Bapak Andi Makbul Syamsuri, ST., MT., IPM selaku Ketua Program Studi Teknik Pengairan, Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar. Amir Zainuddin, ST., MT., IPM selaku Sekretaris Program Studi Teknik Pengairan, Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar.
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Batasan Masalah
- Sistematika Penulisan
Bagaimana hubungan efisiensi masing-masing ketebalan media filter dan waktu filtrasi dalam kaitannya dengan pengolahan limbah rumah tangga (grey water). Untuk menganalisis pengaruh ketebalan media terhadap pengolahan limbah rumah tangga (grey water) menggunakan sand filter.
Sand Filter
Jenis-Jenis Sand Filter
- Filter Pasir Cepat
- Filter Pasir Lambat
Filter pasir lambat merupakan filter yang memiliki laju filtrasi lambat sekitar 0,1-0,4 m/jam. Filter pasir lambat sering digunakan untuk mengolah air dengan kekeruhan air baku di bawah 50 NTU.
Dimensi Bak Filter
6 Deterjen Cuci/keringkan lapisan atas dan ganti dengan pasir baru. panjang, lebar atau diameter) dapat ditentukan. Ketinggian tangki filter ditentukan oleh tinggi total material di dalam tangki, termasuk underdrain, media penyangga, media filter dan air di atas media, ditambah tinggi pelindung (free board).
Pengertian filtrasi
Hal ini dikarenakan semakin tinggi media filter maka semakin banyak ruang kosong antar partikel, sehingga semakin banyak partikel yang terperangkap dalam media filter dan penyingkirannya akan semakin baik.
Media Filtrasi
- Zeolith
- Pasir
- Ijuk atau sekat
Media penyaring atau ayakan digunakan karena merupakan alat penyaring atau penyaring yang memisahkan campuran padatan cair dari media berpori atau bahan berpori lainnya untuk memisahkan padatan tersuspensi yang paling halus sebanyak-banyaknya. Hasil penyaringan suatu media filter diplot dalam kurva distribusi akumulasi untuk mencari ukuran efektif dan keseragaman media yang diinginkan (dinyatakan sebagai koefisien keseragaman).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Effisiensi Filtrasi
- Debit Filtrasi
- Konsentrasi Kekeruhan
- Temperatur
- Kedalaman media, Ukuran, dan Material
- Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan
Laju aliran yang terlalu tinggi ketika melewati rongga antar butiran menyebabkan partikel yang terlalu halus untuk disaring dapat keluar. Jika konsentrasi kekeruhan terlalu tinggi sebaiknya dilakukan pengolahan terlebih dahulu seperti proses koagulasi-flokulasi dan sedimentasi. Media yang terlalu padat biasanya mempunyai kapasitas filter yang sangat tinggi namun memerlukan waktu alir yang lama.
Sebaliknya media yang terlalu tipis dapat mempunyai daya filter yang rendah selain waktu alir yang pendek. Media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menyebabkan perbedaan ukuran rongga antar butiran. Lubang pori yang terlalu besar akan meningkatkan laju filtrasi dan juga menyebabkan partikel halus lolos untuk tersaring.
Sebaliknya pori-pori yang terlalu halus akan meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan penyumbatan (penyumbatan pori-pori oleh partikel halus yang tersuspensi) terlalu cepat. Adanya ketinggian air yang cukup tinggi diatas media akan meningkatkan kekuatan tekanan air untuk masuk ke dalam pori-pori.
Media Filter dan Distribusi Media
Ketinggian air di atas media akan naik jika lubang pori-pori tersumbat (terjadi penyumbatan) pada saat filter kotor. Pada sistem ini, filtrasi SS terjadi pada lapisan paling atas, sehingga dianggap kurang efektif karena seringnya dicuci. Filter media ganda sering digunakan sebagai filter dengan media pasir silika di lapisan bawah dan antarsite di lapisan atas.
Kriteria nilai ukuran efektif dan keseragaman media untuk beberapa jenis dan media filter dapat dilihat pada Tabel 3 diatas.
