• Tidak ada hasil yang ditemukan

GADAI EMAS SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "GADAI EMAS SYARIAH "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Refleksi Imam Abu Hanifah Terhadap Banyak Akad dan Pentingnya Terhadap Produk Pembiayaan Emas Syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran Imam Abu Hanifah tentang multi akad, kegunaan dan hubungan multi akad dengan gadai emas syariah.

Singkatan

Para ulama juga memberikan pandangannya mengenai posisi banyak akad, termasuk Imam Abu Hanifah. Imam Abu Hanifah juga berpendapat bahwa akad ganda itu sah dan boleh secara hukum dengan alasan hukum akad aslinya boleh dan sah, tidak.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Bagi masyarakat : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dan referensi dalam pemanfaatan multi akad dalam pembiayaan gadai emas.

Definisi Istilah

Multi Akad atau biasa disebut akad hibrid merupakan terjemahan dari kata arab yaitu al-uqud al-murakhabah (akad ganda). 13 Rahmad Kurniawan, Regulasi dan Implementasi Pegadaian Syariah di Indonesia (Cet.1; . Yogyakarta: Gadja Mada University Press, 2019), hal.

Tinjauan Penelitian Relevan

Metodologi Penelitian

  • Guru-Guru Imam Abu Hanifah
  • Karya-karya Tulis Imam Abu Hanifah
  • Masa Wafatnya Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah tentang multi akad dan relevansinya dengan penerapan produk syariah untuk pembiayaan properti emas. Kemudian dilakukan langkah membaca sumber buku utama tentang pendapat Imam Abu Hanifah tentang dua akad pembiayaan umroh. Apalagi Imam Abu Hanifah mempelajari fiqih di Kufah yang saat itu menjadi pusat perhatian para ulama fiqh yang cenderung rasional.

Keberhasilan Imam Abu Hanifah tidak lepas dari peran para guru yang membimbingnya, mendidiknya dan mengajarinya ilmu agama. 44 Ibnu Eman al Cidadapi, Biografi Imam Abu Hanifah: Pelopor Mazhab Hanafi dalam Islam (Jakarta: Putra Danayu, 2018), H. Setelah gurunya meninggal, Imam Abu Hanifah menggantikannya dan lambat laun menjadi mujtahid.

Najbolj znana učenca Imama Abu Hanife sta Imam Abu Yusuf in Muhammad Ibn al Hasan al-Syaibani. Abu Ishmah Nuh bin Abi Maryam q. Abi Abdirahman al-Muqri .. Tulis Imam Abu Hanifah.

Multi akad menurut Imam Abu Hanifah 1. Pengertian Multi Akad

Namun jenazahnya dikuburkan setelah Ashar karena kuburannya penuh dengan orang-orang yang mencintainya. Menurut al-Imrani, dari segi terminologi, akad ganda adalah gabungan akad ekonomi dan keuangan menjadi satu akad dengan adanya perubahan (gema) atau saling menerima segala hak dan kewajiban di antara para pihak, sehingga menjadi satu akad tunggal. Dalam konteks ini menurut Imam Abu Hanifah yang dikutip Wahbah az-Zuhaili dijelaskan bahwa aqd al mukkabahah adalah perjanjian atau kesepakatan antara dua pihak untuk melaksanakan suatu akad yang memuat dua atau lebih akad jual beli dengan cara sewa, jual beli dan pembelian dengan hadiah, pembelian dan penjualan dengan wakalah, mudharabah dengan syirkah, qard dengan rahn.

Mayoritas ulama Hanafiyah khususnya Imam Abu Hanifah selaku pendiri Mazhab Hanafi, sebagian pendapat ulama Malikiyah, ulama Syafi’iyah dan Hanbali berpendapat bahwa hukum akad ganda adalah sah dan diperbolehkan menurut syariat Islam. . . Standar pelarangan banyak akad, yaitu :. dilarang karena nash agama, maksudnya hilah riba, akad ganda yang menyebabkan jatuhnya riba, dan akad ganda terdiri dari akad yang akibat hukumnya saling bertentangan atau bertentangan.52. Pendapat para ulama di atas menunjukkan bahwa diperbolehkannya akad ganda berdasarkan berbagai nash, antara lain:

Penjelasan ayat di atas ialah Allah Taala membuka ayat ini dengan seruan “Wahai orang yang beriman” dan meneruskannya dengan perintah menunaikan janji. Nas lain yang menjadi sandaran ulama membolehkan banyak akad (Firman Allah Taala dalam ayat S an-Nisa: 29).

