• Tidak ada hasil yang ditemukan

GRUP PERMUTASI Kelompok 2

N/A
N/A
Nabila Faradika

Academic year: 2024

Membagikan "GRUP PERMUTASI Kelompok 2"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 2

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Disusun Oleh :

Teka-teki populer kubus Rubik yang ditemukan pada tahun 1974 oleh Ernő Rubik telah digunakan sebagai ilustrasi grup

permutasi. Setiap rotasi lapisan kubus menghasilkan permutasi warna permukaan dan merupakan anggota grup.

PERMUTASI GRUP

(2)

GRUP PERMUTASI

Penulis : Nabila Faradika

Putri Anggraini Faisal Fadli Lubis Editor : Kelompok 2

Desain Cover : Kelompok 2

Desain Isi : Kelompok 2

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas Book Chapter ini untuk memenuhi salah satu tugas KKNI mata kuliah Struktur Aljabar tanpa halangan dan selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan Book Chapter ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penulisan Book Chapter ini dengan baik. Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yaitu Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd. yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penyusun. Oleh karena itu, kami berharap sekiranya makalah ini dapat diterima dan berkenan di hati pembaca.

Kami sadar tugas Book Chapter ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan tugas ini. Dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Medan, Nopember 2023

Kelompok 2

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...

Daftar Isi...

Pendahuluan...

Pembahasan

Bab I : Grup Permutasi...

Definisi A-1...

Definisi A-2...

Video Pembelajaran

Bab II : Orbit dan Cycle...

Definisi B-1...

Definisi B-2...

Definisi B-3...

Video Pembelajaran...

Latihan...

Penutup...

Referensi...

(5)

PENDAHULUAN

Dalam matematika, khususnya aljabar, suatu grup permutasi adalah suatu grup dengan unsur-unsurnya adalah permutasi dari suatu himpunan dan operasi grupnya adalah komposisi dari permutasi. Grup permutasi tersebut dinotasikan sebagai Sym.

Pada materi - materi sebelumnya telah dibahas mengenai grup mulai dari definisi grup, cara menentukan suatu himpunan merupakan grup atau bukan, menentukan finite dan infinite grup, definisi subgrup, syarat-syarat subgrup pada suatu grup, menetukan order dari grup dan order dari angguta grup, hingga penjelasan tentang grup siklis. Maka pada makalah ini akan dijelaskan materi tentang Grup Permutasi.

Untuk mempelajari grup permutasi dibutuhkan penalaran dan pemahaman yang mendalam terkait materi-materi sebelumnya.

Dalam memahami materi-materi tersebut, dibutuhkan referensi-

referensi yang beragam. Maka kami tertarik untuk membuat suatu

book chapter dengan berisikan intisari pada materi grup permutasi

dari beberapa buku dan jurnal. Kami berharap, book chapter ini

bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambahkan pengetahuan

terkait grup permutasi, orbit dan cycle.

(6)

BAB I GRUP

PERMUTASI

(7)

Misalkan S adalah himpunan finit yang beranggotakan n elemen, yaitu :

Kemudian bangun himpunan pemetaan yang bijektif dari S ke S yaitu :

Sebagai contoh kita ambil S = maka akan kita peroleh banayaknya pemetaan bijektif dari S ke S adalah sebagai berikut:

Penulisan seperti itu dimaksudkan untuk mempermudah, contoh untuk artinya memetakan :

a ke b, b ke c, dan c ke a. Sedangkan dimaksudkan pergandaan permutasi dengan terlebih dahulu mengerjakan

dilanjutkan .

Dapat ditunjukkan bahwa β (S) terhadap pergandaan permutasi merupakan grup. Grup ini dikatakan grup permutasi, dinotasikan dengan Jika S beranggotakan n elemen maka grup permutasinya ditulis

Secara umum masalah diatas diutarakan dalam teorema berikut ini Suatu permutasi dari himpunan S adalah suatu fungsi dari himpunan S ke himpunan S yang bijektif.

