• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hadits Tarbawi Metode Ceramah

N/A
N/A
Wahyu Aditya

Academic year: 2023

Membagikan " Hadits Tarbawi Metode Ceramah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. Metode Ceramah

Secara etimologi, metode berasal dari dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta adalah melalui sedangkan hodos adalah jalan atau cara. Dalam bahasa arab di kenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka langkah tersebut harus diwujudkan dalam proses pendidikan dalam rangka pembentuk kepribadian. Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan teknik berarti metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. Metode dan teknik mempunyai pengertian yang berbeda meskipun tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Teknik adalah cara mengerjakan sesuatu. Dalam makalah ini akan lebih dijelaskan macam-macam metode yang berkaitan dengan pendidikan yang terdapat dalam hadits.

1. Pengertian Metode Ceramah

Metode ceramah adalah teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim dipakai oleh para guru disekolah. Ceramah diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas.[1]Dalam sejarah islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam mengembangkan dan mendakwahkan agama islam banyak menggunakan dengan cara berceramah ini.

Ciri yang menonjol dalam metode ceramah, dalam pelaksanaan pengajaran di kelas adalah peran guru tampak sangat dominan. Adapun murid mendengarkan dengan teliti dan mencatat isi ceramah yang disampaikan oleh guru di depan kelas.

Metode ceramah layak dipakai oleh guru dalam menyampaikan suatu pelajaran di muka kelas jika:

1) Guru ingin menyampaikan sejumlah fakta dan pendapat yang tidak tertulis dan tercatat dalam buku catatan atau naskah.

2) Jika pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia terbatas.

3) Jika guru adalah seorang pembicara yang baik dan memikat serta penuh antusias.

4) Jika guru akan merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga diharapkan siswa memahami san mengerti secara gamblang.

5) jika guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu.

(2)

6) Jika jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disampaikan melalui metode lain.[2]

untuk bidang studi agama, metode ceramah ini tepat digunakan misalnya jika ingin menerangkan pelajaran mengenai pengertian keimanan dan akhlaq.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah a. Kelebihan Metode Ceramah

1) Bahan dapat disampaikan sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat.

2) Pengorganisasian kelas lebih sederhana dan mudah dilaksanakan.

3) Guru dapat menguasai situasi kelas.

4) Guru dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam belajar.

5) Fleksibel dalam penggunaan biaya, waktu dan bahan. jika bahan banyak sedangkan waktu terbatas dapat disampaikan pokok-pokok permasalahannya saja, sedangkan bila materi sedikit dan waktu masih panjang dapat dijelaskan lebih mendetail.[3]

b. Kekurangan Metode Ceramah

1. Ceramah hanya cenderung mempertimbangkan segi banyaknya bahan pelajaran yang akan disajikan dan kurang memperhatikan segi kualitas (mutu) penguasaan bahan pelajaran.

2. bila situasi kelas tidak dapat dikuasai oleh guru secara baik, maka proses pengajaran akan menjadi tidak efektif.

3. Pada metode ceramah proses komunikasi banyak terpusat kepada guru. Dan siswa banyak berperan sebagai pendengar setia. Sehingga proses pembelajaran sering dikritik sebagai sekolah dengar, murid terlalu pasif.

4. Sulit mengukur sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan pada peserta didik.

5. Cenderung membosankan dan perhatian peserta didik berkurang, karena guru kurang memeperhatikan faktor-faktor psikologis peserta didik sehingga bahan yang dijelaskan menjadi kabur.

3. Ayat dan Hadits Tentang Metode Ceramah

Dalam ranah keilmuan, metode ceramah sering disebut sebagai metode yang paling kuno dan yang paling sering dipakai orang. Nabi juga sering menggunakan metode ini. Salah satu contohnya ialah hadits Abu Humaid al-Sa’idiy tentang ceramah Nabi di hadapan umat yang berkaitan peristiwa seorang penarik harta zakat[4]1

1 [1] Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta Selatan:

Ciputata Pers, 2002), hlm. 34.

