Instrumens
Failure Mode and Effect Analysis
Pedoman Nasional RCA
dan FMEA
Herkutanto
Perspektif Sejarah
– Hingga saat ini, pencegahan kesalahan medis belum menjadi fokus utama bidang kedokteran
– Sebagian besar sistem Pelayanan
kesehatan tidak di disain utk mencegah atau mengatasi “error”
– Redesain Proses dgn Analisa Proaktif
(FMEA ) 5
6
Risk management process overview
(Risk Register Development Process)
K OM U N IK A SI D A N K ON SU L T A SI M ON IT O R D A N R EVI EW
TEGAKKAN KONTEKS
IDENTIFIKASI RISIKO
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
KELOLA RISIKO
A S E SME N R IS IK O
RISK REGISTER
ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
Pengelolaan risiko
-Tetapkan alternatif / pilihan -analisa untung rugi -pilih tindakan yeng paling sesuai -perencanaan tindakan & implementasi
Evaluasi risiko
-Bandingkan tingkat risiko dg ktriteria
-analisa untung rugi
-Risiko diterima atau tidak
Analisa risiko
-Dampak & probabilitas -siapa yang terlibat
-Tingkat risiko
-Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan
IDENTIFIKASI RISIKO :
-Apa yang bisa terjadi
-Bagaimanakejadiannya
-Mengapa halitu bisa terjadi -Kapan halitu bisa terjadi -Dimana halitu bisa terjadi
-Siapa yangbisa tertimpa kejadian tersebut
MEMBANGUN KONTEKS :
-FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN YANG MENGHAMBAT - TENTUKAN TUJUAN DAN SASARAN
- STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO
MONITOR AUDIT REVIEW
Risiko diterima
Risiko Tdk diterima
KOMUNIKASI DAN
KONSULTASI
Risk Assessment Tools
Risk Matrix Grading
Root Cause Analysis
Failure Mode and Effect Analysis
Risk Register
RS harus punya Standar yg berisi Program Risk Assessment tahunan Risk Register
Risk Register :
1. Risiko yg teridentifikasi dlm 1 thn
2. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan komplain, investigasi eksternal & internal, exernal
assessments dan Akreditasi
3. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual
(menggunakan RCA & FMEA)
Laporan Kronologis
Kooooooo oooooo
Rapat Kasus
Ronde / Morning Report
Audit Medis
Rencana Strategis Manajemen Risiko
Terintegrasi
Identifikasi
risiko Analisis
risiko
Penatalaksanaan
risiko Evaluasi &
Prioritas risiko
MANAJEMEN RISIKO
SITUASI SAAT INI ?
Rumah Sakit ………..
KEBIJAKAN dan STRATEGI TENTANG
MANAJEMEN RISIKO TAHUN ………...
Disahkan oleh : ………
Tanggal : ………
Review Tanggal : ………
CONTOH...
1. Asesmen Risiko:
a. Area Asesmen :
Area asesnmen risiko mencakup : - UNIT BEDAH
- UNIT FARMASI - UNIT RADIOLOGI - UNIT KEPERAWATAN - UNIT LABORATORIUM
DST.
Untuk tahun ….. Lebih diprioritaskan : ……
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO
b. Identifikasi Risiko :
- Proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi
- Instrumen identifikasi : a. Laporan insiden
b. Komplain dan litigasi c. Risk profiling
d. Survei
- Peran staf
c. Analisis risiko :
- risk grading matrix
- root cause analysis ( RCA )
- failure modes and effects analysis ( FMEA ) d. Penilaian Risiko :
- Risk ranking - prioritas risiko
- cost benefit analysis 2. Penanganan Risiko :
- Pengendalian risiko
- pembiayaan risiko
Levels of maturity with respect to a safety culture
A. Why waste our
time on safety?
B. We do something
when we have an incident
C. We have systems in
place to manage all
identified risks
D. We are always on the alert for
risks that might emerge
E. Risk management is an integral
part of everything that we do
PATHOLOGICAL REACTIVE BUREAUCRATIC PROACTIVE GENERATIVE
Manchester Patient Safety Framework (MaPSaF)…. help healthcare teams and
organisations reflect on their progress in developing a mature safety culture.