Pengandaan permutasi didefinisikan sebagai berikut : (βo γ)(a)= β (γ(a)), ∀ a ∈ S

DEFINISI A-1

(8)

TOREMA A-1 :

Misalkan A suatu himpunan tidak kosong,

terhadap operasi penggandaan permutasi merupakan grup

BUKTI :

(9)
(10)

Definisi A-2:

Jika A={1,2,...,n} maka grup yang memuat semua permutasi dari A

dinamakan grup simetri pada n unsur dan disimbokan dengan Sn.

Grup simetri Sn memuat elemen sebanyak n!=n(n-1)(n-2)...

Terdapat hubungan yang menarik antara Sn dengan transformasi rotasi dan releksi (pencerminan) pada segi-n beraturan.

Perhatikan gambar berikut:

Kedua jenis permutasi tersebut (jenis

rotasi dan jenis refleksi) membentuk grup dihedral ketiga yang disimbolkan dengan

D3. Rotasi dan refleksi pada segi-n

beraturan membentuk grup dihedral ke-n

dan disimbolkan dengan Dn.

(11)

Grup Permutasi dari A = {1,2,3} dan

Contoh 1

(12)

BAB II ORBIT

&

CYCLE

(13)

Suatu permutasi Sn dinamakan cycle apabila paling banyak mempunyai satu orbit yang memuat elemen lebih dari satu.

Panjang cycle didefinisikan sebagai banyaknya elemen dalam orbit terbesar.

DEFINISI B-1

DEFINISI B-2

Berdasarkan Definisi B-2, suatu permutasi Sn dinamakan cycle apabila:

(i). tidak mempunyai orbit yang memuat lebih dari satu elemen, atau

(ii). hanya mempunyai satu orbit yang memuat lebih dari satu

elemen.

(14)

Cycle dalam suatu permutasi terbentuk dari orbit yang dihasilkan dari permutasi tersebut. Karena di dalam cycle, urutan diperhatikan sedangkan pada orbit urutan tidak diperhatikan, maka pada contoh (ii) orbit {1,3,4}={1,4,3}={4,1,3} dan seterusnya, tetapi cycle yang terbentuk dari permutasi tersebut adalah (1,3,4). Cycle (1,3,4) mempunyai arti yang sama dengan (4,1,3) dan (3,4,1) tetapi tidak dapat disimbolkan dengan (3,1,4). Dua buah cycle dinamakan saling asing apabila berasal dari dua orbit yang saling asing.

Setiap permutasi dari himpunan berhingga dapat dinyatakan sebagai hasil kali cycle yang

saling asing.

TEOREMA B-2

(15)

DEFINISI B-3

Suatu cycle dengan panjang 2 dinamakan transposisi.

TEOREMA B-3

(16)

Berdasarkan Teorema B-3 dapat ditunjukkan bahwa setiap permutasi hanya dapat dinyatakan sebagai hasil kali sejumlah ganjil saja atau sejumlah genap saja transposisi. Selengkapnya mengenai hal tersebut dituangkan dalam teorema berikut:

TEOREMA B-4

Tidak ada permutasi di Sn yang dapat diekspresikan sebagai hasil

kali sejumlah ganjil sekaligus sejumlah genap transposisi.

(17)

Berdasarkan Teorema B-3, banyaknya orbit dari τ dengan banyaknya orbit dari τ berbeda satu, sehingga τ mempunyai orbit sejumlah genap sekaligus sejumlah ganjil. Kontradiksi dengan banyaknya orbit dari τ adalah n yang sudah dapat ditentukan ganjil atau genap.

TEOREMA B-5

Jika n≥2 maka banyaknya permutasi genap dan

permutasi ganjil di Sn sama.

(18)

Contoh

(19)

LATIHAN

(20)

PENUTUP

Grup permutasi merupakan salah contoh grup tidak komutatif dan merupakan kajian yang menarik dalam pengkajian teori grup berhingga. Suatu permutasi dari himpunan A didefinisikan sebagai pemetaan bijektif dari A ke A.

Suatu permutasi Sn dinamakan cycle apabila paling banyak mempunyai satu orbit yang memuat elemen lebih dari satu. Panjang cycle didefinisikan sebagai banyaknya elemen dalam orbit terbesar.