(3)

Metode ceramah adalah suatu metode pengajaran yang disampaikan dengan bahasa lisan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu informasi atau terhsadap suatu masalah.2 Dimana metode ini memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah siswa pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Contoh metode ceramah yang dilakukan Rasulullah waktu itu adalah ketika beliau menyuruh para wanita bersedekah, seperti terlihat dalam hadist berikut:

Asbabul wurud dari hadist di atas adalah Abu Said al Khudri berkata Rasulullah SAW berangkat menuju lapangan tempat membangun sebuah Musahalla, maka beliau bersabda seperti bunyi hadist di atas. Hadist ini mendorong kaum perempuan untuk mengalokasikan atau mengelauarkan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sesunggunya dengan bersedekah bisa melepaskan pemiliknya dari neraka. Itulah salah satu metode ceramah yang pernah dilakukan Nabi pada waktu itu. Aspek Tarbawi: a. Menyampaikan ilmu kepada orang lain atau khalayak umum salah satunya adalah metode ceramah. b. Dengan metode ceramah, murid atau orang yang menerima ilmu itu, akan lebih merespon dengan mendengarkan apa yang seorang guru bicarakan dalam ceramahnya. c. Dalam ceramahnya, seorang guru

[2] Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), hlm. 42.

[3]Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam..., hlm. 35.

[4]Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam..., hlm. 43.

2 Zakariah Darajat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Bumi Aksara: Jakarta, 1995), hal. 289

(4)

hendaklah mengemas materi yang ia sampaikan dengan tata bahasa yag baik dan mudah diterima oleh murid.3

Kelebihan dan kelemahan metode ceramah Kelebihan metode ceramah diantaranya:

Bahan pelajaran dapat di sampaikan sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang singkat.

Guru dapat menguasai situasi kelas.

Organisasi kelas lebih sederhana.

Tidak terlalu banyak memakan biaya dan tenaga. Kekurangan metode ceramah diantaranya:

Metode ceramah hanya cenderung mempertimbangkan segi banyaknya bahan pelajaran yang akan disajikan, dan kurang memperhatikan atau mementingkan segi kualitas penguasaan bahan pembelajaran.

Bila kelas tidak dapat dikuasai oleh guru secara baik, maka proses belajar mengajar kurang efektif.

Sulit mengukur sejauh mana penguasaan bahan pelajaran yang telah diberikan itu kepada anak didik.4

Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.

Dengan kata lain dapat pula dimaksudkan bahwa metode ceramah atau lecturing itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya. Peran murid disini sebagai penerima pesan, mendengarkan, mencatat keterangan-keterangan guru bila diperlukan. (Usman, 2002:34).

Metode ini banyak sekali dipakai. Nabi Muhammad dalam memberikan pelajaran terhadap umatnya banyak menggunakan metode ceramah, disamping metode yang lain.

a. Kewajaran metode ceramah

3 Ibid.hlm.290 4 Ibid.hlm292-293

(5)

Metode ceramah wajar dilaksanakan apabila :

1) Jumlah murid terlalu banyak

2) Bahan yang disampaikan merupakan topik baru yang mengandung informasi, penjelasan

atau uraian

3) Tidak ditemukan bahan yang diperlukan murid sebagai pedoman 4) Bahan yang disampaikan terlalu banyak sedangkan waktu amat terbatas 5) Apabila tidak ada alat-alat lain kecuali bahasa lisan

b. Keuntungan metode ceramah

1) Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat

diuraikan bahan yang banyak

2) Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama 3) Organisasi kelas sangat sederhana karena tidak membutuhkan alat-alat yang begitu banyak

c. Kelemahan metode ceramah

1) Guru lebih aktif sedangkan murid pasif

2) Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah

3) Tidak memberikan kesempatan siswa untuk memecahkan masalah dan berfikir, karena

siswa diarahkan untuk mengikuti pikiran guru

4) Kurang memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan kecakapan dalam berpendapat

d. Pemecahan masalah (solusi)

1) Susunlah ceramah secara sistematis

2) Selingilah metode ceramah dengan metode yang lainnya untuk menghilangkan kebosanan anak.5

A. Pengertian Metode

Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos berrti “jalan” atau

“cara”[2]. Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-

5 Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers. 2002:34

(6)

langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. [3]Sedangkan dalam bahasa Inggris metode disebut method yang berarti cara dalam bahasa Indonesia.[4]

Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang beragam tentang metode, terlebih jika metode itu sudah disandingkan dengan kata pendidikan atau pengajaran diantaranya :

1. Winarno Surakhmad mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.[5]

2. Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan tentang cara- cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.[6]

3. Ramayulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.[7]

4. Omar Mohammad mendefinisikan bahwa metode mengajar bermakna segala kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, cirri-ciri perkembangan muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.[8]

Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian metode di atas, beberapa hal yang harus ada dalam metode adalah :

 Adanya tujuan yang hendak dicapai

 Adanya aktivitas untuk mencapai tujuan

 Aktivitas itu terjadi saat proses pembelaran berlangsung

 Adanya perubahan tingkah laku setelah aktivitas itu dilakukan.

Ada istilah lain yang dalam pendidikan yang mengandung makna berdekatan dengan metode, yaitu pendekatan dan teknik/strategi. Pendekatan merupakan pandangan falsafi terhadap subject matter yang harus diajarkan[9] dapat juga diartikan sebagai pedoman mengajar yang bersifat realistis/konseptual. Sedangkan teknik/strategi adalah siasat atau cara penyajian yang dikuasai pendidik dalam mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di dalam kelas, agar bahan pelajaran dapat dipahami dan digunakan dengan baik.

B. Dasar Metode Pendidikan Islam

Dalam penerapannya, metode pendidikan Islam menyangkut permasalahan individual atau social peserta didik dan pendidik itu sendiri. Untuk itu dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umummetode pendidikan Islam. Sebab metode pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar-dasar metode pendidikan tersebut. Dasar metode pendidikan Islam itu diantaranya adalah dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.[10]

Dasar Agamis, maksudnya bahwa metode yang digunakan dalam pendidikan Islam haruslah berdasarkan pada Agama. Sementara Agama Islam merujuk pada Al Qur’an dan Hadits.

Untuk itu, dalam pelaksanannya berbagai metode yang digunakan oleh pendidik hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan yang muncul secara efektif dan efesien yang dilandasi nilai- nilai Al Qur’an dan Hadits.

(7)

Dasar Biologis, Perkembangan biologis manusia mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelektualnya. Semakin dinamis perkembangan biologis seseorang, maka dengan sendirinya makin meningkat pula daya intelektualnya. Untuk itu dalam menggunakan metode pendidikan Islam seorang guru harus memperhatikan perkembangan biologis peserta didik.

Dasar Psikologis. Perkembangan dan kondisi psikologis peserta didik akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap penerimaan nilai pendidikan dan pengetahuan yang dilaksanakan, dalam kondisi yang labil pemberian ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai akan berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh Karenanya Metode pendidikan Islam baru dapat diterapkan secara efektif bila didasarkan pada perkembangan dan kondisi psikologis peserta didiknya. Untuk itu seorang pendidik dituntut untuk mengembangkan potensi psikologis yang tumbuh pada peserta didik. Sebab dalam konsep Islam akal termasuk dalam tataran rohani.

Dasar sosiologis. Saat pembelanjaran berlangsung ada interaksi antara pesrta didik dengan peserta didik dan ada interaksi antara pendidik dengan peserta didik, atas dasar hal ini maka pengguna metode dalam pendidikan Islam harus memperhatikan landasan atau dasar ini.

Jangan sampai terjadi ada metode yang digunakan tapi tidak sesuai dengan kondisi sosiologis peserta didik, jika hal ini terjadi bukan mustahil tujuan pendidikan akan sulit untuk dicapai.

Keempat dasar di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan harus diperhatikan oleh para pengguna metode pendidikan Islam agar dalam mencapai tujuan tidak mengunakan metode yang tidak tepat dan tidak cocok kondisi agamis, kondisi biologis, kondisi psikologis, dan kondisi sosiologis peserta didik.

C. Macam-macam Metode Pendidikan Islam

Sebagai ummat yang telah dianugerahi Allah Kitab AlQuran yang lengkap dengan petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal sebaiknya menggunakan metode mengajar dalam pendidikan Islam yang prinsip dasarnya dari Al Qur’an dan Hadits.