FINANSIAL
-Alokasi sumber daya
-Manajemen anggaran dan sumber daya -Proses2 manajemen risiko
-Instruksi2 bendahara -Manajemen kontrak -Kegagalan2 fiduciary
OPRASIONAL
-Pelayanan dan tindakan klinis -Kegagalan proses klinis dan manajemen
-Kegagalan peralatan dan prasarana -Peraturan, kebijakan dan standar -Manajemen tenaga kerja
-Pelatihan dan edukasi
POLITIS
-Hubungan2 Pemerintah Pusat-Daerah -Budaya rumah sakit
-Legislasi dan regulasi Pusat-Daerah -Harapan2 komunitas, politis dan media
LEGAL -Komplain2
-Tugas pelayanan
-Tanggung jawab legal dan regulasi -Tanggung jawab medico-legal
-Tanggung jawab Anggaran Dasar
-Hukum Kesehatan & Keamanan Tempat Kerja
RISIKO KORPORASI RISIKO KLINIS
Dimensi Risiko di Pelayanan Kesehatan
ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
Risiko di Rumah Sakit
• Risiko Klinis :
Semua isu yang dapat berdampak terhadap
pencapaian pelayanan pasien yang bermutu, aman dan efektif.
• Risiko Nonklinis / Corporate Risk :
Semua isu yang dapat dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari RS sebagai korporasi
• Hospital Risk Management :
Clinical and administrative activities undertaken to identify, evaluate, and reduce the risk injury to
patients, staff, and visitors, and the risk of loss to the
organization itself.
SUMBER
HERKUTANTO
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI RS dalam SNARS
1. Direktur /Kepala bidang / Unit dan departemen wajib mendorong pelaksanaan program PMKP 2. Pelaksanaan Budaya mutu dan keselamatan
(Quality safety culture)
3. Proaktif melakukan identifikasi dan menurunkan variasi
4. Menggunakan data agar fokus kepada prioritas isu
5. Berupaya menujukan perbaikan yg
berkelanjutan
FOKUS AREA STD PMKP
1.Pengelolaan Kegiatan PMKP
2.Pemilihan , pengumpulan, analisis dan validasi data indikator mutu
3.Pelaporan dan analisis IKP
4.Pencapaian dan mempertahankan perbaikan
5.Manajemen risiko
a) Kematian yang tidak diduga, termasuk, dan tidak tidak terbatas hanya
> Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit pasien atau kondisi pasien (contoh, kematian setelah infeksi
pascaoperasi atau emboli paru-paru);
> kematian bayi aterm;
> bunuh diri.
b) Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait dengan penyakit pasien atau kondisi pasien;
c) Operasi salah tempat, salah prosedur, dan salah pasien;
d) Terjangkit penyakit kronik atau penyakit fatal akibat transfusi darah atau produk darah atau transplantasi organ atau jaringan ;
e) Penculikan anak termasuk bayi atau anak termasuk bayi dikirim ke rumah bukan rumah orangtuanya;
f) Perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan (berakibat kematian atau kehilangan fungsi secara permanen), atau
pembunuhan(yang disengaja) atas pasien, anggota staf, dokter, mahasiswa kedokteran siswa latihan, serta pengunjung atau
vendor/pihak ketiga ketika berada dalam lingkungan rumah sakit. (lihat juga KKS 8.2)
PMKP 9.1 SENTINEL
PMKP 12 MAKSUD DAN TUJUAN
Kategori Risiko :
1. Strategis ( terkait dengantujuan organisasi )
2. Operasional ( rencanan pengembangan untuk mencapai tujuan organisasi
3. Keuangan ( menjaga aset )
4. Kepatuhan ( Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan ) 5. Reputasi ( image yg dirasakanmasyarakat )
Pendekatan Proaktif utk Manj Risiko
1. Identifikasi risiko 2. Prioritas risiko 3. Pelaporan risiko 4. Manajemen risiko 5. Investigasi KTD
6. Manjemen terkait tuntutan (Klaim )
Elemen Penilaian PMKP 12
1. Rumah sakit mempunyai program manajemen risiko rumah sakit yang meliputi butir 1) sampai dengan 6) yang ada pada maksud dan tujuan. (R) REGULASI
2. Rumah sakit mempunyai daftar risiko di tingkat rumah sakit yang sekurang- kurangnya meliputi risiko yang ada di butir a) sampai f) yang ada pada maksud dan tujuan. (D,W) ANALISIS
3. Rumah sakit telah membuat strategi untuk mengurangi risiko yang ada di butir a) sampai dengan f). (D,W) PDCA
4. Ada bukti rumah sakit telah melakukan failure mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan) setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan (D,W) FMEA
5. Rumah sakit telah melaksanakan tindak lanjut hasil analisis modus dampak kegagalan. (FMEA). (D,W) Redisgn
Analisis Risiko
24
Analisa Moda dan Efek Kegagalan (FMEA)
– FMEA adalah alat brainstorming kelompok dan metode perbaikan kinerja dgn
mengidentifikasi dan mencegah Potensi Kegagalan sebelum terjadi. Hal tersebut didesain utk meningkatkan keselamatan pasien
– FMEA mengidentifikasi potensi kegagalan dalam proses (Proses Proaktif).
