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus, Syria.yang telah berhasil diterjemahkan,
meliputi berbagai bidang ilmu pengetahuan, dari kedokteran,
matematika, astronomi, fisika, hingga filsafat, astrologi dan alchemy.
Muncullah orang-orang seperti Abu Bakr al-Razi (Rhazes), Jabir ibn Hayyan (Geber), al-Khawarizmi (Algorithm), Ibn Sina (Avicenna) dan
masih banyak
sederetan nama besar lainnya.
Bidang fisika yang pertama adalah optik. Pada abad ketujuh, ilmuan
besar Ibnu Al-Haytham yang terkenal sebagai Al-Hazen menulis kitab Al-Manazhir yang
menjadi salah satu karya
terkemuka di bidang optik. Ibnu Al-Haytham menerapkan metode
eksperimental dengan
mempelajari beberapa fenomena cahaya dan melakukan riset
secara rinci.
Bidang fisika yang kedua adalah masalah
pergerakan. Dalam
bidang, ini ilmuan Islam yang terkenal adalah Ibnu Sina. Ia
mengemukakan gagasan perkembangan doktrin baru mengenai inklinasi dan juga gagasan
tentang pentingnya momentum. Terdapat juga fisikawan muslim lain yang cenderung mempelajari gerak
proyeksi menurut aturan kuantitatif dan
menerapkan rumus matematika untuk mempelajari gerak.
TOKOH-TOKOH ILMUAN ISLAM DAN PENEMUANNYA
03
1. Jabir Ibn Haiyan
Jabir Ibn Haiyan adalah alkemis Geber dari Abad Pertengahan, umumnya dikenal sebagai bapak kimia. Abu Musa Jabir Ibn Hayyan, kadang-kadang disebut al-Harrani dan al-Sufi, adalah putra apoteker (Attar).
Tanggal pasti kelahirannya adalah subyek dari beberapa diskusi, tetapi ditetapkan bahwa ia berlatih kedokteran dan alkimia di Kufah sekitar 776 M. Ia dilaporkan telah belajar di bawah Imam Ja'far Sadiq dan pangeran Umayyah Khalid Ibn Yazid. Pada hari-hari awalnya, ia berlatih kedokteran dan berada di bawah perlindungan Wazir Barmaki selama Kekhalifahan Abbasiyah Haroon al- Rashid dan meninggal pada tahun 803 M.
2.Abu Abdullah
Mohammad Ibn Musa al- Khawarizmi
Abu Abdullah Mohammad Ibn Musa al- Khawarizmi lahir di Khawarizm (Kheva), selatan laut Aral. Sangat sedikit yang diketahui tentang kehidupan awalnya, kecuali fakta bahwa orang tuanya telah bermigrasi ke suatu tempat di selatan Baghdad. Tanggal pasti kelahiran dan kematiannya juga tidak diketahui, tetapi ditetapkan bahwa ia berkembang di bawah Al-Mamun di Baghdad melalui tahun 813-833 dan kemungkinan meninggal sekitar tahun 840 M. Al- Khawarizmi adalah seorang matematikawan, astronom dan ahli geografi. Dia mungkin salah satu matematikawan terbesar yang pernah hidup, karena pada kenyataannya, dia adalah pendiri beberapa cabang dan konsep dasar matematika.
3.Abu Yousuf Yaqub Ibn Ishaq al- Kindi
Abu Yousuf Yaqub Ibn Ishaq al- Kindi lahir di Kufah sekitar tahun 800 M. Ayahnya adalah pejabat Haroon al- Rashid. Al-Kindi adalah kontemporer al- Mamun, al-Mu'tasim dan al-Mutawakkil dan berkembang sebagian besar di Baghdad. Al-Kindi menulis banyak karya tentang aritmatika dan geometri, termasuk tentang angka India, keselarasan angka, garis dan perkalian dengan angka, jumlah relatif, mengukur proporsi dan waktu, dan prosedur numerik dan pembatalan.
4.Abu Hanifa al-Dinawari
Abu Hanifa al-Dinawari
(wafat pada 895 M) tinggal di Andalusia, dan
meruapakan muslim
Spanyol. Karyanya telah diketahui oleh sarjana Jerman: Silberberg dalam tesis di Breslau pada
tahun 1908, yang berisi deskripsi sekitar 400 tanaman.