Perihal : Gugatan Perlawanan Pekanbaru, Maret 2015
Kepada:
Yth. Ketua Pengadilan Agama Kelas IA Pekanbaru Di-
Jl. Parit Indah, Pekanbaru Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini;
1. SAMUEL SANDI GIARDO PURBA, SH 2. ANDI WIJAYA, SH
Adalah Advokat dan Penasehat Hukum, yang memilih domisili hukum pada Kantor SAMUEL &
PARTNERS yang beralamat di Jl. Jend. Ahmad Yani I No. 8 Kelurahan Pulau Karam, Kecamatan Sukajadi, Kotamadya Pekanbaru, Provinsi Riau, 28125. Email:
[email protected], Telp. 0761-8314327 yang bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Maret 2015, bertindak untuk dan atas nama:
Rahmat Hidayat, Umur 27 tahun, Pekerjaan wiraswasta, Agama Islam, Alamat Jl. T. Cik Puan Gg. Buntu, Kelurahan Tanah Kering, Kecamatan Pekanbaru Kota, Pekanbaru.
Selanjutnya disebut sebagai...PELAWAN
Dengan ini mengajukan Gugatan Perlawanan terhadap :
Nova Susanti, Umur 27 tahun, Pekerjaan Wiraswasta, Agama Islam, Alamat Jl. Batu Raja Komplek Delima Puri Blok G-11 RT 04 RW 07 Kelurahan Batu Raja, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Selanjutnya disebut sebagai...TERLAWAN
Adapun yang menjadi alasan diajukan gugatan ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa pada tanggal 27 November 2014 Putusan No. 1327/Pdt.G/2014/PA.PBR Pengadilan Agama Pekanbaru memutus dengan putusan Verstek (tidak hadirnya Tergugat) terhadap Pelawan;
2. Bahwa pada tanggal 10 Maret 2015 Pelawan menerima pemberitahuan putusan dari Lurah Tanah Kering, maka Pelawan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 129 (1), (2) hendak mengajukan perlawanan terhadap putusan verstek tersebut diatas;
3. Bahwa didalam surat Panggilan (relaas) dengan No. 1327/Pdt.G/2014/PA.PBR sebanyak dua kali tidak ada tanda tangan sama sekali penerima surat penggilan tersebut, baik itu Pelawan sendiri, atau keluarga Pelawan;
4. Menurut ketentuan Undang-Undang terhadap Tergugat yang tempat tinggal atau kediamannya atau orang yang dipanggil diketahui, maka tata cara pemanggilan adalah sebagai berikut :
a. Panggilan disampaikan kepada pribadi yang bersangkutan secara resmi dan patut;
b. Jika ditempat tinggal Tergugat atau domisili pilihan Tergugat, Juru Sita tidak ketemu dengan Tergugat langsung, maka surat panggilan tersebut bisa ditanda tangani oleh anggota keluarga yang lain, bisa orang tua Tergugat;
Bahwa menurut M. Yahya Harahap juru sita dapat memberikan surat panggilan tersebut kepada Istri Pelawan dalam hal ini si Terlawan, dimana Terlawan mengetahui dimana Pelawan beraktivitas sehari-hari;
c. Jika anggota keluarga sebagaimana tersebut diatas tidak ada maka bisa disampaikan kepada Kepala Lurah/Desa, diikuti dengan perintah agar segera menyampaikan surat panggilan tersebut kepada yang bersangkutan (Pasal 390 ayat 1 HIR, dan Pasal 3 Rv);
5. Bahwa faktanya Tergugat tidak menerima panggilan tersebut secara langsung dari Juru Sita maupun dari Lurah;
6. Bahwa pada tanggal 15 November 2014 Pelawan menerima surat panggilan yang tidak patut di bawah pintu rumah untuk menghadiri dan menghadap Pengadilan Agama;
7. Bahwa pada tanggal 21 November 2014, Lurah Tanah Kering menerima surat panggilan kedua Pelawan, namun Lurah Tanah Kering tidak menyampaikan kepada Pelawan hingga tanggal 10 Maret Pelawan meminta sendiri ke Lurah Tanah Kering;
8. Bahwa dalam surat panggilan sidang kedua untuk Pelawan tidak menyebutkan perintah kepada Lurah Tanah Kering untuk segera menyampaikan kepada Pelawan;
9. Bahwa selama Terlawan keluar dari tempat kediaman bersama Pelawan tidak pernah pindah domisili dan sehari-hari melaksanakan aktivitas berjualan di Pasar Ramayana yang juga diketahui oleh Terlawan;