– FMEA tidak memperbaiki kegagalan.
25
Apa yang akan FMEA berikan?
– FMEA bisa dilkukan pada :
• Proses yg telah dilakukan saat ini
• Proses yang belum dilakukan atau Baru akan dilakukan mis:
• Implementasi Elektronik rekam Medis
• Pembelian Alat Baru
• Redisain Ruangan, kamar operasi dll
– Daftar Prioritas membantu peningkatan
fokus pada masalah yang paling mendesak.
– Terbaik untuk analisis sistem bukan insiden
26
JCI Hospital Std QPS.10
– Program berkelanjutan untuk
mengidentifikasi dan mengurangi efek samping tak terduga dan risiko
keselamatan pasien dan staf didefinisikan dan diimplementasikan .
– Mengidentifikasi proses beresiko tinggi – Prioritaskan resiko per-tahun
– Pengurangan risiko proaktif setiap tahunnya
– Disain ulang, berdasarkan aktifitas
PERBEDAAN FMEA & RCA
FMEA RCA
• Proaktif
– Proses spesifik
• Reaktif
– Kejadian spesifik
• Diagram alur proses • Diagram kronologis
• “Apa yang bisa terjadi?” • “Apa yang telah terjadi?”
• Fokus pada potensi
kegagalan proses suatu sistem
• Fokus pada kegagalan sistem
• Mencegah kegagalan
sebelum terjadi • Mencegah kegagalan
muncul kembali
Definisi: Bagaimana kegagalan ini bisa
berdampak pada pelanggan kita?
Moda Kegagalan, Efek, dan Penyebab
28
Efek Potensial dari Kegagalan Moda Kegagalan
Definisi: Apa yang kita amati yang
menunjukkan bahwa kegagalan bisa terjadi
Penyebab Potensial dari Kegagalan Definisi: Unsur yang
menimbulkan/
memungkinkan kegagalan
Perbaik an
Ledakan T erlam bat
Lampu peringatan tak berfungsiKatup bensin hilang Bahan bakar habis
Penyumbatan penyaring udara menyebabkan mesin mogok
Saluran bensin yang kotor mengakibatkan mesin tersedak
Mengganti bahan bakar dengan diesel
Dan lain-lain...
Lampu peringatan tak berfungsi
29
Sebuah Kegagalan?
30
Kegagalan menara Pisa
Moda Kegagalan:
Efek:
•Bangunan didirikan diatas tanah yang kondisinya tidak mendukung.
•Bangunan condong ke satu sisi.
•Pengunjung harus berhati-hati ketika menaiki tangga.
•Bangunan tidak aman.
•Bangunan harus diperkuat.
•Harus merekrut banyak staff untuk mengakomodasi
bertambahnya pengunjung .