Diantara metode- metode tersebut adalah :[11]

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara penyampaian inforemasi melalui penuturan secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik. Prinsip dasar metode ini terdapat di dalam Al Qur’an :

ْمُكُعِج ْرَََم اَََنْيَلِإ ّمُث اَيْنّدََلا ِةاَََيَحْلا َعاَََتّم مُك ََِسُفنَأ ىَلَع ْمُكُيْغَب اَََمّنِإ ُساّنلا اَََُهّيَأاَي ّقَََحْلا ِرْيَغِب ِضْرَلْا يِف َنوُغْبَي ْمُه اَذِإ ْمُهاَجنَأ آّمَلَف

َنوُلَمْعَت ْمُتنُك اَمِب مُكُئّبَنُنَف

Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan (Q.S. Yunus : 23)6

6 [1] Qamari Anwar, Pendidikan sebagai karakter budaya bangsa, Jakarta, UHAMKA Press, 2003, halaman. 42

[2] Ramayulis dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya, Jakarta : Kalam mulia, 2009, halaman 209.

[3] Shalih Abd. Al Aziz, at tarbiyah wa thuriq al tadris, kairo, maarif, 119 H, hal. 196 dalam Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2008, hal. 2-3.

(8)

Pengertian Metode Pendidikan Islam

Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.

Sementara itu, pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab untuk mengembangkan intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnya.

Pendidikan yang dimksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan Al Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam.

Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana seseorag pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya denagn tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah swt. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik.7[2]

Tugas utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang terealisasi [4] John M Echol dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1995, hal. 379.

[5] Surakhmad, Pengantar interaksi Belajar Mengajar, Bandung : Tarsito, 1998, hal. 96

[6] Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia, 2005, hal. 52

[7] Ramayulis, Metodologi hal. 3

[8] Omar Mohammad, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1979, hal.553

[9] Ramayulis dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, hal 209

[10] Ramayulis dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, hal. 216

[11] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2008. hal. 193

7

(9)

melalui penyampaian keterangan dan pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini materi yang diberiakan, serta meningkatkan keterampilan olah pikir.

B. Macam-Macam Metode Pendidikan Islam

Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran orang dewasa antara lain:8[3]

1. Ceramah dan Tanya jawab;

Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah. Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa metode ceramah merupakan metode yang sudah sejak lama digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang bersifat konvesional atau pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center).

Metode ceramah pada umumnya digunakan karena sudah menjadi kebiasaan dalam suaan pembalajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah[4]9

Pengertian Metode

Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan

Sementara itu, pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab untuk mengembangkan intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan 8

9 [1] An Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. Jakarta :Gema Insani. 1995.hal.17

[2] Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press, 2002.hal.27

[3] Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.hal.105-107

[4] Arief, Armai , Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2007hal.22

(10)

dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnya.

Pendidikan yang dimksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan Al Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam10[2]

Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana seseorag pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya denagn tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah swt. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik

Tugas utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan aplikasi prinsip- prinsip psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang terealisasi melalui penyampaian keterangan dan pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini materi yang diberiakan, serta meningkatkan ketrampilan olah pikir11[3]

B. Sumber Metode Pendidikan Islam

Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Oleh karena itu untuk mendalaminya, kita perlu mengungkapkan implikasin-implikasi metode kependidikan dalam kitab suci Al Qur’an dan Al Hadits tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Gaya bahasa dan ungkapan yang terdapat dalam firman-firman Allah dalam al Qur’an

menunjukkan fenomena bahwa firman Allah itu mengandung nilai-nilai metode yang mempunyai corak dan ragam sesuai tempat dan waktu serta sasaran yang dihadapi. Namun yang sangat esensial adalah bahwa firman-firman-Nya itu senantiasa mengandung hikmah kebijaksanaan secara metode, dan disesuaikan dengan kecenderuangan / kemampuan kejiwaan manusia yang hidup dalam situai dan kondisi tertentu yang berbeda-beda.

Kecederungan jiwa dalam situasi dan kondisi yang berbeda itulah yang diperhatikan oleh Alloh sebagai latar belakang utama dari turunnya wahyu-wahyunya, yang bersifat membimbing dan mengarahkan.

