TUGAS TERSTRUKTUR
MERINGKAS MATERI PERTEMUAN KE-12 MENGENAI STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Tugas ini disusun guna memenuhi persyaratan kelulusan Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd.
Disusun Oleh : GABRIELE BENITA A
K5418031
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2020
RINGKASAN
Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah disusun agar bisa berjalan seperti yang diharapakan antara lain perlu dukungan oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur.
Organisasi yang demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan tanggung jawab para personil sekolah yang terlibat. Demikian pula, organisasi tersebut tergambar dalam struktur atau pola organisasi yang bervariasi yang tergantung pada keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing. jika personil sekolah siswanya berjumlah banyak dengan didukung oleh personil sekolah yang memadai diperlukan sebuah pola organisasi bimbingan dan konseling yang lebih kompleks. Struktur organisasi ini menjelaskan tingkatan – tingkatan atau kedudukan dari masing – masing personil yang berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling.
Dengan disusunnya struktur organisasi ini pihak sekolah dan orang tua siswa dapat membentuk suatu aturan atau kebijakan yang akan dilaksanakan untuk kepentingan dan kebutuhan siswa. Adapun beberapa personil yang terdapat pada struktur organisasi Bimbingan dan Konseling, sebagai berikut :
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah bertugas sebagai pemimpin dan yang mengkoordinasi setiap jalannya kegiatan pengajaran, pelatihan dan bimbingan konseling. Kepala sekolah juga bertugas untuk menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang tentunya dibantu oleh dinas Pendidikan. Kepala sekolah juga bertugas untuk mendukung dalam terlaksananya program bimbingan dan konseling. Selain itu kepala sekolah juga berwenang membagi tugas kepada setiap guru atau konselor dan juga mengadakan kerja sama dengan Lembaga instansi lain untuk mendukung pelaksanaan program BK.
b. Koordinator BK
Coordinator BK di sini meliputi Komite Sekolah dan Ahli lain yang bersangkutan dengan program BK. Coordinator BK bertugas mengkoordinasi guru BK atau konselor mengenai pelayanan, program, administrasi kegiatan, evaluasi, dan tindak
lanjut program BK. Koordinato BK juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program BK.
c. Guru BK
Guru BK disini bertugas sebagai pelaksana kegiatan bimbingan dan konseling secara professional. Yang mana tugas tersebut adalah menyususn dan melaksanakan program; mengadministrasikan kegiatan; melaksanakan evaluasi; menindak lanjuti program BK; dan juga bertanggung jawab atas tugas dan kegiatannya dalam program BK.
d. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran memberikan peran yang cukup penting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Guru mata pelajaran harus mampu membimbing peserta didik yang memerlukan bantuan, mereka juga harus siap menerima alih tangan peserta didik dari guru lain, dan apabila memerlukan tindak lanjut dari seorang konselor atau guru BK maka guru mata pelajaran harus mengalihtangankan dan mengarahkan peserta didik untuk dibimbing oleh konselor. Guru mata pelajaran juga harus mampu menguasai kelas agar dapat membangun suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Selain itu, guru mata pelajaran harus selalu siap membantu peserta didik yang memerlukan bantuan untuk mencari jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi mereka.
e. Wali Kelas
Tugas wali kelas dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling juga cukup penting.
Wali kelas perlu mengenal setiap karakter dari masing – masing individu yang menjadi anak walinya. Wali kelas harus meneliti kemajuan dan perkembangan dari setiap pesera didiknya, dan juga melakukan penyuluhan kepada mereka. Wali kelas berhak untuk mengunjungi rumah anak didiknya untuk berkonsultasi dengan orang tua/wali, dan juga memberikan kemudahan dan kesempatan bagi peserta didik.
Namun, tidak hanya peserta didik yang dibantunya, ia juga perlu membantu guru mata pelajaran untuk melaksanakan perannya.
f. Staf Tata Usaha / Administrasi
Staf TU tentunya membantu dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. Membantu mempersiapkan kegiatan dan juga sarana yang diperlukan.
Staf TU juga berkewajiban untuk membantu melengkapi data atau dokumen tentang peserta didik.
Keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling bergantung pada kerja sama antar personil organisasi dengan Lembaga lain dan juga peserta didik itu sendiri. Sekolah menjadi wadah untuk melakukan program bimbingan dan konseling, pihak sekolah harus mampu memberikan layanan kepada peserta didik dan membimbing serta membantu untuk menyelesaikan masalah. Salah satu layanan yang dapat dilakukan adalah perkunjungan, melakukan kunjungan ke rumah peserta didik perlu dilakukan secara rutin terlebih lagi kepada peserta didik yang bermasalah.
Dalam pelaksanaan pelayanannya membantu peserta didik untuk menyelesaikan masalahnya diperlukan peran peserta didik guna membantu mencari solusi dan pengambilan keputusan.
Pihak sekolah terutama guru BK dan guru wali kelas hanya sebagai fasilitator untuk membantu penanganannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan BK di sekolah memerlukan kerjasama antar personil organisasi dan juga peserta didik untuk keberhasilan pelaksanaan programnya.
Sekolah merupakan wadah yang digunakan untuk melaksanakan keberlangsungan program bimbingan dan konseling. Kepala Sekolah sebagai pimpinan yang bertugas mengkoordinasi para anggota lainnya memiliki wewenang yang patut dipatuhi dan dilaksanakan oleh pihak lain baik guru maupun staf. Guru wali kelas, guru mata pelajaran, staff atau karyawan, dan juga brbagai pihak di luar sekolah membantu guru BK dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling agar dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.