31
Analisis Akar Masalah v. FMEA
FMEA adalah bagian awal dari
peningkatan proses
RCA menguji mengapa kegagalan tertentu terjadi
FMEA juga dapat
digunakan untuk
memperbaiki
sistem yang
sudah ada
© Copyright, Joint Commission International
Proses FMEA
1. Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim 2. Gambarkan Alur Proses
3. Identifikas Modus Kegagalan & Dampaknya (Hazard
Analysis)
4. Identifikas Prioritas Modus Kegagalan
5. Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan 6. Disain ulang Proses
7. Analisis dan Test Proses Baru
8. Implementasi dan Monitor Proses Baru LANGKAH-LANGKAH
ANALISIS MODUS KEGAGALAN & DAMPAKNYA
33
HERKUTANTO
Output setiap langkah
LANGKAH OUTPUT
1 Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim Topik dan Tim
2 Gambarkan Alur Proses Alur Proses tergambar 3 Identifikasi Modus Kegagalan &
Dampaknya
Modus Kegagalan &
Dampaknya
4 Tetapkan Prioritas Modus Kegagalan Daftar Prioritas Modus Kegagalan
5 Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan
Akar Penyebab Modus Kegagalan
6 Disain ulang Proses Proses Baru
7 Analisis dan Uji Coba Proses Baru Hasil Uji COba
8 Implementasi dan Monitor Proses Baru Penerapan Proses Baru
34
HERKUTANTO
1
35
LANGKAH 1 Tetapkan Topik
FMEA dan Bentuk Tim
2 Gambarkan Alur Proses
3 Identifikasi Modus Kegagalan &
Dampaknya
4 Tetapkan Prioritas Modus Kegagalan 5 Identifikasi Akar
Penyebab Modus Kegagalan
6 Disain ulang Proses
7 Analisis dan Uji Coba Proses Baru
8 Implementasi dan Monitor Proses Baru
HERKUTANTO
TUJUAN & HASIL
Terpilihnya Topik FMEA
Terpilihnya TIM Pelaksana untuk topik tersebut
Daftar Tim
36
HERKUTANTO
PEMILIHAN TOPIK FMEA
Proses spesifik di rumah sakit:
Highrisk
Highvolume
highcost
Didasarkan pada data incident report keselamatan pasien
Data rutin keselamatan pasien
Sentinel event
KTD
37
HERKUTANTO
TUJUAN PEMILIHAN TOPIK
Fokus pada proses spesifik yang dianggap prioritas (hospital specific)
Melakukan tindakan korektif pada proses melalui redesign proses
Contoh:
Proses pelayanan Transfusi darah
Proses pemberian obat kepada pasien
Risiko jatuh
Risiko peralatan
Gizi dan pengendalian infeksi
Risiko sebagai akibat kondisi yg sdh lama berlangsung 38
HERKUTANTO
39
Tahap 1: Memilih sebuah proses – Proses beresiko tinggi (Proses Baru, Proses yg sdg berjalan, proses dalam Klinis dan proses non klinis )
– Redisain Proses
– High Risk process FMEA Low Risk Process
• Variable input
• Complex
• Non standarized
• Tightly Couple
• Dependent on human intervention
• Time constraints
• Hierarchical culture
• Decreasing variablelity
• Simplify
• Standardizing
• Loosen coupling of process
• Use technology
• Optimise redundancy
• Build in fail safe mechanism
• Documentation
• Establising a culture of team work
Proses beresiko tinggi Resiko rendah
40
LANGKAH 1 A : PILIH PROSES YANG BERISIKO TINGGI Pilih Proses berisiko tinggi yang akan dianalisa.
Judul Proses :
__________________________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
LANGKAH 1 B : BENTUK TIM
Ketua : ____________________________________________________________
Anggota 1. _______________ 4. ________________________________________
2. _______________ 5.
________________________________________
3. _______________ 6.
________________________________________
Notulen? _________________________________________
Apakah semua Unit yang terkait dalam Proses sudah terwakili ? YA / TIDAK
Tanggal dimulai ____________________ Tanggal selesai ___________________
HERKUTANTO41
TIME LINE AND TEAM ACTIVITIES
Premeeting Identify Topic and notivy the team (Step 1 & 2)
1
stteam meeting Diagram the process, identify subprocess, verify the scope
2rd team meeting Visit the worksite to observe the process, verify that all process &
subprocess steps are correct (Step 3)
3 rd team meeting Brainstorming failure modes, assign individual team members to consult with process users (Step 3)
4rd team meeting Identify failure modes causes, assign individual team members to consult with process users for additional input (Step 3)
5
thteam meeting Transfer FM & Causes to the HFMEA Worksheet (Step3). Begin the hazard analysis (Step 4)
Identify corrective actios and assign follow up responsibilities (Step 5) 6
th,7
th, 8
th….η team
meeting plus 1
Assign team members to follow up individual charged with taking corrective action
η team meeting plus 2 Refine corrective actions based on feedback η team meeting plus 3 Test the proposed changes
η team meeting plus 4 Meet with Top Management to obtain approval for all actions Postteam meeting The advisor or his/ her designee follow up until all actions are
completed
HERKUTANTO
42
Tahap 1 B : Membentuk sebuah Tim
– 5 hingga 9 anggota
– Expertise FMEA (bertindak sebagai fasilitator) – Pimpinan RS yang berwenang untuk membuat
keputusan
– Expert / memiliki pengetahuan ttg proses yg akan dianalisi dalam pengujian proses
– Sedikitnya satu orang yang tidak familiar dengan proses yang akan diuji
– Mewakili Bidang yg akan dianalisis
– Tim anda harus memiliki:
– Dukungan kepemimpinan – Individu yang dihormati – Kejujuran
– Kreativitas
2
43
LANGKAH 1 Tetapkan Topik
FMEA dan Bentuk Tim
2 Gambarkan Alur Proses
3 Identifikasi Modus Kegagalan &
Dampaknya
4 Tetapkan Prioritas Modus Kegagalan 5 Identifikasi Akar
Penyebab Modus Kegagalan
6 Disain ulang Proses
7 Analisis dan Uji Coba Proses Baru
8 Implementasi dan Monitor Proses Baru
HERKUTANTO
TUJUAN & HASIL
Tergambarnya alur / langkah2 PROSES dan
SUBPROSES pelayanan yang dipilih dalam suatu bagan yang jelas
LEMBAR ALUR PROSES dan SUBPROSES PELAYANAN
44
HERKUTANTO
45
Tahap 3: Merancang Proses ,buat alur proses & brainstorming modus
kegagalan
– Menggunakan banyak cara untuk merancang proses atau sub proses apapun buat diagramnya dgn cara :
– Pemetaan Arus Nilai – Alur grafik
– Atau buat flow chart utk diagram proses ( Bila Proses Baru bgm seharusnya , Proses lama bagaimana saat ini .