Pertama-tama Alloh dalam memberikan firma-firmanNya itu mengarahkan pada sasaran akal pikiran manusia, karena akal pikiran menjadi batas pemisah (kriterium) antara makhluk manusia dengan makhluk yang bukan manusia. Oleh karena itu kitabnya hanyalah kepada manusa saja. Dengan akal itulah manusia dapat memilih alternative-alternatif benar atau salah, baik atau buruk, berguna atau bergunanya suatu perbuatan atau tingkah laku baik 10

11

(11)

dilihat dari segi hubungan dari tuhannya maupun dari segi hubungan dengan masyarakat serta lingkungan sekitarnya.

Jadi metode-,etode yang dipergunakan oleh Alloh adalah metode pemberian alternative- alterntif (pilihan) menurut akal pikiran, yang bagi masing-masing orang tidak sama kemampuannya.

2. Dalam memberian perintah dan larangan Allah senantiasa memperhatikan kadar kemampuan

masing-masing hamba-Nya, sehingga taklif (beban)nya berbeda-beda meskipun dalam tugas yang sama. Perbedaan kemampuan manusia dalam memikul beban tugas dan tanggung jawab mengharuskan sikap mendidik dari tuhan itu sendiri sebagai Zat Maha Pendidik. Dengan demikian perbedaan-perbedaan individual anak didik, bila dilihat dari segi metode kandungan Al Qur’an diakui dan dihormati, sehingga heteroginitas itu diwujudkan dalam pembidangan ilmu dan ketrampilan serta kekaryaan/ jabatan/ pekerjaan, maka bagi dinamika perkembangan umat manusia itu sendiri. Heterogenitas atau keanekaragaman unsure atau komponen dalam system kehidupan ala mini justru menjalain berlangsungnya sistemekanisme pertumbuhan alam secara dinamis dan progresif. Kenyataan system kehidupan yang demikianpun berlangsung dalam kehidupan sosial manusia didunia ini.

3. Sistem pendekatan metode yang dinyatakan Al-Qur’an adalah bersifat multi approach yang

meliputi antara lain :

a. Pendekatan religius yang menitik beratkan kepada pandangan bahwa manusia adalah

makhluk yang berjiwa religius dengan bakat-bakat keagama.

b. Pendekatan filosofis yang memandang bahwa manusia adalah makhluk rasional atau homo

rationale, sehingga segala sesuatu yang menyangkut pengembangannya didasarkan pada sejauh mana kemampuan berfikirnya dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal perkembangannya.

c. Pendekatan sosio kultural yang bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk

yang bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga dipandang sebagai homo sosius dan homo sapiens dalam kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan.Dengan demikian pengaruh lingkungan masyarakat dan perkembangannya sangat besar artinya bagi proses pendidikan individualnya.

d. Pendekatan scientific yang titik beratnya terletak pada pandangan bahwa manusia memiliki

kemampuan menciptakan (kognitif), berkemauan dan merasa (emosional atau effektif).

Pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuan analitis-sintetis dan refleksi dalam berfikir.12[4]13

Menurut Zuhairini dkk., metode ceramah “Adalah suatu metode di dalam pendidikan di mana cara penyampaian materi-materi pelajaran kepada anak didik dilakukan dengan cara penerangan dan penuturan secara lisan.[1] Sejak zaman Rasulullah, metode ceramah merupakan cara yang paling awal yang dilakukan Rasulullah Saw.

dalam menyampaikan wahyu kepada umat. Karakteristik yang menonjol dari metode ceramah adalah peranan guru tampak lebih

12

13 [2] Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997),hal: 99

[3] Abdullah Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset, 2008), hal: 167

[4]Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997), hal :100

(12)

dominan. Sementara siswa lebih banyak pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Sehubungan dengan metode ceramah ditemukan hadis antara lain:

ِءا َََسّنلا َر َََشْعَم اَََي َلاَََق ُهّنَأ َمّلَسَو ِهْيَلَع ُ ّا ىّلَص ِ ّا ِلوُسَر ْنَع َرَمُع ِنْب ِ ّا ِدْبَع ْنَع