10. Bahwa Pelawan mengetahui hubungan pernikahan mereka sudah cerai dari orang tua Terlawan dengan memberikan foto copy akta cerai tanggal 9 Maret 2015, ketika Pelawan hendak menanyakan kabar Terlawan kepada orang tuanya;
11. Bahwa Pelawan tidak percaya apa yang dikatakan orang tua Terlawan karena selama ini tidak ada panggilan secara resmi dan patut dari Pengadilan Agama Pekanbaru, dan akhirnya Pelawan mengecek sendiri dan ternyata benar adanya, Pelawan menyesalkan tindakan terlawan yang tidak memberitahu dari awal proses perceraian ini, padahal Terlawan mengetahui tempat kediaman dan aktivitas sehari-hari Pelawan;
12. Bahwa pada tanggal 10 Maret 2015 Pelawan mengambil sendiri salinan dan akta cerai di Pengadilan Agama yang telah diputus pada tanggal 27 November 2014;
13. Bahwa dalam rentan waktu panggilan pertama pada tanggal 15 November 2014 dan putusan pada tanggal 27 November 2014 sekitar 12 hari, tidak memungkinkan pengadilan melaksanakan memeriksa dan memutus suatu perkara yang kurang dari 30 hari sesuai dengan Pasal 80 UU No.
7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
14. Bahwa pada tanggal 2 Desember 2014 juru sita menyampaikan pemberitahuan putusan No.
1327/Pdt.G/2014/PA.PBR kepada Lurah Tanah Datar dan tidak menyampaikan kepada Pelawan secara langsung;
Bahwa selain itu Pelawan hendak menyangkal dalil-dalil Terlawan, semula Penggugat dalam Perkara No. 1327/Pdt.G/2014/PA.PBR adalah sebagai berikut :
1. Bahwa selama menikah Pelawan dan Terlawan telah berhubungan layaknnya suami istri (ba’da dukhul) dan belum dikaruniai keturunan;
2. Bahwa selama hidup berdampingan Pelawan tidak pernah membuka rahasia rumah tangga kepada pihak manapun termasuk pihak keluarga Pelawan dan selalu menghargai Terlawan sebagai isri;
3. Bahwa apabila terjadi permasalahan rumah tangga Pelawan selalu menyelesaikan masalahnya dengan baik-baik selaku kepala keluarga dan selalu merundingkan kepada Terlawan;
4. Bahwa pada posita Terlawan tidak benar yang menyatakan Pelawan tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami yang baik, dengan tidak dapat berhubungan suami istri padahal Terlawan lah yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri dikarenakan Terlawan terkena penyakit;
5. Bahwa Pelawan tidak pernah melampiaskan kemarahannya dengan merusak barang-barang yang ada di dekatnya ataupun menampar Terlawan sebagai istrinya;
6. Bahwa benar Pelawan sebagai suami pernah cemburu terhadap mantan pacar Terlawan yang masih berhubungan hingga Terlawan keluar dari kediaman bersama dengan berdasarkan
percakapan Terlawanan dengan mantan pacar di BBM yang menggunakan kata-kata mesra untuk mereka berdua;
7. Bahwa Terlawan tidak ada niat untuk menyelesaikan permasalahan untuk menjelaskan dengan baik-baik hubungan Terlawan dengan mantan pacar Terlawan kepada Pelawan;
8. Bahwa antara Pelawan dengan Terlawan selama menikah tidak pernah terjadi pertengkaran yang luar biasa, yang ada hanya cemburu biasa kepada Terlawan yang masih berhubungan komunikasi dengan mantan pacarnya tanpa diketahui oleh Pelawan;
9. Bahwa pada sekitar akhir bulan September 2014 Terlawan keluar dari tempat kediaman bersama dan tidak memberitahukan alasannya kepada Pelawan;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan untuk memutuskan :
1. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang benar;
2. Membatalkan putusan Pengadilan Agama Pekanbaru, tanggal 27 November 2014 dengan No.
1327/Pdt.G/2014/PA.PBR;
3. Mengadili kembali dengan menolak atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima gugatan Terlawan semula Penggugat;
4. Menghukum Terlawan semula Penggugat untuk membayar biaya perkara;
Atau bilamana Majelis Hakim yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya Penggugat mengucapkan terima kasih.
Hormat Kami Kuasa Hukum Penggugat