اِتۥ ہ

Maka apabila dia berjanji atau membuat perjanjian, dia cuba menyempurnakan perjanjian itu, sebagai akibat iman.

ٳ َذ َْأَّلا

Akad qardh adalah akad peminjaman dana kepada nasabah dengan syarat nasabah wajib mengembalikan pokok pinjaman yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati, baik sekaligus atau dicicil dalam jangka waktu tertentu. Logika sederhananya adalah ketika kita mempunyai teman yang selalu membantu dalam segala hal, namun ketika dia membutuhkan pinjaman, kita tentu saja meminjamnya karena banyak jasanya kepada kita. Begitulah Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai kenikmatan, maka tentunya kita juga akan meminjamkan kepada Allah SWT, padahal asal usulnya adalah Allah SWT.

Kedua, pinjaman yang diberikan pasti akan dikembalikan, karena yang meminjamnya adalah Yang Maha Kuasa. Contoh sederhananya, ketika ada seorang penjual es keliling yang ingin meminjam uang kepada kita, maka kita pasti akan berpikir dua kali untuk memberikan pinjaman tersebut karena kita khawatir dia tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut. Tapi kalau misalnya ada orang kaya yang lupa membawa dompetnya, lalu mengambil uang dari kita untuk transportasi atau semacamnya, maka kita pasti akan memberinya pinjaman karena kita yakin pinjaman itu akan kembali. , karena dia orang kaya dan mempunyai banyak harta.

هَ٠ َلاَف ِح َک

Hadits di atas menjelaskan bahwa tidak boleh memberikan hutang atau pinjaman untuk mengambil keuntungan atau keuntungan duniawi dari orang yang berhutang. Seperti ketika orang yang berhutang, dalam melunasi hutangnya, memberikan hadiah kepada orang yang berhutang, sebagai tanda terima kasih atas keringanan hutang atau pinjaman yang diberikan. Pinjaman (al-qardu) tidak sah dari orang yang tidak punya apa-apa untuk dipinjam atau orang yang tidak waras.

Janji yang dikemukakan oleh para ulama fiqih klasik bersifat pribadi, artinya timbul hutang hanya antara orang yang membutuhkan dana dan orang yang mempunyai kelebihan harta. Pemberi gadai dapat menuntut salah satu barang yang digadaikan apabila ia telah melunasi utang salah satu barang yang digadaikan. Apabila pemberi gadai meninggal dunia dalam keadaan pailit, maka utang itu tetap dalam status barang gadai.

Dan sesiapa yang menyembunyikannya, dia adalah orang yang berdosa; dan Allah lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan." Memerintahkan orang yang berurus niaga dengan orang lain, dan pada masa itu tidak ada penulis, supaya memberikan barang itu sebagai jaminan (gadai) kepada yang memberi hutang supaya dia merasa selesa untuk melepaskan hutang.

ع ُق ٌَْٛ َلأا ی

Dan jika mereka (wanita yang diceraikan) itu sedang hamil, maka berikanlah nafkah kepada mereka sehingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan kamu (anak-anak), maka berikanlah kepada mereka pahala; dan berbincanglah di antara kamu (segala perkara) yang baik; dan jika kamu merasa susah, maka perempuan lain (anak itu) boleh menyusukannya”. Dan jika kamu ingin menyusukan anak kamu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagi kamu membayar dengan cara yang sepatutnya. Dia (Syaikh Madyan) berkata, "Sesungguhnya aku berniat mengahwinkan kamu dengan salah seorang dari dua anak perempuan ini, dengan syarat kamu bekerja untukku selama lapan tahun dan jika kamu genap sepuluh tahun, maka itu adalah (kebaikan) kamu. dan saya tidak bermaksud untuk membebankan awak.

Hadits di atas memberikan pengertian tentang tata cara kita melakukan akad ijarah, khususnya mengenai besaran gaji yang akan dibayarkan. Penegasan gaji dalam kontrak kerja merupakan hal yang perlu Anda ketahui, hal ini untuk mencegah timbulnya perselisihan di kemudian hari. Umat ​​Islam pada masa para sahabat telah sepakat untuk membolehkan akad ijarah sebelum adanya Asham, Ibnu Ulayyah dan lain-lain.