– Melibatkan perwakilan dari semua orang yang terlibat dalam proses
– Mengalokasikan banyak waktu untuk tahapan ini
46
Contoh Peta Arus Nilai
Pabrik Cola
Cola dibongkar di Pusat Pertemuan
Dibawa ke ruang pertemuan
Menunggu program
dimulai Cola dibawa
ke ruang penyimpanan
Pelanggan
Menunggu Cola dipesan Cola
didinginkan
Cola diletakkan
diatas es
120 menit 30 menit
30 menit
17,280 menit
30 menit
120 menit 60 menit
Pertambahan Nilai
Tanpa Nilai
47
Alur Grafik
Dokter memeriksa pasien
Dokter menulis pesanan obat
Pesanan obat ditarik dari kartu
Pesanan dicatat di Administrasi Rekam Medis (ARM)
Permintaan obat dibawa ke Apotik
Obat diantar ke unit
Bagaimana proses membawa obat-obatan ke unit?
• Lima sampai delapan tahap
• Menempati level atas
• Sebisa mungkin berada dalam satu garis.
• Hindari pemisahan
"Jika X, maka Y"
• Setiap tahap
menggambarkan
sesuatu yang sedang
dilakukan.
Contoh 1
“pemesanan obat”
ALUR UTAMA PROSES
SUB-PROSES
Contoh kasus 2
“Pemberian obat di rawat jalan
oleh dokter “
Langkah 2 Gambarkan Alur Proses
1 2 3 4 5 Dokter mengegakkan
diagnosis
Dokter menetapkan
terapi Penulisan Resep Penyerahan resep ke Farmasi
Pelayanan Obat di Farmasi
SUBPROSES :
A. Anamnese a. Menulis di satatus RM
a. Perawat menulis permintaan obat pada kitir obat
a. Perawat menyerahkan resep ke keluarga pasien (jika pasien tunai)
a. Skrining resep.
b. Checking 1
B. Pemeriksaan Fisik b. Pemilihan obat b. Dokter menulis obat pada kertas resep
b. Perawat menyerahkan resep ke pembantu perawat untuk mengantar ke farmasi (bila pasien tanggungan
asuransi/perusahaan/via RS)
c. Penyiapan.
d. Labeling
c. Pemeriksaan Penunjang c. Pemilihan cara pemberian obat
c. Pemberian identitas pasien pada kertas resep
c. Menyerahkan ke petugas
farmasi e. Penyerahan / pengiriman obat
d. Menentukan dosis obat d. Perawat menulis jumlah
obat pada status RM. f. recheck resep
e. Menentukan frekuensi
Pemberian obat g. Berhitung
f. Pemberian terapi melalui
telefon pada perawat. h. Mutasi
g. Pesan pada perawat yang
mengantar visite. i. Posisi
Contoh FMEA
Seberapa sering penyebab terjadi?
