PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Pembahasan
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Penelitian Terdahulu
Yang pertama adalah hasil penelitian Firda Halawati tahun 2021 yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SDN Kawahmanuk Kota Kuningan”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga gaya belajar baik visual, auditori maupun kinestetik mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pencapaian hasil belajar yang baik pada siswa di SDN Kawahmanuk Kuningan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan tipe deskriptif-korelasi kuantitatif, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
“Hubungan gaya belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Way Laga Bandar Lampung”. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gaya belajar yang digunakan siswa kelas III B.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan gaya belajar siswa antara lain belajar dengan mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan soal dengan berdiskusi atau bekerja kelompok dengan teman sekelas, aktif bertanya dan menjawab bersama guru atau teman sekelas, dan mencatat hal-hal penting dalam mata pelajaran. urusan. Dengan demikian gaya belajar siswa kelas III B adalah variasi (kombinasi visual, auditori dan kinestetik) 42 (Fitrian i) (Fitriani) Persamaan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah investigasi gaya belajar VAK (visual, auditori). ). dan kinestetik), Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. 41 Aldino Saputra, Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV, Jurnal Pendidikan Dasar, 6, No.
42 Chris Hilda Fitriani, Gaya Belajar Siswa Kelas III. B di SDN Tukangan Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 6, no.
Kerangka Berpikir
Siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran, dan cara penyampaian guru yang kurang menarik sehingga membuat siswa cepat bosan. Menggunakan gaya belajar antara lain gaya belajar visual, auditori, dan kinetik agar siswa lebih bersemangat dalam belajar.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di MA Ma’arif Al-Mukarrom Kauman Somoroto Ponorogo. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena pihak sekolah benar-benar membahas pembahasan yang peneliti ajukan yaitu mengenai permasalahan dalam bidang ilmu fiqih melalui gaya belajar, adanya permasalahan pembelajaran dalam bidang ilmu fiqih didukung.
Data dan Sumber Data
Suharsimi menyebutkan tiga klasifikasi sumber data yang disingkat 3 p dalam bahasa Inggris, yaitu p = person, p = place, dan p = paper. Keadaan gerak ditandai dengan aktivitas, pertunjukan, kecepatan kendaraan, irama lagu, gerak tari, penyajian telenovela, kegiatan belajar mengajar, dan lain-lain. Kertas yaitu sumber data yang merepresentasikan karakter baik berupa huruf, angka, gambar atau simbol lainnya.
Sumber data tersebut ada pada media komunikasi, misalnya pada zaman dahulu ditemukan pada batu, kayu, tulang, daun lontar, dan lain-lain. Apa yang diucapkan seseorang dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan peneliti merupakan objek penelitian, sedangkan orang atau responden merupakan subjek. Begitu pula dengan pengamatan yang dilakukan terhadap seorang guru, segala tindakan dan tingkah laku guru selama mengajar menjadi objek penelitian, sedangkan guru itu sendirilah yang menjadi subjek penelitian.
Dalam hal suatu tempat, misalnya ruang kelas dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ruangan tersebut, seperti bentuk, luas, sirkulasi udara, pencahayaan dan kondisi lainnya menjadi objek penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Alasan peneliti memilih Kelas XII IPS sebagai subjek karena survei peneliti dan wawancara guru. Dimana pada kelas XII IPS siswa paling banyak mengalami permasalahan pada saat proses belajar mengajar. Dalam penelitian kualitatif, wawancara merupakan alat untuk mengecek kembali atau membuktikan informasi yang diperoleh sebelumnya.
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh informasi atau keterangan untuk keperluan penelitian melalui tanya jawab tatap muka antara pewawancara dengan informan atau subjek yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan alat pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial dalam waktu yang relatif lama. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti atau pengumpul data mengetahui secara pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, sehubungan dengan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen berupa alternatif pertanyaan tertulis.
Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden ditanyai pertanyaan yang sama dan peneliti mencatat jawaban yang diterimanya. Dalam melakukan wawancara, peneliti selain harus membawa instrumen sebagai pedoman dalam melakukan wawancara, juga dapat menggunakan alat-alat seperti jenis alat perekam, gambar, brosur dan bahan-bahan lain yang dapat membantu kelancaran wawancara. Peneliti menggunakan metode ini untuk mengelola dan mengatur proses wawancara agar terfokus pada tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber adalah kepala madrasah dan guru fiqh MA’arif Al-Mukarrom Kauman Ponorogo. 50 Mardawani, Praktik Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data dalam Perspektif Kualitatif (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), 50. Secara sederhana observasi berarti mengamati dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara umum observasi adalah suatu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menjawab suatu permasalahan.52 Dalam hal ini penulis melakukan observasi pada pembelajaran di kelas di Ma'arif Al-Mukarrom, Kauman, Ponorogo.
