Andini Novia Adya Nindita Isyana Nuha
Gangguan
Pada Telinga
Telinga
Telinga merupakan salah satu panca indra utama pada tubuh manusia.
Telinga memiliki fungsi utama sebagai indra pendengaran yang sangat diperlukan dalam
memudahkan komunikasi antar
manusia. Intensitas frekuensi suara yang dapat diterima oleh telinga manusia meliputi rentang sekitar 20 Hz sampai 20kHz. Selain memiliki fungsi pendengaran, telinga juga memiliki peranan penting dalam keseimbangan.
Gangguan pada telinga dan pendengaran
Gangguan pada telinga dan
pendengaran dapat mengakibatkan beberapa kelainan, seperti penyakit infeksi telinga, masalah
keseimbangan hingga gangguan pendengaran permanen.
Penyebab
penyebab genetik
01 komplikasi
saat lahir
02 penyakit
menular tertentu,
infeksi telinga kronis,
03
paparan
bising yang berlebihan,
04 penggunaan
obat-obatan tertentu,
05 pertambahan
usia
06
Penyebab gangguan telinga dan pendengaran adalah adanya sumbatan kotoran telinga atau
disebut juga serumen prop.
Sumbatan kotoran telinga ini dapat mengganggu
penghantaran gelombang suara sehingga dapat mengganggu kualitas suara yang didengar oleh penderita. Salah satu dari contoh gangguan telinga seperti
ototitis media.
serumen
prop
Otitis media supuratif kronik (OMSK)
Otitis media supuratif kronik (OMSK) atau yang biasa disebut congek merupakan radang kronis telinga tengah dengan perforasi pada membran timpani dan riwayat keluar sekret dari telinga (otorea) yang terus menerus atau hilang timbul lebih dari 2 bulan dan biasanya diikuti dengan gangguan pendengaran.
OMSK tipe aman (tipe mukosa atau benigna)
Pada OMSK tipe aman jarang menimbulkan komplikasi
yang berbahaya dan tidak terdapat kolesteatom.
Sedangkan pada OMSK tipe bahaya selalu terdapat
kolesteatom dan dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
OMSK tipe bahaya
(tipe tulang atau
maligna)
Etiologic OMSK
Etiologi dari OMSK berdasarkan hasil kultur
laboratorium mikrobiologi klinik RSUP HAM dari swab telinga pada pasien OMSK yang paling banyak adalah
Pseudomonas aeruginosa 34.8% yang merupakan bakteri aerob gram negatif paling banyak dan bakteri
aerob gram positif paling banyak adalah
Staphylococcus aureus dengan persentase 33.3%.
Tata laksana pengobatan
1. OMSK Benigna tipe aktif dilakukan dengan pencucian telinga dengan H2O2 3% dan pemberian antibiotik sistemik
berdasarkan hasil kultur bakteri dan uji resistensi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik yang
sensitifitasnya paling tinggi terhadap bakteri penyebab OMSK, diantaranya adalah ciprofloksasin, gentamisin, dan ofloksasin, dibekacin dan amoksisilin-klavulanat.
2. Pada dewasa, pada otitis media akut berulang, dapat
diberikan antibakteri sistemik pada saat pertama kali muncul gejala infeksi saluran nafas atas. Pemberian antibakteri
sistemik secara penuh diperlukan jika otitis media kambuh.
Otitis media dengan efusi (‘glue ear
’, conge) terjadi pada 10% populasi anak dan pada 90% anak dengan celah palatum (cleft palates).
Antibakteri sistemik, kortikosteroid, dekongestan dan antihistamin
biasanya tidak dianjurkan untuk otitis media dengan efusi.
OTITIS MEDIA DENGAN EFUSI
OTITIS MEDIA KRONIS
Mikroorganisme yang didapat dari pasien otitis
media kronis sering disebabkan oleh kuman
oportunis yang hidup dalam debris, keratin, dan
tulang nekrotik yang ada dalam telinga tengah dan
mastoid. Pengobatan utama adalah
pembersihan dengan aural suction tube yang
dapat mengendalikan infeksi yang sudah berlangsung bertahun-
tahun.
Obat-obatan yang digunakan dalam penyakit telinga
- Framisetin sulfat - Gentamisin
- Kloramfenikol
- Deksametason - Hidrokortison
Antiinfeksi :
Antiinflamasi
kasus
Nn. Nina (29 thn) datang ke apotek dengan sesekali
mengusap telinganya. Nn. Nina yang memiliki keseharian sebagai pelatih renang. Nn. Nina mengeluhkan telinganya sakit dan berdengung. Diketahui Nn. Nina sedang sibuk melatih beberapa anak untuk kompetisi renang. Nn. Nina belum melakukan pengobatan apapun karena ini pertama kalinya ia merasakan sakit tersebut. Sebagai apoteker, obat apakah yang akan anda rekomendasikan kepada Nn. Nina?
Buatlah analisis dengan metode swamedikasi ASMETHOD!
A : 29th
S : Nn. Nina
M : Belum diberi obat E : Tidak ada
T : 2 hari
H : Ini pertama kalinya merasakan sakit dan berdengun pada telinganya
O : Tidak ada D : Tidak ada
pengobatan
Pada kasus nyonya Nina diduga nyonya nina mengalami penumpukan cairan atau kotoran pada telinga yang
menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada telinga sehingga berdengung. Obat yang diberikan oleh apoteker dalam kasus ini adalah vital ear oil untuk meredakan nyeri dan dapat
mengeluarkan kotoran telinga dan dapat mencegah keparahan pada telinga.
CRÉDITOS: este modelo de apresentação foi
criado pelo Slidesgo, inclui ícones da Flaticon,
e infográficos e imagens da Freepik
Thanks
Any Question?