10 = Sangat sering
1 = Sangat jarang
Kejadian
Langka Umum
10 5 1
PROBABILITY : LIKELIHOOD / FREQUENCY
Level DESKRIPSI
1 Very low
0–5% – extremely unlikely or virtually impossible HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
>5 thn/x 2
Low
6–20% – low but not impossible
JARANG TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN TERJADI 2-5 thn/x
3 Medium
21–50% – fairly likely to occur
MUNGKIN TERJADI / BISA TERJADI 1-2 thn/x
4 High
51–80% – more likely to occur than not SANGAT MUNGKIN
Bebrp x /thn 5
Very high
81–100% – almost certainly will occur
HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
Tiap mgg /bln
Tentukan keparahan efek pada pasien
10 = Tertinggi (kematian)
1 = Pasien tidak peduli (bukan berarti pasien senang)
Keparahan
10 5 1
4
SKOR DAMPAK
1 2 3 4 5
INSGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR CATASTROPHIC
CIDERA PASIEN
Tidak ada cedera
Dapat diatasi dengan
pertolongan pertama
Berkurangnya fungsi motorik / sensorik
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
Cedera luas
Kehilangan fungsi utama permanent
Kematian
PELAYANAN/
OPERASIO NAL
TERHENTI LEBIH DARI 1 JAM
TERHENTI LEBIH DARI 8 JAM
TERHENTI LEBIH DARI 1 HARI
TERHENTI LEBIH DARI 1 MINGGU
TERHENTI PERMANEN
BIAYA / KEUANGAN
KERUGIAN KECIL KERUGIAN LEBIH DARI 0,1%
ANGGARAN
KERUGIAN LEBIH DARI 0,25 % ANGGARAN
KERUGIAN LEBIH DARI 0,5%
ANGGARAN
KERUGIAN LEBIH DARI 1%
ANGGARAN
PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL - WAKTU SINGKAT
- MEDIA LOKAL - WAKTU LAMA
MEDIA NASIONAL KURANG DARI 3 HARI
MEDIA NASIONAL LEBIH DARI 3 HARI
REPUTASI RUMOR DAMPAK KECIL
THD MORIL KARYAWAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
DAMPAK
BERMAKNA THD MORIL KARYAWAN DAN
KEPERCAYAAN MASYARAKAT
DAMPAK SERIUS THD MORIL KARYAWAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
MENJADI MASALAH
BERAT BAGI PR
Berapa besar kemungkinan kita mendeteksi masalah sebelum itu memberi efek pada pasien ?
10 = Tidak mungkin
1 = Pasti
Pendeteksian
5 1
Mungkin Tidak mungkin
10
62
Tahap 6 : Mendisain ulang kontrol
proses/disain ( Rekomendasi /Action ) – Brainstorm tindakan yang bisa
mengatasi moda kegagalan
dengan Angka Prioritas Risiko (APR) tertinggi
Eliminasi risiko jika memungkinkan
Minimimalkan/mitigasi risiko jika tidak bisa dieliminasi
Cari peluang untuk “bukti kegagalan”
63
Bagaimana kita dapat Mengurangi Risiko?
– Satu cara untuk mengurangi risiko adalah mengurangi Angka Prioritas Risiko
Bisakah saya buat kegagalan ini kurang parah?
Bisakah saya buat kegagalan ini tidak sering terjadi?
Bisakah saya buat kegagalan ini
mudah dideteksi?
64
Tahap 7 : Analisa dan Uji Proses Baru
Setelah proses yang baru dikembangkan, lakukan FMEA lainnya, periksa risiko-risiko potensial.
Untuk moda kegagalan dengan
APR tinggi, cari cara tambahan
untuk mengeliminasi atau
memitigasi risiko.
65
Tahap 8 : Melakukan dan Memantau Proses Baru
Ulangi beberapa kali, sesudah
eliminasi masing-masing Moda
Kegagalan
• Standar Akreditasi menekankan Manajemen Risiko dan Quality Improvement saling berkaitan
• Standar Akreditasi menggambarkan adanya 2 sistem pokok
dalam pengelolaan RS yaitu Sistem Pelayanan Klinis dan Sistem Manajemen didampingi Sistem Komunikasi & Informasi
• Manajemen Risiko RS merupakan payung safety bagi sistem
• tsb. Manajemen Risiko RS berakar pada Enterprise Risk Management
• Dengan penerapan Manajemen Risiko RS maka RS, Pasien, Staf, Fasilitas, Lingkungan, Anggaran menjadi lebih aman
• Implementasi di Rumah Sakit dimulai dengan menyusun
dokumen “KEBIJAKAN dan STRATEGI TENTANG MANAJEMEN RISIKO”
• Salah satu Tools “ FMEA “
Kesimpulan
KARS Dr.Nico Lumenta
Herkutanto