Hal ini didasari oleh kebutuhan masyarakat akan manfaat ijarah dan kebutuhannya akan barang riil. Dapat dipahami bahwa akad ijarah termasuk dalam jenis tijari, hal ini terlihat dari beberapa ciri, dari segi bahasa berasal dari arti kata al-ajru.

RELEVANSI MULTI AKAD DENGAN GADAI EMAS SYARIAH

Larangan dan Kebolehan Multi Akad

Para ulama yang membolehkan diberlakukannya akad ganda, yaitu sebagian besar ulama Hanafi, sebagian ulama Maliki, sebagian ulama Syafi'i, dan sebagian ulama Hanbali, berpendapat hukumnya banyak akad. sah dan diperbolehkan menurut hukum Islam bagi yang membolehkannya dengan alasan hukum asli akad itu boleh dan sah, tidak dilarang atau dibatalkan sepanjang tidak ada dalil hukum yang melarang atau membatalkannya.67. Perbincangan dan perdebatan mengenai keabsahan akad ganda muncul bukan tanpa alasan, sejumlah hadis Nabi, setidaknya tiga hadis dari luar negeri (ma'na zahir) menunjukkan adanya larangan penggunaan akad ganda. Misalnya hadis tentang larangan bey dan salaf, larangan bayyatin dan safqatin fi safqatin.

يال

الل ًٌُُ َن ٟ

Konstruksi Multi Akad dalam Gadai Emas Syariah

Berkenaan dengan akad qard, rahn dan ijarah yang merupakan konstruk akad gadai emas Syariah, ternyata dalam produk gadai emas Syariah terdapat dua kombinasi dua jenis akad iaitu akad tabarru' dan akad tijari. Akad tabarru' ialah semua jenis akad yang melibatkan transaksi bukan untung (non-profit transactions). Bagaimanapun, pihak yang berbuat baik boleh meminta pihak yang satu lagi membayar balik kos yang ditanggung untuk melaksanakan akad tabarru tanpa mendapat sebarang keuntungan daripada akad tabarru.

Akad tabarru’ ini merupakan akad yang mencari keuntungan di akhirat karena bukan merupakan akad bisnis.

شِ ْلاا ٝ

Multi-contract ialah himpunan beberapa kontrak material yang terkandung dalam kontrak sama ada jami' (kolektif) atau takabuli (resiprokal), sehingga segala hak dan kewajipan yang timbul dilihat sebagai akibat undang-undang kontrak. Imam Abu Hanifa juga berpendapat bahawa beberapa akad adalah sah dan boleh dengan alasan hukum asal akad tersebut adalah mubah dan sah, ia tidak dilarang dan batal selagi tidak ada dalil yang melarang atau membatalkannya. Permohonan banyak akad dalam proses gadaian emas syariah melalui beberapa akad iaitu akad; akad qard, akad rahn dan akad ijarah adalah selaras dengan Fatwa DSN-MUI atau selaras dengan prinsip Syariah.

Kepada masyarakat hendaknya masyarakat yang hendak menggadaikan emas hendaknya berhati-hati dalam menempatkan emasnya dan bijak dalam memilih lembaga keuangan agar terhindar dari bunga dan terhindar dari pelaksanaan akad berjamaah (akad ganda) yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. . Junaeda, “Konsep agunan emas dan penerapannya di Bank Syariah Mandiri Kota Palopo”, Skripsi Sarjana; Perbankan Syariah: Palopo, 2017. Mufid, Moh Filsafat Hukum Ekonomi Syariah; Kajian Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Kontrak Kontemporer Muamalah Cet.

Implementering af hybride kontrakter om guldpantprodukter i et islamisk økonomisk perspektiv", Bachelorafhandling: Sharia Banking: Bandar Lampung, 2020. Harisah, "Application of Multi Contracts in Pawn Contracts in Sharia Pegadaian and Bakn East Java Syariah Sampang Madura", Bachelor Thesis : Economic Law Sharia: Jakarta, 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam gadai emas di Bank Syariah Mandiri KC Kedaton menggunakan akad sebagai berikut: 1 akad Qarduntuk pengikat pembiayaan dari pihak bank kepada pihak nasabah, 2 akad Rahnuntuk