Permeabiltas Tanah Dan Prinsip Kerja Sand Filter
- Limbah Domestik ( Grey water )
Kisaran nilai K untuk berbagai jenis tanah atau formasi geologi menurut Bouwer, 1978 dapat dilihat pada tabel berikut. Dalam menghitung perpindahan air melalui tanah pada kondisi jenuh dikenal hukum yaitu hukum Darcy yang juga sering digunakan dalam menghitung permeabilitas. Hukum Darcy menunjukkan bahwa kecepatan aliran air (J) berbanding lurus dengan gradien hidrolik (i), konduktivitas hidrolik (K) adalah suatu konstanta yang menegaskan hubungan proporsional antara kecepatan aliran dan gradien hidrolik.
Sistem katup pengatur, berfungsi untuk mengatur laju aliran pada saat melewati media filtrasi, dan juga mengatur ketinggian air pada tandon air. Air limbah domestik, menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, disebutkan pada pasal 1 ayat 1 bahwa air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari kegiatan usaha dan/atau pemukiman (properti). . Air limbah domestik (Domestic Wastes Water), menurut Notoatmodjo dalam Angreni 2009, adalah limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Air limbah pada umumnya terdiri dari tinja (feses dan urin), air cucian dapur dan kamar mandi, dan sebagian besar berasal dari bahan organik. bahan-bahan.
Air dikatakan tercemar bila ada penambahan makhluk hidup, energi, atau komponen lain, baik disengaja maupun tidak, ke dalam air, baik oleh manusia maupun proses alam, sehingga menyebabkan mutu air tersebut menurun hingga mencapai tingkat yang setara dengan air. air yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Sumber Air Limbah
Air limbah industri, yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang digunakan oleh masing-masing industri. Air Limbah Perkotaan, yaitu air limbah yang berasal dari perkotaan, perdagangan, hotel, restoran, tempat umum, tempat ibadah, dan lain-lain.
Secara umum kandungan zat pada air limbah jenis ini sama dengan air limbah domestik.
Karakteristik air limbah
- Karakteristik Fisik
- Karakteristik Kimiawi
- Karakteristik Bakteriologis
Kekeruhan disebabkan oleh padatan tersuspensi, baik organik maupun anorganik, dan menunjukkan sifat optik air yang akan membatasi cahaya yang masuk ke dalam air. Padatan tersuspensi total atau total padatan tersuspensi (TSS) adalah jumlah berat dalam mg/l lumpur kering dalam air limbah setelah disaring dengan membran 0,45 mikron. BOD (Biological Oxygen Demand) atau kebutuhan oksigen biologis adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di lingkungan air untuk menguraikan atau menguraikan atau mengoksidasi sampah organik yang terdapat di dalam air.
Selain itu, oksigen juga diperlukan untuk oksidasi bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. COD merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan dalam air untuk proses reaksi kimia menguraikan unsur-unsur pencemar yang ada. Karakteristik biologis digunakan untuk mengukur kualitas air, terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih.
Pengolahan air limbah secara biologis dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang melibatkan aktivitas mikroorganisme dalam air untuk mengubah senyawa kimia dalam air menjadi bentuk atau senyawa lain. Mikroorganisme mengonsumsi bahan organik untuk membuat biomassa sel baru dan zat organik serta memanfaatkan energi yang dihasilkan dari reaksi oksidasi untuk metabolismenya.
Standar Baku Mutu Limbah Cair Domestik
Sumber : Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah Untuk Pengolahan Grey Water Menggunakan Teknologi Lahan Basah Buatan Aliran Bawah Permukaan di Rusunawa Grudo Surabaya. Pemanfaatan unit slow sand filter, ozon generator dan rapid sand filter untuk meningkatkan kualitas air sumur dangkal pada air minum dengan parameter kekeruhan, Fe dan Mn.
Penelitian ini dilakukan dengan merancang alat penjernihan air menggunakan teknologi slow sand filter dan menguji efektivitas alat tersebut. Kemampuan filtrasi hulu Pengolahan filtrasi hulu menggunakan media zeolit dan karbon aktif untuk menurunkan kadar fosfat dan deterjen pada air limbah domestik. Untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air yang dibutuhkan untuk menyiram toilet dan tanaman di rumah tangga, mengetahui kuantitas dan kualitas grey water yang dihasilkan dari setiap aktivitas di rumah.