Suatu permutasi dari himpunan berhingga dikatakan:

(i). Permutasi genap apabila dapat diekspresikan sebagai hasil kali sejumlah genap transposisi

(ii). Permutasi ganjil apabila dapat diekspresikan sebagai hasil kali sejumlah ganjil trasposisi.

Kesimpulan

Rekomendasi

Chapter book ini dapat direkomendasikan untuk mahasiswa

yang mengampu matakuliah struktur aljabar, selain tampilannya

menarik dan terdapat beberapa definisi serta teorema juga

diperjelas dengan penjelasan dari youtube yang dilampirkan.

(21)

REFERENSI

Saragih, Sahat. 2023. Struktur Aljabar 1. Larispa Indonesia. Medan.

Muniri. 2016. Struktur Aljabar. Kalimedia. Depok Sleman Yogyakarta.

Suryanti, Sri. 2017. Teori Grup (Struktur Aljabar 1). UMG Press.

Gresik.

Isnarto. 2008. Pengantar Struktur Aljabar 1. Semarang.

Iis Holisin, Himmatul Mursyidah. 2017. Struktur Aljabar 1.

Mavendra Pers. Surabaya.

Setiawan, Adi. 2014. Dasar-dasar Aljabar Modern: Teori Grup dan Teori Ring. Tisara GRAFIKA. Jawa Tengah.

Ardi Saputro, Bagus. “Grup Permutasi Diklis Dalam Permainan Suit”. Infinity. Vol 1. No 2. (2012). 153-158.

Priyo Darminto, Bambang. “Grup Permutasi”. 43-51.

Abdurahim, et, al. “ANALISIS PENYELESAIAN RUBIK 2X2 MENGGUNAKAN GRUP PERMUTASI”. Beta. Vol 4. No 2.

(2011). 151-161.

Newton. “KEKOMUTATIFAN PADA GRUP PERMUTASI”.

Jurnal Matematika UNAND. Vol 2. No 3. 73-76.

Febyola, et, al. “Order Unsur dari Grup S4”. Jurnal Matematika UNAND. Vol 6. No 1. 142-147.

Besar Prayitno, Iman. “Prosedur Permutasi Untuk Analisis PLS Multi-Grup”.Prosiding Seminar Nasional Matematik a, Universitas Jember. 19 November 2014. 116-120.

Miftah, et, al. “Teori Grup Pada Algoritma DES Dan Transformasi Wavelet Diskrit Dalam Program Aplikasi Keamanan Citra Digital”.

Jurnal Teknik Informasi dan Keamanan. Vol. 4 No. 1.

Garnadi, et, al. Survei Pola Grup Kristalografi Bidang Ragam Grafik Tradisional. JMA. Vol 11. No 2. 1-10.

Istiyani. “REPRESENTASI GRUP PERMUTASI PADA SISTEM KUANTUM BANYAK PARTIKEL”. 2009.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum format penulisan daftar pustaka adalah mengikut kaidah dari APA (American Psychological Association), yaitu dengan ketentuan sebagai berikut :. ƒ Pustaka ditulis

Jika data ke-j lebih kecil dari min, maka isikan data ke-j sebagai min yang baru Pernyataan diatas dapat ditulis dalam struktur umum.. if kondisi then

Untuk kasus yang lebih umum USp(2n ,ℂ) , akan lebih sulit memberikan pembuktian mengenai sifat grup USp(2n ,ℂ) sebagai sebuah grup Lie, karena kita tidak

Menindaklanjuti sebuah teorema yang menyatakan bahwa himpunan semua hasil perpangkatan dari suatu elemen dalam suatu grup dapat membentuk subgrup, maka lahirlah sebuah konsep

Jika mengamati tentang definisi-definisi KKR menurut Priscilla Hayner terdapat lima elemen yang dapat dikatakan sebagai karakter umum KKR, yaitu: (1) fokus penyelidikannya

Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

Dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan dua pengujian diatas penggunaan algoritma Clustream berdasarkan grup

2-2 Nilai keanggotaan suatu elemen x dalam suatu himpunan A, yang sering ditulis adalah sebagai berikut: 2-3 Dengan demikian, himpunan yang telah dibahas diatas sering pula disebut