ٌةَََلْزَج ّنُُهْنِم ٌةَأَرََْما ْتَلاَََقَف ِراّنلا ِلََْهَأ َرَََثْكَأ ّنُكُتْيَأَر يّنِإَف َراَفْغِتْس ِلا َنْرِثْكَأَو َنْقّدَصَت

ُتْيَأَر اَََمَو َري ََِشَعْلا َنْرََُفْكَتَو َنْعّللا َنْرََِثْكُت َلاَََق ِراّنلا ِلْهَأ َرَثْكَأ ِ ّا َلوُسَر اَي اَنَل اَمَو ىراخبلا هاور .… ّنُكْنِم ّبُل يِذِل َبَلْغَأ ٍنيِدَو ٍلْقَع ِتاَصِقاَن ْنِم

Dari Abu Said Al Khudri RA; “Rasulullah SAW keluar pada hari raya Adha atau Fitri ke mushalla. Kemudian beliau berbalik lalu menasihati manusia dan memerintahkan mereka untuk bersedekah.

Beliau SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, bersedekahlah!”

Lalu beliau melewati kaum wanita dan bersabda, Wahai sekalian wanita. bersedekahlah, karena sesungguhnya aku melihat kalian banyak yang menjadi penghuni neraka!” Mereka berkata, “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, Kalian banyak melaknat, mengingkari (kebaikan) pasangan. Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya menghilangkan akal seorang laki-laki yang teguh daripada salah seorang di antara kalian”.

Hadis ini menginformasikan bahwa Rasulullah saw.

memberikan ceramah kepada para wanita dengan materi anjuran bersedekah. Setelah beliau menyampaikan materi ceramah, sahabat wanita bertanya, meminta penjelasan lebih lanjut kepada Rasulullah SAW. Dengan demikian, Rasulullah SAW. menggunakan metode ceramah dan dialog dalam menyampaikan pesan-pesan mauizhah kepada para sahabat.

Ada beberapa kebaikan metode ceramah sebagai salah satu metode pembelajaran.

Menurut Armai Arief, ada beberapa kelebihan metode ceramah yaitu:

(1). Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan

aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus

secara komprehensif, (2). Tidak membutuhkan tenaga yang banyak

dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat murid dapat

menerima pelajaran sekaligus secara bersamaan, (3). Pelajaran bisa

dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat

diuraikan bahan yang banyak, dan (4). Melatih para pelajar untuk

(13)

menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.[3]

Untuk mengantisipasi kepasifan dan kejenuhan peserta didik karena metode ceramah, pendidik perlu mengkombinasikan metode ini dengan metode-metode lain yang relevan. Bila kita mengambil pelajaran dari hadis di atas, maka terlihat bahwa Rasulullah SAW.

melengkapi ceramahnya dengan metode dialog/tanya jawab.

[1]Zuhairni dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), cet. ke-8, h.

83

[2]Al-Bukhariy, Op.cit., Juz 1, h. 567

[3]Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet.

ke-1, h. 139

Referensi

Dokumen terkait

Metode ceramah dalam pembelajaran PAI adalah cara guru menyampaikan materi pembelajaran pendidikan agama Islam dengan penuturan lisan secara langsung kepada peserta didik

1) Peserta didik dengan dipimpin oleh ketua kelas mengucapkan salam kepada guru. 2) Guru mengadakan presensi kehadiran peserta didik. 3) Guru menjelaskan kepada peserta

Guru sebagai pembimbing bagi peserta didik harus memiliki kreatifitas dalam menguasai kelas, salah satu caranya yaitu dengan cara menerapkan metode pembelajaran yang

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode.. diperlukan oleh guru dan penggunaanya

Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik dalam berlangsungnya proses pembelajaran.. Untuk

Guru yang mengajar Al- Qur’an Hadits pada waktu mengajar telah membacakan surat-surat pendek dengan berulang-ulang, kemudian peserta didik di suruh menirukan bacaan

1) Departemen Agama RI menta’rifkan bahwa “Metode Pengajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran.

dalam mengajar, tidak mudah marah, dan sayang terhadap anak didiknya. Sikap sabar dalam mengajar akan membangun jiwa peserta didik mencintai pelajaran yang diberikan guru. Dengan