Penelitian ini akan menggunakan suatu teknologi yaitu reaktor fast sand filter. Oseanografi kimia merupakan pengujian kualitas air sebelum dan sesudah penyaringan, dimana sampel air yang digunakan adalah air Danau Unhas.
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Jenis Penelitian dan Sumber Data
- Rancangan Penelitian
- Alat dan bahan
- Perencanaan Benda Uji
- Variabel Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Analisis Data
- Flow Chart Prosedur Percobaan Penelitian
Wadah air sebagai wadah air sebelum dialirkan ke dalam media filtrasi dengan volume 200 cm x 100 cm x 100 cm. Stopwatch untuk mengukur waktu aliran air dari tempat penampungan air ke media filtrasi dan untuk mengukur laju filtrasi setiap media yang digunakan. Ayakan 20 inchi dan ayakan ¾ inchi untuk memisahkan diameter pasir dan zeolit agar agregat seragam.
Pasir dan zeolit yang digunakan memiliki ketebalan yang berbeda yaitu 20 cm, 30 cm dan 50 cm. Benda uji yang digunakan adalah berbagai jenis filter, sedangkan jenis variasi jenis filter yang digunakan antara lain 3 jenis. Dalam penelitian ini tabel observasi yang digunakan dalam pengumpulan data selama percobaan adalah sebagai berikut.
Pada penelitian ini digunakan pasir dan zeolit yang diayak dengan saringan 20 dan ¾ sebagai pasir dan zeolit. Pengisian dimulai dari varian pertama, dimana urutan pengisian dimulai dari bawah, yang pertama fiber/ayakan, dilanjutkan dengan zeolit dengan ketebalan 10 cm, kemudian sebagai pembatas antara zeolit dan pasir, fiber/ayakan dengan ketebalan digunakan ukuran 3 cm, hal ini dilakukan agar media filtrasi yang digunakan tidak tercampur.
Analisis Pengaruh Ketebalan Media Filtrasi
- Dimensi Bak Filter
- Perhitungan Luas Permukaan dan Volume Media Filtrasi
- Pengujian Debit
- Hasil Uji Variasi Media
Analisis Efektivitas Sand Filter Terhadap Sample Uji
- Parameter Kekeruhan
- Parameter Total Suspended Solid (TSS)
Kesimpulan
Ketebalan media filter sangat mempengaruhi debit filtrasi dan penurunan konsentrasi yang terkandung dalam air limbah domestik (grey water). lebih baik. Waktu filtrasi juga sangat mempengaruhi penurunan konsentrasi yang terkandung dalam air limbah domestik (grey water), semakin lama proses filtrasi maka semakin baik kualitas air limbah domestik (grey water) yang dihasilkan. Efisiensi ketebalan media dan waktu filtrasi untuk pengolahan limbah rumah tangga (grey water) diketahui bahwa setiap bertambahnya tinggi media dan waktu filtrasi maka terjadi peningkatan efisiensi pengolahan limbah rumah tangga (grey water) dengan peningkatan efisiensi untuk masing-masing ketebalan antara 1,2% hingga 18,19% dan peningkatan efisiensi waktu pemrosesan hingga 5,46.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh luas penampang saringan pasir terhadap pengolahan limbah rumah tangga (grey water). 2013. Tinjauan literatur potensi pemanfaatan greywater sebagai air siram toilet dan irigasi tanaman rumah tangga. Pemanfaatan unit slow sand filter, ozon generator dan rapid sand filter untuk meningkatkan kualitas air sumur dangkal menjadi air minum dengan parameter kekeruhan, Fe dan Mn, Jurnal Teknik Pomits.
Tinjauan pustaka mengenai potensi pemanfaatan grey water sebagai air siram toilet dan air tanaman di rumah tangga. Penerapan rapid sand filter untuk pengolahan air sumur di Desa Kulim Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru. Pengaruh ketebalan media dan laju filtrasi pada sand filter terhadap penurunan kekeruhan dan total coliform.
Kajian penurunan TSS, kekeruhan dan cod menggunakan kitosan limbah cangkang keong sawah (pila ampullacea) sebagai biokoagulan pada pengolahan limbah cair PT. Teknik pengolahan air bersih menggunakan sistem saringan pasir lambat (downflow), yang berasal dari Sungai Musi.