Makalah ini menggunakan teknik pengumpulan data hanya sebagai pelengkap dari penggunaan teknik observasi, angket, dan wawancara. Dokumentasi yang digunakan untuk meneliti data dalam penelitian ini berupa arsip MA’arif Al-Mukarrom MA. Dokumen ini berupa profil madrasah beserta letak geografisnya, visi, misi dan tujuan madrasah, struktur organisasi, dan lain-lain.
Teknik Analisis Data
Pengecekan Keabsahan Data
Misalnya, selain wawancara dan observasi, peneliti dapat menggunakan observasi tertanam, dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi, gambar atau foto 56 (Mam ik) Sedangkan metode triangulasi dilakukan dengan membandingkan informasi. atau data dengan cara yang berbeda. Penggunaan triangulasi sumber dan triangulasi metode dinilai cocok untuk penelitian ini guna memperoleh data yang valid dan sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Tahapan Penelitian
Peneliti mencari informasi perbedaan gaya belajar dari guru fiqh untuk siswa kelas XII IPS di MA Ma'arif Al-Mukarrom Kauman dengan melakukan wawancara kepada Bapak KH. Selain itu, terdapat siswa yang sering menggunakan gaya belajar auditori, siswa yang kadang-kadang menggunakan gaya belajar auditori, dan siswa yang jarang menggunakan gaya belajar auditori. Untuk mengetahui bagaimana guru mengatasi permasalahan gaya belajar auditori siswa XII. kelas MPŠ, peneliti melanjutkan wawancara dengan Pak KH.
Bila seorang anak cenderung menggunakan gaya belajar auditori, berarti anak tersebut mendengarkan dibandingkan melakukan. Peneliti mewawancarai solusi permasalahan yang ada pada siswa kelas XII IPS mengenai gaya belajar kinestetik dengan Pak. Untuk mengetahui gaya belajar siswa kelas IPS MA Ma'arif Al-Mukarrom Kauman, peneliti menggunakan angket gaya belajar siswa kelas XII IPS.
Dari hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas XII IPS, siswa menggunakan gaya belajar blended learning yang merupakan gabungan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Pada persentase hasil penyebaran angket gaya belajar visual di kelas XII IPS MA MA'arif Al-Mukarrom Kauman sebesar 35%. Siswa kelas XII IPS menggunakan gaya belajar campuran atau gabungan tiga gaya belajar, yaitu: visual, auditori, dan kinestetik.
Dari hasil data angket gaya belajar kelas Masalah pembelajaran dilihat dari gaya belajar siswa di MA Ma'Arif Al-Mukarrom Kauman Ponorogo. Permasalahan siswa yang cenderung menggunakan gaya belajar kinestetik antara lain: kesulitan memahami materi pembelajaran padahal tidak ada.
Dalam mengatasi permasalahan pada mata pelajaran fiqh di MA Ma’arif Al-Mukarrom, guru fiqh menerapkan gaya belajar yang berbeda-beda mulai dari gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Perbedaan gaya belajar yang diterapkan guru fiqh di MA Ma'arif Al-Mukarrom Kauman adalah gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Dari hasil angket yang diambil pada kelas XII IPS MA MA'arif Al-Mukarrom Kauman, 35% sering menggunakan gaya belajar visual.
Solusi yang dilakukan guru fiqih untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas XII IPS MA Ma'arif Al-Mukarrom Kauman adalah dengan menerapkan gaya belajar yang berbeda-beda, mulai dari gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Kecenderungan siswa kelas XII IPS MA Ma'arif Almukarrom Kauman yang menggunakan gaya belajar visual adalah gaya belajar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Pembahasan
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Oleh karena itu, guru yang mengajar kelas-kelas tersebut hendaknya sering menggunakan media pembelajaran yang menekankan aspek visual seperti penggunaan gambar, slide, peta konsep, dan video sehingga dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa. Sebagai fasilitator pembelajaran di sekolah, kepala sekolah harus mampu memahami kebutuhan belajar siswa agar dapat memberikan fasilitas pembelajaran yang baik. Orang tua sebagai pemandu belajar di rumah hendaknya memahami karakteristik anaknya dan memberikan fasilitas yang sesuai dengan kecenderungan gaya belajar anaknya.
Diharapkan mereka lebih aktif dan rajin mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga hasil belajar yang dicapai di sekolah dapat lebih ditingkatkan. Upaya Guru Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al-Muslihuun Tlogo Kanigoro Blitar. Analisis Gaya Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri 14 Manis Raya Kecamatan Sepauk Tahun Pelajaran 2018/2019.
Peningkatan kualitas pembelajaran dengan melakukan pendekatan kepada siswa di SD Syekh Yusuf. Jurnal Pendidikan dan Dakwah, vol. Pengaruh gaya belajar auditori dan visual terhadap kelulusan ujian teori blok 2 biometrik pada mahasiswa fakultas kedokteran. Muhamad, Fery, dkk, Penelitian Tindakan Kelas di SD/MI Dilengkapi Pengolahan Data Berbantuan Software dan Tutorial Sitasi.